Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR

ANALISA KADAR AIR DAN KADAR ABU BRIKET ARANG

DENGAN METODE GRAVIMETRI

Disusun oleh:

Bunga Adelia Tegar Peristiwa 2231410112

Siti Risky Elsa S. 2231210082

Muhammad Zahabey 2231410068

Mochammad Syukron 2231410098

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................i
BAB I...........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................2
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................2
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................3
1.3 TUJUAN......................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................4
1.1 ARANG.......................................................................................................................4
1.2 BRIKET ARANG.......................................................................................................4
1.3 KADAR AIR...............................................................................................................4
1.4 KADAR ABU..............................................................................................................4
BAB III........................................................................................................................................6
METODOLOGI.........................................................................................................................6
1.1 ALAT DAN BAHAN..................................................................................................6
1.2 METODOLOGI.........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................8

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Briket adalah sumber energi yang berasal dari biomassa yang bisa digunakan
sebagai energi alternatif pengganti minyak bumi atau bahan bakar bagi masyarakat
yang masih menggunakan minyak tanah, karena saat ini harga minyak tanah mahal
dan sudah jarang ditemui. Briket dapat dibuat dari berbagai bahan baku yang ada
disekitar, seperti sekam padi, batok kelapa, arang sekam, serbuk kayu, bongkol
jagung, dan sebagainya. Pembuatan briket dilakukan menggunakan metode
berdasarkan pemadatan atau penekanan yang memiliki tujuan untuk menaikkan nilai
kalor per satuan luas dari suatu biomassa yang digunakan menjadi tenaga
alternative, sehingga dengan ukuran biomassa yang kecil akan dihasilkan tenaga
yang besar. Selain itu, bentuk biomassa menjadi lebih seragam atau sama, sebagai
akibatnya akan lebih simple pada proses penyimpanan dan pendistribusian.
Kelebihan dari digunakannya briket sebagai bahan bakar diantaranya lebih
murah, ramah lingkungan, dan salah satu sumber energi yang terbarukan. Adapun,
karakteristik pada briket adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan. Karakteristik
briket dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu bahan baku, waktu dan suhu
karbonisasi, serta jenis dan jumlah bahan perekat. Pada suatu bahan, termasuk
industry pangan atau briket diperlukan adanya pengujian terhadap kadar air dan
kadar abu. Pengujian kadar air dalam suatu sampel bertujuan untuk menentukan
kualitas dan ketahanan pangan terhadap kerusakan yang bisa saja terjadi. Sementara
itu, dilakukan juga uji terhadap kadar abu dengan tujuan untuk menentukan baik
atau tidaknya suatu proses pengolahan, pengetahuan terhadap jenis bahan yang
digunakan, serta untuk dijadikan parameter nilai gizi jika sampel yang digunakan
adalah bahan makanan. Kadar air pada briket adalah salah satu penentu kualitas
briket. Apabila kadar air briket tinggi, maka kualitasnya bisa dibilang rendah. Abu
yang terkandung dalam bahan bakar padat adalah mineral yang tidak mampu

2
terbakar setelah adanya pembakaran. Abu memiliki peran untuk menurunkan mutu
bahan bakar dengan turunnya nilai kalor.
Untuk pengujian kadar air dan kadar abu umumnya dilakukan dengan metode
gravimetri. Sehingga digunakanlah metode tersebut pada penelitian Analisa kadar
air dan kadar abu dari produk briket

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Bagaimana metode uji kadar air dan kadar abu pada briket dengan gravimetri?
1.2.2 Berapa nilai kadar air dan kadar abu pada sampel briket?
1.2.3 Bagaimana hubungan nilai kadar air dan abu pada kualitas briket?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui dan memahami metode gravimetric sebagai uji kadar air dan kadar
abu.
1.3.2 Menentukan dan mengetahui nilai kadar air dan abu pada briket.
1.3.3 Memahami dan mengetahui hubungan kadar air dan abu pada kualitas sampel
briket.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 ARANG
Arang adalah residu berbentuk padatan yang merupakan sisa proses pengkarbonan
bahan berkarbon di dalam ruangan yang tertutup seperti dapur arang. Arang adalah
hasil pembakaran bahan yang mengandung karbon dan berbentuk padat berpori.
Sebagian besar porinya tertutup oleh hidrogen dan senyawa lain yang komponennya
terdiri dari air, abu, nitrogen dan sulfur.
Untuk menghasilkan arang umumnya bahan baku dipanaskan dengan suhu diatas
500⁰C. Faktor yang berpengaruh terhadap proses karbonisasi adalah kecepatan
pemanasan dan tekanan

1.2 BRIKET ARANG


Briket arang adalah bahan bakar padat yang mengandung karbon, memiliki nilai
kalori yang tinggi dan dapat menyala di waktu yang lama. Briket arang adalah arang
yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket yang dapat digunakan untuk
keperluan energi sehari-hari.
Cara pembuatan briket arang dari serbuk kayu ini adalah dengan menambahkan
perekat tapioka, dimana bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian ditumbuk
dan dicampur perekat kemudian dicetak menggunakan sistem hidroulik manual dan
terakhir dikeringkan.

1.3 KADAR AIR


Kadar air adalah perbedaan antara berat bahan sebelum dan sesudah dilakukan
pemanasan. Setiap bahan yang apabila diletakkan di ruang terbuka kadar airnya
akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di sekitarnya. Kadar air
bahan ini disebut dengan kadar air seimbang. Penentuan kadar air dalam bahan
dapat ditentukan dengan berbagai cara yaitu metode pengeringan
(thermogravimetri), metode destilasi (thermovolumetri), metode khemis, metode
fisis, dan metode khusus misalnya dengan krematografi, nuclear magnetic
resonance.

1.4 KADAR ABU


Kadar abu adalah hasil abu yang dihasilkan dari pembakaran sempurna sampel
bahan berselulosa, misalnya kayu, pulp, dan kertas. Kadar abu dapat menyatakan
banyaknya garam mineral dan bahan tambahan anorganik dari suatu bahan uji.
Pengabuan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengabuan secara
langsung dan pengabuan secara tidak langsung.

4
 Pengabuan Cara Langsung (Cara Kering)
Prinsip dari pengabuan cara langsung yaitu dengan mengoksidasi semua zat
organik pada suhu sekitar 500-600 ⁰C dan setelah itu dilakukan
penimbangan zat yang tertinggal setelah proses pembakaran.
 Pengabuan Cara Tidak Langsung
Prinsip dari pengabuan cara tidak langsung yaitu dengan memberikan reagen
kimia tertentu kedalam bahan sebelum dilakukan pengabuan. Senyawa yang
biasanya ditambahkan adalah senyawa Gliserol Alcohol ataupun pasir bebas
anorganik yang kemudian dilakukan pemanasan dengan suhu tinggi.
Pemanasan menyebabkan gliserol alkohol membentuk kerak sehingga
menyebabkan terjadinya porositas bahan menjadi besar dan dapat
mempercepat oksidasi. Sedangkan pada pemanasan untuk pasir bebas dapat
membuat permukaan yang bersinggungan dengan oksigen semakin luas dan
memperbesar porositas sehingga mempercepat proses pengabuan.

1.5

5
BAB III

METODOLOGI

1.1 ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan Bahan yang digunakan:

 Cawan porselen  Sampel briket A dan B


 Neraca analitik
 Desikator / eksikator
 Tanur
 Botol timbang
 Oven
 Cawan platina
 Gegep

1.2 METODOLOGI
 Uji Kadar Air
1. Timbang 1 gram sampel atau contoh dalam botol timbang yang telah
diketahui bobotnya.
2. Ratakan contoh kemudian oven dengan suhu ±115-120°C selama 3
jam.Waktu pemanasan, tutup botol timbang dibuka
3. Dinginkan dalam desikator kemudian ditimbang sampai bobot tetap.
Perhitungan Perhitungan Kadar air (SNI 06-3730-1995.
kadar air (%) = (m2 - m3) x 100
m1
Dimana :
m1 = berat botol timbang + tutup (gr)
m2 = berat botol timbang + tutup + sampel sebelum pemanasan (gr)
m3 = berat botol timbang + tutup + sampel setelah pemanasan (gr)

 Uji Kadar Abu


1. Timbang 2-3 gram contoh ke dalam cawan platina yang telah
diketahui bobotnya.

6
2. Abukan contoh pelan-pelan, setelah semua arang hilang. Nyala
diperbesar atau dipindahkan ke dalam tanur (800°-900°C) selama 2
jam
3. Bila seluruh contoh telah menjadi abu, cawan didinginkan dalam
eksikator kemudian timbang.Abukan kembali bila perlu, supaya
diperoleh bobot yang tetap atau konstan

Perhitungan Perhitungan Kadar abu (SNI 06-3730-1995. Arang Aktif Teknis


% = (m3 - m1) x 100
(m2 - m1)
Dimana :
m1 = berat cawan kosong (gram)
m2 = berat cawan dengan sampel (gram)
m3 = berat cawan + abu (gram)

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Daud, Suriati, Nuzulyanti. Kajian Penerapan Faktor yang Mempengaruhi


Akurasi Penentuan Kadar Air Metode Thermogravimetri.

Diah Sundari Wijayanti. 2009. Karakteristik Briket Arang dari Serbuk Gergaji dengan
Penambahan Arang Cangkang Kelapa Sawit.

Dimas Prasetyo. 2014. Laporan Resmi Praktikum Biokimia Analisis Kadar Air dan
Kadar Abu

Hendri Lahagu. 2014. Laporan Resmi Praktikum Biokimia Analisis Kadar Air dan
Kadar Abu

SNI 01-6235-2000. Briket Arang Kayu

SNI 06-3730-1995. Arang Aktif Teknis

Anda mungkin juga menyukai