Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN OBSERVASI

MINYAK BUMI

DISUSUN OLEH

NAMA : APRILLIA DIAH PITALOKA


KELAS : X ATPH 1

SMK NEGERI 9 KONAWE SELATAN


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas Laporan Observasi yang berjudul "Minyak Bumi" dengan tepat
waktu.
Laporan Observasi disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran. Selain itu, Laporan
Observasi ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya Laporan Observasi ini.
Penulis menyadari Laporan Observasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan Laporan Observasi ini

Mulyasari, 19 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2
A. Pembentukan Minyak Bumi............................................................................. 2
B. Pengolahan Minyak Bumi................................................................................. 5
C. Komposisi minyak bumi................................................................................... 6
D. Dampak Penggunaan Minyak Bumi................................................................. 7
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 9
A. Kesimpulan....................................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini tuntutan semakin tinggi, namun di sisi lain para penyedia pelayanan
dengan menggunakan keahlian para ilmuan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi. Tidak
hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang menyadari
bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak bumi? Bahkan
sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman bisa subur dan
menghasilkan berbagai macam hasil tanaman.
Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya dari
minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu
menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu tiada,
atau habis cadangannya?
Seperti yang telah kia ketahui bersama bahwa yang tergolong minyak bumi adalah
bensin, elpij, minyak tanah dan bahan bakar sejenis lainnya merupakan bahan alam yang
terjadi dalam waktu yang sangat lama yakni sekitar jutaan tahun. Minyak bumi tersebut
merupakan bahan bakar yang tak dapat diperbaharui (unrenawable resources). Sehingga,
kita harus se-efesien mungkin dalam menggunakannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembentukan minyak bumi ?
2. Bagaimana minyak bumi diolah hingga dapat digunakan ?
3. Apa komponen dari minyak bumi ?
4. Apa dampak penggunaan minyak bumi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui secara rinci tentang bagaimana proses pembentukan minyak bumi
dan komponen utama minyak bumi.
2. Untuk mengetahui dampak penggunaan minyak bumi.
3. Untuk mengetahui komposisi dari minyak bumi.
4. Untuk mengetahui minyak bumi diolah hingga dapat digunakan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembentukan Minyak Bumi

Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor


danindustriberasal dari minyak bumi,gas alam dan batu bara. Ketiga jenis tersebut bahan
bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehinggga disebut bahan bakar
fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan
yang mati sekitar 150 juta tahun yang lampau.Sisa-sisa organisme itu mengendap di
dasar lautan yang kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun
berubah menjadi batuan karena pengaruh suhu dan tekanan lapisan di atasnya. Sementara
itu,dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad
renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.Minyak dan
gas yangterbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu
karang .Minyak dangas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian
terkonsentrasi jikaterhalang oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas
alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan.
Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, seingga sebagian lautan menjadi daratan.
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori
pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak
bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi
lainnya.
Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh
para ahli, beberapa diantaranya adalah :
1. Teori Biogenesis ( organik )
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali
mengemukakanpendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan.

2
Kemudian M.W. Lamanosow(Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama.
Pendapat di atas juga didukung olehsarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler
(1909), Bruk (1936), Bearl (1938) danHofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak
dan gas bumi berasal dari organisme laut yangtelah mati berjuta-juta tahun yang lalu
dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
2. Teori Abiogenesis ( Anorganik )
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam
alkali,yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan
CO2membentuk asitilena.
Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk
akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi.
Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan
bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi
terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut
berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan
meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori
Biogenesis, karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang
seiring dengan berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai
kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul The
Occurrence and Origin of Oil and Gas menyatakan bahwa : “The type of oil is
dependent on the position in the depositionalbasin, and that the oils become lighter
in going basinward in any horizon. It certainly seemslikely that the depositional
environment would determine the type of oil formed and couldexert an influence on
the character of the oil for a long time, even thought there is evolution”
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran
kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir
dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang
berlawanan,dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada
arah pertama, karbondioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari
atmosfir oleh organismefotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2
dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan
dan mikroorganisme).Dalam proses ini,terjadi kebocoran kecil yang memungkinkan
satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskankembali ke atmosfir dalam bentuk

3
CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhir-nyamenjadi fosil yang dapat
terbakar. Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang
mengalami oksidasi selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari
karbonorganik dalam bentuk karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan
sedimen.
Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak)
diproduksi oleh makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk
mempertahankan diri, untuk berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan
makhluk hidup itu. Komponen yang dimaksud dapat berupa konstituen sel,
membran, pigmen, lemak, gula atau protein daritumbuh-tumbuhan, cendawan,
jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah dingin dan panas,
sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam airatau dalam tanah.
Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9 % senyawa karbon dan
makhluk hidup akan kembali mengalami siklus sebagal rantai makanan, sedangkan
sisanya 0,1 %senyawa karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang
merupakan cikal bakalsenyawa-senyawa fosil atau dikenal juga sebagai embrio
minyak bumi. Embrio inimengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah satu
tempat yang kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama aliran air
sehingga menumpuk di bawah dasar laut, dan ada juga karena perbedaan tekanan di
bawah laut muncul ke permukaan lalu menumpuk di permukaan dan ada pula yang
terendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya kecil. Embrio kecil ini
menumpuk dalam kondisi lingkungan lembab, gelap dan berbau tidak sedap di
antara mineral-mineral dan sedimen, lalu membentuk molekul besar yang dikenal
dengan geopolimer.
Senyawa-senyawa organik yang terpendam ini akan tetap dengan karakter
masing-masing yang spesifik sesuai dengan bahan dan lingkungan pembentukannya.
Selanjutnya senyawa organik ini akan mengalami proses geologi dalamperut bumi.
Pertama akan mengalami proses diagenesis, dimana senyawa organik danmakhluk
hidup sudah merupakan senyawa mati dan terkubur sampai 600 meter saja di
bawahpermukaan dan lingkungan bersuhu di bawah 50°C.
Pada kondisi ini senyawa-senyawa organik yang berasal dan makhluk hidup
mulai kehilangan gugus beroksigen akibat reaksi dekarboksilasi dan dehidratasi.
Semakin dalam pemendaman terjadi, semakin panas lingkungannya, penambahan
kedalaman 30 - 40 m akan menaikkan temperatur 1°C. Di kedalaman lebih dan 600

4
m sampai 3000 m, suhu pemendaman akan berkisar antara 50 - 150 °C, proses
geologi kedua yang disebut katagenesis akan berlangsung, maka geopolimer yang
terpendam mulal terurai akibat panas bumi. Komponen-komponen minyak bumi
pada proses ini mulai terbentuk dan senyawa–senyawa karakteristik yang berasal
dan makhluk hidup tertentu kembali dibebaskan darimolekul. Bila kedalaman terus
berlanjut ke arah pusat bumi, temperatur semakin naik, danjika kedalaman melebihi
3000 m dan suhu di atas 150°C, maka bahan-bahan organik dapat terurai menjadi
gas bermolekul kecil, dan proses ini disebut metagenesis.
Setelah proses geologi ini dilewati, minyak bumi sudah terbentuk bersama-
samadengan bio-marka. Fosil molekul yang sudah terbentuk ini akan mengalami
perpindahan(migrasi) karena kondisi lingkungan atau kerak bumi yang selalu
bergerak rata-rata se-jauh 5cm per tahun, sehingga akan ter-perangkap pada suatu
batuan berpori, atau selanjutnya akanbermigrasi membentuk suatu sumur minyak.
Apabila dicuplik batuan yang memenjara minyak ini (batuan induk) atau minyak
yang terperangkap dalam rongga bumi, akan ditemukan fosil senyawa-senyawa
organik. Fosil-fosil senyawa inilah yang ditentukan strukturnya menggunaan
beberapa metoda analisis, sehingga dapat menerangkan asal-usul fosil, bahan
pembentuk, migrasi minyak bumi serta hubungan antara suatu minyak bumi dengan
minyak bumi lain dan hubungan minyak bumi dengan batuan induk.
B. Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi
diperoleh denganmembuat sumur bor. Di Indonesia penambangan minyak terdapat di
berbagai tempat,misalnya Aceh, Sumatera Utara , Kalimantan , dan Irian Jaya.Minyak
mentah (crude oil )berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak
mentah belum dapatdigunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya,
tetapi harus diolah terlebih dahulu.
Minyak mentah (cruide oil ) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan
jumlah atomC-1 hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat seiring
bertambahnya jumlah atomC dalam molekulnya.Oleh karena itu pengolahan (pemurnian
=refining ) minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah
dipisahkan ke dalamkelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.Mula-mula
minyak mentah padasuhu sekitar 400°C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi.
Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke
bawah,sedangkanyang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian

5
atasmelalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu
dalam menara fraksionasi itusemakin rendah. Sehingga setiap kali komponen dengan titik
didih lebih tinggi akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya
lebih rendah naik ke atas. hidrokarbon rantai panjang dimana memiliki jumlah atom
karbon lebih banyak maka titik didihnya lebih tinggi.
Minyak Bumi dan gas alam terbentuk dari hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan
hewan yang tertimbun dalam kerak bumi selama jutaan tahun. Akibat pengaruh suhu dan
tekanan tinggi selama jutaan tahun, sisa tumbuhan dan hewan tersebut berubah menjadi
minyak bumi. Minyak bumi yang terjadi merembes ke atas dan terkumpul dalam batuan
reservoir, yaitu batuan berpori yang dapat ditembus oleh minyak bumi. Jika penumpukan
minyak ini banyak jumlahnya dan menguntungkan, maka akan dilakukan pengeboran.
Suatu contoh anjungan pengeboran minyak lepas di pantai . minyak mentah yang
diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tanki atau
ke kilang minyak. Di indonesia penambangan minyak terdapat di berbagai tempat, seperti
misalnya Aceh, Sumatra Utara, Pulau Jawa, Riau, Kalimantan dan Irian Jaya.
Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau. Pengolahan
minyak bumi dimulai dengan memnasakan minyak mentah pada suhu sekitar 4000C,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi di mana akan terjadi pemisahan
berdasarkan perbedaan titih didih. Komponen yang titik didihnya lenih tinggi akan tetap
berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap dan naik ke bagian tas, suhu semaki rendah , sehingga setiap kali komponen
dengan titik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Demikian selanjutnya, sehingga berupa gas. Komponen yang mencapai puncak menara
adalah komponen pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas itu disebut
gas petroleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas petroleum dicairkan sehingga
diperoleh LPG (liquified Petroleum Gas)
C. Komposisi minyak bumi
Minyak bumi adalah suatu capuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon.Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama alkana,
kemudiansikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena
dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
Komposisi minyak bumisngat bervariasi dari suatu sumur ke sumur lainnya dan dari
suatu daerah ke daerah lain.

6
D. Dampak Penggunaan Minyak Bumi
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk
memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa
dampak negatif penggunaan energi fosil terhadap manusia dan lingkungan:
a. Dampak Bagi Cuaca Dan Iklim.
Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak
bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2),
nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran
udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara,
setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran
bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari
proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di
udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara,
setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang
teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan
terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan
membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam
kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya
lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai
“hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai)
menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan
terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung
menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Proses terjadinya hujan asam.
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas
NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan
kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat
menghalangi jangkauan mata dalam memandang.

7
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke
udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer
meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2
tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi
sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan
iklim dan kenaikan permukaan air laut. Proses terjadinya efek rumah kaca.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara
lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas
metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan
global
b. Dampak Terhadap Perairan.
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan
minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan
lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat
menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan
oleh kesalahan manusia. Pencemaran air oleh minyak bumi umumnya disebabkan
oleh pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Di laut sering terjadi
pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor. Adanya minyak pada permukaan air
menghalangi kontak antara air dengan udara sehingga kadar oksigen berkurang.
c. Dampak Terhadap Tanah.
Dampak penggunaan energi terhadap tanahdapat diketahui, misalnya dari
pertambahan batu bara. Msalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama
dalam pertambangan terbuka (Open Pit MiniJika terhirup dan masuk ke tubuh,
sebagian besar akan ditimbun dalam tulang. Ketika orang mengalami stres, pebe
diremobilisasi dari tulang dan masuk ke peredaran darah sehingga menimbulkan
risiko keracunan. Dalam jangka panjang, penimbunan pebe bisa berbahaya.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 minyak bumi berada pada lapisan bawah permukaan laut.
 minyak bumi terbentuk dari fosil makhluk hidup yang telah mati.
 minyak bumi terbentuk dalam waktu jutaan tahun.
 minyak bumi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
 minyak bumi juga bisa membahayakan kehidupan manusia jika dipergunakan secara
boros atau berlebihan.
B. Saran
Jadi gunakanlah minyak bumi se-efisien mungkin, kurangi pemakaian alat
transportasi bermotor. Karena pemakaian minyak bumi yang berlebihan juga dapat
menyebabkan pembakaran yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan polusi. Karena
selain dapat mengurangi polusi penghematan juga dapat menyimpan minyak bumi untuk
kehidupan di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai