Anda di halaman 1dari 14

Makalah Kimia

“Minyak Bumi”

Kelas: XI MIPA 7
Kelompok: 2
Agisna Prameswari Herlambang (02)
Faradila Araminta Putri (12)
Rahma Indah Aulia (26)
Rania Shafa Defalina (27)
Ratih Rahmalia Azizah (28)

SMA Negeri 5 Surabaya


2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat-Nya sehingga makalah yang
berjudul “ ” ini dapat diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Proposal
ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia yang dibimbing oleh Ibu Dra. Ida
Kurniawati.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, yakni Ibu Ida Kurniawati, dan teman-teman lainnya. Untuk itu
kami ucapkan terima kasih atas segala bantuannya dalam berbagai bentuk sehingga makalah
ini dapat terselesaikan dan sampai ke tangan pembaca.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik
dari segi kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca yang kemudian akan kami jadikan sebagai
evaluasi.

Demikian, semoga makalah mengenai minyak bumi ini dapat diterima sebagai
ide/gagasan yang menambah ilmu serta wawasan pembaca.

Surabaya, 07 Agustus 2022

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................................ 2

Daftar Isi ................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4

1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 4

Bab II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5

2.1 Pembentukan minyak bumi ..................................................................................... 5

2.2 Pengolahan Minyak Bumi ........................................................................................ 5

2.3 Dampak Pembakaran Hidrokarbon Terhadap Lingkungan ................................ 8

2.4 Mengatasi dampak pembakaran HC terhadap lingkungan ............................... 11

2.5 Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-hari ........................................ 11

Bab III PENUTUP ................................................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 13

Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak bumi sebagai salah satu sumber daya penting memiliki beragam manfaat, mulai
dari bahan baku industri, bahan bakar kendaraan, bahan pembuat perabotan rumah tangga,
hingga sebagai bahan produk kecantikan dan kesehatan.
Minyak bumi berasal dari berbagai bentuk organisme yang mati di dalam tanah.
Campuran kompleks senyawa organik yang terdiri atas senyawa hidrokarbon dan non
hidrokarbon dari sisa-sisa mikroorganisme, tumbuhan, dan binatang tertimbun selama berjuta-
juta tahun disebut sebagai minyak bumi. Senyawa kimia minyak bumi terdiri dari unsur-unsur
karbon, hidrogen, oksigen, sulfur, halogenida, dan logam. Minyak bumi mengandung
komponen hidrokarbon dan non hidrokarbon sebesar 50-98%.
Hampir seluruh aktivitas di dunia memanfaatkan sumber daya yang bisa digunakan
dengan cepat. Hal tersebut membuat keberadaan minyak bumi tak tergantikan. Minyak bumi
menjadi sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh manusia

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana minyak bumi terbentuk?


2. Bagaimana pengolahan minyak bumi tahap 1 dan 2?
3. Apa dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan?
4. Bagaimana cara mengatasi dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan?
5. Apa saja senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui cara pembentukan minyak bumi


2. Mempelajari pengolahan minyak bumi
3. Mengetahui dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan
4. Mempelajari cara mengatasi dampak pembakaran hidrokarbon
5. Mengetahui senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari

4
Bab II

PEMBAHASAN

2.1 Pembentukan minyak bumi

Ada tiga faktor utama dalam pembentukan Minyak dan gas bumi yaitu, bebatuan asal
(source rock), perpindahan hidrokarbon dari bebatuan asal menuju bebatuan reservoir dan
ketiga adanya jebakan (entrapment) geologis. Komponen pendukung minyak bumi terbentuk
dari pelapukan berbagai macam sisa-sisa organisme, seperti tumbuhan, hewan, dan jasad-jasad
renik yang sudah tertimbun dalam dasar lautan bersama lumpur selama jutaan tahun lamanya.
Lumpur tersebut akan berubah menjadi berbagai batuan sedimen yang berpori, sedangkan sisa-
sisa organisme akan bergerak ke tempat yang tekanannya rendah dan terkumpul pada sebuah
daerah perangkap, yaitu batuan kedap.
Gas alam, minyak, dan air akan terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Pada
rongga bagian atas ada gas alam, sedangkan cairan minyak mengambang di atas deposit air.
Karena asal minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa organisme, minyak bumi dan gas alam sering
juga disebut sebagai bahan bakar fosil. Komposisi minyak bumi adalah campuran kompleks
yang sebagian besar (sekitar 90% hingga 97%) terdiri dari senyawa hidrokarbon.
Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana, sedangkan
sisanya adalah sikloalkana, alkena, alkuna, dan senyawa aromatik. Komponen kecil lainnya
selain hidrokarbon adalah senyawa-senyawa karbon yang mengandung oksigen, belerang,
ataupun nitrogen. Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana suku rendah (C1 – C4) dengan
metana sebagai komponen utamanya. Selain alkana, juga terdapat gas lain seperti CO2, O2,
N2, H2S, ataupun gas mulia seperti helium dalam jumlah yang sangat sedikit.

2.2 Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi adalah minyak mentah yang memiliki wujud cairan kental berwarna
hitam yang tidak bisa dimanfaatkan secara langsung. Agar bisa dimanfaatkan, minyak bumi
harus melalui proses pengolahan. Proses pengolahan minyak bumi terdiri dari dua tahap, yaitu
pengolahan tahap pertama (Primary Processing) yang dilakukan dengan dislitasi bertingkat dan
pengolahan tahap kedua (secondart processing). Berikut adalah tahapan dalam pengolahan
minyak bumi:

5
1. Pengolahan Minyak Bumi Tahap Pertama

Pengolahan minyak bumi tahap pertama adalah distilasi bertingkat, yaitu proses
untuk mendapatkan berbagai macam hasil berdasarkan titik didihnya. Hasilnya
meliputi:
1) Fraksi pertama
Pecahan pertama menghasilkan fraksi paling ringan berwujud gas. Gas yang
dihasilkan pada tahap ini adalah bentuk Liquid Natural Gas (LNG) yang
mengandung senyawa propana (C3H8), butana (C4H10), dan Liquid Petroleum
Gas (LPG) yang mengandung metana (CH4) dan etana (C2H6). LPG dapat
digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan mobil BBG, atau diolah lagi
menjadi bahan kimia lain.
2) Fraksi ke dua
Fraksi ke dua menghasilkan petroleum eter. Petroleum eter adalah campuran
alkana dengan rantai C5H12 dan C6H14.
3) Fraksi ke tiga
Fraksi ke tiga menghasilkan bensin (gasoline). Bensin adalah campuran alkana
dan rantai C6H14 – C9H20.
4) Fraksi ke empat
Fraksi ke empat disebut dengan nafta (gas bumi). Nafta (bensin berat) tidak
dapat langsung digunakan, tetapi diolah Kembali pada tahap ke dua menjadi
bensin (premium) atau bahan petrokimia lain. Nafta adalah campuran alkana
dan rantai C9H20 – C12H26.
5) Fraksi ke lima
Fraksi ini menghasilkan kerosin (minyak tanah). Kerosin (minyak tanah)
merupakan campuran alkana dan rantai C12H26 – C15H32.

6
6) Fraksi ke enam
Pecahan ini menghasilkan minyak ringan (light oil). Minyak solar adalah
campuran rantai alkana C15H32 – C16H34.
7) Fraksi ke tujuh
Fraksi ini menghasilkan residu yang dapat diolah lebih lanjut pada tahap ke dua
menjadi senyawa karbon yang lain. Sisa dari pengolahan tersebut akan
digunakan sebagai aspal dan lilin.
2. Pengolahan Minyak Bumi Tahap Kedua
Pengolahan tahap ke dua berisi proses lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap
pertama. Proses-proses tersebut meliputi:
1) Perengkahan (cracking)
Cracking merupakan proses di mana hidrokarbon besar dipecah menjadi
molekul hidrokarbon yang lebih kecil. Pada proses ini dilakukan perubahan
struktur kimia senyawa hidrokarbon, meliputi: pemecahan rantai, alkilasi
(pembentukan alkil), polimerisasi (penggantian rantai karbon), reformasi
(perubahan struktur), dan isomerisasi (perubahan isomer).
2) Ekstraksi
Proses ini adalah pembersihan produk dengan menggunakan pelarut sehingga
didapatkan hasil lebih banyak dan mutu lebih baik.
3) Kristalisasi
Kristalisasi merupakan proses pemisahan produk melalui perbedaan titik
cairnya. Contoh, dari pemurnian solar yang dilakukan dengan pendinginan,
penekanan, dan penyaringan akan diperoleh produk sampingan lilin.
4) Pembersihan dari kontaminasi (treating)
Produk minyak yang dihasilkan dari tahap pertama dan kedua sering terkena
kontaminasi. Kotoran tersebut dapat dibersihkan dengan menambahkan soda
kue kaustik (NaOH), tanah liat, atau hidrogenasi.

7
2.3 Dampak Pembakaran Hidrokarbon Terhadap Lingkungan

1. Bilangan Oktan
Berdasarkan penelitian, bensin merupakan campuran dari berbagai macam
senyawa hidrokarbon. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menentukan
senyawa manakah yang paling efektif digunakan sebagai standar dalam menentukan
mutu bensin. Penelitian umumnya dilakukan dengan membuat suatu bensin standar,
yaitu bensin yang dibuat dari senyawa n-heptana dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana).
Angka yang digunakan untuk menunjukkan mutu bensin ini disebut angka oktan atau
bilangan oktana. Semakin tinggi angka oktan bensin, semakin baik mutu bensin
tersebut. Bensin standar yang mengandung 100% isooktana diberi angka oktan 100,
sedangkan yang mengandung 100% n-heptana diberi angka oktan 0. Jadi, bensin
standar yang mengandung 60% isooktana dan 40% n-heptana diberi angka oktan 60.

Penentuan angka oktan suatu bahan bakar dilakukan dengan pengujian di


laboratorium, yaitu dengan membanding efisiensi pembakarannya dengan bensin
standar. Alkohol yang mempunyai angka oktan 112, bukan berarti bahwa alkohol
tersebut mengandung isooktana 112%. Tetapi, alkohol tersebut mempunyai efisiensi
pembakaran 12% di atas bensin standar yang berkadar isooktana 100%. Jadi, jika suatu
bahan bakar mempunyai angka oktan 80, mutu (kualitas) pembakarannya setara dengan

8
bensin standar yang mengandung 80% isooktana dan 20% n-heptana. Tabel berikut
memuat angka oktan dari beberapa bahan bakar. Angka oktan beberapa bahan bakar

Senyawa Angka Senyawa Angka Oktana


Oktana

n-heptana 0 Metil sikloheksan 104


2-metil heksana 41 Benzena 108
3-metil heksana 56 Metil benzena 124
2,2-dimetil pentana 89 1-heptena 68
2,3-dimetil pentana 87 5-metil-1-heksena 96
2,4-dimetil pentana 77 2-metil-2-heksena 129
3,3-dimetil pentana 95 2,4-dimetil-1-pentena 142
3-etil pentana 64 4,4-dimetil-1-pentena 144
2,2,3-trimetil butana 113 2,3-dimetil-2-pentena 165
N-heksana 26 2,4-dimetil-2-pentena 135
Sikloheksana 77 2,2,3-trimetil-1-butena 145

Pada umumnya, bensin yang dihasilkan dari proses penyulingan tahap pertama
mempunyai angka oktan antara 70-80. Untuk itu, perlu dinaikkan angka oktannya agar
tidak menyebabkan mesin mudah aus. Peningkatan angka oktan dapat dilakukan
dengan berbagai cara, misalnya dengan menambahkan TEL (Terr Ethyl Lead) dengan
rumus kimia Pb(C,H,). Cara ini efektif, tetapi timbal sisa pembakarannya dapat
mengendap di mesin. Oleh karena itu, perlu ditambahkan senyawa 1,2-dibromoetana
(C,H,Br.), yang akan mengikat timbal menjadi PbBr, yang mudah menguap. Adanya
PbBr, yang berasal dari bensin menimbulkan masalah baru, yaitu dapat menimbulkan
pencemaran. Selain itu, timbal yang terlepas ke udara juga berbahaya bagi kesehatan.
Oleh karena itu, saat ini penggunaan timbal untuk meningkatkan angka oktan sudah
ditinggalkan. Sebagai gantinya, digunakan bahan lain seperti MTBE (Methyl Tertiary
Butyl Ether).

9
2. Zat Pencemaran Lingkungan

Zat Pencemar Dampak

Karbon dioksida (CO2) Menimbulkan pemanasan global

Karbon monoksida (CO) - Kekuatan oksigen akibat ikatan


darah dan hemoglobin
- Keracunan
- Gangguan metabolisme

Sulfur dioksida (SO₂) - Merusak tanaman


- Menimbulkan iritasi
- Mengakibat hujan asam

Nitrogen oksida (NOX ) - Pembengkakan paru-paru


- Menyebabkan kanker
- Mengakibatkan hujan asam
- Penyebab iritasi kulit dan mata
p

Partikulat - Penyebab iritasi kulit dan mata


perih
- Gangguan saluran pernapasan
- Merusak ginjal

10
2.4 Mengatasi dampak pembakaran HC terhadap lingkungan

Berikut ini merupakan beberapa cara untuk mengatasi dampak pembakaran HC:
1. Mengurangi pembakaran berlebihan
Pembakaran hidrokarbon berlebihan akan menyebabkan banyak masalah meskipun
langkah pencegahan sudah dilakukan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi dan mulai menggunakan kendaraan umum.
2. Melakukan penanaman tumbuhan untuk menyerap karbon dioksida
Gas karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang menyerap panas. Meningkatnya
gas ini menyebabkan pemanasan suhu atmosfer bumi dan menyebabkan perubahan
iklim dan global warming. Dengan menanam banyak tumbuhan, kita dapat
mengurangi kadar karbon dioksida pada udara.
3. Mengurangi penggunaan listrik
Saat ini, listrik dari pembangkit listrik saat ini kebanyakan menggunakan bahan
bakar fosil yang menghasilkan karbon dioksida. Semakin banyak penggunaan
listrik, maka semakin banyak gas buangan yang berupa karbon dioksida sehingga
efek rumah kaca bisa semakin memburuk.
4. Memastikan terjadinya pembakaran sempurna
Pembakaran tidak sempurna dapat menyebabkan terbentuknya karbon monoksida,
gas yang memiliki sifat beracun bagi manusia karena menyebabkan pengikatan
pada hemoglobin sehingga oksigen sulit dibawa oleh darah. Hal tersebut tentu akan
mengakibatkan sel kekurangan oksigen dan akhirnya merusak sel.

2.5 Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Metana CH₄ sebagai bahan bakar


2. Etena C₂H₄ sebagai bahan obat bius
3. Pembakaran glukosa C₆H₁₂O₆ (senyawa turunan hidrokarbon) dalam tubuh
4. Metana CH₄ dan etana C₂H₆ untuk pembuatan LNG
5. Propana C₃H₈ dan butana C₄H₁₀ untuk LPG berbentuk cair
6. Isomer heptana (C₇H₁₆) dan oktana (C₈H₁₈) sebagai bahan pembuatan bensin
7. Etanol C₂H₅OH (senyawa turunan hidrokarbon) sebagai bahan bakar dan
pembuatan asam asetat
8. Metanol CH₃OH sebagai bahan pembuatan formaldehida, pembuat serat dan
campuran bahan bakar

11
9. Polipropena sebagai bahan botol plastik, bahan perahu, dan tali plastik.
10. PVC (polivinilklorida - senyawa turunan hidrokarbon) sebagai bahan pembuatan
pipa pralon dan pelapis lantai
11. Polietilena sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus (sampul)
12. Teflon sebagai bahan anti lengket pada alat alat memasak
13. Nilon sebagai bahan serat pakaian
14. Dakron sebagai bahan pembuatan kapas untuk bantal atau guling atau kasur
15. Gliserol sebagai bahan kosmetik dan pelembab

12
Bab III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Minyak bumi terbentuk dari tanaman dan hewal laut atau mikroorganisme yang mati
lalu terkubut di lapisan pasir dan bebatuan selama jutaan dari masa purba hingga sekarang.
Minyak bumi bergerak melalui pori-pori bebatuan dan akan terakumulasi Ketika mencapai
lapisan batuan keras, menghasilkan minyak bumi.
Kandungan hidrokarbon pada minya bumi yang utama adalah alkana. Kandungan
lainnya dari minyak bumi adalah sikloalkana, alkena, alkuna, dan senyawa aromatic.
Komponen kecil selain hidrokarbon adalah senyawa-senyawa karbon yang mengandung
oksigen, belerang, maupun nitrogen.
Minyak bumi merupakan campuran senyawa-senyawa hidrokarbon. Agar dapat
dimanfaatkan, minyak bumi perlu dipisahkan melalui distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya pada kolom bertingkat
(distilasi bertingkat). Fraksi-fraksi minyak bumi, antara lain: gas, petroleum eter,
bensin/gasoline, nafta, kerosin, solar, oli, parafin, dan aspal.
Sebagian besar minyak bumi digunakan sebagai bahan untuk memproduksi bensin dan
minyak bakar. Kedua hasil tersebut merupakan sumber energi primer utama. Sebagian besar
dari volume hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi diubah menjadi bahan bakar
yang di dalamnya termasuk dengan bensin, diesel, bahan bakar jet, dan elpiji.

13
Daftar Pustaka
Abdillah, F. (2018, Januari 4). Proses Pengolahan Minyak Bumi | Kimia Kelas 11. Diambil
kembali dari Ruang Guru: https://www.ruangguru.com/blog/proses-pengolahan-
minyak-bumi

Cara Mengatasi Dampak Pembakaran terhadap Lingkungan. (t.thn.). Diambil kembali dari
Prezi: https://prezi.com/p/qcc-q7jpiy28/presentasi-kimia-klmpk-8-cara-mengatasi-
dampak-pembakaran/?frame=7b1508dcaa1d4febcccd49370a363b66c3eb441e

Heryansyah, T. R. (2018, Desember 13). Kimia Kelas 11 | Jangan Asal Isi Bensin, Sesuaikan
Bilangan Oktan dengan Kompresi Sepeda Motor. Diambil kembali dari Ruang Guru:
https://www.ruangguru.com/blog/jangan-asal-isi-bensin-sesuaikan-bilangan-
oktannya-dengan-mesin-sepeda-motor

Minyak dan Gas Bumi Terbentuk Jutaan Tahun. (2009, Mei 4). Diambil kembali dari esdm:
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/minyak-dan-gas-bumi-terbentuk-
jutaan-tahun

Proses Pengolahan Minyak Bumi, Ini Penjelasan Lengkapnya. (2021). Diambil kembali dari
Gramedia Blog: https://www.ruangguru.com/blog/proses-pengolahan-minyak-bumi

Ridlo, M. F. (2021). Minyak Bumi: Pembentukan, Komposisi, Pengolahan, dan Fraksi-


Fraksinya. Diambil kembali dari Aku Pintar: https://akupintar.id/info-pintar/-
/blogs/minyak-bumi-pembentukan-komposisi-pengolahan-dan-fraksi-fraksinya

Solichah, I. (t.thn.). 10 contoh senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari beserta


kegunaannya. Diambil kembali dari Roboguru:
https://roboguru.ruangguru.com/question/sebutkan-10-contoh-senyawa-hidrokarbon-
dalam-kehidupan-sehari-hari-beserta-kegunaannya-_QU-LCDAP6AW

Widya, K. (t.thn.). Makalah Bilangan Oktan. Diambil kembali dari Scribd:


https://www.scribd.com/document/494693772/11965-MAKALAH-bilangan-oktan

14

Anda mungkin juga menyukai