METODOLOGI PENELITIAN
21
3.3. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian yang akan dijalani pada pembuatan briket dari ampas tebu
adalah:
3.3.1. Persiapan Bahan Baku
Prosedur persiapan bahan baku untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bersihkan ampas tebu dan kemudian cacahkan ampas tebu tersebut.
2. Jemur ampas tebu yang telah dibersihkan dan dicacahkan dibawah sinar
matahari.
3.3.2. Proses Pembuatan Briket
Prosedur pembuatan briket dari ampas tebu dan tepung sagu adalah:
Tipe Perlakuan I : Membedakan komposisi bahan dasar dan bahan perekat
dengan massa campuran konstan.
1. Masukkan sampel kedalam furnace yang sebelumnya sudah diatur
dengan temperatur 300°C selama 25 menit.
2. Setelah dikarbonasi, ayak arang hasil karbonasi dengan ayakan
berukuran 50 mesh.
3. Campurkan hasil arang yang sudah diayak dengan zat perekat yaitu
tepung sagu, dengan perbandingan sampel dan perekat 65:35; 70:30;
75:25; 80:20; dan 85:15 persen.
4. Masukkan campuran kedalam cetakan sesudah menyelesaikan
proses pencampuran.
5. Masukkan cetakan tersebut kedalam oven agar briketnya mengeras.
22
3.4. FLOWCHART PERCOBAAN
3.4.1. Flowchart Persiapan Bahan Baku
23
Gambar 3.3 Flowchart Proses Pembuatan Briket Tipe Perlakuan II
24
kawat sumbu yang kedua ujungnya telah diikatkan pada kedua
elektroda.
b. Rangkaian tersebut kemudian dimasukkan ke dalam bomb yang
sebelumnya telah diisi aquadest sebanyak 1 ml ke dalam bomb,
selanjutnya ditutup rapat dan dialiri gas oksigen melalui katup
kurang lebih 35 atm.
c. Bomb dimasukkan ke dalam kalorimeter yang telah diisi air
sebanyak 2 liter, dan dihubungkan dengan unit pembakar.
d. Calorimeter ditutup dan termometer dipasang pada tutup
calorimeter, sehingga skala bagian bawah tepat pada angka 19°C.
e. Temperatur konstan pengaduk listrik dihidupkan dan dibiarkan
selama 5 menit, kemudian sumber tegangan arus 23 volt dihidupkan
untuk membakar kawat sumbu dan cuplikan.
f. Temperatur diamati maka temperatur akan naik dengan cepat,
setelah itu konstan dan akhirnya sedikit demi sedikit akan turun,
kemudian sumber tegangan pembakar dan pengaduk dimatikan.
b × 100% (3.1)
Dimana:
b: Berat cawan + sampel sebelum dimasukkan kedalam oven (g)
c: Berat cawan + sampel sesudah dimasukkan kedalam oven (g)
3. Analisis Kadar Abu Pada Briket:
Prosedur analisis kadar abu pada briket adalah sebagai berikut:
a. Timbang berat sampel, berat cawan, dan kemudian ukur lagi berat
sampel setelah diletakkan didalam cawan.
25
b. Masukkan cawan kedalam furnace dengan suhu 550°C selama 4 jam.
c. Setelah terbentuk arang putih, dinginkan arang di udara terbuka
sampai suhunya turun menjadi 100°C.
d. Setelah arangnya mengering, masukkan ke desikator kemudian
timbang berat cawan yang berisi arang tersebut.
e. Hitung kadar abu dengan rumus berikut:
m3 −m1
%Kadar Abu = m2
× 100% (3.2)
Dimana:
m1: Berat cawan kosong (g)
m2: Berat cawan + arang sebelum dimasukkan ke furnace (g)
m3: Berat cawan + arang setelah dikeluarkan dari furnace (g)
Dimana:
m1: Berat cawan kosong (g)
m2: Berat cawan + arang sebelum dimasukkan ke furnace (g)
26
m3: Berat cawan + arang setelah dikeluarkan dari furnace (g)
c. Hitung fixed carbon dengan rumus berikut:
%Fixed carbon = 100% - (%Volatile Matter + %Kadar Abu) (3.6)
27
3.5.2. Flowchart Analisis Hasil Penelitian
1. Flowchart Analisis Nilai Kalor Pada Briket
28
2. Flowchart Analisis Kadar Air Pada Briket
29
3. Flowchart Analisis Kadar Abu Pada Briket
30
4. Flowchart Analisis Volatile Matter Pada Briket
31