Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 6


1. NUR YASMIN

2. RISTI LNTA CHUMAIRA

3. RUC DEVI PALUPI

4. SYAFIRDA RIDHO UMMAYA


Pemilu Rakyat

Pemilu merupakan bentuk demokrasi yang paling mendasar merupakan
sarana kedaulatan rakyat. Dengan adanya pemilu rakyat dapat memilih wakil-
wakilnya melalui partai yang dipilihnya . Pemimpin partai yang menang dan
dipilih ini nantinya akan duduk di lembaga perwakilan DPR, MPR

Lembaga perwakilan menjadi salah satu tongkat penting dalam kehidupan


demokrasi. Berdasar UUD pemilu No.3 tahun 1999, pemilu kita
menggunakan sistem proporsional yang merupakan campuran antara sistem
distrik dan sistem proporsional
Pelaksanaanya dilakukan panitia meilihan indonesia (PPI)


KPU KPUD PDD 1 PPD 2

KPPS PPS PPK


Pemilu setiap warga negara mempunyai hak yang sama, tanpa memandang
jenis kelamin, status sosial, jabatan, tempat tinggal, atau kondisi fisik. Asal


sudah memenuhi syarat usia dewasa dan terdaftar sebagai pemilih

Proses pemilu :

PENDAFTARAN PEMUNGUTAN
KAMPANYE
PEMILU SUARA

 Pendafran pemilu : peran aktif masyarakat


 Kampanye : arena partai partai politik yang menawrkan program-
programnya untuk menarik suara sebesar besarnya
 Pemungutan suara : yang dilakukan dilingkungan terdekat, perhitungan
suara dilakukan KPPS di TPS

Pemilu di anggap bermakna, bila berpengaruh dalam kehidupan sehari hari,
dan memunculkan acuan politik dri suatu negara dlam kurun waktu
tertentu. Pemilu bukanlah Pelengkap demokrasi tetapi mengubah nasib kita
sebagai warga negara. Oleh karena itu perlu penegasan bahwa pilihan
politik harus didasar pada kriteria penilaian tidak sebatas pengenalan
legislatif dan partai politik, tetapi sekaligus menyatakan hak harapan apa
yang harus filakukan wakil rakyat
SOLUSI

Daftar Pemilih Tetap (DPT); Potensi kecurangan dapat diminimalisir
dengan ikut berperan aktif dalam memeriksa dan melaporkan bila terdapat
pemilih yang belum terdaftar, pemilih ganda atau terdaftar lebih dari satu
kali, pemilih dari unsur TNI/Polri, pemilih yang tidak lagi memenuhi
syarat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada. Untuk dapat
melakukan hal tersebut, harus pula dipahami tata cara pemutakhiran data
pemilih pemilu sebagaimana yang telah diatur dalam Keputusan KPU
Nomor 12 Tahun 2010.
 Money Politik; Meskipun relatif sulit ditemukan bukti-bukti kecurangan model ini,
kesaksian penerima uang sangat berarti dalam mengungkapkan praktek money


politik atau jual-beli suara ini. Perlu dilakukan upaya serius dan upaya membangun
kesadaran politik masyarakat untuk bersedia mengungkap praktek yang menjadi
cikal-bakal perbuatan korup para pejabat negara ini.
 Penggunaan surat suara Pemilu yang tidak terpakai untuk menambah perolehan
suara calon tertentu; Kecurangan model ini mudah untuk diantisipasi manakala pada
saat rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara dilangsungkan di TPS, para saksi,
pemantau dan juga masyarakat bisa langsung meminta kepada petugas Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memberi tanda silang atau men-centang
surat suara yang tidak terpakai dan yang rusak dengan spidol atau pena dan
memasukkannya di Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Suara seperti yang
diatur dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2010.
Terlibatnya secara masif aparat pemerintahan dalam pemenangan


calon tertentu, menggiring suara pemilih dan terkadang juga mendikte
pemilih untuk memilih calon tertentu. Kecurangan model ini bisa
diantisipasi dengan memberi teguran langsung kepada pejabat, PNS, aparat
negara lainnya atau melaporkannya kepada Pengawas Pemilu (Panwaslu).
Rekam aksi para aparat pemerintah yang disinyalir melakukan kampanye
bagi pemenangan calon tertentu, kumpulkan bukti-bukti dan kesaksian
yang relevan untuk itu dan melaporkanya kepada Panwas Pemilu untuk
diambil tindakan sebagaimana mestinya. Pelaksanaan kampanye Pemilu
diatur dalam Keputusan KPU Nomor 69 tahun 2009.
Berubahnya perolehan suara pada saat rapat pleno penghitungan suara
dilakukan. Potensi kecurangan Pemilu dengan merubah perolehan suara ini


sesungguhnya tidak mungkin dilakukan apabila para saksi, pemantau dan
pengawas pemilu bekerja sesuai SOP-nya. Bila pun masih terjadi, berarti
telah terdapat kesepakatan dari unsur-unsur yang terlibat untuk melakukan
pelanggaran dimaksud. Untuk mengantisipasi kecurangan model ini,
menurut hemat penulis cuma ada satu cara, amati dengan seksama
perolehan suara yang terdapat dalam surat suara dan cocokkan dengan hasil
rekapitulasinya sebelum Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Suara di
TPS ditandatangani. Untuk para saksi dan pengawas Pemilu, minta salinan
Berita Acara berikut lampiranya untuk kemudian dibawa dan dicocokkan
pada saat rekapitulasi dilakukan di jajaran penyelenggara selanjutnya.
IMPLEMENTASI DARI
SOLUSI

Dalam Pemilu baik PILEG, PILPRES, maupun PILKADA peran serta

keikutsertaan masyarakat sangat penting, karena sukses tidaknya

pelaksanaan PEMILU salah satunya adalah ditentukan bagaimana partisipasi

masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu tersebut. Pemilu

merupakan salah satu tonggak penting yang merepresentasikan kedaulatan

rakyat, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada negara demokrasi tanpa

memberikan peluang adanya pemilihan umum yang dilakukan secara

sistematik dan berkala. Oleh karenanya pemilu digolongkan juga sebagai

elemen terpenting dalam sistem demokrasi.



Apabila suatu negara telah melaksanakan proses pemilu dengan
baik, transparan, adil, teratur dan berkesinambungan, maka negara
tersebut dapat dikatakan sebagai negara yang tingkat
kedemokratisannya baik, namun sebaliknya apabila suatu negara tidak
melaksanakan pemilu atau tidak mampu melaksanakan pemilunya
dengan baik, dimana terjadinya berbagai kecurangan, diskriminasi,
maka negara itu pula dinilai sebagai negara yang anti demokrasi.
Partisipasi politik yang merupakan wujud pengejawantahan kedaulatan

rakyat adalah suatu hal yang sangat fundamental dalam proses demokrasi.

Ia memiliki makna yang sangat penting dalam bergeraknya roda dan sistem


demokrasi. Apabila masyarakat, memiliki tingkat partisipasi yang tinggi,

maka proses pembangunan politik akan berjalan dengan baik, sehingga akan

sangat berarti pula terhadap perkembangan bangsa dan negara ini.

Sebaliknya partisipasi politik juga tidak akan bermakna apa-apa dan tidak

berarti sama sekali kalau ia tidak memenuhi syarat dari segi kualitatif

maupun kuantitif. Oleh karenanya tingkat partisipasi politik masyarakat

dalam pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah merupakan hal

yang sangat penting pula untuk ditilik, karena rendah atau tingginya suatu

partisipasi merupakan sinyal dan indikator penting terhadap jalannya proses

demokasi dan pengejawantahan dari kedaulatan rakyat.


SARAN

 Sebagai Negara yang berasaskan demokrasi, mestinya seluruh bentuk-bentuk

pemilihan harus berdasarkan pada masyarakat sepenuhnya dalam artian bahwa

rakyat yang berkuasa dan tidak ada bentuk penipuan seperti manipulasi data

(suara).

 Masyarakat memiliki hak penuh untuk menentukan orang yang akan

memimpingnya, pada pesta demokrasi banyak penyimpangan-penyimpangan yang

terjadi dan salahsatunya adalah politik uang yang mana suara dibeli dengan uang

untuk mendapatkan kursi kekuasaan, hal yang seperti inilah yang banyak mencorek

nasma baik pesta demokrasi karna adanya oknum-oknum tertentu yang

mengandalkan uang atau ekonomi terutama pada masyarakat yang kurang mengerti

dengan sistem demokrasi.


 Partisipasi rakyat

Karena sebuah negara didirikan untuk melakukan pengaturan agar
tercipta kebaikan bersama dan mengarah pada tujuan cita-citanya, rakyat
sebagai yang menjadi obyek pengaturan berhak menentukan siapa saja yang
berhak diberikan legitimasi untuk melakukan pengaturan, dan juga sebagai
subyek pengatur rakyat berhak mengajukan diri dan berpartisipasi dalam
kompetisi dalam perebutan meraih kekuasaan dalam rangka pengaturan di
masyarakat. Sehingga mutlak diperlukan keterlibatan dari rakyat dalam
rangka pemilihan dan pelaksanaan kekuasaan.
 Kebebasan memilih


Seseorang penguasa dalam menjalankan kekuasaannya diperlukan ketaatan
dari rakyatnya, karena penguasa dianggap yang memiliki kemampuan
membawa pada cita-cita bersama. Ketaatan tersebut didasarkan pada kesadaran
bahwa penguasa tersebut benar-benar memiliki kemampuan tersebut. Bentuk
ketaatan tersebut ditunjukkan saat dirinya memberikan legitimasi dan
kewenangannya pada penguasa tersebut pada saat pemilihan penguasa. Pada
saat pemilihan penguasa tersebut tidak hanya sekedar disadari oleh rakyat
begitu saja, tetapi juga rakyat memiliki pemahaman yang dapat
dipertanggungjawabkan bahwa penguasa yang dipilihnya tersebut benar-benar
mewakili aspirasi dirinya. Oleh karena itu seorang pemilih juga harus memiliki
kebebasan dalam memilih siapa yang layak untuk menjadi seorang penguasa.
KRITIK

 Setiap partai yang menjalankan fungsinya di Negara Indonesia bisa
dikatakan telah kehilangan jati dirinya dan tidak tahu lagi harus
melakukan“kebaikan” apa lagi untuk menciptakan citra baik dimata
masyarakat sehingga setiap pemilu dilaksanakan hampir tidak ada
yang sepenuhnya bersih dari kecurangan-kecurangan saat pemilu.
Sehingga peran seseorang yang berpikiran independen yang tidak
berpihak atas kepentingan apapun kecuali hanya sepenuhnya
kepentingan rakyat yang dia perjuangkan inilah yang sangat
dibutuhkan. Bukannya dengan memperbanyak partai politik yang
tidak jelas maksud kepentingannya ikut dalam perpolitikan di
Indonesia.

 Seorang yang berfikir independen dengan melihat keadaan negara ini dari
sisi kesenjangan sosial, kemiskinan, ketidakadilan, dan kemerdekaan penuh
dari jajahan siapapun yang menginginkan kekuasaan pemerintahan
seutuhnya. Sudah waktunya negara ini diselamatkan oleh para pemikir
independen itu agar tidak lagi jauh dari keterpurukan dan ketertinggalan
dengan negara-negara lain. Pada saat memilih anggota lembaga parlemen,
pilihlah seorang yang benar-benar independen dengan sepenuhnya
memperjuangkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
KESIMPULAN

Kesimpulan umum disini, Bentuk Negara Kesatuan tentu tidaklah
dapat dijadikan Acuan/ Standart mutlak apabila hendak mewujudkan
Demokrasi Yang sebenarnya (sesuai azas azasnya), karena setiap
Kedaerahan dan Kesukuan yang berbeda beda tidaklah bisa dipaksakan
begitu saja demi mewujudkan kesatuan , karena apabila demikian, maka
aspirasi rakyat vakan terbelenggu, karena mereka tidak memiliki hal yang
mutlak untuk mewujudkan kemakmuran hidupnya.

System Kepartaian dan Pemerintahan dalam Demokrasi Nasionalisme


hakekatnya adalah buknlah Demokrasi atau mereka hanya menerapkan
Demokrasi yang semu.

Anda mungkin juga menyukai