Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MENGNAI PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI DAN GAS ALAM

KIMIA

XI MIPA 1

Kelompok 1:

1. Aaron Lokatara H.J.

2. Rahmat Maulidan H.

3. Khairo Amali

4. Lindy Wahyu M.

5. Nursifa

SMAN 3 Banjarbaru

Tahun Ajaran

2022/2023
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
BAB Ⅰ Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB Ⅱ Pembahasan
A. Proses pembentukan
B. Waktu proses pembentukan
C. Hasil produk minyak bumi dan gas alam
BAB Ⅲ Penutup
A. .
B. .
C. .
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Minyak bumi sering dijuluki sebagai "emas hitam", adalah cairan kental berwarna coklat
pekat/gelap atau kehijauan yang mudah terbakar yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak
bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri
alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak bumi diambil dari
sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan
setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam
studi lainnya.
Gas alam atau bisa disebut juga dengan gas bumi merupakan salah satu bahan bakar rumah
tangga yang sangat diminati oleh masyarakat, karena merupakan bahan bakar yang mudah didapatkan dan
ramah terhadap lingkungan, disamping itu harga gas bumi lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar
fosil seperti minyak tanah. Gas bumi sangat banyak dikadung dibumi Indonesia ini, yang menjadikannya
sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak dan dapat di eksplorasi dalam jumlah yang
sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan masyarkat
Bumi ini menyediakan begitu banyak kebutuhan manusia yang bisa dimanfaatkan untuk
melanjutkan hidup di alam. Namun, tidak semua sumber daya alam tersedia untuk selamanya dan hanya
dapat dipergunakan kapan saja. Dengan kata lain, sumber daya alam bisa habis dan inilah yang disebut
dengan sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui. Minyak bumi dan gas alam adalah salah satu contoh
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Ketersedian minyak bumi saat ini diperkirakan hanya
mencukupi beberapa tahun saja seiring makin meningkatnya konsumsi. Maka dari itu, kita harus
melakukan penghematan

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembentukan minyak bumi dan gas alam?

2. Perlu berapa lamakah proses pembentukan tersebut?

3. Apa saja hasil olahan minyak bumi dan gas alam?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana proses terbentuknya gas alam dan minyak bumi

2. Mengetahui secara pasti waktu yang dibutuhkan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
ini terjadi

3. Serta, mengetahui contoh-contoh hasil produk olahan dari minyak bumi dan juga gas alam
D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah agar kita bisa mengetahui bagaimana proses
pembentukan yang terjadi pada minyak bumi dan gas alam. Selain itu, kita juga dapat mengetahui
apa saja hasil produk olahan dari keduanya yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Proses pembentukan minyak bumi dan gas alam, Teori Biogenitik, Teori Duplex, Teori
Pembentukan Gas Alam, Teori Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup,
sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama
sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi sering disebut
dengan emas cair karena nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern. Pertanian,
industri, transportasi, dan sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada bahan bakar ini,
sehingga berpengaruh pada seluruh kegiatan kehidupan suatu bangsa.
Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber utama energi dunia, yaitu mencapai
65,5%, selanjutnya batubara 23,5%, tenaga air 6%, serta sumber energi lainnya seperti panas
bumi (geothermal), kayu bakar, cahaya matahari, dan energi nuklir. Negara yang mempunyai
banyak cadangan minyak mentah (crude oil), menempati posisi menguntungkan, karena memiliki
banyak persediaan energi untuk keperluan industri dan transportasi, disamping pemasukan devisa
negara melalui ekspor minyak. Minyak bumi disebut juga petroleum (bahasa Latin: petrus = batu;
oleum = minyak) adalah zat cair licin, mudah terbakar dan sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon. Kandungan hidrokarbon dalam minyak bumi berkisar antara 50% sampai 98%.
Sisanya terdiri atas senyawa organik yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi, yaitu:
1. Teori Biogenetik (Teori Organik)
Menurut Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas
alam terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan
tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan
oleh arus sungai menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup
Lumpur dalam jangka waktu yang lama, ribuan dan bahkan jutaan tahun. Akibat
pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan di atasnya, maka
binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik
dan gelembung minyak atau gas. Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa
minyak bumi dan gas alam terbentuk
2. Teori Anorganik
Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam
terbentuk akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari
zat-zat organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat
seperti minyak yang berisi hidrokarbon.

3. Teori Duplex
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik.
Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak
dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati.
Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal
dari materi nabati.

Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah
menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik
minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan
bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat
tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap). Dalam suatu perangkap (Trap) dapat
mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat
bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat
sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka
gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan
minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable)
B. Waktu yang dibutuhkan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dapat ditemukan diantara lapisan batuan di dasar laut. Selain itu, minyak
bumi juga bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan minyak bumi dapat terdeposit
di satu tempat apabila ada lapisan kedap zat cair dan gas (impervious layer) yang menghalangi.
Intinya, proses pembentukan minyak bumi membutuhkan waktu jutaan tahun sejak masa
purba. Minyak bumi dihasilkan dari matinya hewan dan tumbuhan yang terkubur di lapisan pasir
dan bebatuan. Setelah terjadi penguraian, minyak bumi bergerak lewat batuan berpori kemudian
terakumulasi di lapisan batuan keras hingga menjadi sumber minyak bumi.
C. Hasil produk minyak bumi dan gas alam
Olahan minyak bumi. Minyak bumi atau biasa disebut minyak mentah
merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat berharga dan bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Dalam pemanfaatannya, minyak bumi bisa digunakan
untuk berbagai macam hal, mulai dari bahan bakar kendaraan, bahan baku
industri, hingga bahan untuk bidang kesehatan.
Mengingat banyaknya manfaat dari minyak bumi ini, membuat banyak negara
melakukan eksplorasi daerah penghasil minyak bumi untuk kemudian
dimanfaatkan atau diekspor ke negara lain demi keuntungan. Indonesia sendiri
mengatur pemanfaatan minyak bumi dalam Permen ESDM Nomor 42 Tahun
2018 tentang prioritas pemanfaatan minyak bumi untuk pemenuhan kebutuhan
dalam negri.
Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang berarti bahwa minyak bumi telah
diciptakan oleh dekomposisi bahan organik selama jutaan tahun. Karena
ketergantungan dunia pada minyak bumi, industri perminyakan sangat kuat dan
merupakan pengaruh besar pada politik dunia dan ekonomi global.
Olahan dari minyak bumi ini dihasilkan menggunakan distilasi bertingkat.
Distilasi bertingkat digunakan untuk memisahkan minyak mentah menjadi
campuran yang lebih sederhana dan lebih bermanfaat. Metode ini dapat
digunakan karena hidrokarbon yang berbeda memiliki titik didih yang berbeda.
Ada beberapa hasil olahan dari distilasi minyak mentah/minyak bumi, antara
lain:

LPG, Liquefied Petroleum Gas (LPG)


LPG/ elpiji merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak yang komponen
utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butane (C4H10). Elpiji juga
mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6)
dan pentana (C5H12). Penggunaan elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai
bahan bakar rumah tangga (terutama kompor gas). Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan
penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon
yang memiliki rantau C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak
mentah dan kualitas yang diinginkan.

Kerosin/ Minyak Tanah


Kerosin adalah cairan hidrokarbon yang tak berwama dan mudah terbakar.
Kerosin diperoleh dengan cara distilasi bertingkat dari petroleum pada 1500C
dan 2750C. kerosin selain banyak digunakan dalam lampu minyak tanah juga
digunakan sebagai bahan bakar mesin jet.

Solar
Diesel di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar adalah suatu produk akhir
yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel. Solar diperoleh dari
proses distilasi bertingkat minyak mentah pada suhu 200-3000C. sifat umum
pada solar tidak berwarna atau sedikit kekuning-kuningan, tidak mudah menguap
pada suhu normal, memiliki kandungan sulfur yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan bensin dan kerosin.

Aspal
Aspal adalah hidrokarbon yang bersifat kental dan melekat, berwarna hitam
kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis, serta mengandung sulfur, oksigen
dan klor yang sangat tinggi. Aspal merupakan residu yang dihasilkan dari fraksi
berat minyak bumi dan fungsi utamanya pada jalan raya untuk mengikat batuan
agar tidak terlepas dari permukaan jalan, sebagai bahan pelapis dan perekat,
sebagai pengisi ruang kosong antara agregat kasar, agregat halus dan agregat
filter.

BAB 3
METODE PENULISAN

A. Sumber Data
Data dan informasi dalam penulisan dikumpulkan dengan melakukan penelusuran maupun pencarian
pustaka, sumber-sumber yang relevan dan data melalui internet yang berkaitan dengan permasalahan
yang dibahas.

B. Pengolahan data
Data dan informasi didapatkan dari berbagai literatur pada tahap pengumpulan data, kemudian disusun
menggunakan suatu metode analisis dan deskriptif berdasarkan data sekunder. Data sekunder sendiri
adalah suatu data yang diperoleh dari pihak lain, atau data yang tidak diperoleh langsung dari subjek
penulisan, dan bisa juga data yang diperoleh dari olahan data primer. Data sekunder tersebut dapat
diperoleh dari literatur, buku-buku, studi pustaka, artikel-artikel dan media masa yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti.

C. Analisis Data
Teknik pengolahan data adalah suatu cara dimana data yang sudah diperoleh akan diolah lebih lanjut baik
di analis atau lebih dijelaskan lagi agar dapat menjadikan sebuah data yang utuh yang akan lebih dapat
mudah di pahami, Data yang terkumpul dipilah dan diurutkan sesuai dengan topik kajian. Kemudian
dilakukan penyusunan karya tulis berdasarkan data yang telah dipersiapkan secara logis dan sistematis.

Anda mungkin juga menyukai