Anda di halaman 1dari 6

HASIL LAPORAN

" TEORI TEORI PEMBENTUKAN MINYAK BUMI DAN GAS ALAM "

KELOMPOK 2: NAMA ANGGOTA


- REZA ALFIANSYAH

- SULFIKAR

- YUNITA MARSYA

- M. JEFRI

- ROSMAWATI

- FRITS AUXERE

- LINA FERNANDA

SMAN 1 BAHODOPI

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa, karena berkat dia kami bisa menyelesaikan
pekerjaan menyusun laporan mengenai teori teori pembentukan Minyak bumi dan gas alam.
Tidak lupa untuk berterima kasih terhadap rekan rekan atau teman yang sudah membantu
dalam proses pengerjaan. Dan juga hormat saya kepada guru mata pelajaran yang telah
memberikan waktu untuk mengerjakan tugas.

BAHODOPI Oktober 2023

PENULIS
A. PEMBAHASAN

Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup,
sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya memerlukan waktu yang sangat
lama sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi sering
disebut dengan emas cair karena nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern.
Pertanian, industri, transportasi, dan sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada
bahan bakar ini, sehingga berpengaruh pada seluruh kegiatan kehidupan suatu bangsa.

Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber utama energi dunia, yaitu mencapai 65,5%,
selanjutnya batubara 23,5%, tenaga air 6%, serta sumber energi lainnya seperti panas bumi
(geothermal), kayu bakar, cahaya matahari, dan energi nuklir. Negara yang mempunyai banyak
cadangan minyak mentah (crude oil), menempati posisi menguntungkan, karena memiliki
banyak persediaan energi untuk keperluan industri dan transportasi, disamping pemasukan
devisa negara melalui ekspor minyak. Minyak bumi disebut juga petroleum (bahasa Latin:
petrus = batu; oleum = minyak) adalah zat cair licin, mudah terbakar dan sebagian besar terdiri
atas hidrokarbon. Kandungan hidrokarbon dalam minyak bumi berkisar antara 50% sampai
98%. Sisanya terdiri atas senyawa organik yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.

Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi, yaitu:

(1) Teori Biogenetik (Teori Organik)

Menurut Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk
dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah
endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan oleh arus sungai menuju laut,
akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup Lumpur dalam jangka waktu yang lama,
ribuan dan bahkan jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan
lapisan batuan di atasnya, maka binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah
menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.

(2) Teori Anorganik

Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat
aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik yang
terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi
hidrokarbon.

(3) Teori Duplex

Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori Duplex
yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal
dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi
batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik
minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan
bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat
tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).

Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak
dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan
Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non
Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di
tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan
waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui (unrenewable).

Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Ketersediaan minyak bumi dan gas alam cukup terbatas sehingga penggunaanya perlu
dihemat.Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alamminyak bumi merupakan hasil akhir
peruraian bahan-bahan organik yang berasal dari jaringan tumbuhan dan hewan, baik di darat
maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun endapan pasir, lumpur, dan zat-
zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami.

Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa


kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon.Sebagian jasad renik
tersebut mengandung minyak dan lilin yang dapat bertahan lama dalam perut bumi. Bagian-
bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik dan warnanya pun berubah menjadi cokelat tua.
Bintik-bintik itu akan tersimpan dalam lumpur dan mengeras terkena tekanan bumi.Lumpur ini
berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di perut bumi. Secara alami, tekanan
dan panas bumi akan mengenai batuan lumpur hingga menjadi panas dan bintik-bintik di
dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat.
Komposisi Minyak Bumi

Penampak fisik minyak bumi berbeda-beda tergantung komposisinya. Pada umumnya,


minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau
cokelat gelap. Meskipun ada juga yang berwarna kekuningan, kemerahan, atau
kehijauan.Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda, tergantung
dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara pembentukan. Berdasarkan hasil analisis yang
telah dilakukan, minyak bumi terdiri atas bermacam-macam senyawa hidrokarbon. Senyawa
hidrokarbon tersebut sebagai berikut:

1. Alkana

Golongan alkana yang paling banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan
isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang. Sedangkan
isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier dan bercabang.

2. Sikloalkana

Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk cincin. Golongan
sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana seperti metil siklopentana
dan sikloheksana seperti etil sikloheksana.

3. Hidrokarbon Aromatik

Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki satu atau lebih
cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen berikatan dengan
atom karbon dengan rumus umum CnHn. Apabila hidrokarbon aromatik dibakar akan
menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa bersifat karsinogen.
B. KESIMPULAN

minyak bumi merupakan hasil akhir peruraian bahan-bahan organik yang berasal dari
jaringan tumbuhan dan hewan, baik di darat maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan
tersebut tertimbun endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat
tekanan serta panas bumi secara alami.Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai
merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa
hidrokarbon.Sebagian jasad renik tersebut mengandung minyak dan lilin yang dapat bertahan
lama dalam perut bumi.

Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik dan warnanya pun berubah menjadi
cokelat tua. Bintik-bintik itu akan tersimpan dalam lumpur dan mengeras terkena tekanan
bumi.Lumpur ini berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di perut bumi. Secara
alami, tekanan dan panas bumi akan mengenai batuan lumpur hingga menjadi panas dan
bintik-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat.

Anda mungkin juga menyukai