Anda di halaman 1dari 14

MINYAK BUMI

Di
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama: Niswatul Hasanah
Kelas: X1-IPA2
Mapel : Kimia

SEKOLAH MENENGAH TINGKAT ATAS (SMA)


NEGERI 3 BIREUEN TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan piji syukur kehadirat Allah

SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya kepada kita sekalian,

sehingga dalam kehidupan kita dapat berkarya serta melaksanakan tugas dan

kewajiban di bidang masing – masing. Semoga kita semua selalu mendapat petunjuk

dan perlindungan – Nya sepanjang masa. Dan dalam pada itu dengan izin – Nya,

Alhamdulillah niat dan tekad penyusun untuk menyelesaikan penyusunan “Makalah

Tentang Minyak Bumi” dapat tersusun dengan baik.

Makalah ini di susun dengan bahasa yang sederhana berdasarkan berbagai

literatur tertentu dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman mengenai teori

yang di bahas. Kendati demikian, tak ada gading yang tak retak. Penyusun menyadari

bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu

penyusun terbuka dengan senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif

dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

2
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
BAB I ........................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................ 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 4
1.2 TUJUAN PENELITIAN .................................................................................... 4
BAB II .......................................................................................................................... 5
KAJIAN PUSTAKA .................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Minyak Bumi.................................................................................... 5
2.2 Teori Pembentukan Minyak Bumi ..................................................................... 5
2.3 Komponen Minyak Bumi ................................................................................... 6
2.4 PENGOLAHAN MINYAK BUMI .................................................................... 7
2.5 FRAKSI MINYAK BUMI ................................................................................. 9
2.6 BENSIN (PETROL atau GASOLINE) .............................................................. 9
2.7 KILANG MINYAK DI INDONESIA ............................................................. 11
2.8 OPEC ................................................................................................................ 12
2.9 PENCEMARAN AKIBAT PENGGUNAAN MINYAK BUMI ..................... 12
BAB III ...................................................................................................................... 14
PENUTUP .................................................................................................................. 14
Kesimpulan ............................................................................................................. 14
Saran ....................................................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Minyak bumi memiliki pean penting dalam kehidupan kita. Ia digunakan

untuk bahan baka dan bahan baku industri kimia. Kendaraan bermotor yang lalu

lalang di jalan menggunakan bahan bakara hasil olahan minyak bumi. Minyak bumi

dan turunannya digunakan untuk membuat obay-obatna, pupuk, pelengkapan makan,

plastik, bahan bangunan, cat, pakaian, dan untuk pembangkit listrik. Oleh karena itu,

dalam laporan ini akan dibahas lengkap segala sesuatu yang bekaitan denagn minyak

bumi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Darimana minyak bumi berasal?
b. Apa saja komposisi minyak bumi?
c. Apa saja fraksi-fraksi pada minyak bumi?
d. Apa manfaat dari minyak bumi?
e. Apa saja dampak negaif dari minyak bumi?
f. Apa bahan alternatif pengganti minyak bumi?

1.2 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan kami adalah sebagai
berikut: 1. Mengetahui dari mana minyak bumi berasal,
2. Mengetahui komposisi minyak bumi,
3. Mengetahui fraksi-fraksi pada minyak bumi,
4. Mengetahui manfaat dari minyak bumi,
5. Mengetahui dampak negaif dari minyak bumi, dan
6. Mengetahui bahan alternatif pengganti minyak bumi.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Minyak Bumi


Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang

dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat

gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa

area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari

berbagaihidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan,

komposisi, dan kemurniannya.

2.2 Teori Pembentukan Minyak Bumi


Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori

pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu

minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan

minyak bumi lainnya. Berikut ini akan dibahas 2 teori pembentukan minyak bumi.

a. Teori Biogenesis (Organik) Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama

yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal darri

umbuh-tumbuhan. Kemudian M.W Lamanosow (Rusia, 1763) juga

mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukun oleh sarjana lain

seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer. Meeka mengatakan bahwa

”minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yan telah mati berjuta-juta

tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”

b. Teori Abiogenesis (Anorganik) Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak

bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi

5
akan bersentuhan denagn C02 membentuk asitilena. Kemudian Mendeleyev

(1877) mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk akibat adanya pengauh kerja

uap pada kabida-karbida logam di dalm bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah

pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai

terbentuk sejak zamn prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan besamaan

dengan proses terbentuknya bumi.pernyataan itu berdasar fakta ditemukannya

material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir bebeapa

planet lain.

2.3 Komponen Minyak Bumi


Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau

crude oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan

padat. Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik,

alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai

50%-85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur

lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).

1. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus Senyawa hidokabon alifatik rantai luus

biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas

alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon pendek. Contoh: Etana

Propana

2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik Senyawa hidrokarbon siklik merupakan

snyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa

hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena., tetapi tidak

memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk dtruktur cinicin. Dalam minyak

6
bumi, antarmolekul siklik tersebut kadag-kadanag bergabung membentuk suatu

molekul yang terdii atas beberapa senyawa siklik.

3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang Senyawa golongan isoalkana

atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa

hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.

4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan

senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua

selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya,

senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki

jumlah atom C besar. Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam.

Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah

(crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:

a. Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan

belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).

b. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan

belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar

meleleh.

2.4 PENGOLAHAN MINYAK BUMI


Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi

diperoleh dengan membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga

dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang

minyak. Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak

7
sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun

keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung

sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga 50. Pengolahan

minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah

dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu.

Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu

400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi

pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih.

Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun

ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke

bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Sementara

itu, semakin ke ats, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan titik

didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang

itik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga

komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar

beupa gas.

Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan

pendinginan, ga sproteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum

Gas) Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai

sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai

dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang

meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

8
2.5 FRAKSI MINYAK BUMI
Senyawa hidrokarbon, terutama parafinik dan aromatik, mempunyai trayek

didih masing- masing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan

titik didih dan densitasnya. Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih

dan densitasnya semakin besar. Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon

bervariasi. Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka dikelompokkan

menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai berikut:

fraksi Ukuran molekul Titik didih (C) Kegunaan

Gas C1 – C5 -160 – 30 Bahan bakar (LPG)


Sumber hidrogen
Petroleum C5 – C7 30 – 90 Pelarut, binatu kimia (dry
eter Cleaning)
Bensin C5 – C12 30 - 300 Bahan bakar motor
(gasoline)
Kerosin, C12 – C18 180 – 400 Bahan bakar mesin diesel,
minyak Nahan bakar industri, untuk
diesel/solar cracking
Minyak C16 ke atas 350 ke atas Pelumas
pelumas
Parafin C20 ke atas Zat padat Lilin dan lain-lain
dengan titik cair
rendah
aspal C25 ke atas residu Bahan bakar dan pelapis untuk
jalan raya

2.6 BENSIN (PETROL atau GASOLINE)


Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk

kendaraan bermoto roda dua, tiga, atau empat. Dewasa ini, tersedia 3 jenis bensin,

yaitu premium, petamax, dan peamax plus. Ketiganya mempunyai mutu atau

9
peformance yang berbeda. Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan

jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakn dengan nilai oktan.

Semakin sedikit ketukannya, semakin baik mutunya, dan semakin tinggi nilai

oktannya. Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan baka, yaiu

pembakaran menjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat.

Ketukan menyebabkan mesin menggelitik, mengurangi efisiensi bahan bakar dan

dapat merusak mesin.

Untuk menentukan nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai

pembanding yaitu ”isooktana” dan n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua

diantara banyak macam senyawa yang tedapat dalam bensin. Isooktana

menghasilkan ketukan palin sedikit dan dibei nilai oktan 100. sedangkan n-heptana

menyebabkan keukan paling banyak. Pertamax mempunyai nilai oktan 92, bearti

mutu bahan bakar itu setara denagn campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana.

Premium mempunyai nilai oktan 88. sedangakan pertamax plus mempunyai nilai 94.

Bilangan oktan bensin dapat juga ditingkatkan dengan cara menambah zat

aditif antiketukan, seperti TEL, MTBE, dan etanol.

1. Tetraethyl lead (TEL) Salah satu anti ketukan yang hingga kini masih digunakan

di negara kita adalah Tetraethyl lead (TEL, lead = timbel atau timah hitam) yang

rurmus kimianya Pb(C2H5)4. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas,

pada bensin yang mengandung TEL ditambahkan zat aditif lain, yaitu etilen

bromide (C2H2Br). Penambahan 2 – 3 mL zat ini ke dalam 1 galon bensin dapat

menaikkan nilai oktan sebesar 15 poin.

10
2. Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE) Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE) Senyawa

MTBE memiliki bilangan oktan 118. Senyawa MTBE ini lebih aman

dibandingkan TEL karena tidak mengandung logam timbel.

3. Etanol Etanol dengan bilangan oktan 123 merupakan zat aditif yang dapat

meningkatkan efisiensi pembakaran bensin. Etanol lebih unggul dibandingkan

TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan logam timbel dan lebih

mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

2.7 KILANG MINYAK DI INDONESIA


Kilang minyak (oil refinery) adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah

minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun

produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia.

1. Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara (Kapasitas 5

ribu barel/hari). Kilang minyak pangkalan brandan sudah ditutup sejak awal tahun

2007

2. Pertamina Unit Pengolahan II Dumai/Sei Pakning, Riau (Kapasitas Kilang Dumai

127 ribu barel/hari, Kilang Sungai Pakning 50 ribu barel/hari)

3. Pertamina Unit Pengolahan III Plaju, Sumatera Selatan (Kapasitas 145 ribu

barel/hari)

4. Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap (Kapasitas 348 ribu barel/hari)

5. Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan, Kalimantan Timur (Kapasitas 266 ribu

barel/hari)

6. Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan, Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu

barel/hari)

11
7. Pertamina Unit Pengolahan VII Sorong, Irian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu

barel/hari)

8. Pusdiklat Migas Cepu, Jawa Tengah (Kapasitas 5 ribu barel/hari) Semua kilang

minyak di atas dioperasikan oleh Pertamina.

2.8 OPEC
OPEC (singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries;

bahasa Indonesia: Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi) adalah

organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah mengenai produksi,

harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak. OPEC

didirikan pada 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Saat itu anggotanya hanya lima

negara. Sejak tahun1965 markasnya bertempat di Wina, Austria.

1. Aljazair (1969)
2. Angola (1 Januari 2007)
3. Libya (Desember 1962)
4. Nigeria (Juli 1971)
5. Arab Saudi (negara pendiri, September 1960)
6. Iran (negara pendiri, September 1960)
7. Irak (negara pendiri, September 1960)
8. Kuwait (negara pendiri, September 1960)
9. Qatar (Desember 1961)
10. Uni Emirat Arab (November 1967)
11. Ekuador (1973–1993, kembali menjadi anggota sejak tahun 2007)
12. Venezuela (negara pendiri, September 1960)

2.9 PENCEMARAN AKIBAT PENGGUNAAN MINYAK BUMI


Pencemaran Udara

12
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer

merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km.

Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.

Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer

merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km.

Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia. Sumber

pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Sumber pencemaran

udara berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah tangga, dan industri.

No polutan Dihasilkan dari

1 Karbon dioksida Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau


(CO2) batubara), pembakaran gas alam dan hutan, respirasi,
serta pembusukan.
2 Sulfur dioksida Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
(SO2) nitrogen batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
monoksida (NO)
3 Karbonmonoksida Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
(CO) batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor yang
pembakarannya tidak sempurna.
4 Kloro Fluoro Pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang
Carbon (CFC) menggunakan penyemprot aerosol.
Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro dan makro.

Pada skala mikro atau lokal, pencemaran udara berdampak pada kesehatan

manusia. Misalnya, udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup

seseorang akan menimbulkan keracunan, jika orang tersebut terlambat ditolong dapat

mengakibatkan kematian. Dampak pencemaran udara berskala makro, misalnya

13
fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan dalam skala global adalah

efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Minyak bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun jutaan

tahun yang lalu. Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian

di fraksionisasikan sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki peranan penting

bagu kehidupan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku industri

petrokimia.

Saran
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini

keberadaanya sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat.

Penggunaan bahan olahan minyak bumi juga memiliki efek samping. Seprti gas

buangan dari mesin yang mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut

merupakan indikasi pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang

mengalami global warming.

14

Anda mungkin juga menyukai