MINYAK BUMI
&
KEGUNAANNYA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulilah tepat pada waktunya yang berjudul “MAKALAH MINYAK BUMI DAN
KEGUNAANNYA” dapat diselesaikan makalah ini disusun guna memenuhi tugas
kimia.Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
MINYAK BUMI & KEGUNAANNYA.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita Amin.
Penulis.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB l PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................................................... 1
Tujuan.................................................................................................................................. 1
BAB ll PEMBAHASAN
Pengertian Minyak Bumi..................................................................................................... 2
Proses Pengolahan Minyak Bumi........................................................................................ 3
Kegunaan Minyak Bumi...................................................................................................... 7
BAB lll PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................................... 9
Saran.................................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan
industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut
berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi
dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa
jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan
bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi
ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk,
dan berbagai jenis obat.
Tujuan
1. Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.
2. Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.
1
BAB ll
PEMBAHASAN
2
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional
di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan
hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai
campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen
secara eksotermik:
2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium.
Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di
kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.
Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan
menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang
bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang
tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga
mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.
3
1. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50°C
2. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85°C
3. Kerosin (Minyak Tanah)
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105°C
4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135°C
5. Minyak Berat
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih : 135 sampai 300°C
6. Residu
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300°C
Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang
meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
2. CRACKING
Setelah melalui tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan dimurnikan.
4
dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa
struktur molekul hidrokarbon.
Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
1. Cara panas (thermalcracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang
rendah.
2. Cara katalis (catalyticcracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang digunakan
biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme
perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna
proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan
terbentuknya ion karbonium :
3. Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk
menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi.
Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam
minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.
4. REFORMING Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu
kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya
yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan
dengan menggunakan katalis dan pemanasan.
Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin
menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan
katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung.
5. ALKILASI dan POLIMERISASI
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih
panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4,
HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana
menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
6. TREATING
Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-
pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :
Coppersweetening dan doctortreating, yaitu proses penghilangan pengotor yang
dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
5
Acidtreatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi
dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan
pourpoint yang rendah.
Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak
pelumas
Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.
Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau gas,
namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah,
termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses
pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang
yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam.
Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara
lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-
lain. Sulfur yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai
sulfur elemental.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari
minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan:
Ekstraksi menggunakan pelarut, serta
Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam
bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses
hidrogenasi selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal
dari senyawa belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari dekomposisi
senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi atau
pencucian/pelucutan.
7. BLENDING
Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi
dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki
berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak
digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas
bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada
proses pengolahannya.
6
Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyllead (TEL). TEL
berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar
diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat
aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan
pencemaran udara.
5. Bahan Serat
Bahan-bahan serat, seperti rayon, polyester, nilon, dan tekstil sintetis bisa dibuat dengan
melakukan pemanfaatan minyak bumi. Zat ini diketahui sangat dibutuhkan bagi kehidupan
manusia.
6. Bahan Poliuretan
Bahan ini biasa digunakan untuk membuat busa yang mana berfungsi sebagai tambahan
sofa, pelindung barang, matras, hingga jok motor dan mobil.
7
BAB lll
PENUTUP
Kesimpulan
Dari isi di atas dapat kami kami simpulkan bahwa Minyak Bumi adalah salah satu
Sumber Daya Alam dengan berbagai manfaat. Terbentuk dari berbagai fosil yang diuraikan
oleh bumi.Tersusun dari Alkana, Alkena, Hidrokarbon Aromatik, Sikloalkana, dan beberapa
senyawa lain. Diolah dengan proses Destilasi Bertingkat untuk menghasilkan berbagai
produk.Namun karena jumlahnya terbatas sehingga kita perlu menghematnya.Ditambah
dengan polusi hasil pembakaran olahannya yang tidak begitu ramah lingkungan. Adapun
8
beberapa Sumber Daya Alam Alternatif yang bila diolah dengan baik, akan tidak kalah
dengan Minyak Bumi.
Saran
Sebaiknya pemerintah dapat mengolah minyak bumi dengan sebaik mungkin.