Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar BelakangRumusan Masalah
1.2 Tujuan Penulisan
Bab II Pembahasan
2.1 Minyak Bumi
2.1.1 Sejarah dan Pengertian Minyak Bumi
2.1.2 Proses Pembentukan Minyak Bumi
2.1.3 Pembentuk Minyak bumi
2.1.4 Bagaimana Mengambil Minyak Bumi Sebelum Diolah
2.1.5 Seperti Apa Proses Pengolahan Minyak Bumi
2.2 Fraksi Minyak Bumi
2.3 Bensin
2.3.1 Pengertian dan Komponen Pembentuk Bensin
2.3.2 Proses Pembentukan Bensin
2.3.3 Bahan Bakar Alternatif
2.4 Dampak Penggunaan Minyak Bumi dan Bensin
2.4.1 Dampak Positif
2.4.2 Dampak Negatif
BAB III PENUTUP
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmatnya sayai
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “makalah MINYAK BUMI” yang
merupakan salah satu tugas mata pelajaran kimia dari SMA Negeri 5 KOTA TERNATE.
Adapun di dalam makalah ini saya membahas tentang:
1. Minyak bumi
2. Fraksi minyak bumi
3. Bensin
4. Dampak penggunaan
Penulisan makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Maka kritik dan saran dari semua
pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Saya berharap semoga makalah
ini membantu teman-teman mengetahui secara garis besar materi yang saya sampaikan di dalam
makalah. Terima kasih saya ucapkan atas waktunya membaca makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Energi yang digunakan masyarakat untuk memasak, energi kendaraan bermotor serta
industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiganya didapatkan dari sisa-sisa
pelapukan organisme, sehingga disebut bahan bakar fosil. Sisa dari organisme tersebut
berkumpul dan mengendap didasar bumi yang kemudian ditutupi lumpur. Karena pengaruh
tekanan lapisan diatasnya, lumpur tersebut lama kelamaan berubah menjadi batuan. Bakteri
anaerob menguraikan sisa jasad renik menjadi minyak dan gas bumi karena meningkatnya
tekanan dan suhu
Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon penyusun minyak bumi ada
berbagai jenis yang beragam dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan
karakteristik dasar yang berbeda-beda inilah yang akan mentukan bagaimana tindakan
selanjutnya untuk mengolah minyak bumi tersebut. Tindakan pengolahan ini akan
mempengaruhi produk yang dihasilkan
Mengingat minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, maka
pengetahuan tentang minyak bumi penting untuk kita ketahui. Sebagai generasi penerus negeri
ini, maka sudah sepatutnya kita memikirkan bahan bakar alternatif yang digunakan sebagai
pengganti bahan bakar fosil.

Rumusan Masalah
1. Apa itu minyak bumi?
2. Bagaiman proses pembentukan minyak bumi?
3. Apa saja komponen pembentuk minyak bumi?
4. Bagaimana mengambil minyak bumi sebelum diolah?
5. Seperti apa pengolahan minyak bumi?
6. Apa itu fraksi minyak bumi?
7. Apa itu bensin?
8. Apa saja komponen pembentuk bensin?
9. Darimana bensin berasal dan bagaimana proses pembentukannya?
10. Bagaimana pengambilan dan pengolahan bensin?
11. Apa saja bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti?
12. Apa saja dampak positif dan negatif penggunaan minyak bumi dan bensin?
Tujuan Penulisan
Pembaca serta kami dapat mengetahui hal-hal mendetail mengenai minyak bumi, fraksi minyak
bumi, bensin, dan dampak yang sebelumnya tidak kami ketahui, makalah ini dapat menambah
wawasan kami tentang hal-hal yang sebelumnya tidak kami pikirkan.

BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah dan Pengertian Minyak Bumi


Minyak bumi adalah cairan kental berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada dilapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Sulit untuk memastikan, dimana dan siapa yang pertama kali menggunakan minyak bumi.
Tetapi berdasrkan informasi yang tersedia sejauh ini, minyak bumi sudah digunakan sejak ribuan
tahun lalu. Minyak bumi khususnya dalam bentuk aspal sudah digunakan untuk berbagai
keperluan masyarakat sejak tahun 6000 SM. Kegiatan penggalian minyak bumi di Cina sudah
dilakukan sejak lama, ratusan bahkan ribuan tahun lbih awal dibanding penggalian di Amerika
Serikat yang baru dilakukan tahun 1819. Cina sudah menggunakan alat bor berbahan perunggu
untuk menggali minyak bumi. Dimasa awal pengusahaannya di Amerika Serikat, pengangkutan
minyak bumi dilakukan menggunakan kuda dan perahu. Saking padatnya perahu , dilaporkan
bahwa terjadi tabrakan bulan mei 1864 yang menyebabkan tumpahnya dalam jumblah besar,
sekitar 20000-30000 barel.
Pemboran untuk mencari minyak bumi di Indonesia mulai dilakukan pada tahun 1871.
Minyak bumi pertama kali ditemukan di indonesia diawali dengan laporan penumuan minyak
bumi oleh Corps of the Mining Engineers intsitusi milik Belanda pada dekade 1850-an

Proses pembentukan minyak bumi


Minyak bumi berasal dari pelapukan sisa-sia organisme sehingga disebut bahan bakar
fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yanh mati
sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa dari organisme tersebut berkumpul dan mengendap didasar
bumi yang kemudian ditutupi lumpur. Karena pengaruh tekanan lapisan diatasnya, lumpur
tersebut lama kelamaan berubah menjadi batuan. Bakteri anaerob menguraikan sisa jasad renik
menjadi minyak dan gas bumi karena meningkatnya tekanan dan suhu.
Minyak bumi proses pembentukannya memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang telah
terbentuk meresap dalam batuan yang berpori. Berikut merupakan teori proses pembentukan
minyak bumi:
1. Teori Biogenetik (Organik)
Teori ini menyebutkan bahwa Minyak Bumi dan Gas Alam terbentuk dari beraneka jasad
organik seperti hewan dan tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan pasir dan lumpur.
Kemudian endapan lumpur ini menghanyutkan senyawa pembentuk minyak bumi ini dari sungai
menuju ke laut dan mengendap di dasar lautun selama jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu,
temperatur dan tekanan lapisan batuan di atasnya menyebabkan organisme itu menjadi bintik-
bintik minyak ataupun gas.
2. Teori Anorganik
Teori menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk karena aktivitas bakteri. Unsur seperti
oksigen, belerang dan nitrogen dari zat yang terkubur akibat aktivitas bakteri berubah menjadi
zat minyak yang berisi hidrokarbon.

3. Teori Duplex
Teori ini merupakan teori yang banyak digunakan oleh kalangan luas karena
menggabungkan Teori Biogenetik dengan Anorganik yang menjelaskan bahwa minyak bumi dan
gas alam terbentuk dari berbagai jenis organisme laut baik hewan maupun tumbuhan.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi
batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak
dikenal sebagai batuan induk (Source Rock).
Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih
rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air,
(3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated
Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas.
Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian
bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak
bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Menurut berbagai teori tersebut, minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan
atau tumbuhan yang sudah mati. Jasad renik tersebut kemudian terbawa air sungai bersama
lumpur dan mengendap di dasar laut.
Akibat pengaruh waktu yang mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, temperatur tinggi, dan
tekanan oleh lapisan di atasnya, jasad renik berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung
minyak atau gas.
Lumpur yang bercampur dengan jasad renik tersebut kemudian berubah menjadi batuan sedimen
yang berpori, sedangkan bintik minyak dan gas bergerak ke tempat yang tekanannya rendah dan
terakumulasi pada daerah perangkap (trap) yang merupakan batuan kedap.
Pada daerah perangkap tersebut, gas alam, minyak, dan air terakumulasi sebagai deposit minyak
bumi. Rongga bagian atas merupakan gas alam, sedangkan cairan minyak mengambang di atas
deposit air.

Proses pembentukan minyak bumi

1. Fotosintesa ganggang
Minyak bumi dibuat secara alami, awalnya dihasilkan oleh ganggang yang berfotosintesa,
ganggang merupakan biota terpenting dalam menghasilkan minyak bumi.

2. Pembentukan batuan induk


batuan induk ini terbentuk karena ganggang yang sudah mati terendapkan di cekungan sedimen
lalu membentuk Batuan Induk. Batuan induk merupakan batuan yang memiliki kandungan
Carbon yang tinggi (High Total Organic Carbon). Namun tidak sembarang cekungan bisa
menjadi Batuan Induk, makanya proses ini sangat spesifik.

3. Pengendapan batuan induk


Kemudian batuan induk tertimbun oleh batuan lain selama jutaan tahun, salah satu batuan yang
menimbun Batuan Induk ini adalah batuan sarang. Batu Sarang merupakan batu sarang ini
umumnya terbentuk dari batu gamping, pasir maupun batu vulkanik yang tertimbun bersama dan
terdapat ruang berpori. Semakin lama, batuan lain akan menumpuk dan dasarnya akan semakin
tertekan kedalam sehingga suhunya akan semakin bertambah. Minyak terbentuk pada suhu
antara 50 sampai 180 derajat Celsius.

4. Proses akhir
Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang
dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa
cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah
berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat
jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air.

Komponen pembentuk minyak bumi ialah sisa jasad renik yang telah tertimbun bertahun-
tahun. Komponen utama penyusun minyak bumi:

Senyawa persentase Kandungan senyawa

Hidrokarbon 90%-99% Alufatik jenuh,


aromatik, dan
sikloalkana

Belerang 0,7%-7% Tio alkana, alkanatiol

Nitrogen 0,01%-0,9% Pirol(C4H5N)

Oksigen 0,01%-0,4% Asam karboksilat

Organo logam Sangat kecil Logam nikel

Bagaimana Mengambil Minyak Bumi Sebelum Diolah


Apabila suatu daerah telah diketahui memiliki kandungan minyak bumi didalamnya maka
akan dilakukan pemboran dengan menggunakan alat bor seperti rig pengeboran untuk
mengambil minyak bumi mentah di bawah tanah.

Seperti Apa Proses Pengolahan Minyak Bumi


Pengolahan minyak bumi memakan proses waktu yang cukup lama dan melewati beberapa
tahapan. Terdapat 6 tahapan proses pengolahan minyak bumi, yakni :

1. Proses Destilasi
Adalah proses pemisahan fraksi-fraksi yang ada di minyak bumi, pemisahan fraksi tersebut
berdasarkan titik didih. Dilakukan pada sebuah wadah tabung yang dipanaskan dalam tekanan 1
atm suhu 370 derajat celcius.
Hasil dari fraksi dipisahkan dimana fraksi yang titk didihnya terendah menempati bagian paling
atas tabung. Dan titik didih tinggi bagian paling dasar tabung.

2. Proses Cracking (refinery)


Bertujuan untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul
hidrokarbon yang lebih kecil. Proses cracking dapat dilakukan dengan 3 cara:
 Thermal Cracking: Pemecahan rantai senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai panjang
menjadi rantai yang lebih kecil dengan cara proses katalis atau pemanasan dalam suhu 800
derajat dan tekanan 700 kpa.
 Catalytic Cracking: Menggunakan mekanisme perengkahan ion karbonium.
Menggunakan suhu tinggi dengan tekanan yang rendah
 Hidrocracking: Kombinasi proses thermal cracking dengan catalytic yang menghasilkan
senyawa jenuh. Proses ini dilakukan dengan tekanan yang tinggi.
3. Proses Reforming
Merubah struktur pada molekul fraksi yang mutunya buruk menjadi lebih baik.
Dilakukan dengan proses pemanasan. Karena proses reforming merubah struktur molekul
fraksi maka disebut juga proses isomerisasi.

4. Proses Polimerasi dan Alkilasi


Proses Alikilasi: Penambahan suatu atom pada molekul fraksi sehingga menjadi jauh
lebih panjang dan bercabang.
Proses Polimerasi: Penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul lebih besar dalam
sebuah fraksi sehingga mutunya meningkat.

5. Proses Treating
Pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap eliminasi bahan-bahan pengotor yang
terlibat dalam proses pengolahan. Antara lain penghilangan bau tidak sedap melalui beberapa
proses yang mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan manfaat dalam mutu dan mutu
akan bertambah.

6. Proses Blending
Meningkatkan kualitas produk siap pakai dengan menambahkan bahan-bahan aditif ke dalam
fraksi minyak bumi. Seperti TEL ( Teta Ethyl Lead) yang meningkatkan bilangan oktan dalam
bensin. Setelah melalui proses ini minyak bumi mutunya jauh lebih baik dan siap pakai.

Fraksi Minyak Bumi


Fraksi minyak bumi adalah komponen-komponen minyak bumi yang dipisahkan melalui
proses fraksinasi. Fraknisasi dilakukan dengan memanaskan minyak bumi dengan tujuan
memisahkan komponen yang mengandung hidrokarbon melalui titik didih. Berikut fraksi-fraksi
minyak bumi dan pemanfaatannya :

01- LPG
Titik didih 20° - Merupakan uap dari minyak bumi yang dipanaskan yang komponen utamanya
adalah propana dan butana.

02 - Nafta
Titik didih 70° - nafta merupakan sejenis bensin / bahan bakar kendaraan dengan oktan yang
tinggi. Nafta bisa diolah menjadi avtur (aviator turbin) sebagai bahan bakar pesawat terbang.

03 - Bensin
Titik didih 150° - Fraksi minyak bumi ini paling banyak di gunakan oleh masyarakat kita di
Indonesia. Hampir semua masyarakat membeli bahan bakar jenis ini.

04 - Kerosin / Minyak Tanah


Titih didih 270° - Minyak tanah memiliki tingkat pembakaran yang cukup rendah, kebanyakan
minyak tanah diperuntukkan untuk bahan bakar kompor, lampu templok dan media pembantu
untuk membakar sesuatu.

05 - Solar
Tititk didih 300° - Solar mengandung sulfur yang tinggi, jika mesin diesel tidak sempurna dalam
melakukan pembakaran maka akan keluar asap hitam yang mengepul.

06 - Pelumas
Titik didih 350° - Pelumas digunakan untuk melindungi mesin dari gesekan. Pelumas didapati
dari titik didih yang sangat tinggi dan berada di bawah tungku penyulingan minyak bumi bagian
bawah.

07 - Parafin
Titik didih 370° - Parafin atau lilin terdapat dilapisan bawah tungku penyulingan minyak bumi
dengan titik didih yang sangat tinggi. Saat ini parafin digunakan untuk pembuatan lilin, korek api
dan proses pelapisan buah agar tahan lama.

08 - Residu / Aspal
Titik didih 400° - Residu biasanya terdapat di kerak dinding tungku penyulingan minyak bumi,
Fraksi minyak bumi ini digunakan untuk mengikat bebatuan yang digunakan untuk mengaspal
jalan agar menyatu. Aspal juga bersifat menyerap air, jika hujan dan air masuk kedalam aspal
akan berpotensi tergerus dan jalan akan berlubang.

Dari fraksi-fraksi minyak bumi yang merupakan hasil dari fraksinasi hampir tidak ada yang
terbuang. Demi memenuhi kebutuhan akan fraksi minyak bumi diatas, semua negara
mengeksplorasi setiap wilayahnya untuk menemukan cadangan sumber daya yang baru.

Tabel Fraksi Minyak Bumi

Fraksi Jumlah Atom C Titik Didih (C) Kegunaan


Gas 1-4 (-160)-30 Bahan bakar LPG
sumber hidrogen,
bahan baku
sintesis senyawa
organik.
Petroleum 5-6 30-90 Pelarut.
eter
Bensin 5-12 70-140 Bahan bakar
(Gasoline) kendaraan.
Nafta ( bensin 6-12 140-80 Bahan kimia
berat) ( pembuatan
plastik, karet
sintetis, detergen,
obat, cat, serat
sintesis,
kosmetik), zat
aditif bensin.
Minyak tanah 9-14 180-250 Rumah tangga,
(kerosin), bahan bakar
avtur(aviation mesin pesawat
turbine terbang.
kerosene)
Solar dan 12-18 270-350 Bahan bakar
minyak diesel diesel, industri.
Pelumas(oli) 18-22 350 ke atas Pelumas.
Parafin / lilin/ 20-30 350 ke atas Lilin, batik, korek
malam api, pelapis kertas
bungkus, semir
sepatu.
Aspal 25 keatas 350 keatas Pengaspalan
jalan, atap
bangunan, lapisan
antikorosi,
pengedapan suara
pada lantai.

Bensin
Pengertian dan Komponen Pembentuk Bensin
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang ditujukan untuk kendaraan
bermotor. Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut
bumi dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon; atom-atom
karbon dalam minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara
membentuk rantai yang panjangnya yang berbeda-beda.
Bensin terdiri dari dua komponen utama, yaitu n-heptana (C7 H16) dan isooktana (C8H18).
Kualitas bensin dapat ditentukan dari banyaknya kandungan isooktan atau yang disebut juga
dengan nilai bilangan oktan. Semakin tinggi bilangan oktannya, semakin efisien proses
pembakaran bensin tersebut. Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang
peranan penting sampai saat ini
Kandungan utama bensin adalah hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi
tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan
sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam
bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar
oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin
juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Nama oktan berasal
dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat
kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami
pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar
spontan meskipun baru ditekan sedikit. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk nheptana yang
mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar.
Mengapa ada beberapa mobil yang harus menggunakan bensin tertentu? Karena ada beberapa
kendaraan / mobil yang memiliki mesin berkualitas tinggi yang harus memakai (pertamax 92 dan
pertamax turbo 98) dampak jika memakai bensin pertamax pada mobil adalah gejala knocking
pada mesin mobil jika kebiasaan menggunakan bensin premium terus dilakukan knocking
kemudian berdampak munculnya kerak disaluran bbm paling parahnya, pistonnya dan push prod
rusak.

Proses Pembentukan Bensin


Karena bensin merupakan salah satu dari fraksi minyak bumi, maka proses pengambilan dan
pengolahannya sama dengan proses minyak bumi. Hanya saja bensin dihasilkan dari proses
fraksinisasi dengan titik didih tertentu .
Bahan Bakar Alternatif
Bahan bakar alternatif adalah bahan bakar yang dapat digunakan untuk menggantikan
bahan bakar konvensional yang tidak dapat diperbarui. Minat menggunakan bahan bakar
alternatif untuk kendaraan yang terus tumbuh pada dasarnya dimotivasi oleh tiga pertimbangan
berikut ini:
1. Bahan bakar alternatif umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi kendaraan yang
berkontribusi terhadap kabut asap, polusi udara dan pemanasan global;
2. Sebagian besar bahan bakar alternatif tidak diturunkan dari bahan bakar fosil yang
merupakan sumber daya yang terbatas.
3. Bahan bakar alternatif dapat membantu negara memenuhi kebutuhan energi secara
lebih mandiri
Bahan Bakar alternatif dibedakan lagi menjadi dua
1.Bahan bakar alternatif dari alam
Misalnya:
· Bahan bakar hidrogen
· Energi air
· Energi matahari
· Energi angin
· Energi gelombang laut
· Energi gerak
· Bahan bakar dari buah-bauahan/tumbuhan

2.Bahan bakar alternatif dari limbah


Misalnya:
· Bahan bakar dari limbah plastik
· Bahan bakar dari abu batu bara atau dibuat briket
· Bahan bakar dari ranting, sisa-sisa kayu dan tempurung kelapa dibuat arang
· Bahan bakar dari kotoran hewan atau manusia dibuat biogas

Ciri-ciri bahan bakar alternatif adalah:

1. Dapat digunakan berulang-ulang


2. Jumlahnya berlimpah di alam
3. Pengolahannya tidak merusak alam
4. Tidak berbahaya,aman,serta tidak menyebabkan penyakit akibat pengolahannya
5. Ramah lingkungan

Macam-macam bahan bakar alternatif

a. Biofuel
Bahan bakar hayati atau biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang
dihasilkan dari bahan-bahan organik.Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau
secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara
untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga,
limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen
untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau
jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari
tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar).

Proses fermentasi menghasilkan dua tipe biofuel: alkohol dan ester. Bahan-bahan ini secara teori
dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil tetapi karena kadang-kadang diperlukan
perubahan besar pada mesin, biofuel biasanya dicampur dengan bahan bakar fosil. Uni Eropa
merencanakan 5,75 persen etanol yang dihasilkan dari gandum, bit, kentang atau jagung
ditambahkan pada bahan bakar fosil pada tahun 2010 dan 20 persen pada 2020. Sekitar
seperempat bahan bakar transportasi di Brazil tahun 2002 adalah etanol.
Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa meningkatkan kadar karbon di
atmosfer karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi
kadar karbondioksida di atmosfer, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon
yang tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan begitu biofuel
lebih bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di
atmosfer (meski timbul keraguan apakah keuntungan ini bisa dicapai di dalam
prakteknya).Penggunaan biofuel mengurangi pula ketergantungan pada minyak bumi serta
meningkatkan keamanan energi.
Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel. Strategi pertama adalah menanam tanaman
yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum manis) atau tanaman yang mengandung
pati/polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi etil alkohol.
Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur/nabatinya tinggi
seperti kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa. Saat dipanaskan, maka keviskositasan minyak
nabati akan berkurang dan bisa langsung dibakar di dalam mesin diesel, atau minyak nabati bisa
diproses secara kimia untuk menghasilkan bahan bakar seperti biodiesel. Kayu dan produk-
produk sampingannya bisa dikonversi menjadi biofuel seperti gas kayu, metanol atau bahan
bakar etanol.
Sederhananya, biofuel adalah energi yang terbuat dari materi hidup, biasanya
tanaman. Bioetanol,biodiesel, dan biogas adalah jenis biofuel.Biofuels dianggap energi
terbarukan, mengurangi peran dari bahan bakar fosil, dan telah mendapat perhatian dalam
transisi ke ekonomi rendah karbon.

b. Bioetanol
Bioetanol (C2H5OH) merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan bakar alternatif
yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya yang terbarukan.Merupakan bahan bakar alternatif
yang diolah dari tumbuhan yang memiliki keunggulan karena mampu menurunkan emisi
CO2 hingga 18%, dibandingkan dengan emisi bahan bakar fosil seperti minyak tanah. Bioetanol
dapat diproduksi dari berbagai bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia, sehingga sangat
potensial untuk diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya sangat dikenal masyarakat.
Tumbuhan yang potensial untuk menghasilkan bioetanol antara lain tanaman yang memiliki
kadar karbohidrat tinggi, seperti tebu, nira, aren, sorgum, ubi kayu, jambu mete (limbah jambu
mete), garut, batang pisang, ubi jalar, jagung, bonggol jagung, jerami, dan bagas (ampas tebu).
Dari biomas yang banyak mengandung pati dapat dibuat alkohol.Alkohol merupakan bahan
bakar yang baik. Dicampur dengan bensin ia dapat digunakan untuk bahan bakar mobil, sehingga
dapat mengurangi konsumsi BBM.

c. Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari rantai
panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan
terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.
Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester
yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak seperti
minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar)
dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering
digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol
murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.
Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai
sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui
yang dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual
dengan menggunakan infrastruktur zaman sekarang.
Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat, terutama di Eropa, Amerika
Serikat, dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian kecil saja dari penjualan bahan
bakar.Pertumbuhan SPBU membuat semakin banyaknya penyediaan biodiesel kepada konsumen
dan juga pertumbuhan kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.

d. Biogas
Kotoran hewan dapat digunakan sebagai kompos untuk memupuk tanaman atau membuat biogas
yang berguna sebagai bahan bakar.Biogas cocok dikembangkan di daerah-daerah yang memiliki
biomassa berlimpah, terutama di sentra-sentra produksi padi seperti ternak di Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan lain-lain.
Biogas sebagian besar terdiri atas gas metan yang dapat dibakar. Biogas merupakan hasil
fermentasi bakteri metan di dalam kondisi anaerobik.Secara teknis pembuatan biogas tidak
merupakan masalah.

e. Hidrogen
Energi kimia yang diubah menjadi listrik dan cocok digunakan untuk mobil listrik.Sekarang
sedang dalam tahap pengembangan, khususnya infrastruktur untuk pengisian sel bahan bakar
tersebut ke kendaraan agar bisa dilakukan juga secara konvensional.Dengan gencarnya
pengembangan dan produksi mobil listrik, penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar alternatif
juga semakin besar.

f. Air
Sejauh ini air sebagai bahan bakar masih hipotesis dan dalam penelitian lanjut. Air merupakan
energi yang memang tidak secara langsung bisa dipakai tanpa bantuan proses lain. Pasalnya, air
merupakan oksidasi dari hidrogen.Untuk itu harus dikembangkan teknologi untuk memecah
molekul air menjadi hidrogen dan digunakan sebagai energi.

g. Urine
Jika ini terjadi kita tidak perlu pusing lagi mencari WC umum ketika melakukan
perjalanan.Menurut Dr. Gerardine Botte dari Asosiasi Profesor Departemen Tehnik Mesin Kimia
dan Biomolekuler di Universitas Ohio, di dalam molekul urea (urine) terdapat empat atom
hidrogen jika dibandingkan air biasa yang hanya mengandung dua atom hidrogen. Lalu molekul
tersebut dipisahkan melalui oksidasi dengan basis elektroda nikel pada 0.37 V sehingga hidrogen
tersebut akan terpecah.

h. Nitrogen Cair
Nitrogen cair adalah salah satu yang disiapkan untuk kendaraan masa depan. Proses
pembuatannya, nitrogen cair dipanaskan, ekstrak panas menghasilkan tekanan udara dan
digunakan untuk menggerakkan piston atau mesin sehingga bisa berputar.

i. Tekanan Udara
Selain tekanan udara yang dihasilkan oleh nitrogen cair, secara sederhana kompresi udara juga
bisa digunakan sebagai sumber daya mobil.Penggunaan uda yang dikompresi tidak memerlukan
busi dan sistem pendingin.Dengan demikian dapat mengurangi biaya produksi dan perawatan
kendaraan. Proyek mesin dengan tekanan udara ini pertama dikembangkan oleh Tata Motors dari
India bekerja sama dengan perusahaan Perancis, MDI.

j. Gas Alam
CNG (Compressed Natural Gas) atau gas alam dan di Indonesia lebih dikenal dengan BBG
(bahan bakar gas).Polusi yang ditimbulkan lebih rendah dibandingkan bensin dan diesel.Kaerna
lebih ringan dari oksigen, polusi yang ditimbulkan juga sangat rendah.Masalahnya, untuk
menyimpannya diperlukan tekanan yang sangat tinggi.Akibatnya, harus menggunakan tabung
atau tangki yang kuat dan berat.

k. Liquefied Petroleum Gas (LPG)


Bahan bakar ini sudah umum digunakan oleh rumah tangga di Indonesia dan dikenal dengan
sebutan elpiji. Karena terdiri dari campuran hidrokarbon yang mudah terbakar (kalu ada sumber
api), penggunaannya transportasi umum sudah banyak. Dibandingkan dengan BBG,
penyimpanan elpiji membutuhkan tekanan jauh lebih rendah

Dampak Penggunaan Minyak Bumi dan Bensin


Dampak Positif
 Membuat kehidupan menjadi lebih mudah

 Mendorong kreativitas rakyat dan pemerintah untuk menemukan energi alternatif


 Membuat kehidupan lebih mudah
 Pemerintah dapat menghemat dana hingga triliunan rupiah
 Berpengaruh positif pada perekonomian dunia
Dampak Negatif

 Mencemari lingkungn
 Hasil dari pembakaran tidak sempurna dapat menyebabkan pemanasan global
 Ketergantungan penggunaan SDA minyak bumi dan bensin cepat menghabiskan SDA
yang tidak terbaharukan ini
 Dapat menyebabkan krisis apabila diproduksi kelebihan minyak
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini yakni membahas mengenai sedikit sejarah minyak bumi, dari mana
dan seperti apa pengolahan minyak bumi, apa saja fraksi minyak bumi. Membahas bensin,
bilangan oktan, dampak penggunan, serta lain-lain. Yang semoga makalah ini dapat berguna
dengan baik dan menambah wawasan siswa mengenai materi kimia minyak bumi dan segala
pembahasannya. Kami yakini masih ada kekurangan dalam makalah ini, dilihat dari kemampuan
dan waktu kami yang terbatas. Oleh karena itu kami mohon maklum kepada Bapak/Ibu guru atas
segala kekurangan yang masih ada dalam makalah ini.

B. SARAN
Seharusnya pemerintah mengadakan pembatasan terhadap penggunaan minyak bumi dan
dengan giat menaikkan pamor bahan bakar alternatif yang sangat berguna dalam mengganti
energi yang dibutuhkan sehari-hari. Sangat disayangkan pemerintah masih kurang dalam
mengedukasi warga mengenai betapa banyak pengganti yang dapat digunakkan selain minyak
bumi, dimana bahan-bahan tersebut ramah lingkungan dan tidak memperparah pemanasan
global.
MAKALAH KIMIA TENTANG MINYAK BUMI

NAMA : FEBRIYANTI DJOHN A.FALAHU

KELAS : XI IPA 1

SMA NEGERI 5 KOTA TERNATE

Anda mungkin juga menyukai