SULARDI
Program Studi K3
Universitas Balikpapan
Kuliah. 1
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
(CRUDE OIL)
Oleh :
SULARDI
Program Studi K3
Universitas Balikpapan
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
(CRUDE OIL)
Minyak bumi (Crude Oil) dan gas alam merupakan
senyawa hidrokarbon. Rantai karbon yang menyusun
minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam
dan tentunya dengan sifat dan karakteristik masing-
masing. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah
yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak
bumi itu sendiri pada pengolahannya.
Berdasarkan model OWEM (OPEC World Energy Model),
permintaan minyak dunia pada periode jangka menengah
(2010-2020) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel
per hari (bph) menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata-rata
1,8% per tahun. Sedangkan pada periode berikutnya
(2020-2030), permintaan naik menjadi 106 juta bph
dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa
organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu
di dasar laut atau di darat.
Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh
endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan
tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara
alami.
Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai
merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad
organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses
penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga
untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang
sangat lama.
Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan
kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak
bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk
mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan
pengeboran.
Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan
lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam
perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk
bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua.
Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan
mengeras karena terkena tekanan bumi.
Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur
semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas
bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur
sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas
dan bintin-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan
minyak kental yang pekat.
Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak
yang dihasilkan akan semakin banyak.
Oleh :
SULARDI
Program Studi K3
Universitas Balikpapan
KOMPOSISI MINYAK DAN GAS BUMI
Minyak bumi dan gas alam adalah campuran kompleks
hidrokarbon dan senyawa-senyawa organik lain.
Komponen hidrokarbon adalah komponen yang paling
banyak terkandung di dalam minyaak bumi dan gas alam.
Gas alam terdiri dari alkana suku rendah, yaitu metana,
etana, propana, dan butana.
Selain alkana juga terdapat berbagai gas lain seperti
karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S),
beberapa sumur gas juga mengandung helium.
Sedangkan hidrokarbon yang terkandung dalam minyak
bumi terutama adalah alkana dan sikloalkana, senyawa
lain yang terkandung didalam minyak bumi diantaranya
adalah Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa
yang mengandung konstituen logam terutama Nikel, Besi
dan Tembaga.
Perbandingan dalam minyak bumi Berdasarkan hasil
analisa, diperoleh data sebagai berikut :
Karbon : 83,0-87,0 %
Hidrogen : 10,0-14,0 %
Nitrogen : 0,1-2,0 %
Oksigen : 0,05-1,5 %
Sulfur : 0,05-6,0 %
Oleh :
SULARDI
Program Studi K3
Universitas Balikpapan
PROSES PENGOLAHAN
MINYAK BUMI
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan
laut, diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak
mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker
atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke
kilang.
1. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50°C
2. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85°C
3. Kerosin (Minyak Tanah)
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105°C
4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135°C
5. Minyak Berat
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih : 135 sampai 300°C
6. Residu
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300°C
Contoh reforming :
Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur
molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa
aromatik dengan bilangan oktan tinggi.
Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida
dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.
Contoh reaksinya :
4. ALKILASI dan POLIMERISASI
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam
molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan
bercabang.
Oleh :
SULARDI
Program Studi K3
Universitas Balikpapan
KILANG :
Pabrik Kilang minyak (oil refinery) adalah
pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak
mentah (Crude oil) menjadi produk petrolium yang
bisa langsung digunakan maupun produk-produk
lain yang menjadi bahan baku bagi industri petro
kimia.
Minyak mentah merupakan campuran yang amat
kompleks yang tersusun dari berbagai senyawa
Hydrocarbon. Di dalam kilang minyak tersebut,
minyak mentah akan mengalami sejumlah proses
yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan
komposisinya sehingga diperoleh produk yang
bermanfaat.
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK
BUMI dan MANFAATNYA
Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk
olahannya memiliki manfaat yang sangat penting dalam
kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan
minyak tanah, gas, dan bensin.
Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut
mungkin kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian,
dan aspek-aspek lainnya tidak akan dapat berjalan
lancar.
Penggunaan Elpiji
1.Terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur
(terutama kompor gas).
2.Bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin
kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu).
Bahaya Elpiji
Bahaya utama adalah terjadinya kebocoran pada tabung
atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat
menyebabkan kebakaran.
Kegunaan lain :
Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga
seperti semut dan mengusir kecoa.
Gambar ini
memperlihatk
an proses
distilasi
(penyulingan)
minyak
mentah yang
berlangsung
di Kolom
Distilasi.
Tahap awal proses pengilangan berupa : Proses
distilasi (penyulingan) yang berlangsung di dalam
Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Distilasi
Vacuum.
Di kedua unit proses ini minyak mentah disuling
menjadi fraksi-fraksinya, yaitu Gas, Distilat ringan
(minyak bensin), Distilat menengah (minyak tanah,
minyak solar), Minyak bakar (gas oil), dan residu.
Pemisahan fraksi tersebut didasarkan pada titik
didihnya.
Kolom distilasi berupa bejana tekan silindris yang
tinggi dan di dalamnya terdapat tray-tray yang
berfungsi memisahkan dan mengumpulkan fluida
panas yang menguap ke atas.
Fraksi hidrokarbon berat mengumpul di
bagian bawah kolom, sementara fraksi-
fraksi yang lebih ringan akan terangkat
keatas dan mengumpul di bagian-bagian
kolom yang lebih atas.
Fraksi-fraksi hidrokarbon yang diperoleh
dari kolom distilasi ini akan diproses lebih
lanjut di unit-unit proses yang lain, seperti:
Fluid Catalytic, Hydrocracker, Platformer, dll
Gambaran Process Kilang :
Kilang termasuk destilasi atmosfir yang merupakan
proses secara fisika, dimana pemisahan fisik-fisika
minyak bumi berdasarkan atas perbedaan trayek
didihnya pada tekanan sedikit diatas atmosfir.
Ketentuan :
1.Tugas dalam format narasi, deskripsi dilengkapi dengan
gambar penunjang untuk memperjelas narasi
2.Dikerjakan berkelompok, masing-masing kelompok terdiri
dari maksimum 7 Orang, dengan 1 orang sebagai ketua
kelompok
3. Dikumpulkan dan pada awal perkuliahan minggu ke 5
4. Disiapkan presentasi masing-masing kelompok
KESELAMATAN KILANG
KULIAH 5-8