I. PENDAHULUAN
B. Karakteristik Briket
Bahan bakar padat memiliki spesifikasi dasar antara lain
sebagai berikut :
1. Nilai Kalor (Heating Value)
Nilai kalor terdiri dari HHV (high heating value) dan
LHV (low heating value). Nilai kalor bahan bakar
adalah besarnya panas yang diperoleh dari
pembakaran[5]. Perhitungan nilai kalor menggunakan
standar metode ASTM-2015 dengan rumus[7]:
(1)
(2)
dimana,
T1 = Suhu air pendingin sebelum dinyalakan (oC)
T2 = Suhu air pendingin sesudah dinyalakan (oC)
Tkp = Kenaikan suhu kawat penyala = 0,05 (oC)
cv = Panas jenis alat = 73.529,6 (kJ/kgoC).
2. Kadar Air (Moisture)
Kadar air ialah perbandingan berat air yang terkandung
dalam bahan bakar padat dengan berat kering bahan
bakar padat tersebut. Prosedur perhitungan kadar air
briket arang menggunakan standar ASTM D-3173
dengan rumus[7] :
Studi Literatur :
sifat fisis dan kimia kulit kopi dan ampas kopi instan,
pembakaran bahan bakar padat, karakteristik briket
Persiapan Penelitian
(3)
dimana,
W0 =berat sampel dan cawan sebelum dikeringkan (gr)
W =berat sampel dan cawan sesudah dikeringkan (gr)
WS0 =berat sampel awal (gr).
3. Kadar Abu (Ash)
Abu adalah bahan yang tersisa apabila bahan bakar
padat dipanaskan hingga berat konstan. Semakin tinggi
kadar abu maka akan semakin sulit terbakar[8].
Prosedur perhitungan kadar abu menggunakan standar
ASTM D-3174 dengan rumus[7] :
Variasi Komposisi
Uji Proximate
Uji Eksperimental
Tidak
Nilai Kalor 4000 kal/gr
Ya
Analisa Data dan Pembahasan
(4)
dimana,
W0 =berat sampel dan cawan sebelum pengabuan (gr)
W =berat cawan + berat abu (gr)
Wdso =berat sampel sebelum pengabuan (gr).
4. Volatile matter
Semakin banyak kandungan volatile matter pada
biobriket maka semakin mudah biobriket untuk
terbakar dan menyala, sehingga laju pembakaran
semakin cepat. Besarnya zat mudah menguap dihitung
menggunakan standar ASTM D-3175 dengan rumus
berikut[7] :
(5)
dimana,
W0 =berat sampel dan cawan awal (gr)
W =berat cawan + berat abu setelah pemanasan (gr)
Wdso =berat sampel awal (gr).
5. Fixed Carbon (FC)
Kadar karbon terikat mempengaruhi nilai kalor,
semakin tinggi kadar karbon terikat akan semakin
tinggi pula nilai kalornya. Prosedur perhitungan kadar
Kesimpulan
Selesai
3
-
No.
Tabel 1.
Karakteristik Bahan Baku Briket
Ampas
Kulit
Karakteristik
Kopi
Kopi
Instan
Tepung
Kanji
1.
2.
37.59
1.60
7.46
0.60
9.37
0.11
3.
4.
5.
58.58
2.22
4.504
87.27
4.67
4.427
84.4
6.12
370
B. Analisis Briket
10.99%
11.10%
Volatile Matter
Volatile Matter
83.04%
83.20%
82.70%
82.17%
82.20%
81.70%
81.13%
81.12%
81.20% 80.77%
80.70%
A1K1 A2K3 A3K2 A1K4 A4K1
Variasi Komposisi Briket
Gambar 4. Hubungan Volatile Matter dengan Variasi Komposisi
Kadar Abu
Kadar Abu
1.27%
1.23%
0.93%
0.10%
0.30%
6.89%
Fixed Carbon
10.60%
1.50%
1.00%
0.50%
0.00%
Fixed Carbon
10.76%
6.50%
6.45%
6.39%
6.08%
6.00%
5.67%
5.50%
A1K1 A2K3 A3K2 A1K4 A4K1
Variasi Komposisi Briket
Kadar Air
4713
4800
4600
4400
4200
A1K1 A2K3 A3K2 A1K4 A4K1
Variasi Komposisi Briket
Tabel 5.
Perbandingan Nilai Kalor Biobriket Hasil Penelitian dengan
Beberapa Standar Nilai Kalor tentang Briket
Briket
C
(%)
N
(%)
H
(%)
O
(%)
P
(%)
S
(%)
A1K1
54,5
6,26
6,54
26,46
0,43
0,1
Lama Pembakaran
(menit)
Lama Pembakaran
80
60
40
20
0
65
62
72
59
51
6
V. KESIMPULAN/RINGKASAN
Berdasarkan penelitian tugas akhir ini didapatkan
optimalisasi briket dari penelitian ini adalah briket A1K4
karena memiliki nilai kalor tertinggi sebesar 4713 kal/gram
dengan kadar air terendah sebesar 10.76% dan kandungan
fixed carbon tertinggi sebesar 6,89%. Penambahan ampas
kopi instan menyebabkan peningkatan kadar air sehingga
menurunkan nilai kalor briket. Sedangkan setiap
penambahan kulit kopi menyebabkan semakin banyak massa
sisa pembakaran atau abu yang terbentuk. Komposisi briket
A3K2 dengan kadar volatile matter rendah 82,17%
mempunyai lama pembakaran paling lama 72 menit.
Hubungan antara waktu nyala dan kadar volatile matter
adalah semakin rendah kadar volatile matter maka semakin
lama waktu nyala briket. Hasil dari uji eksperimental yaitu
laju pengurangan massa per-60 detik rata-rata mencapai
0,065 gram.
Untuk selanjutnya, dari penelitian ini bisa dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai uji eksperimental laju
pembakaran dan perubahan temperatur briket. Pembuatan
briket dengan variasi tekanan, ukuran partikel, bentuk briket
dan bahan baku briket yang lain agar nantinya dapat
digunakan sebagai pembanding. Penelitian ini juga dapat
dikembangkan dengan menggunakan simulasi software
CFD.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ridho
Hantoro, ST, MT yang bersedia membantu proses perizinan
hingga penulis dapat melakukan studi kasus mengenai tugas
akhir ini dan memberikan informasi mengenai Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia serta Dr. Ir. Sri
Mulato, MS selaku Ketua Peneliti Puslit Koka Indonesia dan
Ibu Eka Cahya P.A serta staf-staf Puslit Koka Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]