OLEH : TERE-LIYE
Disusun Oleh:
Nadlif Zeidan Bashirah
XII MIPA 5
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XII pada
Semester Genap Tahun Ajaran 2018 – 2019
Identitas Novel
Penyusun
Ringkasan
Ringkasan ini merupakan 20% dari jumlah halaman novel.
BAB I : Zas dan Qon
Aku berhenti memercayai cerita-cerita Ayah ketika umurku dua puluh tahun. Maka
malam ini, ketika Ayah dengan riang menemani anak-anaku, Zas dan Qon, menceritakan
kisah-kisah hebatnya pada masa mudanya, aku hanya bisa menghela napas tidak suka.
“Sstt, jangan bilang siapa-siapa, Kakek akan menceritakan rahasia besar pada kalian.”
“Rahasia apa?” Zas dan Qon tertarik—tidak ada anak-anak di atas dunia yang tidak
tertarik dengan rahasia.
Ayah lantas berbisik, “Dua hari lalu si Nomor Sepuluh menelepon Kakek langsung.”
“Kakek bahkan bilang padanya kalau di rumah kita ada dua monster kecil yang suka
bermain bola, yang mengidolakakn klub terhebat, juga pemain terhebat di dunia.”
Aku semakin tersengal memperhatikan dari ujung ruangan. Kepalaku mendadak
kosong, laptop di hadapanku mendengung pelan, tidak tersentuh satu jam terakhir. Apa yang
Ayah bilang? Si Nomor Sepuluh meneleponnya? Ini terlalu.
Hari ini umurku empat puluh. Sudah dua puluh tahun aku berhenti memercayai cerita
Ayah. Bukan karena kehilangan semangat untuk mendengarkan kisah-kisah itu, bukan
karena tidak bisa menghargai seorang ayah, tetapi karena aku tahu persis, ayahku seorang
pembohong. Dan di rumah ini, aku tidak akan membesarkan Zas dan Qon dengan dusta yang
dilakukan Ayah dulu kepadaku.
Tiba-tiba aku menutup laptop dengan kasar. Suara berkeletak membuat istriku
menoleh, menghentikan tawa Ayah, Zas, dan Qon. Menahan rasa jengkel, aku akhirnya
memilih meninggalkan ruang keluarga kami.
Kekurangan buku
1. Menceritakan hal-hal yang menurut logika manusia tidak masuk akal, misalnya layang-
layang raksasa yang terbang dan di kendarai oleh manusia.
Penilaian saya
Novel ini sangat layak untuk dibaca oleh semua orang, baik dalam kalangan
penikmat novel atau bukan. Karena di dalam novel ini memaparkan bagaimana seharusnya
kita menuntut ilmu, bersikap baik kepada kedua orang tua dan kepada semua orang yang
kita kenal maupun tidak kita kenal serta menghargai semua orang. Pada awalnya cerita di
novel ini biasa-biasa saja, namun, seiring dengan berjalannya cerita, novel ini semakin
menarik untuk dibaca. Novel yang begitu mengharukan.