Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MINYAK BUMI

Disusun oleh:

Kelompok 7

Briham Maulidan (06)

Eva Meilia Luasiana (12)

Muhammad Misbachurridho W (22)

Nauval Harits Musyaffa’ Faiz .P (26)

Salma Putri Nabila (31)

XI IPA 6

SMA NEGERI 2 JOMBANG


2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Minyak Bumi”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Kimia Semester 1 SMA
NEGERI 2 JOMBANG. Adapun di dalam makalah ini kami membahas tentang
Minyak Bumi.
Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini membantu teman-teman mengetahui
secara garis besar tentang Minyak Bumi. Terimakasih kami ucapkan atas
waktunya untuk membaca makalah kami.
Jombang, 23 Agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan

BAB II Pembahasan
Pengertian Minyak Bumi
Sejarah Minyak Bumi
2.1 Pembentukan dan Eksplorasi Minyak Bumi
2.2 Komposisi Minyak Bumi
2.3 Pengolahan Minyak Bumi
2.4 Aplikasi dan Dampak Minyak Bumi terhadap lingkungan
2.5 Daerah Pertambangan Minyak Bumi

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan


bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara.
Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa
organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam
berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati. Sisa-sisa
organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur.
Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh
tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan
dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi
minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan
bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari
minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu
jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat
sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai
jenis obat.
Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon.
Rantai karbon yang menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis
yang beragam dan tentunya dengan sifat dan karakteristik masing-masing.
Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan
perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya.
Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan
minyak tersebut.
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting
untuk kita ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu
sumber eneri yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan
sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas
dan cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup orang
banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai
sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan
bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan
sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Oleh karen itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus
memikirkan bahan bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk
menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat nanti bahan bakar ini
habis.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
a) Dapat mengetahui dan mendalami pengetahuan terkait prosesdan eksplorasi
minyak bumi.
b) Dapat mengetahui hasil penyusun dan komposisi dari minyak bumi.
c) Dapat mengetahui pengolahan dan hasil pengolahan dari minyak bumi.
d) Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pembakaran minyak bumi
terhadap lingkungan.
e) Dampat mengetahui tempat pertambangan Minyak Bumi baik nasional
ataupun internasional.

1.3 Rumusan Masalah


1. Pengertian Minyak Bumi,
2. Proses terbentuknya Minyak Bumi,
3. Komposisi Minyak Bumi,
4. Pengolahan Minyak Bumi,
5. Aplikasi dan dampak Minyak Bumi, dan
6. Daerah pertambangan Minyak Bumi.
1.4 Manfaat penelitian

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Minyak Bumi

Minyak Bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagian besar


terdiri atas hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandumg dalam minyak bumi
adalah alkana, kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon,
nitrogen aromatik, sedikit alkena, dan berbagai senyawa karbon yang
mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks terutama
teridiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen, dan nitrogen, juga sangat seedikit komponen yang
mengandung logam.
Sumber energy yang banyak digunakan untuk memasak , kendaraan
bermotor, dan industry, berasal dari minyak bumi, gas alam dan batu bara. Ketiga
jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme, sehingga
disebut bahan bakar fosil.
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik
tumbuhan maupun hewan. Sisa-sisa organisme itu mengendap didasar lautan,
kemudian tertutup oleh lumpur. Lapisan limpur tersebut lambat laun berubah
menjadi babtuan karena pengaruh tekanan lapisan diatasnya. Sementara itu
dengan menungkatnya tekanan dan suhu, bakteri Anaerob menguraikan sisa-sisa
jasad renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan gas. Proses terbentuknya
minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam bentuk batuan yang
berpori bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi
dari suatu daerah ke daerah yang lain kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh
lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar
lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat didaratan. Hal itu terjadi
karena pergerakan kulit bumi., sehingga sebagian besar lautan menjadi daratan.

Sejarah Minyak Bumi

Saat ini, sejumlah besar ilmuwan secara umum berpendapat bahwa


minyak bumi adalah makhluk hidup purbakala yang di bawah tekanan suhu tinggi
dan setelah melalui proses pengolahan dalam jangka waktu yang panjang serta
lamban, maka makhluk hidup zaman purbakala baru berubah menjadi minyak
bumi. Namun, yang membuat para ilmuwan bingung adalah sebenarnya butuh
berapa kali organisme prasejarah dalam skala besar terkumpul dan terkubur, baru
bisa menghasilkan minyak bumi yang sedemikian banyak seperti sekarang ini.

Masalah ini terjawab di majalah Scientist akhir November 2003. Penulis


artikel tersebut yakni Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah, melalui hasil
hitungan dari data industri dan geokimia serta biologi yang ada sekarang: 1 galon
minyak bumi Amerika, ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala
sebagai bahan material, artinya 1 liter minyak bumi berasal dari 23,5 ton
tumbuhan purbakala. Lalu berapa tumbuhan yang dapat mencapai 23,5 ton itu?
Hasil hitungan didapati, bahwa itu setara dengan 16.200 meter persegi jumlah
tanaman gandum, termasuk daun, tangkai dan seluruh akarnya.
Mengapa membutuhkan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sedemikian
besar baru bisa mengubahnya menjadi minyak bumi? Penyebabnya adalah bahwa
minyak bumi harus di bawah tekanan suhu tinggi, dengan demikian baru bisa
menghasilkan minyak bumi, lalu setelah makhluk hidup purbakala mati, jika
penguburan tidak cepat, maka akan lapuk dan terurai
Dilihat dari segi lainnya, data geologi menunjukkan, bahwa bumi pada
zaman purbakala mutlak tidak mungkin lebih besar ukurannya dibanding bumi
saat ini, lagi pula jumlah kandungan oksigen di udara dan suhu udara pada zaman
purbakala kurang lebih 30% lebih tinggi dibanding bumi saat ini, atau dengan kata
lain, kecepatan busuknya makhluk hidup lebih cepat dibanding sekarang.
Seandainya minyak bumi berasal dari jasad makhluk hidup melalui sirkulasi
karbon, maka meskipun bentuk tubuh makhluk hidup purbakala lebih besar,
namun jika rasio penguburan lebih cepat dan skala besar malahan sangat rendah
juga akan sangat sulit, ini adalah yang bisa diketahui dari fosil dinosaurus yang
tidak sempurna dan tidak banyak jumlahnya, yang hanya dapat kita gali sekarang
ini. Sebuah fosil individual dinosaurus yang demikian tidak mudah untuk
disimpan.
2.1 Pembentukan dan Eksplorasi Minyak Bumi

Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan
hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lampau.Sisa-sisa organisme itu
mengendap di dasar lautan yang kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh suhu dan tekanan
lapisan di atasnya. Sementara itu,dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri
anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi minyak
dan gas.
Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan
tahun.Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori
bagaikan air dalam batu karang .Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu
daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jikaterhalang oleh lapisan yang
kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak
sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan
kulit bumi, seingga sebagian lautan menjadi daratan.
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan
teori pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat
suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi
dengan minyak bumi lainnya.
Ada banyak teori tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan
oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
1. Teori Biogenesis (Organik)
Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali
mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal darri umbuh-tumbuhan.
Kemudian M.W Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama.
Pendapat di atas juga didukun oleh sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk,
bearl, Hofer. Meeka mengatakan bahwa ”minyak dan gas bumi berasal dari
organisme laut yan telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah
lapisan dalam perut bumi.”

2. Teori Abiogenesis (Anorganik)


Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali,
yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan dengan C02
membentuk asitilena. Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa
minyak bumi tebentuk akibat adanya pengauh kerja uap pada kabida-karbida
logam di dalm bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli
yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman
prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan besamaan dengan proses
terbentuknya bumi.pernyataan itu berdasar fakta ditemukannya material
hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir bebeapa planet lain.

Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang
melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar,
riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu
kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian
hidrokarbon tersebut.
Berikut ini hal-hal yang harus ada dalam mengeksplorasi minyak bumi:
1. Survey permukaan bumi

dilakukan pemetaan geologi pada permukaan secara detail yang dapat


dilakukan jika memang terdapat singkapan. Hal ini bertujuan untuk memetakan
persebaran batuan dan formasi batuan, umur batuan, kandungan mineral, fosil,
geokimia, stratigrafi dan sedimentologi serta struktur geologi,
dan menggambarkan kondisi bawah permukaan dan lebih efektif dalam ekplorasi
selanjutnya yang mendukung kelengkapan dan akurasi data

2. Survey Lapisan Batuan


Terdiri dari berberapa survey yang meliputi :

Survey Magnetik
Dasar filosofi dari metoda ini adalah bahwa bumi mempunyai medan
magnet yang kuat. Magnetometer adalah alat untuk mengukur magnetisasi dari
batuan, yang umumnya dibawa dengan pesawat terbang untuk mengukur medan
magnet suatu daerah dengan relatif singkat. Dengan cara ini daerah yang sulit
didatangi, seperti rawa dan gurun pasir akan lebih mudah untuk diselidiki.
Magnetometer merekam perbedaan relatif antara magnetisasi bermacam batuan
terhadap medan magnet bumi. Batuan yang banyak mengandung mineral magnetit
seperti batuan beku, sulit sekali untuk mengandung hidrokarbon, sedangkan
batuan sedimen yang kurang magnetis, lebih besar kemungkinan untuk
mengandung minyak dan gas bumi.

Survei Gravitasi
Para ahli geofisik juga memanfaatkan medan gravitasi bumi yang
bervariasi tergantung dengan distribusi massa dekat permukaan bumi.
Secara umum dapat diterangkan bahwa batuan yang berbeda densitasnya akan
menghasilkan besaran gravitasi yang berbeda pula. Jika suatu batuan dengan
densitas tinggi terletak dekat dengan permukaan bumi maka akan direkam besaran
gravitasinya yang relatif tinggi pada sebuah gravimeter.

Survei Seismik
Suatu survei seismik umumnya merupakan akhir dari langkah
eksplorasi sebelum suatu lokasi sumur pengeboran ditentukan. Berbeda dengan
survei yang sebelumnya, survei seismik menyuguhkan gambaran struktur dan
stratigrafi batuan yang lengkap dibawah permukaan tanah. Data bawah
permukaan diterima oleh seismometer yang merekamnya pada seismograph, yang
selanjutnya menghasilkan seismogram.
Seismogram inilah yang digunakan untuk membuat seismic section, yang
merupakan penampang lintang dari keadaan bawah tanah.

3. Pemboran Minyak Bumi


Meliputi beberapa proses panjang dan aturan yang telah berstandar
internasional

a). Seismic

proses ini bertujuan untuk mencari tempat yang memiliki kandungan gas/
minyak bumi. Dengan menggunakan gelombang akustik (acoustic waves) yang
merambat ke lapisan tanah. Gelombang ini direfleksikan dan ditangkap lagi oleh
sensor. Dari proses perambatan gelombang ini akan diolah dan terlihatlah lapisan-
lapisan tanah untuk diolah manakah lapisan yang berpotensi mengandung gas/oil.

b). Drilling & Well Contruction

Proses ini disebut juga proses “pengeboran minyak”. Biasanya pake rig
(tempat untuk mensupport proses pengeboran, dsb).simpel nya, kita membuat
lubang di tempat yang diidentifikasi ada kemungkinan sumber minyak/gas di
tempat tersebut.

c). Well Logging

proses ini yang paling mahal. Tool nya mahal, karena harus tahan pressure dan
temperature yang tinggi. Di samping memetakan lapisan tanah, proses ini juga
mengambil sample untuk nantinya d cek kandungannya (minyak, gas, ato cuma
air).

d). Well Testing

proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan mengandung


oil/gas di “tembak”, dengan explosif. Setelah itu minyak yang terkandung diantara
pori-pori batuan akan mengalir menuju tempat yang pressure nya lebih kecil (ke
atmosferik a.k.a ke permukaan tanah).

e). Well Completion

Proses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum nantinya sumur
siap diproduksi. Fungsi utamanya adalah menyaring “pasir” yang dihasilkan
setelah proses penembakan dalam well testing.
F). Production

Inilah proses, dimana sumur siap untuk berproduksi dan nantinya akan diolah
lagi ke tempat penyulingan untuk diolah dalam berbagai bentuk. Contoh: Minyak
tanah, bensin, solar,kerosin, lpg, dll.

2.2 Komposisi Minyak Bumi

Penampakan fisik minyak bumi sangat beragam, tergantung dari


komposisinya. Pada umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur
pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau cokelat gelap, meskipun ada juga
minyak bumi yang berwarna kekuningan, kemerahan, atau kehijauan. Minyak
hasil pengeboran ini disebut minyak mentah (crude oil).

1. Komposisi Hidrokarbon pada Minyak Bumi

Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda.


Perbedaan ini tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara
pembentukan. Minyak dari Indonesia mengandung banyak senyawa aromatik
seperti benzena, sedangkan minyak bumi dari Rusia mengandung banyak senyawa
sikloalkana seperti sikloheksana. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan,
diketahui bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-macam senyawa
hidrokarbon. Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut.

a. Alkana

Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-


alkana dan isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak
bercabang, contoh n-oktana.
Isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C
tersier dan bercabang, Isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya
mempunyai atom C tersier dan bercabang, contoh isooktana.

Alkana disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa hidrokarbon


tersatuasi yang mengandung rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya
terdiri atas atom karbon (C) dan hidrogen.

b. Sikloalkana

Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk


cincin. Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah
siklopentana seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti etil sikloheksana.
Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena. Naptena adalah senyawa
hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada
karbonnya. Naptena memiliki rumus umum CnH2n dan mempunyai ciri-ciri mirip
alkana tetapi mempunyai titik didih yang lebih tinggi.

Contoh sikloheksana:

c. Hidrokarbon Aromatik

Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki


satu atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom
hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Jika
hidrokarbon aromatik dibakar, akan menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa
bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Senyawa hidrokarbon aromatik yang
terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena, contoh etil benzena.etil
benzene.

2. Kandungan Unsur Kimia dalam Minyak Bumi

Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia, yaitu
83-87% karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1-2%
nitrogen, dan < 0,1% unsur-unsur logam.

a. Sulfur (Belerang)

Minyak mentah mempunyai kandungan belerang yang lebih tinggi.


Keberadaan belerang dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat,
misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan
dingin atau basah), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur
(sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.

b. Oksigen

Oksigen dapat terbentuk karena kontak yang cukup lama antara minyak
bumi dengan atmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi
adalah antara 0,05 sampai 1,5 persen dan menaik dengan naiknya titik didih
fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu terlalu lama
berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat berupa: alkohol, keton,
eter, dll, sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada minyak bumi. Oksigen
dapat meningkatkan titik didih bahan bakar.

c. Nitrogen

Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu


0,1-2%. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai
sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum (getah) pada fuel oil.
Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi.

d. Unsur-Unsur Logam

Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada


proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan
produk gasoline, menghasilkan banyak gas, dan pembentukkan coke. Pada power
No Hidrokarbon Rata rata Rentang

1 Naptena 49% 30%-60%

2 Parafin 30% 15%-60%

3 Aromatik 15% 3%-30%

4 Aspaltena 6% Sisa sisa

generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen


logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang
dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama
vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan
turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.

3. Komposisi Molekul Hidrokarbon dalam Minyak Bumi

Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin, naptena,


aspaltena, dan aromatik. Komposisi molekul hidrokarbon yang terkandung dalam
minyak bumi berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut:

Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan


menjadi tiga golongan, yaitu parafin, naftalena, dan campuran parafin-naftalena.

a. Minyak Bumi Golongan Parafin

Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis parafin adalah senyawa
hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan untuk bahan
bakar karena merupakan sumber penghasil gasolin.

b. Minyak Bumi Golongan Naftalena

Komponen terbesar dalam minyak bumi jenis naftalena berupa senyawa


hidrokarbon rantai siklis atau rantai tertutup. Minyak bumi jenis ini digunakan
untuk pengeras jalan dan pelumas.
c. Minyak Bumi Golongan Campuran Parafin-Naftalena

Minyak bumi golongan ini komponen penyusunnya berupa senyawa


hidrokarbon rantai terbuka dan rantai tertutup.

2.3 Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi


diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh
ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau
ke kilang minyak. Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan
berbau tidak sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka
maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah
mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga 50.
Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak
mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih
tertentu.
Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan
kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi
proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
1. Distilasi
Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa
berdasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran
tersebut. Meskipun komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk
memisahkan komponen-komponennya berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya,
yang disebut proses distilasi bertingkat. Destilasi merupakan pemisahan fraksi-
fraksi (kolom) minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya.
2. Reaksi Perengkahan (Cracking)
Cracking adalah pemecahan senyawa organik rantai panjang menjadi dua
atau lebih senyawa organik rantai lebih pendek, terjadi secara alami maupun dari
pemanasan langsung.
Proses cracking atau alkilasi penting untuk minyak bumi dalam mencari
senyawa yang lebih dibutuhkan oleh konsumen, yaitu untuk mendapatkan bensin
lebih banyak dari minyak pelumas. Contoh cracking adalah minyak diesel (C16-
C24) dan minyak pelumas (C20-C30) yang dipecah menjadi bensin (C4-C10) dan
senyawa lain yang lebih banyak digunakan.
Terdapat dua cara proses cracking, yaitu :

a. Cara panas (thermal cracking), adalah proses cracking


dengan menggunakan suhu tinggi serta tekanan rendah.
b. Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking
dengan menggunakan bubuk katalis platina atau
molybdenum oksida.
3. Reaksi pengubahan (Reforming)
Reaksi pengubahan adalah reaksi dari bahan petroleum menjadi bahan dasar
industri dengan pemanfaatan bahan yang murah menjadi material yang
dibutuhkan sehingga bernilai ekonomis (murah). Proses ini diperoleh pada
polimerisasi (pembentukan plastik).Contoh pengubahan bentuk molekul bensin
yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu
lebih baik (rantai karbon bercabang).
4. Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses pembentukan polimer(proses penggabungan
molekul-molekul kecil menjadi molekul besar). Polimer terdiri dari polimer alami
dan polimer sintetik. Proses pembentukan polimer terdiri dari tiga tahap yaitu
pembentukan radikal bebas (inisiasi), perpanjangan monomer (propagasi), dan
terminasi (pemotongan atau penyetopan reaksi). Pembentukan cabang dalam
proses polimerisasi menyebabkan tiga bentuk struktur yaitu struktur beraturan
(isotaktik), struktur tak beraturan (ataktik), campuran (sindiotaktik). Struktur
polimer sangat berpengaruh terhadap sifat polimernya.
5. Treating
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara
menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut :
a. Copper sweetening dan doctor treating
b. Acid treatment
c. Desulfurizing (desulfurisasi)
6. Blending
Bensin merupakan contoh hasil minyak bumi yang banyak digunakan di
dunia. Untuk memperoleh kualitas bensin yang baik dilakukan blending
(pencampuran), terdapat sekitar 22 bahan pencampur (zat aditif) yang dapat
ditambahkan ke dalam proses pengolahannya.

2.4 Aplikasi dan Dampak Minyak Bumi terhadap lingkungan

Aplikasi Penggunaan Minyak Bumi dalam Kehidupan Sehari-hari

Minyak Bumi dapat diaplikasikan untuk banyak hal dalam kehidupan


sehari-hari, berikut merupakan aplikasi atau hasil olahan Minyak Bumi:

1. Bahan Bakar (BBM)

Bahan bakar (BBM) hasil olahan Minyak Bumi memiliki banyak


sekali jenis, diantaranya:

a. Bensin
Bensin diperoleh dari tahap distilasi minyak bumi pada minyak mentah.
Bensin yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor ditentukan oleh
aspek jumlah bilangan oktan yang terdapat pada bensin tersebut, semakin tinggi
bilangan oktan pada bensin maka semakin bagus kualitasnya

b. Kerosin (Minyak Tanah)


Kerosin memiliki ciri mudah terbakar dan tidak berwarna dan didapatkan
dari proses distilasi minyak bumi pada suhu 150-275 derajat Celcius. Selain
digunakan dalam kebutuhan rumah tangga seperti memasak, kerosin juga
digunakan sebagai bahan bakar pesawat dengan syarat diproses lebih lanjut.

c. Premium
Premium merupakan bahan bakar lanjutan dari bensin yang telah
ditambahkan bilangan oktannya. Warna dari premium sendiri adalah berwarna
sedikit kekuningan dan jernih. Adapun bilangan oktan pada premium diantaranya
adalah oktan 88

2. Aspal
Aspal merupakan hasil dari fraksi minyak bumi yang diolah
menjadi 2 jenis, yaitu aspal cair dan aspal padat. Aspal ini sering
digunakan untuk memperhalus jalan raya yang fungsi utamanya adalah
untuk mengikat batuan agar tidak terlepas dari permukaan jalan, untuk
mengisi ruang yang kosong, sebagai bahan perekat dan pelapis.

3. Parafin
Parafin merupakan nama umum dari hidrokarbon alkan. Bentuk
padat dari parafin adalah lilin parafin. Parafin ini sering digunakan
diberbagai industri sebagai bahan utama seperti dalam furnitur yang
menggunakan palpis berbahan dasar parafin sebagai cat dan tinta.

4. Pelumas (Oli)

Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di


antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini
merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135
derajat celcius. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas
terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan.

5. Plastik

Plastik adalah istilah umum bagi Polimer, material yang terdiri dari
rantai panjang karbon dan elemen-elemen lain yang mudah dibuat menjadi
berbagai bentuk dan ukuran.

Dampak Lingkungan Penggunaan Minyak Bumi dalam Kehidupan Sehari-hari


Penggunaan minyak bumi dan gas alam saat ini cukup meningkat, baik itu
diolah kembali menjadi bahan bakar untuk kendaraan ataupun dalam
perindustrian. Akan tetapi penggunaan minyak bumi secara berlebihan juga tidak
baik. Adapun dampak dari penggunaan minyak bumi antara lain sebagai berikut :

1. Pemanasan Global
Penggunaan minyak bumi untuk bahan bakar kendaraan ataupun dalam
perindustrian yang mengeluarkan karbon dioksida dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran udara Selain hal tersebut, karbon dioksida yang dihasilkan juga dapat
menyebabkan terjadinya pemanasan global yang nantinya juga akan
mempengaruhi lapisan ozon. Pemanasan global dari tahun ke tahun semakin
parah, hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatknya masyarakat dalam
menggunakan kendaraan bermotor.

2. Pencemaran Air
Proses pembentukan minyak bumi sering terjadi di daerah sekitar pantai.
Sedangkan pendistribusiannya dilakukan dengan ditampung dengan kapal khusus
untuk menampung minyak bumi. Akan tetapi ada beberapa kejadian yang
menyebabkan kapal yang menampung minyak bumi tersebut mengalami
kebocoran bahkan sampai terjadi ledakan yang tidak terduga, hal ini tentunya
akan menyebabkan minyak yang ditampung di kapal tersebut menjadi tumpah ke
laut dan akan mengganggu ekosistem air laut. Tidak hanya itu, selain mengganggu
ekosistem air laut juga mencemari perairan disekitarnya yang dapat menyebabkan
keanekaragaman hayati laut menjadi banyak yang mati.

3. Pencemaran Udara
Dalam setiap harinya kita pasti menemukan banyak orang menggunakan
kendaraan bermotor, entah itu roda 2 ataupun roda 4. Asap yang dikeluarkan dari
kendaraan tersebutlah yang nantinya akan membuat udara menjadi tercemar dan
menjadi udara yang tidak sehat

4. Mengganggu Kesehatan
Dampak selanjutnya masih berhubungan dengan pembahasan nomer 3.
Asap yang berasal dari kendaraan ataupun pabrik industri akan menyebabkan
gangguan kesehatan mengetahui asap tersebut mengandung zat-zat yang
berbahaya. Selain bagian tubuh dalam yang mengalami gangguan, bagian luar
tubuh seperti kulit akan mengalami iritasi apabila terlalu sering terkena dari asap
tersebut. Maka dari itu sebaiknya apabila bepergian disarankan untuk memakai
pakaian yang menutup tubuh seperti jaket, celana panjang dan masker.

5. Lahan Tanah Menipis


Seperti yang sudah kita ketahui bahwa dalam bidang pertambangan pasti
akan memerlukan lahan luas. Batu bara yang diolah menjadi bahan bakar biasanya
didapatkan dari tanah yang subur. Sehingga hal ini menyebabkan tanah yang
dipergunakan dalam bidang pertambangan tersebut nantinya tidak akan bisa lagi
dimanfaatkan dalam bidang pertanian ataupun penanaman pohon-pohon dalam
jangka waktu yang tertentu. Hal ini disebabkan karena tanah yang dijadikan
sebagai pertambangan tersebut sudah kehilangan kesuburannya.

2.5 Daerah Pertambangan Minyak Bumi


NASIONAL
1. Riau
Salah satu kota di Sumatera ini mampu menghasilkan minyak bumi
dengan jumlah yang cukup besar. Adapun jumlahnya yaitu sebesar 359.777 barrel
dan itu hanya untuk minyak mentahnya saja dan masih ada banyak hasil minyak
bumi lainnya yang sanggup di terima oleh Riau. Terdapat 6 blok tempat di Riau
yaitu Mountain front, Siak Blok, Selat Panjang, Rokan, Pekanbaru, Kuantan dan
terakhir coastal.
Lebih tepatnya tempat dimana menghasilkan minyak bumi ini yaitu di
Duri . Chevron sendiri mengoperasikan minyak bumi yaitu di minans yang mana
minyak minas merupakan minyak yang memiliki kualitas minyak paling baik di
Indonesia. Hal ini dikarenakan minyak minan memiliki sifat viskositas yang
cukup baik atau bisa dikatakan minyak minas memiliki tekstur yang kental,
namun minyak ini sangat sulit untuk diproduksi atau bisa dikatakan sangat sulit
untuk diangkat ke permukaan.

2. Kalimantan timur (Kaltim)


Kaltim memiliki hasil minyak yang cukup besar dan itu dilihat dari
peringkat Kaltim sebagai penghasil migas terbesar di Indonesia setelah Riau. Kota
yang merupakan kota terluas setelah Irian Jaya ini setiap tahunnya mengalami
peningkatan kebutuhan migas.
Dengan wilayah yang dua kali pulau Jawa dan juga Madura ini menurut
perhitungan yang dilakukan memiliki luas wilayah 245.237.80 km2. Wilayah
Kaltim juga sangat dekat dengan wilayah Malaysia dan perusahaan yang
mengoperasikan minyak bumi di Kaltim yaitu Medco, Chevron, Total dan Vico.
Sedangkan untuk blok yang dioperasikan dinamakan Mahakam Mamburungan
Sanga-sanga dan juga Kutai.

3. Daerah laut jawa


Daerah selanjutnya yang merupakan kota penghasil migas terbesar di
Indonesia yaitu Laut Jawa. Daerah ini terbentang dari kota Sumatera hingga ke
daerah Jawa Barat, sehingga blok terbagi antara pulau Jawa dengan Pulau
Sumatera.
Dengan penghasilan minyak bumi sebesar 65.154 barrel setiap harinya
tentunya sangat wajar apabila Laut Jawa ini dikatakan sebagai penghasil migas
tertinggi di Indonesia. Untuk perusahaan yang mengoperasikan migas tersebut
antara lain Pertamina, Petroleum dan Cnooc ses.

4. Daerah kepulauan riau


Jika tadi berada di Riau, lain halnya dengan Kepulauan Riau yang mana
merupakan daerah penghasil migas terbesar di Indonesia nomor 4 yang itu artinya
Riau masih menduduki peringkat pertama sebagai penghasil migas terbesar di
Indonesia namun Kepulauan Riau juga mampu untuk menghasilkan migas dengan
jumlah banyak.
Dan untuk perusahaan yang mengopearasikan minyak bumi dari Kepulauan Riau
yaitu seperti Star Energy, Premier Oil dan juga Conoco Philips yang setiap
harinya mampu untuk menghasilkan minyak bumi sebesar 59.210 minyak mentah
dan juga tambahan kondesat sebesar 2.365 barrel.

5. Jawa timur
Negara dengan beribu tempat wisata dan kuliner khas ini nyatanya juga
dikatakan sebagai negara penghasil migas terbesar di Indonesia. Nama blok yang
mungkin biasa kita dengar yaitu Cepu dan juga blok brantas yang mana blok
brantas ini melupakan keamanan operasi yang dimiliki oleh perusahaan Bakri
sehingga menyebabkan lumpur Lapindo.
Untuk penghasilan minyak yang diterima setiap harinya yaitu sebesar
52.616 barrel. Dan beberapa perusahaan yang mengoperasikan minyak bumi
antara lain Total, Pertamina, Kodeco Energy, Lapindo, Pethrocina, hess dan juga
Kangenan Energy yang merupakan perusahaan yang mampu memproduksi
minyak bumi dengan beberapa blok yang kuasai oleh perusahaan tersebut.

INTERNASIONAL

1. Saudi Aramco
Produksi: 12,5 juta barel per hari
Sejauh ini, Saudi Aramco merupakan perusahaan energi terbesar di dunia
dengan pendapatan lebih dari US$ 1 miliar per hari. Lahan tambang terbesar
Saudi Aramco bisa menghasilkan 5 juta barel per hari.

2. Gazprom
Produksi: 9,7 juta barel per hari
Gazpum, perusahaan asal Rusia merupakan produsen gas alam terbesar di dunia.
Keuntungannya bisa mencapai lebih dari US$ 40 miliar per tahun.

3. Iranian Oil Co
Produksi: 6,4 juta barel per hari
Iran dipaksa menghentikan produksi minyaknya menyusul sanksi
internasional. Meski begitu, Iran tetap menjadi produsen minyak dan gas terbesar
di dunia.

4. ExxonMobil
Produksi: 5,3 juta barel per hari
Keuntungan tahunan Exxon sebesar US$ 40 miliar terlihat sedikit dibandingkan
transaksi penjualan yang melambung hingga US$ 400 miliar.
Exxon saat ini tengah membahas kerjasamanya dengan produsen minyak raksasa
Rusia, Rosneft.

5. PetroChina
Produksi: 4,4 juta barel per hari
Perusahaan minyak milik negara ini merupakan yang ketiga terbesar di China.
PetroChina juga memiliki catatan pasar tertinggi dibanding penjualan dari
produsen lain.
Saat ini China sudah memproduksi lebih banyak minyak daripada ExxonMobil.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Minyak bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun
jutaan tahun yang lalu. Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak.
Kemudian di fraksionisasikan sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki
peranan penting bagu kehidupan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai
bahan baku industri petrokimia.
3.2 Saran
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui.
Kini keberadaanya sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus
dihemat. Penggunaan bahan olahan minyak bumi juga memiliki efek samping.
Seprti gas buangan dari mesin yang mengunakan bahan olahan minyak bumi.
Asap tersebut merupakan indikasi pencemaran udara dan memperburuk kondisi
dunia yang mengalami global warming.

Anda mungkin juga menyukai