KIMIA
KELOMPOK : 2
NAMA KELOMPOK :
3. UBAITULLAH
4. RIAN
5. RIANSYAH
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat - nyh, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inanyah-nyh kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang komposisi
gas alam,minyak bumi, dan batubara dan manfaat nyh untuk masyarakat
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang komposisi gas alam,minyak bumi dan
batubara ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ..........................................................................................................................................
BAB II ISI
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun
turut memicu peningkatan kebutuhan energi di Indonesia.untuk memenuhi kebutuhan energi di
Indonesia sebagian besar sumber energi yang digunakan adalah sumber energi fosil. Bahan bakar
fosil adalah bahan bakar yg berbentuk dari jasad makhluk hidup yg mati pada jutaan tahun
lalu.setelah ratusan juta tahun,semua organisme itu tergencet dibawah panas dan tekanan yang
hebat dan terkonversi menjadi sumber energi yg berwujud padat,cair,atau gas,masing-masing
adalah batu bara(padat) minyak bumi(cair), dan gas alam(gas).
Pada tahun 2014,cadan cadangan terbukti minyak bumi sebesar 3,6 miliar barel,gas bumi
sebesar 100,3 TCF dan cadangan batu bara sebesar 32,27 miliar ton.bila diasumsikan tidak da
penemuan cadangan baru,berdas berdasarkan rasio P/F( Reserve/production) THN 2014,maka
minyak bumi akan habis dalam 12 THN, gas bumi 37 THN,dan batu bara 70 THN.cadangan ini bahkan
akan lebih cepat habis dari tahun yg disebut diatas karena kecenderungan produksi energi fosil yg
terus meningkat (OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2016).
Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi minyak
bumi adalah dengan memanfaatkan sumber energi lain yg jumlahnya masih banyak,yaitu batu bara.
Dimna untuk satt ini cadangan batu bara adalah cadangan terbesar dan sebagian besar produksi
batu bara di Indonesia adalah untuk keperluan ekspor.selain batu bara,sumber energi lain yg dapat
digunakan sebagai energi alternatif adalah biomassa.
Biomassa merupakan bahan organik yg didapatkan melalui proses fotosintesis pada tumbuhan
baik berupa produk maupun buangan.meliputi tanaman,pepoho pepohonan,rumput,atau limbah
pertanian.pusat data statistik menyatakan bahwa luas lahan pertanian tahun 2008-2013 adalah 39.5
juta ha dengan pembagian lahan sawah 8.1 juta ha, Tegal/kebun 11.9 juta ha,ladang 5.25 juta
ha ,dan,lahan yg sementara tidak usahakan 4.25 juta ha.teknologi yg dapat digunakan untuk
mengkonversi sumber energi batubara dan biomassa adalah dengan metode gasifikasi.
Gasifikasi adalah suatu proses konversi bahan bakar padat menjadi gas mampu bakar (CO,CH⁴, dan
H ²) melalui proses pembakaran dengan suplai udara terbatas (20%-40% udara stoikiometri),
(guswendar,2012).
Co-gasifikasi merupakan glasifukasi yg memanfaatkan campuran dua jenis bahan bakar atau lebih
secara bersamaan.bahan bakar yg digunakan pada teknologi ci gasifikasi biasanya merupakan bahan
bakar yg memiliki karakteristik yg berbeda. Konversi bahan bakar batu bara dan biomassa dari
bentuk padat menjadi bentuk gas mempunyai beberapa kelebihan salah satunya penggunanya akan
lebih fleksibel dan dapat dimanfaatkan pada beberapa teknologi.berdasarkan terjadinya kontak
antara bahan bakar dan gas reaktor gasifikasi dikategorikan dalam 3 jenis yaitu: entrained
flow,fixed/moving bed gasifier,dan fluidized bed gasification,dan jika ditinjau dari arah aliran udara
an aliran gas hasil gasifikasi,gasifier dibagi menjadi 3 tipe,yakni downdraf,updraft,d dan crossdraft.
Fluidized bed gasification adalah metode gasifikasi dengan memfluidisasi partikel bahan bakar
dengan gas pendorong seperti udara ataupun oksigen. Fluidisasi adalah metode pengontrolan
butiran butiran padat dengan fluida baik cair maupun gas sehingga dengan metode ini diharapkan
butiran butiran dapat memiliki sifat seperti fluida dengan viskositas tinggi
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana pengaruh equivalence ratio terhadap temperatur nyala api pada kompor ?
- bagaimana pengaruh equivalence ratio terhadap waktu nyala efektif pada kompor
gasifikasi?
- bagaimana pengaruh equivalence ratio terhadap efesiensi thermal pada kompor
gasifikasi?
C. Tujuan
- Mengetahui pengaruh equivalence ratio(ER) terhadap waktu nyala efektif dari proses
pengujian eaktor gasifikasi fluidized bed
- mengetahui pengaruh equivalence ratio (ER) terhadap jumlah kalor yg dihasilkan dari
proses pengujian reaktor gasifikasi fluidized bed
- mengetahui pengaruh equivalence ratio (ER) terhadap efesiensi thermal tertinggi dari
proses pengujian reaktor gasifikasi fluidized bed
BAB II ISI
Gas alam yang dihasilkan dari sumur minyak umumnya diklasifikasikan sebagai associated-dissolved,
yang berarti bahwa gas alam dilarutkan dalam minyak mentah.
-Pengolahan minyak bumi tahap pertama dilakukan dengan distilasi bertingkat, yaitu proses
distilasi berulang-ulang, sehingga didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik
didihnya. Hasil pada proses distilasi bertingkat ini meliputi:
Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal dengan nama
elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan mobil
BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi bahan kimia lainnya.
Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan, tetapi diolah lebih
lanjut pada tahap kedua menjadi bensin (premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta sering
disebut juga sebagai bensin berat.
Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak tanah) dan avtur (bahan
bakar pesawat jet).
Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat dilanjut
pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan lilin.
2. Pengolahan minyak bumi tahap kedua
Pada pengolahan minyak bumi tahap kedua, dilakukan berbagai proses lanjutan dari hasil
penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses tersebut meliputi:
Perengkahan (cracking): Pada proses perengkahan, dilakukan perubahan struktur kimia senyawa-
senyawa hidrokarbon yang meliputi: pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan alkil), polimerisasi
(penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan isomerisasi (perubahan isomer).
Proses ekstraksi: Pembersihan produk dengan menggunakan pelarut sehingga didapatkan hasil lebih
banyak dengan mutu lebih baik.
Proses kristalasasi: Proses pemisahan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya. Misalnya, dari
pemurnian solar melalui proses pendinginan, penekanan, dan penyaringan akan diperoleh produk
sampingan lilin.
Pembersihan dari kontaminasi (treating): Pada proses pengolahan tahap pertama dan tahap kedua
sering terjadi kontaminasi (pengotoran). Kotoran-kotoran ini harus dibersihkan dengan cara
menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau hidrogenasi.
Hasil proses tahap kedua ini dapat dikelompokan berdasarkan titik didih dan jumlah atom karbon
pembentuk rantai karbonnya.
-
Proses pengolahan batubara
(Coal Processing Plant/CCP)
bertujuanmengolah batubara menjadi produk batubara
(Product Area)
yang sesuaidengan permintaan pasar. Dengan mempertimbangan beberapa hal, misalnyakualitas
atau mutu cadangan batubara, metode penambangan yang terpilih,serta kualitas permintaan pasar,
maka proses pengolahan batubara
Melakukan reduksi ukuran
(Size Reduction)
melalui penggerusan
(Crushing)
Melakukan pemisahan
(classification)
melalui Pengayakan
(Screening)
Melakukan pencampuran
(Blending)
batubara
Melakukan penimbunan/ penumpukan batubara
(Stockpilling)
Melakukan penanganan limbah air
(ater Pollution !reat"ent
A. Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida,CaC²(dari reaksi
antara bantuan karbonat dan logam alkali)dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah
menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
Akan tetapi di balik banyak manfaaat tadi minyak bumi juga mempunyai beberapa dampak negatif
yang sangat berbahaya bagi lingkungan,seperti pemanasan global,hujan asam,dll.yang semuanya itu
berdampak langsung bagi kelangsungan hidup mahluk hidup.
B. Saran
Kita sebagai manusia harus menjaga kelestarian alam dan menjaganya dengan baik,seperti
halnya dalam minyak bumi,seharusnya kita sebagai manusia khususnya bagi para pengusaha-
pengusaha pertambangan tidak mengeksplorasi secara besar-besaran karena minyak bumi
merupakan energi yang tak terbarukan dan membutuhkan jutaan tahun tuk mendapatkannya.selain
itu masih banyak energi yang bisa menggantikan minyak bumi,maka itu harus dikembangkan dan
ynag pasti lebih ramah lingkungan.