Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TEKNOLOGI BATUBARA

“KARBONISASI”
Dosen pembimbing:
Budhi Purwoko ST,MT

Disusun oleh:

Istanyia Yensella S. ( D1101141025 )

R.R. Fanny Meilinda Putri ( D11011401023)

Nicholas Geas Pangaribuan ( D1101151018 )

Much. Luthfi Abdulhadi ( D1101151022 )

Maulizah ( D1101151023 )

Milfan Purbo Santoso ( D1101151026 )

Syarif Fayed Fahlevi ( D1101151027 )

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
Rahmatnya kepada seluruh umat manusia tanpa terkecuali, serta salawat dan salam kita
sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini kami ajukan kepada dosen pembimbing kami Bapak Budhi
Purwoko ST.MT sebagai tugas ujian akhir semester Teknologi Batubara. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak yang telah memberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini.

Kami mengharapkan kepada Bapak serta pembaca, apabila menemukan kesalahan


atau kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi bahasa maupun isi, diharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun, agar lebih baik kedepannya.

Pontianak, 14 Januari 2018

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2. Tujuan..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

2.1. Pengertian Karbonisasi Batubara................................................................................2

2.2. Proses Karbonisasi Batubara.......................................................................................2

2.3. Metode Pengujian Karbonisasi Batubara....................................................................3

2.3.1. Free Swelling Index.............................................................................................3

2.3.2. Tes karbonisasi Gray-King dan tipe coke............................................................3

2.3.3. Tes Karbonisasi Fischer.......................................................................................3

2.3.4. Plastometer Gieseler:...........................................................................................4

2.3.5. Indeks Roga..........................................................................................................4

2.4. Tujuan Karbonisasi......................................................................................................4

BAB III PENUTUP....................................................................................................................5

3.1. Kesimpulan..................................................................................................................5

3.2. Saran................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Batu bara (coal) adalah suatu zat padat yang terdiri dari zat organic
(carboneous material), air (moisture) dan mineral. Jenis batu bara cukup banyak,
diantaranya Peat, Lignite, Coal dan Anthracite. Klasifikasi batu bara ini disusun
berdasarkan beberapa factor diantaranya derajat metamorfose, nilai bakar, kadar
karbon, kadar zat terbang, volatile matter. Proses pengolahan batu bara dapat dibagi
dalam 3 jenis, yaitu grasifikasi, liquifikasi dan karbonisasi untuk mendapatkan
masing-masing produk gas, cair dan padat. Proses karbonisasi batu bara untuk
pembuatan produk kokas yang digunakan pada industri baja, harus memakai jenis
batu bara yang sesuai yaitu cooking coals dan kondisi proses karbonisasi yang tepat.
Batu bara untuk kokas (coking coals) harus mempunyai sifat kimia, karbonisasi dan
petrografi yang baik. Untuk mendapatkan suatu produk kokas tertentu maka jenis
batu bara yang diolah pada proses karbonisasi dapat mencapai sampai 6-8 macam.

1.2. Tujuan
1.2.1. Mengetahui Pengertian Karbonisasi Batubara
1.2.2. Mengetahui Metode-Metode pengujian Karbonisasi Batubara
1.2.3. Mengetahui Proses Karbonisasi Batubara

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Karbonisasi Batubara


Secara umum karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengonversi bahan
organik menjadi arang. Pada proses karbonisasi akan melepaskan zat yang mudah
terbakar seperti CO, CH4, H2, formaldehit, metana, formik, dan acetil acid serta zat
yang tidak terbakar seperti CO2, H2O, dan Tar cair. Gas-gas yang dilepaskan pada
proses ini mempunyai kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan kalor pada proses kalor. Proses karbonisasi dapat merupakan reaksi
endoterm atau eksoterm tergantung pada temperatur dan proses reaksi yang sedang
terjadi.
Secara Khusus karbonisasi batubara adalah proses pemanasan batubara pada
temperatur beberapa ratus derajat untuk menghasilkan material-material:
1.
2.
2.1.
2.1.1. Padatan yang mengalami pengayaan karbon yang disebut coke.
2.1.2. Larutan yang merupakan campuran hidrokarbon “tar” dan amoniacal
liquor.
2.1.3. Hidrokarbon lain dalam bentuk gas yang didinginkan ke temperatur
normal.

2.2. Proses Karbonisasi Batubara


Proses karbonisasi dapat merupakan reaksi endotermik atau eksotermik
tergantung pada suhu dan proses reaksi kimia yang sedang terjadi. Secara umum hal
ini dipengaruhi oleh hubungan suhu karbonisasi, sifat reaksi, dan perubahan
fisik/kimiawi yang terjadi. Proses karbonisasi dilakukan melalui dua cara :
2.2.1. Pertama dengan pemanasan secara langsung dalam tungku yang berbentuk
kubah. Pemanasan menggunakan tungku merupakan cara yang paling tua
dimana batubara dibakar pada kondisi udara terbatas, sehingga hanya zat
terbang saja yang akan terbakar. Jika zat terbang terbakar habis, proses
pemanasan dihentikan. Kelemahannya antara lain terdapat produk samping

2
berupa gas dan cairan yang tidak dapat dimanfaatkan atau habis terbakar,
disamping itu produktivitas sangat rendah.
2.2.2. Kedua adalah karbonisasi batubara dengan pemanasan tak langsung atau
sistem distilasi kering. Dalam hal ini batubara ditempatkan pada ruang tegak
sempit dan dipanaskan dari luar (pemanasan tak langsung). Melalui dinding
baja, panas disalurkan ke dalam tanur bakar yang berisi batubara. Pada suhu
sekitar 375 °C - 475 °C, batubara mengalami dekomposisi membentuk lapisan
plastis di sekitar dinding. Ketika suhu mencapai 475 °C - 600 °C, terlihat
munculnya cairan tar (aspal) dan senyawa hidrokarbon (minyak), dilanjutkan
dengan pemadatan massa plastis menjadi semi-kokas. Pada suhu 600 °C -
1100 °C, proses stabilitas kokas dimulai.
Cara ini selain menghasilkan kokas juga diperoleh produk samping berupa
aspal, amonia, gas metana, gas hidrogen dan gas lainnya. Gas-gas tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. sedangkan produk cair berupa aspal,
amonia dan lain-lain dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan bahan-
bahan kimia, umumnya berupa senyawa aromatik.

2.3. Metode Pengujian Karbonisasi Batubara


Beberapa pengujian untuk karbonisasi batubara adalah sebagai berikut :
2.3.1. Free Swelling Index
Tes ini dilakukan untuk menentukan angka peleburan dengan cara
memanaskan sejumlah sampel pada temperatur peleburan normal (kira-kira
800°C). Setelah pemanasan atau sampaisemua semua volatile
dikelurkan, sejumlah coke tersisa dari peleburan. Swelling
numberdipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel dan kecepatan
pemanasan.
2.3.2. Tes karbonisasi Gray-King dan tipe coke
Tes Gray-King menentukan jumlah padatan, larutan dan gas yang
diproduksikan akibatkarbonisasi. Tes dilakukan dengan memenaskan sampel
didalam tabung tertutup daritemperatur 300°C menjadi 600°C selama 1 jam
untuk karbonisasi temperatur rendah atau dari300°C menjadi 900°C selama 2
jam untuk karbonisasi temperatur tinggi.
2.3.3. Tes Karbonisasi Fischer

3
Prinsipnya sama dengan metode Gray-King, perbedaan terletak pada
peralatan dan kecepatanpemanasan. Pemanasan dilakukan di dalam tabung
alumunium selama 80 menit. Tar danliquor dikondensasikan ke dalam air
dingin. Akhirnya didapatkan persentase coke, tar dan,air sedangkan jumlah gas
didapat dengan cara mengurangkannya. Tes Fischer umumdigunakan untuk
batubara rank rendah (brown coal dan lignit) untuk karbonisasi
temperaturrendah.
2.3.4. Plastometer Gieseler:
Plastometer Gieseler adalah viskometer yang memantau viscositas
sampel batubara yangtelah dileburkan. Dari tes ini direkam data-data sbb:
a. Initial softening temperature.
b. Temperatur viscositas maksimum
c. Viskositas maksimum.
d. Temperatur pemadatan resolidifiation temperatur.
2.3.5. Indeks Roga
Indeks Roga menyatakan caking capacity. Ditentukan dengan cara
memanaskan 1 gramsampel batubara yang dicampur dengan 5 gram antrasit
pada 850°C selama 15 menit.
Tes lain yang dilakukan Biasanya dilakukan untuk menentukan:
a. Komposisi kimia (analisis proksimat, total belerang, analisis abu,dll)
b. Parameter fisik (distribusi ukuran, densitas relatif)
c. Uji kekuatan.
d. Tes Metalurgi.
2.4. Tujuan Karbonisasi
Tujuan dari proses karbonisasi adalah menaikkan kadar karbon padat dan
menghilangkan zat terbang (volatile matter) yang terkandung dalam batubara
serendah mungkin sehingga dihasilkan semi kokas atau kokas dengan kandungan zat
terbang yang ideal 8-15% dengan nilai kalori yang cukup tinggi di atas 6.000 kkal/kg.
Kandungan zat terbang berhubungan erat dengan kelas batubara, makin tinggi zat
terbangnya maka makin rendah kelas batubara, karena zat terbang akan mempercepat
pembakaran karbon padatnya. Dengan karbonisasi juga akan menghasilkan produk
akhir yang tidak berbau dan berasap.

4
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Karbonisasi adalah proses pemanasan batubara pada temperatur beberapa ratus
derajat untuk menghasilkan material-material:
1. Padatan yang mengalami pengayaan karbon yang disebut coke.
2. Larutan yang merupakan campuran hidrokarbon “tar” dan amoniacalliquor.
3. Hidrokarbon lain dalam bentuk gas yang didinginkam ke temperatur normal.
Proses karbonisasi dilakukan melalui dua cara,
1. Dengan pemanasan secara langsung dalam tungku yang berbentuk kubah.
Pemanasan menggunakan tungku merupakan cara yang paling tua dimana
batubara dibakar pada kondisi udara terbatas, sehingga hanya zat terbang saja
yang akan terbakar. Jika zat terbang terbakar habis, proses pemanasan
dihentikan. Kelemahannya antara lain terdapat produk samping berupa gas dan
cairan yang tidak dapat dimanfaatkan atau habis terbakar, disamping itu
produktivitas sangat redah.
2. Karbonisasi batubara dengan pemanasan tak langsung atau sistem distilasi
kering. Dalam hal ini batubara ditempatkan pada ruang tegak sempit dan
dipanaskan dari luar (pemanasan tak langsung). Melalui dinding baja, panas
disalurkan ke dalam tanur bakar yang berisi batubara. Pada suhu sekitar 375 °C
- 475 °C, batubara mengalami dekomposisi membentuk lapisan plastis di sekitar
dinding. Ketika suhu mencapai 475 °C - 600 °C, terlihat munculnya cairan tar
(aspal) dan senyawa hidrokarbon (minyak), dilanjutkan dengan pemadatan
massa plastis menjadi semi-kokas. Pada suhu 600 °C - 1100 °C, proses stabilitas
kokas dimulai.
Beberapa metode pengujian karbonisasi batubara sebagai berikut :
1. Free Swelling Index:
2. Tes karbonisasi Gray-King dan tipe coke :.

5
3. Tes Karbonisasi Fischer:
4. Plastometer Gieseler:
5. Indeks Roga.

3.2. Saran
Apabila terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, murni kesalahan
dari kami. Semoga pembaca dapat memahami segala materi.

6
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Karbonisasi
 http://letshare17.blogspot.co.id/2010/12/karbonisasi.html
 https://www.scribd.com/doc/145472118/KARBONISASI

Anda mungkin juga menyukai