Anda di halaman 1dari 34

TUGAS

BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

1. NAHDHATUL LAILA
2. MONALISA
3. AARON ZAIB
4. MUHAMMAD FIRGI
5. FANDU RAHMADANU
6. KEFIN AFANDRA
7. ZUHAIR ZAIDAN

KELAS FASE F 1

GURU PEMBIMBING :
DEA ANDIKA PUTRI S.PD

SMA NEGERI 2 BAYANG


TAHUN

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat allah yg maha kuasa, karena atas berkat dan
rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah kimia kami mengenai bahan bakar minyak
bumi materi pembelajaran SMA kelas XI SMA N 2 BAYANG TAHUN AJARAN 2023-
2024. Makalah ini dipergunakan sebagai pegangan para siswa dalam mempelajari ilmu kimia
dan menerapkan konsep kimia dalam kehidupan sehari hari.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalh ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata Bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang minyak bumi ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

SMA N 2 BAYANG, SEPTEMBER 2023

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar ………………………………………………………………………………


Daftar isi………………………………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang ………………………………………………………………….


B. Rumusan masalah ………………………………………………………………
C. Tujuan penulisan ……………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Menjelaskan apa itu minyak bumi ……………………………………………..


B. Sejarah minyak bumi …………………………………………………………..
C. Pengeboran bahan bakar minyak bumi sampai ke pabrik ……………………..
D. Komposisi minyak bumi ……………………………………………………….
E. Mutu bahan bakar minyak bumi ………………………………………………..
F. Pengolahan bahan bakar minyak bumi ………………………………………….
G. Dampak dari bahan bakar minyak bumi ………………………………………...

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………...
B. Saran …………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan
industry berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga jenis bahan bakar
tersebut berasal dari pelapukan sisa sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.

Sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atas
nya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anerok
menguraikan sisa sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar,
minyak dan gas bumi merupakan bahan industry yg penting. Bahan bahan atau produk
yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu
jenis bahan teprokimia tersebut dapat digolongkan kedalam plastik, serat sintetik, karet
sintetik, pestisida, deterjen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.

Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu didasar laut atau didarat. Sisa sisa tumbuhan
dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat zat lain selama
jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan
proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa senyawa kompleks dalam jasad
organic menjadi senyawa senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung
sangat lamban sehingga utk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat
lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui,sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.

Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon yang
Menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan tentunya
dengan sifat dan karakteristik masing masing. Sifat dan karakteristik dasar minyak
bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri
pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari
pengolahan minyak tersebut.
4
B. Rumusan masalah
a. Apa itu minyak bumi?
b. Bagaimna sejarah minyak bumi?
c. Bagaimana pengeboran bahan bakar minyak bumi sampai ke pabrik?
d. Apa saja komposisi minyak bumi?
e. Apa mutu bahan bakar minyak bumi?
f. Bagaimana pengolahan bahan bakar minyak bumi?
g. Bagaimna dampak dari bahan bakar minyak bumi?

C. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui secara menyeluruh dan umum tentang minyak bumi


b. memberikan informasi tentang minyak bumi
c. dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia

5
BAB 11
PEMBAHASAN

1.1Pembentukkan Minyak Bumi


a. Pengertian minyak bumi

Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang Sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon.
Hidrokarbon yang tergantung dalam minyak bumi adalah alkana. Kemudian sikloalkana,
komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik. Sedikit alkena, dan berbagai senyawa
karbon yang mengandung oksigen, hidrogen, dan balerang.

Minyak mentah ( petroleum ) adalah campuran yang kompleks, terutama terdiri dari
hidrokarbon Bersama sama dalam sejumblah kecil komponen yang mengandung sulfur,
oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang mengandung logam. Struktur
hidrokarbon yang di temukan dalam minyak mentah :

6
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industry,
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal
dari pelapukkan sisa sisa organisme disebut bahan bakar fosil.

Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik tumbuhan maupun
hewan. Sisa sisa organisme itu mengendap didasar lautan kemudian tertutup oleh lumpur.
Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan
lapisan di atas nya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan da suhu, bakteri anaerok
menguraikan sisa sisa dasar renik itu yang mengubahnya menjadi minyak dan gas. Proses
terbentuknya minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun

Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam bentuk batuan yang berpori bagaikan air
dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah yang
lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yg kedap. Walaupun minyak bumi
dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat
didaratan, hal itu terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga Sebagian besar lautan
menjadi daratan.

Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang
paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang),
sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak
Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan
ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.

Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau
bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus
umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per
molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga
mungkin ada di dalam campuran tersebut.

Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan
alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel,
kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling
menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin

7
wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana
dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual
sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C 4H10), digunakan sebagai bahan campuran
pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada
musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa
negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat
sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.

Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang
mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n.
Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih
tinggi.

Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih
cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan
dengan atom karbon dengan rumus umum C nHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka
akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di
tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan
hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai
campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C 8H18 dan bereaksi dengan oksigen
secara eksotermik:
2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)

Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium.
Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di
kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.
Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan
menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang
bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi
di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga
mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.

8
b. Proses terbentuk nya minyak bumi
1. Pembentukkan

Pembentukan Pada umumnya tempat-tempat pengeboran minyak dan gas bumi berada di
lepas pantai. Mengapa minyak dan gas bumi banyak terdapat di sekitar pantai? Untuk
menjelaskan hal itu, kita akan pelajari bagaimana proses terjadinya minyak dan gas bumi.
Minyak bumi dan gas alam adalah sisa tumbuhan dan hewan kecil atau jasad renik yang
hidup di laut berjuta-juta tahun yang lalu. Pada waktu hewan dan tumbuhan mati, mereka
tenggelam ke dasar laut, tertutup lapisan lumpur dan pasir selama bertahun-tahun. Kemudian
lumpur dan pasir berubah menjadi batu sedimen. Panas, bakteri, dan berat sedimen yang
mengubur jasad renik tersebut pelan-pelan mengubahnya menjadi minyak dan gas alam.

Sebagian minyak dan gas alam mengalir ke atas permukaan, sebagian lagi terperangkap
di dalam lubang-lubang batu berpori. Di beberapa tempat, gerakan bumi melengkungkan
lapisan batu tersebut dan menciptakan perangkap minyak yang sangat besar. Di tempat
perangkap minyak inilah kita dapat memperoleh minyak dan gas alam.

Bagaimana cara menentukan adanya perangkap minyak? Perangkap minyak dapat dicari
oleh ahli geofisika menggunakan gelombang elektromagnetik. Pencarian minyak dimulai

9
dengan menentukan lapisan batuan yang paling mungkin mengandung minyak. Tanda-tanda
ada perangkap minyak ditentukan dengan pengukuran perubahan sifat magnet atau perubahan
gaya tarik bumi. Kemudian dipasang peledak untuk mengirimkan gelombang pengejut ke
bawah dan menembus bebatuan tersebut. Gaung yang dipantulkan direkam dan dianalisis
untuk memperkirakan lapisan batuan. Jika memungkinkan, maka dilakukan uji pengeboran
untuk mengetahui apakah benar-benar ada minyak di dalamnya.

Pengeboran dilakukan dengan pipa-pipa yang digerakkan oleh mesin. Ujung bor biasanya
ada intannya untuk memecahkan batu yang amat keras. Apabila pengeboran berhasil, minyak
akan mengalir dari sumur bor dan disebut minyak mentah. Minyak mentah dibawa ke kilang
minyak melalui jaringan pipa, kapal tanker, kereta api, atau jalan raya. Di kilang minyak,
minyak mentah diolah dengan cara distilasi bertingkat atau fraksionasi. Minyak dan gas bumi
berguna untuk kesejahteraan manusia, tapi kita tahu bahwa proses pembentukannya
memerlukan waktu yang sangat lama. Mencari dan mengambilnya melalui pengeboran sangat
sukar, serta mengolahnya menjadi bahan bakar memerlukan biaya yang sangat mahal. Selain
itu minyak dan gas bumi juga merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui dalam
waktu yang cepat. Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus menghemat dalam
menggunakan minyak dan gas bumi, baik sebagai bahan bakar maupun produk-produk
industri lainnya.

Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan
minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi
spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya., lebih
banyak kepada aspek kimianya daripada dari aspek geologi. Pemahaman tentang proses
pembentukan minyak bumi akan diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk
menginterpretasikan hasil identifikasi. Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak
bumi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :

a. Teori Organik ( Biogenesis )

10
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil
yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan
permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan,
dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon
dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme
fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir
melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).

P.G. Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal
dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak
bumi berasal dari zat organik yaitu:

- Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya
kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik tidak terdapat
dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.

- Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan
unsur vanadium, nikel, dsb

. - Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang
terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup
besar. - Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral
sedimentasi.
11
- Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.

- Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.

Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, yaitu:

1. Pembentukan sendiri, terdiri dari:


- pengumpulan zat organik dalam sedimen
- pengawetan zat organik dalam sedimen
- transformasi zat organik menjadi minyak bumi.

2. Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen terperangkap.

3. Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpul menjadi
akumulasi komersial. Proses kimia organik pada umumnya dapat dipecahkan dengan
percobaan di laboratorium, namun berbagai faktor geologi mengenai cara terdapatnya
minyak bumi serta penyebarannya didalam sedimen harus pula ditinjau. Fakta ini
disimpulkan oleh Cox yang kemudian di kenal sebagai pagar Cox diantaranya adalah:
Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan umumnya pada sedimen
marine, fesies sedimen yang utama untuk minyak bumi yang terdapat di sekitar pantai.
Minyak bumi memang merupakan campuran kompleks hidrokarbon. Temperatur reservior
rata-rata 107°C dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200°C. Diatas temperatur
ini forfirin sudah tidak bertahan. Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi
ditandai adanya forfirin danbelerang.

Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8-10000 psi. Proses transformasi zat
organik menjadi minyak bumi.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi peristiwa diatas, diantaranya:
1. Degradasi thermal Akibat sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan
timbul perubahan tekanan dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting.
2. Reaksi katalis Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia.
3. Radioaktivasi Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay
membentuk hidrokarbon parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik.

12
4. Aktifitas bakteri. Bakteri mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan
hidrokarbon minyak bumi dan memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik
sampai pada waktu diagnosa, serta menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya
minyak bumi. Zat organik sebagai bahan sumber Jenis zat oragink yang dijadikan sumber
minyak bumi menurut para ahli dap[at disimpulkan bahwa jenis zat organik yang merupakan
zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipidzat organik dapat terbentuk dalamkehidupan
laut ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: yang berasal dari nabati dan
hewani.

b. Teori Abiogenesis ( Anorganik )

Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali,
yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2
membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi
terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang
lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi
mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan
proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material
hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.

13
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori Biogenesis,
karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang seiring dengan
berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai kemudian pada tahun
1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul “The Occurrence and Origin of Oil and
Gas”.

Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil
yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan
permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan,
dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon
dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme
fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir
melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme). Dalam proses ini,
terjadi kebocoran kecil yang memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan
kembali ke atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhirnya
menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan
organik yang mengalami oksidasi selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon
organik dalam bentuk karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.

Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) diproduksi oleh
makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk mempertahankan diri, untuk
berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu. Komponen yang
dimaksud dapat berupa konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein dari
tumbuh-tumbuhan, cendawan, jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang
berdarah dingin dan panas, sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam air
atau dalam tanah. Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari
jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan
dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan
tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses
tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik
menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban
sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah

14
sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga
dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.

Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas
menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran.
Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat
bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik,
warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam
lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan
dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan
mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-
bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan
terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan
lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat
suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat
akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau
batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar
dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas.
Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan
tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak
bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan
oleum yang artinya minyak.

Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut
cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air
asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada
di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak
bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial
menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi
diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi
sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter
dan struktur sumber. Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi
beserta gamar ilustrasi:

15
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan
fotosintesis.

2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen
dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung
karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di
delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk
ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak
atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai
karbon yang tidak mungkin dimasak. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan
lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus
menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan
sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun
dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus
ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan
terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah.
Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau
kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu
terus bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan
batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.

2. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang
dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa
cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting
adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air,
namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat
jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah
bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap
ditambang.

16
4. Eksplorasi
Eksplorasi minyak bumi adalah mencari petunjuk di permukaan bumi seperti adanya
lipatan-lipatan batuan. Lipatan-lipatan itu akibat tekanan gas dan minyak bumi yang
merembes ke dalam batuan berpori sehingga minyak bumi dapat naik ke permukaan, tetapi
tidak mencapai permukaan bumi karena tertahan oleh lapisan batuan lain. Brdasarkan hasil
pengamatan dan petunjuk struktur permukaan bumi,area selanjutnya diselidiki menggunakan
pancaran gelombang seismic. Pancaran gelomang seismic digunakan untuk menentukan
struktur atuan pada lapisan kulit bumi. Bumi memiliki permukaan dan variabel yang sangat
kompleks. Relief topografi bumi dan komposisi materialnya menggambarkan bebatuan pada
mantel bumi dan material lain pada permukaan dan juga menggambarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan. Masing-masing tipe bebatuan, patahan di muka bumi atau
pengaruh-pengaruh gerakan kerak bumi serta erosi dan pergeseran-pergeseran muka bumi
menunjukkan perjalanan proses hingga membangun muka bumi seperti saat ini. Proses ini
dapat difahami melalui disiplin ilmu geo-morfologi.

Eksplorasi sumber daya mineral merupakan salah satu aktifitas pemetaan geologi yang penting.
Pemetaan geologi sendiri mencakup identifikasi pembentukan lahan (landform), tipe bebatuan,
17
struktur bebatuan (lipatan dan patahannya) dan gambaran unit geologi. Saat ini hampir seluruh
deposit mineral di permukaan dan dekat permukaan bumi telah ditemukan. Karenanya
pencarian sekarang dilakukan pada lokasi deposit jauh di bawah permukaan bumi atau pada
daerah-daerah yang sulit dijangkau. Metode geo-fisika dengan kemampuan penetrasi ke dalam
permukaan bumi secara umum diperlukan dalam memastikan keberadaan deposit ini minyak
bumi dan gas dalam pembicaraan kita-. Akan tetapi informasi awal tentang kawasan berpotensi
untuk eksplorasi mineral lebih banyak dapat diperoleh melalui interpretasi ciri-ciri khusus
permukaan bumi pada foto udara atau citra satelit.

Belakangan analisa menggunakan citra satelit lebih banyak dilakukan daripada foto udara,
karena citra satelit memiliki beberapa nilai lebih, seperti:
 mencakup area yang lebih luas, sehingga memungkinkan dilakukan analisa dalam skala
regional, yang seringkali menguntungkan untuk memperoleh gambaran geologis area tersebut;
 memiliki kemungkinan penerapan sensor pendeteksi multi-spektral dan bahkan hiper-spektral
yang nilainya dituangkan secara kuantitatif (disebut derajat keabuan atau Digital Number
dalam remote sensing), sehingga memungkinan aplikasi otomatis pada komputer untuk
memahami dan mengurai karakteristik material yang diamati;
 memungkinkan pemanfaatkan berbagai jenis data, seperti data sensor optik dan sensor radar,
serta juga kombinasi data lain seperti data elevasi permukaan bumi, data geologi, jenis tanah
dan lain-lain, sehingga dapat ditentukan solusi baru dalam menentukan antar-hubungan
berbagai sifat dan fenomena pada permukaan bumi. Proses rangkaian eksplorasi dijelaskan
secara umum. Kemudian untuk menjelaskan potensi teknik remote sensing dalam menemukan
lokasi tersebut, akan dijelaskan tentang fungsi pemetaan geologi dan hubungannya dengan
pendugaan struktur bebatuan di bawah permukaan bumi, tempat yang memungkinkan
ditemukannya minyak dan gas bumi.

Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:

1) Teori Anorganik
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa
minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC 2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan
logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada
temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi

18
2) Teori Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker yang menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk
dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari
tumbuhan laut dalam batuan berpori.

1.2 Komposisi Minyak Bumi

Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

a) Hidrokarbon Jenuh (alkana)

Dikenal dengan alkana atau parafin


Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak)
Sedangkan rantai bercabang lebih sedikit
Senyawa penyusun diantaranya:
Metana CH4
Etana CH3 – CH3
Propana CH3 – CH2 – CH3
Butana CH3 – (CH2)2 – CH3
n-heptana CH3 – (CH2)5 – CH3
iso oktana CH3 – C(CH3)2 – CH2 – CH – (CH3)2

b) Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)

19
Dikenal dengan alkena
Keberadaannya hanya sedikit
Senyawa penyusunnya:
Etena, CH2 = CH2
Propena, CH2 = CH – CH3
Butena, CH2 = CH – CH2 – CH3

c) Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)

Dikenal dengan sikloalkana atau naftena


Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
Senyawa penyusunnya :

d) Hidrokarbon aromatik

Dikenal sebagai seri aromatik


Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
Senyawa penyusunannya:

20
e) Senyawa Lain

Keberadaannya sangat sedikit sekali


Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan
organo logam (kecil sekali)

21
Senyawa- senyawa penyusun minyak bumi terdiri dari atas 5 golongan, yaitu
GOLONGAN ALIFATIK, ALISIKLIK, AROMATIK, SENYAWA HIDROKARBON tidk
jenuh, dan Seyawa ARNORGANIK.

a. Golongan Alifatik
Golongan alkana yang paling banyak ditemukan dalam minyak bumi adalah n-
Heptana, n- Oktana, dan Isooktana (2,2,4-Trimetil Pentana).
b. Golongan Alisiklik
Siklopentana dan sikloheksana merupakan golongan sikloalkana yang ditemukan
dalam minyak bumi.
c. Golongan aromatic
Benzene dan turunanya termasuk ke dalam golongan ini. Dalam minyak bumi,
jumlah golongan aromatic sangat dikit.
d. Senyawa Hidrokarbon
tidak jenuh Dalam minyak bumi golongan ini sangat sedikit jumlahnya karena
senyawa ini mudah tradisi membentuk alkana (Hidrokarbon Jenuh).
e. Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik yang terdapat dalam minyak bumi, antara lain: Senyawa
Belerang, Nitrogen, oksigen, dan sedikit senyawa Organologam

1.3 Mutu Bahan Bakar Minyak Bumi

Mutu Bahan Bakar Minyak Sebanyak 84% minyak bumi diolah menjadi bahan bakar
termasuk di dalamnya bensin, solar, elpiji, avtur, dan minyak tanah. Bahan bakar yang
paling banyak digunakan adalah bensin dan solar. Akan tetapi, kebutuhan bensin lebih
besar daripada solar. Hal ini menjadi alasan bensin paling banyak diproduksi.

1.Mutu Bensin Bensin

Sebagai bahan bakar harus memenuhi standar mutu tertentu. Bensin yang diperoleh
dari proses perengkahan atau cracking mempunyai mutu lebih bagus daripada bensin
hasil penyulingan. Biasanya, bensin hasil proses perengkahan dicampur (blending)
dengan bensin hasil penyulingan. Berdasarkan kualitasnya bensin diberi bilangan oktan
yang menunjukkan karakteristik pembakaran bensin di dalam mesin.

22
Pernahkah Anda mengamati jenis-jenis bensin yang dijual di SPBU? Misal di SPBU
Pertamina, ada premium, pertalite, dan pertamaks. Menurut Anda, apakah yang
membedakan bensin-bensin tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, lakukan kegiatan
berikut.

Setiap mesin kendaraan mempunyai standar bilangan oktan tertentu untuk bahan bakar
yang digunakan. Bilangan oktan (octan number) didefinisikan sebagai persentase volume
isooktana dalam bahan bakar standar atau rujukan yang menghasilkan intensitas ketukan
sama dengan bahan bakar yang diuji, yaitu campuran n-heptana dan isook- tana.
Bilangan oktan bensin merupakan angka yang menunjukkan mutu bensin yang berkaitan
Bilangan oktan menunjukkan seberapa besar tekanan yang dapat diberikan sebelum
bensin terbakar spontan. Rentang bilangan oktan bahan bakar antara nol hingga seratus.
Bilangan oktan bahan bakar ditentukan melalui uji pembakaran sehingga diketahui
karakteristik pembakarannya.

Karakteristik pembakaran bahan bakar kemudian dibandingkan dengan karakteristik


pembakaran campuran n-heptana dan isooktana. Nilai nol diberikan untuk n-heptana
yang sangat mudah terbakar spontan sehingga menimbulkan knocking, sedangkan nilai
100 diberikan untuk isooktana yang sulit terbakar sehingga tidak menimbulkan knocking.
Misal suatu bensin yang mempunyai bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut
mempunyai sifat pembakaran seperti campuran 20%- heptana dan 80% isooktana.

Fraksi bensin yang diperoleh dari penyulingan umumnya mempunyai bilangan oktan
70. Kualitas bensin dapat ditingkatkan dengan beberapa cara berikut.
a) Memperbanyak kadar isooktana dalam bensin.
b) Menambah kandungan heksena dalam bensin dengan metode perengkahan termal.
c) Mengubah bentuk struktur senyawa hidrokarbon berantai lurus menjadi bercabang
melalui proses reforming. Proses ini dilakukan pada suhu tinggi dengan bantuan katalis.
Misal reaksi pengubahan n-oktana menjadi isooktana.
d) Polimerisasi, yaitu proses penggabungan molekul kecil menjadi molekul yang lebih
besar, misal isobutana ditambah isobutena menjadi isooktana (senyawa bensin mutu
tinggi).

23
e) Blending, yaitu proses pencampuran atau penambahan zat aditif pada bensin agar mutu
bensin meningkat, misal menambahkan TEL, MTBE, AICI,,H,SO dan 1,2-dibromo
etana.

2. Diesel

Cetane Number: Mutu diesel diukur dengan cetane number. Cetane number yang lebih
tinggi menandakan kemampuan diesel untuk menghidupkan mesin secara efisien tanpa
knocking. Diesel dengan cetane number tinggi cenderung lebih baik dalam hal performa
dan emisi yang rendah.

3. Biodiesel

Kandungan Asam Lemak Bebas: Mutu biodiesel dapat dinilai berdasarkan kandungan
asam lemak bebas. Biodiesel dengan kandungan asam lemak rendah cenderung lebih
stabil, memiliki viskositas yang baik, dan lebih ramah lingkungan.

4. Aviasi (Avgas) dan Jet Fuel

Nilai Oktan (Avgas) dan Fraksi Distilasi (Jet Fuel): Mutu aviasi dan jet fuel diukur
berdasarkan nilai oktan (avgas) dan fraksi distilasi (jet fuel). Avgas harus memiliki oktan
yang sesuai dengan kebutuhan mesin pesawat, sedangkan jet fuel harus memiliki fraksi
distilasi yang sesuai dengan standar penerbangan.

5. Bahan Bakar Minyak Berat

Kandungan Sulfur: Mutu bahan bakar minyak berat sering diukur berdasarkan
kandungan sulfur. Bahan bakar minyak berat yang rendah sulfur lebih ramah lingkungan
dan menghasilkan emisi sulfur dioksida yang lebih rendah. Selain itu, mutu bahan bakar
minyak juga dapat mencakup faktor-faktor seperti kandungan oksigen, kandungan aditif
khusus (seperti deterjen, antioksidan, dan peningkat stabilitas), serta kualitas umum
lainnya yang mempengaruhi performa, keandalan, dan efisiensi bahan bakar. Setiap jenis
bahan bakar minyak memiliki spesifikasi mutu yang ditetapkan oleh otoritas pengatur
atau badan standarisasi di berbagai negara. Memahami dan mematuhi standar mutu ini

24
penting untuk memastikan bahwa bahan bakar minyak yang digunakan dalam kendaraan
atau mesin sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk menjaga kinerja dan
lingkungan yang sehat.

1.4 Pengolahan Proses Dan Hasil Minyak Bumi


Agar dapat dimanfaatkan, minyak bumi harus mengalami proses pengolahan
dahulu. Pengolahan minyak bumi dilakukan dengan kilang minyak yang melalui dua
tahap. Pengolahan tahap pertama (primary processing) dilakukan dengan cara distilasi
bertingkat dan pengolahan tahap kedua (secondary processing) dilakukan dengan
berbagai cara. Minyak mentahmengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah
atom C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah
atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak bumi
dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam
kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.

Minyak mentah yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental yang
pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di Indonesia,
terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau),
Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui
dua tahapan, diantaranya:

a. Pengolahan pertama,Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-


fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih
tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih
rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut
sangkup gelembung.

25
b. Pengolahan kedua, Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan
bertingkat dengan proses sebagai berikut:
1. 1. Perengkahan (cracking)
2. 2. Ekstrasi
3. 3. Kristalisas
4. 4. Pembersihan dari kontaminasi

Proses distilasi bertingkat

Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang dilalui dalam proses distilasi bertingkat :
1. Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air yang tinggi sampai suhu
600 0 selsius. Uap minyak mentah yang di hasilkan kemudian diarlirkan ke bagian bawah
menara distilasi.
2. Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati plat-plat (tray).
Setiap pelat memiliki banyak lubang yg dilengkapi dengan tutup gelembung (BUBLE CAP)
yang memungkinkan uap lewat.
26
3. Dalam pengerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair
yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu tertentu inilah yang disebut dengan fraksi.

4. Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di
bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah
akan terkondensasi di bagian atas menara.

5.Selanjutnya, sebagian fraksi dari menara distilasi dialirkan ke bagian kilang minyak lainnya
untuk proses konversi.

Pengolahan minyak bumi tahap pertama dilakukan dengan distilasi bertingkat, yaitu proses
distilasi berulang ulang, sehingga didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan
titk didihnya. Hasil pada proses distilasi bertingkat ini meliputi :

1. Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan Kembali dan dikenal
dengan nama elpiji atau LPG ( liquefied petroleum gas ). LPJ digunakan untuk bahan
bakar kompor gas dan mobil BBG, atau di olah lebih lanjut menjadi bahan kimia lainnya.
2. Fraksi kedua disebut nafta ( gas bumi ). Nafta tidak dapat langsung digunaakan, tetapi
diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin ( premium ) atau bahan petrokimia
yang lain.
Nafta sering disebut juga sebagai bensin berat.
3. Fraksi ketiga atau fraksi Tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin ( minyak tanah ) dan
avtur ( bahan bakar pesawat jet ).
4. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan akar mesin diesel.
5. Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai Panjang dan dapat di
olah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya
sebagai aspal dan lilin

Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai
berikut :
1. Gas Rentang rantai karbon : C1 sampai C5 Trayek didih : 0 sampai 50°C
2. Gasolin (Bensin) Rentang rantai karbon : C6 sampai C11 Trayek didih : 50 sampai 85°C

27
3. Kerosin (Minyak Tanah) Rentang rantai karbon : C12 sampai C20 Trayek didih : 85
sampai 105°C
4. Solar Rentang rantai karbon : C21 sampai C30 Trayek didih : 105 sampai 135°C
5. Minyak Berat Rentang ranai karbon : C31 sampai C40 Trayek didih : 135 sampai 300°C
6. Residu Rentang rantai karbon : di atas C40 Trayek didih : di atas 300°C

1.5Dampak Dari Bahan Bakar Minyak

Minyak bumi sebagai sumber energi memberikan manfaat yang sangat besar. Akan tetapi,
penggunaan bahan bakar dari minyak bumi terutama bensin juga menghasilkan dampak
negatif bagi makhluk. hidup dan lingkungan. Hasil pembakaran bensin menjadi sumber
polutan udara yang utama. Sebagaimana senyawa hidrokarbon lainnya, pembakaran bensin
dapat terjadi. melalui dua cara, yaitu pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna.
Pembakaran bensin secara sempurna menghasilkan uap air dan karbon dioksida. Reaksi
pembakarannya ditulis sebagai berikut. 2CH(+250.(g) →16CO(g) +18H,O(g) Uap air tidak
berbahaya bagi manusia, tetapi uap air merupakan gas terbesar yang menyusun gas rumah
kaca. Sementara itu, karbon dioksida merupakan gas yang tidak terlihat dan tidak berbahaya
bagi manusia. Akan tetapi, karbon dioksida membentuk gas rumah kaca bersama uap air dan
beberapa jenis gas lainnya. Karbon dioksida bersifat meneruskan gelombang pendek sinar
matahari dan menahan gelombang panjang sinar matahari (infra merah). Hal inilah yang
kemudian mengakibatkan kenaikan suhu permukaan bumi. Kenaikan suhu akibat gas rumah
kaca disebut pemanasan global. Kadar oksigen yang tidak mencukupi dalam mesin akan

28
mengakibatkan pembakaran bensin terjadi secara tidak sempurna menghasilkan karbon
monoksida dan jelaga.

Gas karbon monoksida merupakan gas yang berbahaya bagi manusia Gas ini mempunyai
daya ikat dua ratus kali lebih kuat terhadap hemoglobin daripada oksigen. Hal ini akan
mengakibatkan kadar oksigen dalam tubuh rendah sehingga badan menjadi lemas, pingsan,
bahkan dapat mengakibatkan kematian. Ambang batas kadar karbon monoksida di udara
sebesar 20 ppm. Apabila kadarnya lebih dari 100 ppm, akan menimbulkan sakit kepala dan
gangguan pernapasan. Gejala yang timbul akibat keracunan gas karbon monoksida di
antaranya sesak napas, lelah jantung, dan penglihatan berkurang Jelaga yang dihasilkan
pembakaran tidak sempurna mengotori mesin, knalpot, dan benda-benda di sekitarnya.
Sebagai salah satu hasil pengolahan minyak bumi, bensin juga mengandung pengotor seperti
belerang, nitrogen, dan beberapa unsur logam. Pada saat bensin dibakar unsur-unsur pengotor
dalam bensin Oksida belerang terdiri atas gas SO, dan SO3 Gas SO, ini mengakibatkan
gangguan pernapasan dan pencernaan, sakit kepala, sakit dada serta gangguan saraf. Apabila
gas SO, terhirup, SO, akan bereaksi dengan air di dalam saluran pernapasan membentuk asam
sulfit yang bersifat korosif Jika gas yang terhirup adalah SO,, akan terbentuk asam sulfat yang
lebih berbahaya dibanding asam sulfit. Dalam kondisi udara lembab di atmosfer, gas SO, dan
uap air akan berikatan membentuk droplet asam sulfat dengan reaksi sebagai berikut SO(g) +
H2O(g) → H₂SO(g) Droplet asam sulfat juga terbentuk saat gas SO, bereaksi dengan air
hujan sehingga timbul hujan asam. Hujan asam mengorosi logam, merusak bangunan, dan
menghambat pertumbuhan tanaman.

Oksida nitrogen terdiri atas NO dan NO, NO, bersifat racun dan dapat mengakibatkan
iritasi pada mata, hidung, dan saluran per- napasan. Gas ini empat kali lebih beracun
dibanding gas nitrogen monoksida. Oksida nitrogen juga mampu bereaksi dengan uap air
maupun air hujan membentuk hujan asam. Selain itu, oksida nitrogen bereaksi dengan zat-zat
lain di udara daya pandang, iritasi mata, dan saluran pernapasan. Sementara itu, oksida logam
terbentuk sebagai partikel berat yang menempel pada mesin, knalpot, atau dilepaskan ke
udara bersama asap. Sumber D membentuk asbut, asap-kabut (smog). Penambahan TEL
sebagai zat aditif bensin juga menghasilkan zat pencemar udara. Tetracthul Lead (TEL)
merupakan zat aditif bensin yang memiliki rumus molekul Pb(CH), Penambahan senyawa ini
pada bensin dapat menaikkan bilangan-bilangan oktan. Senyawa TEL akan berubah menjadi
timbal(II) oksida sebagai hasil samping pembakaran. Timbal(II) oksida akan mengendap pada

29
mesin atau keluar bersama asap. Untuk mencegah pengendapan timbal(II) oksida pada mesin,
ditambahkan etilen bromida (C,H,Br.).

Dengan penambahan etilen bromida, semua timbal(11) oksida yang dihasilkan akan
keluar bersama asap dalam bentuk timbal bromida (PbBr,). Akan tetapi, senyawa timbal
merupakan senyawa beracun yang berbahaya bagi manusia. Partikel-partikel timbal dapat
terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Di dalam tubuh, partikel timbal mengakibatkan beberapa
gangguan, seperti kerusakan sumsum tulang belakang sehingga menghalangi pembentukan
hemoglobin. Partikel timbal juga mengakibatkan kerusakan otak, iritasi saluran pernapasan,
dan gangguan kerja enzim. Saat ini, penggunaan TEL untuk menaikkan bilangan oktan telah
dilarang Penggunaan TEL digantikan oleh MTBE (methyl ter- tiary buthyl ether), metanol,
etanol, butil alkohol, dan viskon. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengatasi dampak
lingkungan akibat pembakaran bensin. Salah satunya dengan menggunakan pengubah
katalitik (catalytic converter) untuk mengurangi terbentuknya polutan gas berbahaya dari
mesin kendaraan. Pengubah katalitik terbuat dari baja tahan karat berbentuk silinder yang
berisi suatu struktur berbentuk sarang lebah yang dilapisi logam.

BAB III
PENUTUP

30
1.6. Kesimpulan
Minyak bumi berasal dari fosil yang tertimbun selama jutaan tahun. Proses pembentukan
minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan
karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah menjadi
minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC 2 (dari
reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang
dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
Produk hasil pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin,
minyak solar, minyak pelumas dan residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan
industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut
petrokimia.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna Pembakaran
bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam
bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang
menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia
karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat
oksigen menjadi menurun.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna
Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia
yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-
pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran udara. Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada
tubuh manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah
mengikat oksigen menjadi menurun.

1.7. Saran
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat dalam
pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin /

bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam sekitarnya
minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat dalam

31
pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Jadi gunakanlah minyak bumi se-
efisien mungkin, kurangi pemakaian alat transportasi bermotor. Karena pemakaian minyak
bumi yang berlebihan juga dapat menyebabkan pembakaran yang berlebihan sehingga dapat
menyebabkan polusi. Karena selain dapat mengurangi polusi penghematan juga dapat
menyimpan minyak bumi untuk kehidupan di masa yang akan datang. Penggunaan bahan
olahan minyak bumi juga memiliki efek samping. Seprti gas buangan dari mesin yang
mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan indikasi pencemaran udara
dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami global warming.

Dan bagaimanapun juga banya

DAFTAR PUSAKA

32
Chang, Raymond.2002.Chemistry.edisi ke-7 New York : McGraw Hill

Departemen pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Glosarium Kimia. Jakarta Balai Pusaka

Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV Media Karya
Putra.

http://sideofardeliaini.wordpress.com/2013/02/24/makalah-minyak-bumi/

http://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi/

http://cassanarief.blogspot.com/2012/05/makalah-kimia-tentang-minyak-bumi-dan.html

Purba Michael.2007.Kimia untuk SMA kelas X: Jakarta.PT.Erlangga Rusli.2015.diktat kimia kelas


XI.sarudu.sman 1 sarudu

http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/06/minyak-bumi-artikel-lengkap.html
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/05/proses-pembentukan-minyak-bumimateri.html
http://hellowanda.blogspot.co.id/2015/02/contoh-makalah-minyak-bumi.html
http://www.pustakasekolah.com/proses-terjadinya-minyak-bumi.html
http://mediaload-mediaload.blogspot.co.id/2012/05/komponen-komponen-penyusunminyak
http://fadhilkhairyammar.blogspot.co.id/2011/03/minyak-bumi-danpengolahannya.html
http://rinitharini.blogspot.co.id/2012/07/makalah-kimia-minyak-bumi.html
http://txcrz.blogspot.co.id/2011/08/makalah-kimia-minyak-bumi.html
http://curahanilmu.blogspot.co.id/2009/05/makalah-mengenai-minyak-bumi-dangas.html
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/06/komposisi-minyak-bumi-materilengkap.html
http://ichsanrizqia17994.weebly.com/blog/proses-pengolahan-minyak-bumi-minyakmentah.html
http://www.binasyifa.com/309/53/27/fraksi-fraksi-minyak-bumi-dan-kegunaannya.html
http://kristiaprilita.blogspot.co.id/2012/10/dampak-zat-tel-dalam-bensin.html
http://ruangguru.com
http://gramedia.com

33
34

Anda mungkin juga menyukai