12 CERITA GLEN
ANGGARA
BY : LULUK HF
TEMA : KISAH CINTA REMAJA
TOKOH TAMBAHAN
EVA AINI NOVIANTI AS IBU ANGGARA
SRI PURWANINGSIH AS PAK ANGGARA
NARATOR
EVA AINI NOVIANTI
1
Glen dan Rian tengah berbincang santai di sebuah kafe namun tiba-tiba seorang gadis
menghampiri meja mereka
Shena: "Ada yang punya korek?" tanya Shena pada dua cowok di hadapannya
Rian: "Sorry gue ngga ngerokok"
Shena:"Ini lilin bukan rokok" gadis itu memperlihatkan lilin dalam genggamannya.
Rian: "Oh sorry"
Shena: "Lo punya ngga?" Shena bertanya dingin pada Glen karena cowok itu tak kunjung
membuka suara.
Glen:"Pe-perlu gue ambilin kompor?" tawar Glen.
Shena mendesis pelan. Ia terlihat kesal dan membuang lilin dalam genggamannya menatap
Glen juga rianya di depannya.
Glen: "Wah gue kira orang yang paling ngga waras di dunia ini cuma gue, ternyata gue ada
saingannya."
Glen baru saja keluar dari ruangan dokter Andi, cowok itu baru saja melakukan check-up
bulanan. Glen memutuskan pergi ke rooftop rumah sakit. Namun dia dikagetkan karena ada
seorang gadis. Ya, itu Shena yang berdiri di pembatas tembok rooftop
Glen: "Ngapain lo berdiri di sana? Lo jangan bunuh diri! Nasi maish enak. Sumpah gue ga
bohong"
Shena: "Gue bukan mau bunuh diri," Shena turun dari dinding pembatas balkon
Shena: "Liat kan? Gue ngga bunuh diri."
Glen:"Hehe. Iya, lo bukan mau bunuh diri." Glen menatap shena
Shena: "Emang gue secantik itu, ya? Shena meninggalkan Glen dari rooftop
Glen menatap punggung Shena sebelum pandanganya tertuju pada secarik kertas dan
mengambilnya.
Glen: "12 keinginan sebelum gue meninggal..." Glen membaca kertas itu sebelum seseorang
terjatuh mengalihkan atensi cowok itu.
Glen: "Eh lo ngapain tiduran di situ?"
Glen mulai was-was. Dan ternyata Shenna benar pingsan. Dengan panik Glen berusaha
mengangkat Shena.
-
Syok itulah gambaran Glen saat itu. Mengetahui fakta bahwa Shena mengidap penyakit gagal
ginjal, bahkan setiap bulan melakukan cuci darah yang menyebabkan banyak luka pada tubuh
gadis itu dan saat dokter Andi mengatakan kalo Shena tidak akan hidup tanpa cuci darah. Glen
merasa iba. "12 Keinginan Sebelum Meninggal" setelah semalam memikirkan akan
keibaanya pada Shena juga restu mamanya yang menginginkan dia memiliki pacar Glen sudah
memutuskan untuk membantu Shena. Glen akan mengabulkan 12 keinginan gadis itu.
-
Glen memasuki rooftop dan benar ada Shena disana
Shena: "Ngapain Lo di sini?"
Glen: "Gue mau jadi pacar lo, dan mewujudkan 12 keinginan Lo."
Shena: "Hah?"
Glen: "Gue akhirnya tau alasan Lo pernah tiba-tiba minta gue jadi pacar Lo. Karena 12 daftar
keinginan ini kan? Gue mau jadi pacar Lo.
Shena: "Kenapa Lo kasihan sama gue?"
Glen: "Iya, lo butuh, kan, kasihan dari gue?"
Shena: "Jadi, mulai sekarang kita pacaran?"
3
Glen: "Iya, mulai sekarang kita pacaran."
Glen: "Jadi apa keinginan kedua Lo?"
Shena: "Kenapa keinginan kedua dulu bukanya keinginan pertama belum terwujud ya?"
Glen: "Bukannya keinginan pertama Lo pengen punya pacar?"
Shena: "Iya tapi Lo lupa kalo pacaran itu pasti ada adegan nembak romantis
Glen: "Jadi gue harus gimana?"
Shena: "Lo harus nyiapin tempat romantis buat nembak gue malem ini!"
-
Shena pikir Glen akan membawanya ke sebuah restoran mewah.tapi Glen membawanya ke
rooftop rumah sakit.
Shena: "Gue kira tempat nya di restoran"
Glen: "Makanya jangan suka ngira-ngira.”
Shena: "Lo mau ke mana?"
Glen menyentuh sebuah saklar yang ada di dekat pintu rooftop dan saat itu juga lampu kelap
kelip menyala dan setangkai bunga.
Shena:"Lo dapet dari mana bunga ini?
Glen: "Dari beberapa toko bunga."
Shenna merasa tersentuh melihat dia tersenyum bahagia di sebuah foto itu membuatnya
benar-benar ingin kembali legi ke kehidupan yang dulu.
Glen: "Kenapa lo nangis? Bukannya lo harusnya bahagia."
Shena: “Gue nangis karena seneng."
Glen mengambil bunga yang cowok itu simpan di meja dekat tembok. Glen trlihat
berjongkok
Glen: "Jadi Lo mau ngga jadi pacar gue?"
Shena: "Iya gue mau jadi pacar lo."
-
Hari-hari pun berlalu Glen memenuhi janjinya untuk mewujudkan 12 keinginan Shena. dari
mulai punya pacar, kencan romantis, jalan-jalan keancol makan eskrim di taman, ngenalin
pacar ke orangtua.di temani cuci darah, makan malam romantis,dan sekarang Glen akan
mengenalkan Shena pada mama dan papanya.
Malam ini ibu anggara mengadakan pesta ulangtahun untuk kucing kesayangannya yang kini
sudah bertambah umur yang ke 7 tahun. Ini mungkin terdengar aneh tapi memang pesta
ulangtahun itu benar benar di adakan terbukti dengan dekorasi ala ulang tahun yang di adakan
di halaman belakang rumah Glen, bahkan teman-teman Glen pun ikut di undang di acara ulang
tahun itu.
Glen menggandeng tangan Shena untuk diperkenalkan ke mama dan papa yang sedang asik
berbincang dengan meong.
Glen: "Bunda, papa, kenalin pacar Glen."
Pak Anggara: "Hallo"
4
Ibu Anggara: "Oh jadi ini pacar Glen yang ngerubah Glen jadi anak rajin sekarang?"
Ibu Anggara: "Tante seneng deh akhirnya Glen punya pacar."
Pak Anggara: “Ya paling ngga Glen ini bisa memutuskan mau kuliah apa."
Glen: "Ya sekarang kalo mau putus,karena banyak bebannya ngga papa loh Shena.."
Ibu Anggara:" ya jangan lah. Gak berat kan Shena.
Shena: "Saya coba ya om, tante."
Glen:"kalo gitu Glen mau nyamperin Iqbal sama Rian dulu ya Bun"
Ibu dan bapak Anggara: "Iyaa."
Glen melangkah pergi menggandeng Shena menuju kedua temannya, Acha dan Amanda.
Glen:"Shena. Kenalin ini acha pacar Iqbal dan ini Amanda pacar Rian."
Acha: "Hai kak, aku acha"
Shena: "Shena."
Amanda:"aku Amanda"
Shena:"Shena"
Glen: "Mereka ini konsultan-konsultan gue untuk ngabulin permintaan lo."
Rian: "Udah wish yang keberapa sekarang?'
Shena:"Emm..yang ke 9 sama 10, yang ke 9 gue mau ketemu keluarganya Glen dan yang ke
10 pengen ketemu sama kalian temen-temennya Glen."
Acha: "Keren deh kita masuk wishlist-nya kak Shena."
Amanda: "Iya soalnya kak Shena tu sesuatu banget di SMA Arwana,"
Rian: "Dua lagi dong ya wish-nya, apa aja tuh?"
Shena: "Emm...belum tau sih."
Glen: "Lo juga ngga perlu tau! kepo banget"
Rian: "Gue cuma mau tau ajasih, kalo udah 12 wish apa? dia beneran langsung...you know.."
Amanda:"Rian apaan sih!"
Rian: "Terus apa? Glen harus menuhin extra wish-nya dia gitu, seumur hidupnya glen
kerjaanya cuma buat menuhin wish-nya dia doang."
Shena: "Gue ngga akan kaya gitu kok ke glen"
Rian: "Ohh, ngga akan kaya gitu ke Glen, berati Lo bakal cari cowok kaya yang seperti
Glen."
Glen maju dan mendorong Rian saat mendengar ucapan rian yang keterlaluan.
Glen: "Lo ngga usah ikut campur urusan gue sama Shena"
Rian: "Gue temen lu, gue seneng Lo punya pacar tapi ngga gini caranya"
Iqbal: "Udah-udah ngga usah emosi!"
Rian: "Terus di manfaatin sama dia pakai sakitnya itu"
Glen: "Dia beneran sakit Rian."
Rian: "Ribuan orang sakit di dunia ini tapi ngga manja kaya dia!"
Glen: "Rian! ajalnya udah deket."
Rian: "Dari mana lo tau kalo ajalnya udah deket? Dari dia kan."
5
Rian: "Dia bisa ngaku ke Lo biar Lo kasihan dan Lo ketipu Glen."
Glen akan meninju Rian tapi di halangi langsung oleh Iqbal.
Iqbal: "Eh udah-udah! Glen kita lagi di acaranya orang."
Rian: “Gue cabut dari sini."
Iqbal dan rian pun kaget atas keberadaan glen di cafe itu. Glen melangkah pergi tapi Iqbal
terlihat menghalangi.
Iqbal: "Glen tunggu tunggu. duduk dulu kita ngobrol dulu ya."
Rian: "Harusnya Lo lega dong. bersyukur artinya Shena sadar kalo selama ini dia tuh
manfaatin Lo doang."
Glen: "Gue minta Lo berhenti ngejelekin Shena."
Rian: "Gue cuma ngomongin sesuai fakta."
Glen melangkah mendekati Rian untuk memukul cowok itu namun untungnya di halangi oleh
Iqbal.
Iqbal: "Glen Glen udah stop."
Glen: "Lo ngga ngerasain jadi gue yan, sejak ada Shena tiap gue bangun gue tau gue mau
ngapain. tiba-tiba gue punya tujuan hidup."
Rian: "Jadi budaknya Shena."
Glen: "Gue selalu bilang ke Shena kalo lo sahabat yang paling baik, yang paling jujur, ternyata
itu semua salah.”
6
Deringan telfon Glen membuat Glen segera mengangkatnya.
Glen: "Apa Shena ada di rumah sakit?!"
Saat mendapati kabar bahwa Shena di rumah sakit Glen meninggal kan temanya dan
langsung pergi ke rumah sakit. Saat sampai di rumah sakit Glen langsung ke rooftop rumah
sakit karena tadi dokter Andi mengatakan kalo Shena berada di rooftop rumah sakit.Glen
mendapati Shena tengah duduk di sebuah kursi yang memang tersedia di sana.Glen melangkah
mendekati Shena dan duduk di samping gadis itu