Anda di halaman 1dari 9

Minyak bumi memiliki istilah patroleum dalam Bahasa

Inggris. Patroleum berasal dari dua penggalan kata,


yaitu petru artinya karang dan oleum artinya minyak. Pada
dasarnya, ilmu yang mempelajari minyak bumi
merupakan ilmu yang mempelajari masa depan makhluk
hidup yang telah terkubur selama jutaan tahun.
Minyak bumi dijuluki sebagai emas hitam, karena terdiri
dari cairan yang kental berwarna hitam, kehijauan atau
merah tergantung komposisinya.
Oleh karena itu, minyak bumi yang masih mentah tadi
diolah agar menghasilkan produk-produk minyak bumi
yang penting dan berguna bagi kehidupan sehari-hari.
Hasil olahan minyak bumi tersebut dapat dimanfaatkan
di kehidupan manusia baik rumah tangga maupun
industri.
PROSES PEMBENTUKAN
MINYAK BUMI
Minyak bumi terbentuk dari pelapukan sisa-sisa organisme,
seperti tumbuhan, hewan, dan jasad-jasad renik yang tertimbun
dalam dasar lautan bersama lumpur selama jutaan tahun.
Lumpur tersebut kemudian berubah menjadi batuan sedimen
dan sisa-sisa organisme mengalami peruraian menjadi minyak
dan gas di bawah tekanan dan suhu tinggi.

Macquir (Perancis, 1758) ilmuwan yang pertama kali


mengemukakan bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan dan
hewan yang sudah mati.
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
1.FOTOSINTESA GANGGANG
Minyak bumi dibuat secara
alami, pertama tama dihasilkan
oleh ganggang yang
berfotosintesa, Ganggang
adalah biota terpenting dalam
menghasilkan minyak bumi yang
cenderung lebih menghasilkan
gas ketimbang minyak bumi.
Ganggang hidup didanau tawar
dan juga laut yang
mengumpulkan energi dari
matahari untuk fotosintesa
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
2.PEMBENTUKAN BATUAN INDUK
(SOURCE ROCK)
Proses terjadinya minyak bumi
selanjutnya adalah pembentukan
batuan induk. Batuan induk terbentuk
karena adanya ganggang yang sudah
mati terendapkan di cekungan
sedimen kemudian membentuk
Batuan Induk, batuan induk
merupakan batuan yang mempunyai
kandungan Carbon yang tinggi (High
Total Organic Carbon). Namun tidak
sembarang cekungan dapat menjadi
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
3.PENGENDAPAN BATUAN INDUK
Kemudian batuan induk tersebut tertimbun
oleh batuan lain selama jutaan tahun, salah
satu batuan yang menimbun Batuan Induk
ini yaitu batuan sarang. Semakin lama,
batuan lain akan menumpuk dan pada
dasarnya akan semakin tertekan kedalam
sehingga suhunya akan semakin bertambah.
Minyak terbentuk pada suhu antara 50
sampai dengan suhu 180 derajat Celsius.
Ketika suhu terus akan bertambah karena
cekungan itu semakin turun dalam yang
juga diikuti penambahan batuan penimbun,
maka suhu tinggi ini akan memasak karbon
yang ada menjadi gas.
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
4.PROSES AKHIR
Karbon terkena panas dan juga
bereaksi dengan hidrogen
membentuk hidrokarbon. Minyak
bumi yang dihasilkan oleh batuan
induk yang telah matang ini berupa
minyak mentah. Kekentalan minyak
bumi mentah lebih tinggi daripada air,
namun berat jenis lebih rendah dari
air sehingga minyak bumi cenderung
akan pergi ke atas. Ketika minyak
tersebut tertahan oleh sebuah bentuk
batuan yang menyerupai mangkok
Kandungan utama minyak bumi adalah senyawa
hidrokarbon sekitar 80-90%, di samping senyawa-senyawa
hidrokarbon, minyak bumi pada umumnya mengandung
unsur-unsur belerang, nitrogen, oksigen, dan logam
(khususnya vanadium, nikel, besi, dan tembaga) sekitar
10%.
Senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam minyak bumi
terdiri dari hidrokarbon alifatik jenuh dan tak jenuh, alisiklik
dan aromatic. Tetapi kandungan terbesar minyak bumi
adalah hidrokarbon jenuh yaitu alkana dan sikloalkana.
Indonesia mempunyai minyak bumi dengan kandungan
unsur belerang yang lebih sedikit dibandingkan minyak
bumidi Timur Tengah, sehingga minyak bumidi Indonesia
lebih baik kualitasnya.

Anda mungkin juga menyukai