“MINYAK BUMI”
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami ucapkan kepada allah swt, yang karena rahmat dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Ucapan terima kasih juga kami ucapkan
kepada pihak pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah, terutama kepada
guru pembimbing kami yaitu bapak supratno, yang telah mengajarkan kami tentang
bagaimana penyusunan makalah dan juga apa yang akan dikaji didalamnya. Sehingga kami
banyak mengetahui banyak ilmu baru tentang minyak bumi.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain yang membacanya, kami
menyadari bahwa kami bukanlah manusia yang sempurna, maka dari itu bila ada banyak
kesalahan yang terkandung didalamnya mohon dimaklumi. Oleh karena itu mohon kritik dan
sarannya dari pembaca, agar kedepannya kami dapat membuat yang lebih baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 4
BAB II ISI......................................................................................................................... 5
BAB III............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya
dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu
menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu
tiada, atau habis cadangannya?
Seperti yang telah kia ketahui bersama bahwa yang tergolong minyak bumi
adalah bensin, elpij, minyak tanah dan bahan bakar sejenis lainnya merupakan bahan
alam yang terjadi dalam waktu yang sangat lama yakni sekitar jutaan tahun. Minyak
bumi tersebut merupakan bahan bakar yang tak dapat diperbaharui. Sehingga, kita harus
se-efesien mungkin dalam menggunakannya.
Oleh karen itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan
bahan bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil
ini, jika suatu saat nanti bahan bakar ini habis.
4
BAB II
ISI
Minyak bumi merupakan komoditil hasil tambang yang sangat besar perannya dalam
perekonomian indonesia. Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa
penyusun utama minyak bumi adalah hidrokarbon, terutama alkena, sikloalkana, dan
senyawa aromatis.
Jumlah
Jenis senyawa Contoh
(presentase)
Hidrokarbon 90 – 99 % Alkana, sikloalkana, dan aromatis
Tioalkana (R – S – R)
Senyawa belerang 0,1 – 7 %
Alkanatiol (R – S – H)
Senyawa nitrogen 0,01 % - 0,9 % Pirol (C4H5N)
Senyawa oksigen 0,01 % - 0,4 % Asam karbosilat (RCOOH)
Organo logam Sangat kecil Senyawa logam nikel
1) Hidrokarbon : Parafin, Olefin, Naften
2) Aromatik.
Aromatik adalah hidrokarbon-hidrokarbon tak jenuh yang berintikan atom-atom
karbon yang membentuk cincin benzen (C6H6).
3) Non Hidrokarbon : Belerang, Nitrogen, Oksigen
4) Senyawa logam
5
tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik
menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat
lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama.
Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui,
sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang
berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan
dengan pengeboran. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak yang
dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang
dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan
dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di
berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-
pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut
bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan
bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang
kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan
tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari
bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak.
6
4) Fraksi ke empat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar
mesin diesel.
5) Fraksi kelima disebut juga residu yang bersifat hidrokarbon rantai panjang dan
dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon
lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan lilin.
2. Pengolahan tahap kedua
Pada tahap kedua dilakukan berbagai proses lanjutan dari hasil penyulingan pada
tahap pertama. Proses proses tersebut meliputi :
1) Perengkahan (cracking) : pada proses perengkahan, dilakukan perubahan
struktur kimia senyawa senyawa hidrokarbon yang meliputi : pemecahan
rantai, alkilasi (pembentukan alkil), polimerisasi (penggabungan rantai
karbon), reformasi (perubahan struktur), dan isomerasi (perubahan isomer)
2) Proses ekstraksi : pembersihan produk dengan menggunakan pelarut sehingga
didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu yang lebih baik.
3) Proses kristalisasi : proses pemisahan produk produk melalui perbedaab titik
cairnya. Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses pendinginan,
penekanan, dan penyaringan akan diperoleh sampingan lilin.
4) Pembersihan dari kontaminasi (treating) : pada proses pengolahan tahap
pertama dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi (pengotoran). Kotoran
kotoran ini harus dibersihkan dengan cara menambahkan soda kaustik
(NaOH), tanah liat atau proses hidrogenasi.
Hasil proses tahap kedua ini dapat dikelompokkan erdasarkan titik didih dan jumlah
atom karbon pembentuk rantai karbonnya.
175 - 325°C C12 - C18 Kerosi (minyak tanah), bahan bakar jet
7
250 - 400°C C12 ke atas Solar, minyak diesel
Sebagai bahan bakar, karena sumber energi yang diperlukan dan dapat
dieksplorasi secara besar besaran dan diolah menjadi LPG, bensin, kerosin, aspal,
dll.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Minyak bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun jutaan tahun yang
lalu. Untuk itu tidak memamakan waktu yang sebentar untuk menjadi minyak bumi,
diperlukan waktu yang panjang dan banyak proses untuk dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari hari, seperti solar dan bensin untuk bahan bakar kendaraan umum, LPG
untuk bahan bakar kompor gas. Selain mempunyai banyak manfaat, minyak bumi juga
mempunyai dampak negatif pula, seperti dapat menyebabkan efek rumah kaca, pencemaran
air, dll.
3.2 Saran
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini
keberadaanya sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat.
Penggunaan bahan olahan minyak bumi juga memiliki efek samping. Seperti gas buangan
dari mesin yang mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan indikasi
pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami global warming. Untuk
itu kita harus menggunakan hasil minyak bumi secukupnya saja, agar dampak dampak
negatif yang akan muncul juga sedikit.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia (untuk SMA/MA kelas XI). Jakarta. Erlangga
10