Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

LISTRIK
“CLAMPMETER”

OLEH :

MARIANI DWI ARTHA N.

2214 039 034

D3 ELEKTRO INDUSTRI

PEMERINTAH PROVINSI JAWATIMUR


DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS PELATIHAN KERJA


Jln. Dukuh Menanggal III/29 Telp./Fax. (031) 8290071 – 8287532
SURABAYA – 60234 – JAWA TIMUR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian makalah ini


masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang
positif sangat kami harapkan untuk dapat di jadikan cambuk pengalaman dalam
memperbaiki diri.

Tidak ada artinya makalah ini, apabila tanpa bantuan dari berbagai pihak,

untuk itu pantas kiranya bila kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Sum, selaku dosen mata kuliah Instalasi Penerangan, yang telah
memberi banyak bimbingan serta masukan kepada kami.
2. Orang tua kami, yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada
kami untuk menyelesaikan makalah ini.
3. semua rekan yang ikhlas memberikan bantuan kepada kami dalam
penyusunan makalah ini.
Demikian ucapan terima kasih yang dapat kami sampaikan. Semoga bantuan
dan kebaikannya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan mendapat balasan
yanag sesuai dengan amal kebaikannya. Sebagai akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi
semua pembaca.

Surabaya, 27 Mei 2015

1
Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................ 2
LANDASAN TEORI.......................................................................................................2
2.1 Definisi Clampmeter............................................................................................2
2.2 Macammacam Clampmeter................................................................................ 3
2.3 BAGIAN – BAGIAN CLAMPMETER................................................................... 5
BAB III...........................................................................................................................8
PEMBAHASAN.............................................................................................................8
3.1 PRINSIP KERJA CLAMPMETER (TANG AMPERE)..........................................8
3.2 PRINSIP PENGUKURAN AC/DC CLAMPMETER........................................... 10
3.3 CARA PENGGUNAAN CLAMPMETER/TANG AMPERE................................ 10
3.3.1 CARA MENGUKUR ARUS DC (DC CURRENT)........................................11
3.3.2 CARA MENGUKUR ARUS AC (AC CURRENT)........................................12
3.3.3 CARA MENGUKUR TEGANGAN AC/DC...................................................12
3.3.4 CARA MENGUKUR TEGANGAN RESISTANSI DAN TEST CONT..........12
3.3.5 CARA MENGUKUR DIODA........................................................................13
3.3.6 CARA MENGUKUR FREKUENSI...............................................................13
3.4 KEUNTUNGAN CLAMPMETER/TANG AMPERE............................................13
BAB IV.........................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................15
4.1 KESIMPULAN....................................................................................................15
4.2 SARAN...............................................................................................................15
4.3 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

2
3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan seharihari kita sering menjumpai berbagai alat ukur listrik
yang digunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi/mencari tahu
informasi kemampuan kerja suatu alat atau komponen listrik dan juga untuk
mencari tahu apakah komponen tersebut masih dapat berfungsi atau tidak.
Akan tetapi, tidak semua alat ukur listrik dapat digunakan dalam semua kondisi.
Misalkan kita akan mengamati berapa besar hambatan pada resistor, maka alat
ukur listrik yang paling tepat digunakan adalah ohmmeter atau multitester.
Namun ketika kita akan mengukur arus, tegangan, daya, dan tahanan dalam
jumlah yang besar pada alat penghemat listrik, kita tidak dapat menggunakan
multitester, ampermeter, ohmmeter, atau voltmeter karena sistem kerja alat ukur
listrik tersebut harus memutus sikrit agar dapat terhubung ke alat ukur listrik
tersebut, sedangkan penghemat listrik harus terus dihidupkan agar penggunaan
listrik dapat dihemat. Dari permasalahan tersebut maka dibuatlah alat ukur listrik
yang dapat bekerja dengan tanpa memutus sikrit dan juga dapat digunakan
pada pengukur arus, tegangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar
yaitu Clamp Meter (Tang Ampere).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apakah Clamp Meter (Tang Ampere)?
2. Apa saja macammacam Clamp Meter (Tang Ampere)?
3. Bagaimanakah prinsip kerja Clamp Meter (Tang Ampere)?
4. Apakah keuntunngan Clamp Meter (Tang Ampere)?
5. Bagaimana cara menggunakan Clamp Meter (Tang Ampere)?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui alat ukur listrik Clamp Meter (Tang Ampere)
2. Mengetahui macammacam Clamp Meter (Tang Ampere)
3. Mengetahui prinsip kerja Clamp Meter (Tang Ampere)
4. Mengetahui cara menggunakan Clamp Meter (Tang Ampere)
5. Mengetahui keuntunngan Clamp Meter (Tang Ampere)

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Clampmeter


Tidak selamanya kondisi peralatan listrik yang ada, baik di kantor, di rumah ataupun

di pabrik, seperti AC, pompa air, induction motor dll, selamanya dalam keadaan

normal, adakalanya alat tersebut mengalami kerusakan, atau masih dalam tahap

gejala kerusakan, akibat dari usia pemakaian yang cukup lama. Untuk mengetahui

alat tersebut dalam keadaan normal atau tidak normal, dapat diketahui, salah

satunya dengan cara melihat atau mengukur besarnya arus listrik yang mengalir

pada beban atau peralatan listrik, lalu nilai arus listrik yang didapat kita bandingkan

dengan rated atau kapasitas kerja yang tertera pada peralatan listrik tersebut,

hasilnya jika data pengukuran lebih besar dari pada rated maka pada alat listrik

tersebut terdapat kelainan maka harus segera dilakukan pemeriksaan. Cara

mengetahui atau mengukur arus listrik yang mengalir pada beban yaitu dengan cara

menggunakan alat ukur yang dinamakan tang ampere, yaitu alat yang berfungsi

untuk mengukur besarnya arus listrik.

Tang ampere adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus,
tegangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar, tanpa memutus sirkit.
Tang ampere digunakan untuk mengukur arus listrik pada saat melakukan
perawatan atau perbaikan AC. Untuk mengukur arus listrik caranya cukup
masukkan salah satu kabel (positif atau negative) ke dalam mulut tang
ampere. Lihat hasil yang terukur pada skala tang ampere.
Bila arus yang mengalir pada suatu jaringan akan diukur sedangkan tidak
memungkinkan memotong jaringan tersebut untuk menghubungkan alat
pengukur ampere atau melalui suatu transformator arus, apabila jaringan
diputus maka pemberian daya akan terhenti, penggunaan alat ukur
ampere jaringan merupakan pemecahan masalah yang sangat baik.

Alat ukur Ampere jaringan dibuat dengan kumparan besi dalam bentuk seperti

garpu atau tang yang mempunyai banyak lilitan, dan membentuk kumparan

2
sekunder, dan satu penghantar sebagai kumparan primer dari satu lilitan, yang terdiri

dari penghantar di mana arus yang diukur mengalir. Bila penghantar ditempatkan

diantara inti besi seperti diperlihatkan dalam gambar, arus sekunder yang

berbanding lurus dengan arus yang akan diukur didapat di layar display pada alat.

Akan tetapi dengan cara pengukuran ini di mana jalan magnet tidak menutup, maka

kesalahankesalahan yang tergantung dari posisi pemasukan dari penghatar ke

dalam inti, ditambah pula kesalahan betuk gelombang dan frekuensi yang besar.

Untuk mengurangi kesalahankesalahan tersebut maka alat tang ampere yang

digantungkan lebih baik dipergunakan. Dalam alat ukur ini jalan garis magnet hanya

terbuka pada saat memasukkan penghantar ke dalam inti besi, sedangkan garisgaris

magnet tersebut menutup pada saat pengukuran dijalankan.

Tang ampere juga bisa digunakan untuk mengetahui hambatan refrigerant di


dalam system pendingin. Nilai arus listrik yang terukur pada tang ampere bisa
digunakan sebagai patokan hambatan refrigerant di dalam system. Mengukur
hambatan harus terbebas dari sumber tegangan. Sebelum mengukur hambatan
jangan lupa hubungan listrik harus dilepas terlebih dahulu. Tusukkan kabel yang
ada batu baterainya kepada tang ampere. Jika ujung yang lain dari kabel
tersebut dengan ujung merah dilekatkan, jarum penunjuk skala harus menunjuk
0 Ohm (tidak ada hambatan). Apabila jarum tidak menunjuk 0 Ohm, penunjuk
jarum harus diputar sampai jarum menunjuk 0. Setelah itu baru tang ampere
dapat mulai dipakai. Tang ampere banyak dipakai untuk mengukur hubungan
kabel dalam suatu rangkaian listrik, mengukur hambatan listrik, untuk mencari
terminal C, S, dan R dari motor listrik.

2.2 Macammacam Clampmeter

Adapun macammacam clamp meter (tang ampere) yaitu:

 Tang Ampere Analog

Tang Ampere Analog yaitu Tang Ampere yang menggunakan


sistem analog.
Berikut ini gambar Tang Ampere Analog:

3
Setelah arus mengalir
dalam kumparan dengan tegangan tertentu maka akan langsung diolah

oleh komponenkomponen penyusun Clamp Meter (Tang Ampere)


Analog dan di kirim ke Display.

Prinsip kerja Display ini adalah menggunakan prinsip kerja alat ukur
kumparan putar. Alat ukur kumparan putar ialah alat ukur yang
berkerja atas dasar prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang
ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet
permanen. Arus yang di alirkan melalui kumparan akan menyebabkan
kumparan tersebut berputar. Ketika kumparan berputar maka jarum
penunjuk berputar sesuai dengan besarnya arus listrik yang masuk
kedalam kumparan pada alat ukur kumparan putar.

 Tang Ampere Digital


Tang Ampere Digital yaitu Tang Ampere yang menggunakan
sistem Digital.
Berikut ini gambar tang ampere digital:

4
Setelah arus mengalir dalam kumparan dengan tegangan tertentu
maka akan langsung diolah oleh komponenkomponen penyusun
Clamp Meter (Tang Ampere) Digital. Induktor merupakan clamp
yang menerima input berdasarkan hukum Faraday. Tegangan yang
diukur perlu dimasukkan ke dalam sebuah rangkain buffer karena
masalah impedansi yang tepat. Hal ini bertujuan untuk menghindari
drop tegangan pada sistem. Karena tegangan yang dihasilkan
kecil, maka perlu dikuatkan oleh sebuah amplifier.
Tegangan yang dihasilkan sampai tahap ini masih berupa AC, padahal
ICL 7107 (ICL 7107 adalah sebuah ADC/Analog Digital Converter yang
keluarannya dapat langsung ditampilkan ke 3½ 7 segment. IC ini
menerima input tegangan maksimal 2V) hanya menerima sinyal DC.
Dengan adanya kondisi ini, diperlukan sebuah penyearah. Penyearah
yang dipakai harus menggunakan precision rectifier karena apabila
menggunakan diode saja akan terdapat tegangan yang hilang. Selain itu
sinyal yang terukur juga termasuk kecil.

5
2.3 BAGIAN – BAGIAN CLAMPMETER

KETERANGAN
1. Clamp : Berfungsi untuk melingkupi Konduktor
2. Centering marks : Berfungsi untuk mempermudah penempatan konduktor
tepat berada di tengah clamp
3. Barrier (Hand Guard) : Berfungsi untuk melindungi tangan agar tidak tersentuh

dengan konduktor
4. Peak Hold : Berfungsi menahan tampilan digital display agar tidak
berubah. Peak Hold hanya dapat digunakan pada pengukuran tegangan
dana Arus AC dan DC
5. Pengungkit : Berfungsi untuk membuka dan menutup rahang clamp
6. Function Switch
A: Ampere DC/AC (Autoranges 400 A atau 1000 A
V: Volt DC/AC (Autoranges 400 V atau 600 V
400  : Resistansi batas pengukuran sampai 400 
kHz : Frekuensi (Autoranges 4 KHz, 40 KHz, 400 kHz, atau 4 MHz
: Dioda Test

6
: Continuity Test

7. OFF : Berfungsi untuk memutuskan power dari


batere ke alat ukur
8. DC A Zero Adjustment Switch : Berfungsi untuk mensetting nilai nol pada
saat mengukur arus DC
9. Display : Liquid Crystal Display (LCD)
10. DC/AC : Switch yang berfungsi untuk memindahkan pengukuran DC
atau AC
11. COM (Common terminal) : Pada semua pengukuran kabel pengukuran yang
berwarna hitam dimasukkan ke common terminal, kecuali pengukuran arus.
12. 600 V MAX : Maksimal tegangan DC dan AC yang diukur adalah 600V

13. VHz (Volt, Ohm, Diode test dan frekuency input terminal) : Kabel
Pengukuran yang berwarna merah dimasukkan ke terminal ini Untuk mengukur
tegangan DC/AC, Resistansi, continuity test, diode test dan pengukuran frekuensi.

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PRINSIP KERJA CLAMPMETER (TANG AMPERE)

Pengukuran arus merupakan salah satu prosedur yang dilakukan pada

perawatan berkala suatu alat. Pengukuran secara konvensional mengharuskan

seseorang memotong kabel yang akan diukur arusnya. Tetapi hal ini tidak dapat

dilakukan pada semua sistem, misalnya pada sebuah sistem yang harus berjalan

24 jam dalam sehari. Pemotongan kabel harus dilakukan pada saat system

dimatikan. Sekarang pengukuran dengan metode lama itu sudah mulai digantikan

dengan sistem clamp. Sistem clamp menggunakan prinsip hukum Faraday yang

mengatakan bahwa perubahan fluks magnet dalam sebuah kumparan akan

menimbulkan arus yang akan mengalir pada kumparan itu. Secara umum,

Faraday mengatakan bahwa perubahan fluks magnet dalam sebuah kumparan

akan menimbulkan arus yang mengalir pada kumparan. Apabila jumlah lilitan

semakin besar, maka semakin besar pula tegangan yang dapat diukur di kedua

ujung kumparan itu. Tegangan yang terukur di kumparan itu biasanya dalam orde

mili volt. Arus AC yang mengalir pada

8
sebuah kabel akan memberikan perubahan fluks, sehingga besarnya
arus tersebut dapat diukur dengan menggunakan sistem clamp.
Gambar dibawah ini adalah gambar timbulnya perubahan fluks magnet.

Setelah arus mengalir dalam kumparan dengan tegangan tertentu


maka akan langsung diolah oleh komponenkomponen penyusun Clamp
Meter (Tang Ampere) sesuai dengan tang ampere apa yang
digunakan, apakah tang ampere digital atau tang ampere analog.

Prinsip kerja tang ampere tentu tak lepas dari dua teknis yang bisa
dilakukan pengukuran menggunakan clamp meter atau tang ampere
ini, yang pertama adalah Arus dan yang kedua adalah tegangan. Dan
clamp meter yang digunakan juga ada dua yakni digital dan analog.

Dan perkembangan teknologi saat ini menuntut perawatan lewat teknik


pengukuran yang tidak harus melakukan penghentian sebuah arus.
Jika Anda menggunakan tang ampere digital maka sistem kalibrasi
sudah tertanam otomatis sehingga untuk mengatur posisi kalobrasi
menjadi ‘nol’ cukup putar switch ke arah ‘off‘.

Sementara untuk Anda yang menggunakan analog, maka prinsip kerja


tang ampere analog, harus melakukan pemutaran manual dan
menyesuaikan jarum di posisi ’0′. Nah, berikut adalah dua teknik
pengukuran yang bisa Anda lakukan, Arus dan Tegangan

 Pengenolan Tang Ampere

a.Tang Ampere Digital

Alat ini sudah terkalibrasi secara otomatis, cukup dengan memutar


swicth tidak ke arah off .

b. Tang Ampere Analog

9
Alat Clamp meter Analog yaitu dengan memutar kalibrator hingga
jarum jam menunjukkan angka nol.

 Teknik Pengukuran Arus

 Menekan tombol hold (induksi)

 Memutar swicth ke arah A (ampere)

 Menekan tombol di sebelah kanan untuk membuka


magnit yang berbentuk seperti tang

 Mengklemkan atau mengalungkan tang ampere pada kabel

 Kabel hitam jika pada kwh dan kabel kuning jika pada panel biasa

 Membaca nilai arus yang tertera pada layar display

 Teknik Pengukuran Tegangan

 Menekan tombol hold (induksi)

 Memutar swicth ke arah Vrms (volt)

 Menekan tombol di sebelah kanan untuk membuka


magnit yang berbentuk seperti tang

 Mengklemkan atau mengalungkan tang ampere ke kabel warna


kuning pada panel biasa

 Kabel pada alat; Kabel hitam ke nol (standar) pada panel

 Kabel merah ke api (RST tiga fasa) pada panel

 Membaca nilai tegangan yang tertera pada layar display

3.2 PRINSIP PENGUKURAN AC/DC CLAMPMETER

Secara umum hall elemen yang digunakan sebagai sensor adalah untuk
mendeteksi arus DC karena tidak mungkin untuk menggunakan metode

10
induksi elektromagnetik seperti yang digunakan untuk dedicated AC clamp
meter. Seperti yang ditunjukkan dalam gambar di sebelah kiri, hall elemen
ditempatkan di celah yang dibuat dengan memotong bagian dari rahang
transformator. Ketika ada aliran magnetik proporsional fluks untuk kedua arus
utama AC dan DC dalam rahang transformator hall elemen ini mendeteksi

fluks magnetik dan mengeluarkan output tegangan. Elemen Hall


adalah: semikonduktor untuk menghasilkan tegangan sebanding
dengan produk arus bias dan medan magnet pada terminal output
ketika arus bias diberikan pada terminal masukan.

3.3 CARA PENGGUNAAN CLAMPMETER/TANG AMPERE Dalam AC


clamp meter secara umum beroperasi dengan prinsip transformator
arus (CT), digunakan untuk mengambil fluks magnetik yang dihasilkan
dari arus yang mengalir melalui konduktor. Dengan asumsi arus yang
mengalir melalui konduktor menjadi arus utama, Anda dapat
memperoleh arus proporsional untuk arus utama dengan induksi
elektromagnetik dari sisi sekunder (lilitan) dari trafo yang terhubung ke
rangkaian pengukuran instrumen. Hal ini memungkinkan Anda untuk
mengambil pembacaan arus AC pada layar digital (dalam kasus meter
penjepit digital) seperti yang digambarkan oleh diagram blok.

11
3.3.1 CARA MENGUKUR ARUS DC (DC CURRENT)

Sebelum melakukan pengukuran pastikan kabel pengukuran tidak

terpasang pada terminal. Pasangkan penjepit/ clamp pada konduktor dengan

cara yang sama seperti dengan pengukuran arus AC menggunakan AC klem

meter arus. Dalam kasus DC, pembacaan penjepit/ clamp meter adalah positif

(+) ketika arus mengalir dari sumber ke bawah dari meteran klem.

3.3.2 CARA MENGUKUR ARUS AC (AC CURRENT)

Sebelum melakukan pengukuran pastikan kabel pengukuran


tidak terpasang pada terminal. Langkah Pengukuran Arus AC yaitu :

1. Set function switch ke A

12
2.Set switch AC/DC ke AC
3. Tekan Pengungkit untuk membuka rahang clamp, dan
lingkari konduktor dengan rahang clamp, pastikan bahwa
posisi konduktor tepat berada di tengahtengah clamp
4. Baca hasil pengukuran pada display
3.3.3 CARA MENGUKUR TEGANGAN AC/DC

1. Masukkan kabel pengukuran berwarna merah ke terminal VHz


dan kabel pengukuran berwarna hitam ke terminal COM
2. Set function switch ke V
3. Jika mengukur tegangan DC maka switch AC/DC ke posisi DC

dan jika mengukur tegangan AC maka switch AC/DC ke posisi AC


4. Hubungkan kabel pengukuran ke titik yang akan diukur, kemudian

baca hasil pengukuran pada display


3.3.4 CARA MENGUKUR TEGANGAN RESISTANSI DAN TEST CONT

1. Masukkan kabel pengukuran berwarna merah ke terminal

VHz dan kabel pengukuran berwarna hitam ke terminal COM

2. Set function switch ke 400 


3. Hubung singkat kabel pengukuran, maka display

akan menampilkan 0.2  dan beeper akan berbunyi.

4. Sentuhkan kabel pengukuran ke komponen yang akan


diukur, baca hasil pengukuran pada display.
5. Untuk pengukuran resistansi dan test continuity pastikan

bahwa power supply dalam kondisi OFF

3.3.5 CARA MENGUKUR DIODA

1. Masukkan kabel pengukuran berwarna merah ke terminal

VHz dan kabel pengukuran berwarna hitam ke terminal COM

2. Set function switch ke


3. Sentuhkan kabel pengukuran berwarna merah ke bagian anoda

dan kabel pengukuran berwarna hitam ke bagian katoda

13
4. Jika display menunjukkan hasil pengukuran 0.3 V sampai
0.8 V berarti dioda tersebut dalam kondisi baik
5. Balikkan posisi kabel pengukuran jika display menunjukkan O.L

maka dioda dalam kondisi baik.


3.3.6 CARA MENGUKUR FREKUENSI

1. Masukkan kabel pengukuran berwarna merah ke terminal

VHz dan kabel pengukuran berwarna hitam ke terminal COM

2. Set function switch ke KHz


3. Sentuhkan kabel pengukuran ke titik pengukuran, baca hasil
pengukuran pada display. Jika frekuensi yang diukur
melebihi 4 MHz maka display akan menunjukkan O.L

3.4 KEUNTUNGAN CLAMPMETER/TANG AMPERE


Pengukuran arus merupakan salah satu prosedur yang dilakukan pada

perawatan berkala suatu alat. Pengukuran secara konvensional mengharuskan

seseorang memotong kabel yang akan diukur arusnya. Tetapi hal ini tidak

dapat dilakukan pada semua sistem, misalnya pada sebuah sistem yang harus

berjalan 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Pemotongan kabel harus dilakukan

pada saat sistem dimatikan. Sekarang pengukuran dengan metode lama itu

sudah mulai digantikan dengan sistem clamp.

Clamp meter adalah sebuah alat ukur yang sangat nyaman digunakan yang
memberikan kemudahan pengukuran arus listrik tanpa mengganggu
rangkaian listriknya. Saat melakukan pengukuran arus listrik menggunakan
multimeter, kita harus memotong kabel/memutusnya dan menghubungkan
alat ukur tersebut ke rangkaian yang hendak diukur. Namun jika
menggunakan clamp meter/tang ampere, kita dapat mengukur arus dengan
hanya mengclamp kan pada salah satu kabel/konduktor. Salah satu
keuntungan dari tang ampere ini adalah kita bahkan dapat mengukur arus
tinggi tanpa harus mematikan terlebih dulu rangkaian yang akan diukur.
Untuk mengukur besarnya arus listrik ada berbagai macam alat yang

digunakan, tapi alat yang paling mudah untuk digunakan yaitu menggunakan

14
tang ampere karena kita tidak perlu melakukan pengkabelan dan
fleksibel bisa di gunakan dimana saja.
Adapun cara penggunaan Tang Ampere, sebagai berikut:
1. Posisikan switch pada posisi ampre (A), karena selain untuk mengukur arus,

tang ampere juga bisa di pakai untuk pengukuran tahanan dan tegangan.

2. Adjust tang ampere sehingga menunjukkan angka nol


3. Pilih skala yang paling besar dulu, bila hasil pengukuran lebih kecil
maka pindahkan ke skala yang lebih kecil untuk hasil pengukuran
yang lebih akurat.
4. Pilihlah jenis pengukuran yang akan kita lakukan, arus AC atau
Arus DC. tapi ada juga tang ampere yang hanya untuk mengukur AC
saja, biasanya tang ampere jenis analog.
5. Kalungkan tang ampere ke salah satu kabel.hasil pengukuran
akan segera terlihat.
6. Geser tombol hold untuk menahan hasil pengukuran tersebut.
7. Matikan posisi hold, untuk melakukan pengukuran kembali.

15
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tang ampere adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus,

tengangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar, tanpa memutus sirkit.

2. Tang ampere terdiri dari dua macam yaitu Tang Ampere Digital
dan Tang Ampere Analog.
3. Prinsip kerja dalam tang listrik ini adalah hukum faraday ( fluks
magnet yang mengalir pada kumparan akan menghasilakan arus
listrik yang mengalir pada kumparan tersebut).
4. Sistem pembacaan pada tang ampere tergantung pada tang ampere apa

yang digunakan, jika tang ampere digital maka pembacaannya langsung pada

Display. Sedangkan pada tang ampere analog yaitu pada jarum penunjuk.

5. Alat ini sudah terkalibrasi secara otomatis, cukup dengan memutar


swicth tidak ke arah off ini untuk clamp meter digital sedangkan
untuk clamp meter analog yaitu dengan memutar kalibrator hingga
jarum jam menunjukkan angka nol.

4.2 SARAN
Clampmeter merupakan alat ukur listrik yang sangat sering
digunakan maka dari itu saya menyarankan agar alat itu dirawat
sebaikbaiknya, jangan menggunakan alat itu dengan sembarangan,
gunakanlah dengan benar dan sesuai dengan fungsinya.

4.3 DAFTAR PUSTAKA


 https://rikadiantoro.wordpress.com/2014/03/25/makalah tangmeter/
 https://id.scribd.com/doc/46774983/Clamp Meter
 http://rajawaliintan.blogspot.com/2014/10/carakerjaclampmeter

tangampere.html
 http://news.ralali.com/ketahuiprinsipkerjatangamperedisini

yuk/

16

Anda mungkin juga menyukai