METODOLOGI PENELITIAN
28
29
Keterangan :
a : berat cawan + tutup (gr)
b : berat cawan + tutup +sampel (gr) sebelum pemanasan
c : berat cawan + tutup +sampel (gr) setelah pemanasan
2. Pengukuran Kadar Abu (SNI 8021:2014)
Prinsip penetapan kadar abu adalah menentukan jumlah abu yang
tertinggal setelah pembakaran menggunakan energi panas. Penetapan
kadar abu dilakukan dengan memasukan cawan porselin, yang sudah
berisi sampel dan diketahui bobotnya, kedalam tanur pada suhu 650ºC
selama 4 jam. Kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang.
Kadar abu dihitung dengan persamaan :
( c−a)
Kadar Abu (%) = x 100 %
(b−a)
Keterangan:
a : berat cawan kosong (gr)
b : berat cawan + sampel (gr)
c : berat cawan + abu (gr)
3. Pengukuran Kadar Zat Terbang (SNI 8021:2014)
Prinsip penetapan kadar zat terbang adalah menguapkan bahan tanpa
oksigen pada suhu 950ºC. Selisih berat dihitung sebagai zat yang
hilang. Penetapan kadar kadar terbang dilakukan dengan meletakan
satu buah sampel biopelet dalam cawan porselin bertutup yang sudah
diketahui bobotnya. Cawan porselin dimasukan kedalam tanur pada
suhu 950ºC selama 7 menit. Setelah penguapan selesai, cawan
didingikan di dalam desikator dan selanjutnya ditimbang. Kadar zat
terbang dihitung menggunakan persamaan :
Kadar Zat Terbang (%) = kehilangan berat - kadar air
(b−c)
Kadar Zat Terbang (%) = x 100 %
(b−a)
Keterangan:
a : berat cawan + tutup (gr)
b : berat cawan + tutup + sampel (gr) sebelum pemanasan
c : berat cawan + tutup + sampel (gr) setelah pemanasan
32
Keterangan :
m : massa (gr)
v : volume (cm3)
7. Analisa Laju Pembakaran
1. Menyiapkan sampel biopelet dengan menimbang massa biopelet
2. Menyiapkan penyangga biopelet untuk dibakar
3. Meletakkan sampel biopelet diatas penyangga tersebut
4. Melakukan penyulutan api dengan menggunakan Gas Torch
sampai biopelet menyala
5. Mengamati waktu nyala api pada biopelet, kemudian mencatat
waktunya
6. Ulangi langkah tersebut pada sampel berikutnya.
Untuk menghitung laju pembakaran biopelet diperlukan berat
biopelet dan lama waktu nyala api pada pembakaran biopelet.
Berikut merupakan rumus untuk menghitung laju pembakaran
biopelet :
Laju pembakaran biopelet (gr/s) = m (gr)
t (s)
Dimana:
m = massa sample (gr)
t = Waktu pembakaran (s)
8. Drop Test (Shatter Index)
Analisis fisik biopelet yang dilakukan berupa pengujian drop test (
shatter index) dan stabilily. Pengujian shatter index adalah pengujian
daya tahan pelet terhadap benturan yang dijatuhkan pada ketinggian
30 cm. Pengujian ini dilakukan untuk menguji seberapa kuatnya pelet
eceng gondok terhadap benturan yang disebabkan ketinggian dan
berapa % bahan yang hilang dari pelet akibat dijatuhkan pada
ketinggian 30 cm dimana landasannya harus benar-benar halus dan
rata. Adapun prosedurnya sebagai berikut:
a) Ambil dan timbang pelet sesuai variabel
b) Catatlah berat pelet awal sebelum dijatuhkan
34
Biopelet
30 cm
Alat Ukur Ketinggian
Lantai
Gambar 3.1. Pengujian Drop Test (Shatter Index)
Dimana :
a : berat pelet sebelum dijatuhkan (gram)
b : berat pelet setelah dijatuhkan (gram)
h) Lakukan percobaan berulang pada sampel berikutnya.
35
Bungkil biji
kepayang
Preparasi
Pengeringan
Pengepresan, Pemanasan
dan Pencetakan Minyak Nabati
Pengeringan
Biopelet
Gambar 3.2. Diagram Alir Pembuatan Biopelet dari Bungkil Biji Kepayang