METODE PENELITIAN
38
39
4 Aquades - 5000 ml
tepung bioarang.
6) Tepung bioarang tersebut kemudian diayak dengan menggunakan shave
shecker 60 mesh, untuk mendapatkan ukuran tepung arang yang seragam.
m2−m3
Kadar Air (%) = x 100 %
m2−m1
dimana:
c. Kadar Abu (Ash Content) dapat ditentukan dengan cara menimbang berat
cawan (m1) kemudian memasukkan sebanyak 5 gram sampel ke dalam
furnance pada suhu 60°C selama 4 jam sampai terbentuk abu. Selanjutnya
sampel didinginkan di dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang
beratnya kembali (m3).
m2−m3
Kadar Abu (%) = x 100 %
m2−m1
44
dimana:
d. Nilai Kerapatan
Pengujian kerapatan dilakukan dengan mengukur berat dan volume dalam
keadaan kering. Nilai kerapatan dapat ditentukan dengan persamaan
berikut:
m
Nilai Kerapatan (g/cm3) =
v
dimana:
m = berat briket (g)
v = volume briket (cm3) (Renny & Andasuryani, 2017)
ρ
Kuat Tekan σ =
A
dimana :
σ = kuat tekan (N/mm2)
ρ = beban maksimum (N)
A = luas penampang melintang (mm2)
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang bersifat
kuantitatif yang masih berupa angka-angka. Angka-angka tersebut akan
menjelaskan tentang perbandingan sifat mekanik dan nilai kalor dengan variasi
komposisi bahan. Setelah terkumpul kemudian data dipaparkan melalui tabel dan
digambarkan dalam bentuk grafik dan dideskripsikan untuk menggambarkan
kualitas briket arang kulit durian. Membandingkan biobriket yang di dapatkan
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Adapun pengujian dilakukan di Lab
Fisika dan Lab Teknik Universitas Negeri Medan dengan parameter pengujian
seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini
A2
A3
A4
A5
Untuk mengetahui kelayakan dari briket ini dapat dibandingkan dengan Standard
Briket Nasional yaitu SNI 01-6535-2000.
Tabel 3.5 Spesifikasi Persyaratan Mutu Briket Arang Kayu
46
Mulai
Pengarangan
Penggilingan dan
Penyaringan 60 mesh
Pengujian karakteristik
Nilai Kalor Kadar air Kadar Abu Nilai Kerapatan Kuat Tekan Aksial
Selesai