Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA TENTANG MINYAK BUMI

DAN GAS ALAM

DISUSUN OLEH

NAMA : YOHANES DON BOSCO METAN MBALO


KELAS : XI MIA 1
TUGAS : KIMIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-
Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Minyak Bumi”. Penulisan makalah tentang minyak bumi ini adalah merupakan
salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran
Kimia tentang minyak bumi kelas11 Semester I di Konoha Gakure.

Dalam penulisan makalah kimia tentang minyak bumi ini, kami merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Dalam makalah kimia tentang minyak bumi singkat ini, kami akan membahas
bagaimana terjadinya minyak bumi, komposisi minyak bumi, proses pengolahan
minyak bumi, dan bahan alternatif yang dapat menggantikan minyak bumi, yaitu
bahan yang lebih ramah lingkungan. Dalam makalah ini kami juga akan
membahas mengenai alat dan bahan serta cara ataupun proses pembuatan briket
sebagai bahan bakar alternatif.

Akhirnya kami berharap semoga makalah kimia tentang minyak bumi ini
membantu teman-teman mengetahui secara garis besar tentang Minyak Bumi.
Terimakasih kami ucapkan atas waktunya untuk membaca makalah kami.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………..……………………………... 1

Daftar Isi …………………………..……...….…...………. 2

BAB I PENDAHULUAN ……....….……...………….. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………........….... 5

BAB III ISI …………………….…….…….........…….... 6

Proses Pembentukan Minyak Bumi ............. 6

Komposisi Minyak Bumi ……….………….....….... 8

Pengolahan Minyak Bumi …………….…...…….... 16

Manfaat Pengolahan Minyak Bumi …............. 19

Dampak Negatif Penggunaan Minyak Bumi ... 29

Sumber Energi Alternatif ……………................. 33

CARA MEMBUAT BRIKET ………...………......... 35

BAB III ………………………………….....……...……...... 42

DAFTAR PUSTAKA …………………...…………….... 44


BAB I
PENDAHULUAN 

MAKALAH KIMIA MINYAK BUMI

1. Latar Belakang

Minyak Bumi adalah salah satu sumber energi yang paling berperan dalam kehidupan manusia
Minyak Bumi merupakan salah satu sumber energi yang paling sering digunakan oleh manusia.
Berdasarkan model OWEM (OPEC World Energy Model), permintaan minyak dunia pada periode
jangka menengah (2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel per hari (bph) menjadi 89
juta bph atau tumbuh rata-rata 1.8% per tahun. Sedangkan pada periode berikutnya (2010-2020),
permintaan naik menjadi 106 juta bph dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph.

Tak hanya untuk bahan bakar mesin, namun minyak bumi juga digunakan untuk sumber energi dalam
memasak, bahkan lilin pun terbuat dari minyak bumi. Minyak bumi berasal dari sisa sisa tumbuhan
dan hewan yang telah mati kemudian diuraikan oleh tanah, sehingga Sumber Daya Alam ini tergolong
lambat dalam pembaharuan, sehingga dapat dikategorikan sumber daya alam tak terbaharui. Minyak
bumi yang telah diolah dan dimanfaatkan oleh manusia contohnya seperti pelumas, plastik, karet,
bahan bakar minyak, bitumen, lilin, pestisida, cat).

Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang
menentukan perlakuan selanjutnya untuk mengolah  minyak bumi itu Hal ini juga akan
mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.Maka dari itu pengetahuan
tentang minyak bumi sangat penting, mengingat SDA yang paling banyak digunakan ini tidak dapat
diperbahrui  sehingga kita harus berusaha mencari alternatif dan berusaha menghemat minyak bumi
ini.
2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah kimia tentang minyak bumi ini adalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana minyak bumi terbentuk?


2. Apa saja komposisi minyak bumi?
3. Bagaimana proses pengolahan minyak bumi ?
4. Apa saja fraksi-fraksi minyak bumi?
5. Apa saja manfaat dan dampak negatif hasil olahan minyak bumi?
6. Apa alternatif pengganti minyak bumi?

3. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah minyak bumi kelas xi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses pembentukan minyak bumi


2. Untuk mengetahui komposisi minyak bumi
3. Untuk mengetahui proses pengolahan minyak bumi
4. Untuk mengetahui fraksi-fraksi minyak bumi
5. Untuk mengetahui manfaat dan dampak negatif hasil olahan minyak bumi
6. Untuk mengetahui alternatif pengganti minyak bumi
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Teori Tentang Minyak Bumi

a.) Teori Biogenesis (Organik)

Macqiur (Perancis, 1758) adalah orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa minyak
bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga
mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lainnya seperti, New
Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa:
“minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan
membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”

b.) Teori Abiogenesis (Anorganik)

Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam
keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk Ocetylena.
Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini adalah logam
alkali tid  ak terdapat bebas di kerak bumi.

 Reaksi yang terjadi:  

Alkali metal + CO2 karbida

karbida + H2O ocetylena

C2H2 C6H6 komponen-komponen lain

c.) Teori Mandeleyev

Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya
pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. kelemahannya tidak cukup banyak
karbida di alam. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa
minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan
dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material
hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
BAB III

ISI

Minyak bumi merupakan komoditi hasil tambang yang sangat besar peranannya dalam perekonomian
Indonesia. Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa. Penyusun utama minyak bumi
dalah hidrokarbon, terutama alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatis.

A. Proses Pembentukan Minyak Bumi

Berdasarkan teori Biogenesis, proses pembentukan minyak bumi terjadi karena adanya kebocoran
kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan
bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut
dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi,
artinya CO2 dihasilkan  dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut.

Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup
(tumbuhan, hewan dan mikroorganisme). Dalam proses pembentukan minyak bumi ini, terjadi
kebocoran kecil yang memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan kembali ke
atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhirnya menjadi fosil yang dapat
terbakar. Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi
selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon organik dalam bentuk karbonat menjadi
sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.

Pada mulanya proses pembentukan minyak bumi oleh senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein
dan lemak) diproduksi oleh makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk
mempertahankan diri, untuk berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu.
Komponen yang dimaksud dapat berupa konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein
dari tumbuh-tumbuhan, cendawan, jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah
dingin dan panas, sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam air atau dalam tanah.

Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9% senyawa karbon dan makhluk hidup akan kembali
mengalami siklus sebagai rantai makanan, sedangkan sisanya 0,1% senyawa karbon terjebak dalam
tanah dan dalam sedimen. Inilah yang merupakan cikal bakal senyawa-senyawa fosil atau dikenal
juga sebagai embrio dalam proses pembentukan minyak bumi.

Embrio minyak ini mengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah satu tempat yang
kemungkinan menjadi tempat penampungan dan ada yang hanyut bersama aliran air sehingga
tertumpuk di dasar laut, dan karena perbedaan tekanan di bawah laut beberapa muncul ke permukaan
dan ada pula yang terendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya kecil.

Saat proses pembentukan minyak bumi embrio kecil ini menumpuk dalam kondisi lingkungan
lembab, gelap dan berbau tidak sedap di antara mineral-mineral dan sedimen, lalu membentuk
molekul besar yang dikenal dengan geopolimer. Senyawa-senyawa organik yang terpendam ini akan
tetap dengan sifat masing-masing yang sesuai dengan bahan dan lingkungan pembentukannya.

Selanjutnya senyawa organik ini akan mengalami proses geologi dalam bumi. Pertama akan
mengalami proses diagenesis, dimana senyawa organik dan makhluk hidup sudah merupakan
senyawa mati dan terkubur sampai 600 meter saja di bawah permukaan dan lingkungan bersuhu di
bawah 50°C.

Pada kondisi ini senyawa-senyawa organik yang berasal dan makhluk hidup mulai kehilangan gugus
beroksigen akibat reaksi dekarboksilasi dan dehidratasi. Semakin dalam pemendaman terjadi, semakin
panas lingkungannya, penam-bahan kedalaman 30 – 40 m akan menaik-kan temperatur 1°C. Di
kedalaman lebih dan 600 m sampai 3000 m, suhu pemendaman akan berkisar antara 50 – 150 °C,
proses geologi kedua yang disebut katagenesis akan berlangsung, maka geopolimer yang terpendam
mulal terurai akibat panas bumi.

Komponen-komponen dalam proses pembentukan minyak bumi pada tahap ini mulai terbentuk dan
senyawa–senyawa karakteristik yang berasal dan makhluk hidup tertentu kembali dibebaskan dari
molekul. Bila kedalaman terus berlanjut ke arah pusat bumi, temperatur semakin naik, dan jika
kedalaman melebihi 3000 m dan suhu di atas 150°C, maka bahan-bahan organik dapat terurai menjadi
gas bermolekul kecil, dan proses ini disebut metagenesis.

Setelah proses geologi ini dilewati, minyak bumi sudah terbentuk bersama-sama dengan bio-marka.
Fosil molekul yang sudah terbentuk ini akan mengalami perpindahan (migrasi) karena kondisi
lingkungan atau kerak bumi yang selalu bergerak rata-rata sejauh 5 cm per tahun, sehingga akan ter-
perangkap pada suatu batuan berpori, atau selanjutnya akan bermigrasi membentuk suatu sumur
minyak.

Apabila diambil, batuan yang mengandung minyak ini (batuan induk) atau minyak yang terperangkap
dalam rongga bumi, akan ditemukan fosil senyawa-senyawa organik. Fosil-fosil senyawa inilah yang
ditentukan strukturnya menggunaan beberapa metoda analisis, sehingga dapat menerangkan asal-usul
fosil, bahan pembentuk, migrasi minyak bumi serta hubungan antara suatu minyak bumi dengan
minyak bumi lain dan hubungan minyak bumi dengan batuan induk saat terjadinya proses
pembentukan minyak bumi.

CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi

2. Komposisi Minyak Bumi

Komposisi minyak bumi terdiri dari campuran berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang
paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana,
hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai
keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, viskositas.

B. Proses Pengolahan Minyak Bumi

Pengolahan minyak bumi diawali dengan minyak mentah yang peroleh dari pengeboran berupa cairan
hitam kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di
Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau),
Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan,
diantaranya:

 Pengolahan Minyak Bumi Tahap Pertama

Pengolahan minyak bumi tahap pertama, Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat” yang
bertujuan  memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik
didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih
rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut sangkup
gelembung.

1.

Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal dengan
nama elpiji atau LPG ( Liquefied Petroleum Gas ). LPG digunakan untuk bahan bakar
kompor gas dan mobil BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi bahan kimia lainnya. Dengan
rantai karbon C1-C4 dan Titik didih <20 Celcius.

2. Fraksi kedua disebut Nafta ( gas bumi ). Nafta tidak dapat langsung digunakan, tetapi diolah
lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin ( premium ) atau bahan bakar petrokimia yang
lain. Nafta sering disebut juga bensi berat. Dengan rantai karbon C5-C12 dan Titik didih 20-
200 Celcius.
3. Fraksi ketiga dibuat menjadi kerosin ( minyak tanah ) dan Avtur ( bahan bakar pesawat jet ).
Dengan rantai karbon C12-C16 dan Titik didih 175-275 Celcius.
4. Fraksi keempat sering disebut solar atau bahan bakar mesin diesel. Dengan rantai karbon
C15-C18 dan Titik didih 250-400 Celcius.
5. Fraksi kelima disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat diolah
lebih lanjut pada tahap kedua menjadi senyawa karbon lainnya dan sisanya sebagai aspal dan
lilin. Dengan rantai karbon C20 keatas dan Titik didih >350 Celcius.

 Pengolahan Minyak Bumi Tahap Kedua

Pengolahan minyak bumi tahap kedua ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat
dengan proses sebagai berikut:

1.  Perengkahan (Cracking)

Penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa


hidrokarbon yang kecil.

Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :

a. Cara Panas (Thermal Cracking)

Yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah.

Contoh reaksi-reaksi pada thermal cracking adalah sebagai berikut:

 Initiation reaction

Pada tahap ini sebuah molekul pecah menjadi dua radikal bebas dan pecah pada ikatan karbon dan
karbon bukan pada ikatan karbon dan hydrogen (lebih kuat secara thermodinamik)
CH3CH3–> 2CH3*

 Hydrogen abstraction reaction

Pada tahap ini radikal bebas mengambil atom hydrogen dari molekul lain
CH3* + CH3CH3 –> CH4 + CH3CH2*

 Radical decomposition reaction

Pada tahap ini radikal bebas terdecompose menjadi alkena


CH3CH2* –> CH2=CH2 + H*

b. Cara katalis (Catalytic Cracking)

Yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi
dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena
bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga
menyebabkan terbentuknya ion karbonium.

c. Hidrocracking

Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan


senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari
Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen
sulfida yang kemudian dipisahkan.

2. Ekstrasi: proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya

3. Kristalisasi: proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan

4. Treating: proses Pembersihan dari kontaminasi

Proses treating adalah sebagai berikut:

  Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap.
 Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
 Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi
minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.
 Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas
 Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.

C. Manfaat Pengolahan Minyak Bumi

Manfaat pengolahan minyak bumi dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari baik untuk kebutuhan
pribadi maupun umum. Produk Hasil Pengolahan Minyak Bumi adalah zat bermanfaat yang berasal
dari minyak mentah (minyak bumi) setelah diproses di pengolahan minyak bumi.

Menurut komposisi dan permintaan minyak mentah, pengolahan dapat memproduksi berbagai jenis
produk minyak bumi. Produk minyak terbesar digunakan sebagai energi; bermacam tingkatan minyak
bahan bakar dan bensin. Manfaat Pengolahan Minyak Bumi tersebut dapat dilihat pada hasil
pengolahan seperti berikut;

1. LPG (Liquefied Petroleum Gas)

Salah satu manfaat pengolahan minyak bumi adalah Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA
dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang
gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 %
dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan.

 Sifat elpiji

Sifat utama Liquefied Petroleum Gas (LPG) adalah sebagai berikut:

1. Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar


2. Gas tidak beracun, tidak berwarna dan tidak berbau , oleh karena resiko kebocoran maka oleh
pertamina diberi gas mercaptan yang baunya khas dan  cukup menyengat untuk memudahkan
mendeteksi kebocoran gas.
3. Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
4. Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
5. Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah.

3.4.2. Bahan bakar penerbangan

Manfaat pengolahan minyak bumi yang kedua adalah bahan bakar penerbangan yang salah satunya
adalah avtur yang digunakan sebagai bahan bakar persawat terbang.

2. Bensin

Manfaat pengolahan minyak bumi yang berikutnya adalah bensin. Bensin merupakan salah satu bahan
bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih
dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi
minyak mentah dan kualitas yang diinginkan. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas
yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca.
Salah satu anti ketukan yang hingga kini masih digunakan di negara kita adalah Tetraethyl lead (TEL,
lead = timbel atau timah hitam) yang rurmus kimianya Pb(C2H5)4. Untuk mengubah Pb dari bentuk
padat menjadi gas, pada bensin yang mengandung TEL ditambahkan zat aditif lain, yaitu etilen

3. Minyak Tanah (Kerosin)

Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak bumi dengan titik didih
yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak patra. Umumnya dipakai untuk memasak
dan penerangan dengan lampu miyak tanah sebagai salah satu manfaat pengolahan minyak bumi,
Kerosene dapat juga digunakan  di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir
kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga.

4. Solar

Manfaat pengolahan minyak bumi yang berikutnya adalah sebagai Bio Diesel untuk bahan bakar
kendaraan. Bio Diesel di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang
digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan
disempurnakan oleh Charles F. Kettering.

5. Pelumas

Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda bergerak untuk
mengurangi gaya gesek sehingga tidak terjadi goresan yang merusak. Pelumas berfungsi sebagai
lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan misalnya piston dan dinding
piston.

6. Lilin

Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat.
Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin namun sekarang lilin sudah mulai ditinggalkan dengan
adanya  lampu LED emergency yang menggunakan baterai sebagai sumber energi yang lebih ramah
lingkungan. Selain lilin, parafin digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup
botol, industri  tenun menenun, korek api, lilin batik,

7. Minyak Bakar

Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum membentuk residu akhir
dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain
itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel

8. Aspal

Aspal merupakan residu ; bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam
kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen .
9.  Petrokimia

Manfaat pengolahan minyak bumi selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang
penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau produk yang terbuat dari
bahan dasarnya minyak dan gas bumi disebut petrokimia. Bahan-bahan petrokimia dapat
digolongkan: plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis
obat dan vitamin.
Proses petrokimia umumnya melalui tiga tahapan, berikut adalah tiga tahapan petrokimia:

1. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia


2. Mengubah bahan dasar petrokimia menjadi produk antara, dan

Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar yaitu Olefin (alkena-alkena).
Olefin yang terpenting adalah etena (etilina), propena (propilena), butena (butilena) dan butadiena.

CH2 = CH2 CH2 = CH – CH3


Etilena                       propilena

CH3 – CH = CH – CH3 CH2 = CH – CH = CH2


Butilena                                    butadiena

10. Petrokimia Dari Olefin Bahan Dasar Etilena

 Polietilena

Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi yang digunakan sebagai kantong plastik dan
plastik pembungkus/sampah.

 PVC

PVC adalah polivinilkiorida yang merupakan plastik untuk pembuat pipa (pralon).

 Etanol

Etanol adalah bahan yang sehari-hari kita kenal sebagai alkohol yang digunakan untuk bahan bakar
atau bahan antar produk lain.

Alkohol dibuat dari etilena:

CH2 = CH2 + H2O → CH3 – CH2OH

Etilen glikol atau Glikol

Glikol digunakan sebagai bahan anti beku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin.

 . Manfaat Pengolahan Minyak Bumi Lainnya: Sebagai Bahan Pembuatan Kain Sintetis
Manfaat Pengolahan minyak bumi lainnya dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk
sandang adalah PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya
adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromat,
yaitu para-xylene. Bentuknya senyawa benzen (C6H6), tetapi ada dua gugus metil pada atom C1 dan
C3 dari molekul benzen tersebut.

Para-xylene ini kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta proses petrokimia
diatas). Nah dari PTA yang berbentuk seperti tepung detergen ini kemudian direaksikan dengan
metanol menjadi serat poliester. Serat poliester inilah yang menjadi benang sintetis yang bentuknya
seperti benang.

3.5. Dampak Negatif Penggunaan Minyak Bumi dan Solusinya

Selain memiliki banyak manfaat pengolahan, ternyata terdapat juga beberapa dampak negatif
penggunaan minyak bumi yang menimbulkan masalah bagi kehidupan manusia di bumi. Penggunaan
minyak bumi memang memberikan manfaat dan dampak yang positif bagi kehidupan manusia.
Minyak bumi merupakan bahan bakar utama yang digunakan manusia untuk berkendara, menyalakan
mesin-mesin pabrik, juga untuk memasak.

Berikut diantaranya akibat negatif penggunaan minyak bumi dari zat hasil olahan:

1. Sumber Bahan Pencemaran

Dampak negatif penggunaan minyak bumi yang pertama adalah sebagai sumber pencemaran bagi
lingkungan sekitar. Adapun dampak negatif penggunaan minyak bumi tersebut yaitu:

 Pembakaran Tidak Sempurna

Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO), partikel karbon (jelaga), dan sisa
bahan bakar (hidroksida).

 Pengotor dalam Bahan Bakar

 Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan menghasilkan oksida belerang
(SO2 atau SO3).

 Bahan Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar


Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul Pb(C2H5)4 akan
menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2 yang mencemari lingkungan dan membahayakan
makhluk hidup

2. Asap Buang Kendaraan Bermotor

 Gas Karbon Dioksida (CO2)

Sebenarnya, gas karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gas rumah
kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan
suhu permukaan bumi yang disebut Efek rumah kaca  Selain Gas  karbon dioksida ; uap air, metana,
dan senyawa keluarga CFC, juga berperan sebagai penahan panas matahari .
Efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan bumi rata-rata 15˚C.
Tanpa karbon dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata-rata permukaan bumi diperkirakan sekitar –
25˚C. Jadi, jelaslah bahwa efek rumah kaca sangat penting dalam menentukan kehidupan di bumi.
Akan tetapi, peningkatan kadar dari gas-gas rumah kaca dapat menyebabkan suhu permukaan bumi
menjadi terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan berbagai macam kerugian.

 Gas Karbon Monoksida (CO)

Gas karbon monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui. Gas
karbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan, dan
paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan, gas karbon monoksida bereaksi dengaN
hemoglobin darah, membentuk karboksihemoglobin (COHb).

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Minyak Bumi adalah salah satu Sumber Daya Alam dengan berbagai manfaat. Terbentuk dari
berbagai fosil yang diuraikan oleh bumi.Tersusun dari Alkana, Alkena, Hidrokarbon Aromatik,
Sikloalkana, dan beberapa senyawa lain. Diolah dengan proses Destilasi Bertingkat untuk
menghasilkan berbagai produk.

Namun karena jumlahnya terbatas sehingga kita perlu menghematnya.Ditambah dengan polusi hasil
pembakaran olahannya yang tidak begitu ramah lingkungan. Adapun beberapa Sumber Daya Alam
Alternatif yang bila diolah dengan baik, akan tidak kalah dengan Minyak Bumi.  

2. Saran

Adapun saran dari makalah kimia minyak bumi kelas 11 ini adalah sebagai berikut:

1. Kita harus menggunakan minyak bumi dengan bijaksana karena jumlahnya yang terbatas
2. Kita harus memerhatikan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan minyak bumi
3. Kita sebagai generasi penerus harus menemukan bahan bakar alternatif pengganti minyak
bumi yang ramah lingkungan dan mudah untuk didapat
4. Pembuatan briket harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Selain alternatif bahan
bakar, briket juga dapat menunjang ekonomi masyarakat
5. Keterbatasan jumlah minyak bumi harus disikapi mulai dari sekarang
DAFTAR PUSTAKA

Unggul Sudarmo . 2014. KIMIA UNTUK SMA Kelas XI.Jakarta: Erlangga

http://hellowanda.blogspot.co.id/2015/02/contoh-makalah-minyak-bumi.html

http://nyomanchandra.blogspot.co.id/2015/07/makalah-kimia-minyak-bumi.html

http://muslimengineer1453.blogspot.co.id/2013/03/briket-energi-terbarukan-pengganti-batu_16.html

http://republikscienceone.blogspot.co.id/2012/08/praktik-pembuatan-briket.html

Makalah Tentang Minyak Bumi, 2009. (http://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-


minyak-bumi/)

Widya Firsty Windany.2013. Makalah Tentang Minyak Bumi,


(http://widyafirstywindany.blogspot.com/2013/05/makalah-tentang-minyak-bumi.html

Anda mungkin juga menyukai