Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MINYAK BUMI
MAKALAH INI DIBUAT SEBAGAI BUKTI HASIL KERJA KELOMPOK

DI SUSUN OLEH

1. UMMI HAFIZA
2. PUTRI NURAINI
3. RORO AZWANISA SIREGAR
4. FIFIANNA AURILLIA NURSYAFITRI
5. HUSNUL BUKHORI

MADRASAH ALIYAH NEGERI BATU BARA


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr,Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Selain itu, kami juga memanjatkan puji dan syukur atas limpahan
berkah dan hidayah-Nya kepada kita sekalian, dalam kehidupan kita masih
dapat menjalankan kewajiban serta tugas yang telah di berikan kepada kita
semua. Semoga kita senantiasa mendapat petunjuk dan perlindungan-Nya. Dan
dengan izin-Nya pula, Alhamdulillah niat dan tekad dalam menyelesaikan
susunan makalah tentang “MINYAK BUMI” dapat terselesaikan dengan baik.

Kami berharap makalah yang kami sampaikan sebaik mungkin dapat


bemanfaat bagi penulis serta pembaca sekalian. Walau demikian kami
menyadari masih banyak kekurangan penyusunan kata yang terdapat dalam
makalah ini. Oleh karna itu kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam penyampaian materi ini, sehingga kami membuka dan menerima saran
serta kritik bagi seluruh pembaca demi perbaikan serta penyempurnaan
makalah ini.

Kami menyampaikan Terima kasih kepada Bapak Erwinsyah, selaku


Guru Kimia. Kami berharap apa yang kami sampaikan dalam makalah ini
dapat menambah wawasan juga ilmu bagi kita semua. Atas perhatian serta
waktunya Kami sampaikan, Terima Kasih.

Lima puluh, 31 agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i

DAFTAR ISI .....................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................................................

1.1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1


1.1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN .......................................................................................................

2.1 Proses terbentuknya minyak bumi..................................................................................2


2.2 Proses pengolahan minyak bumi ...................................................................................2
2.3 Mutu bensin .....................................................................................................4
2.4 Dampak Pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya.............................................6
2.5 Manfaat minyak bumi dalam khidupan sehari-hari........................................................7

BAB III : PENUTUP .......................................................................................................


3.1 Kesimpulan .....................................................................................................8
3.2 Saran .....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak bumi adalah suatu campuran cairan yang terdiri dari berjuta-juta senyawa
kimiayang paling banyak adalah senyawa hidrokarbon yang terbentuk dari dekomposisi
yang dihasilkan oleh fosil tumbuh-tumbuhan dan hewan. Terdapat dua golongan produk
jadi yang dihasilkan oleh kilang minyak, yaitu produk bahan bakar minyak (BBM) dan
produk bukan bahan bakar minyak (BBBM). Yang termasuk BBBM ialah: LPG, pelarut,
minyak pelumas, gemuk, aspal, malam parafin, hitam karbon dan kokas. Yang termasuk
produk bahan bakar minyak (BBM) adalah LPG, bensin motor, bensin penerbangan,
kerosin, bahan bakar diesel, minyak bakar, minyak pelumas, malam minyak bumi dan aspal.
Bensin merupakan fraksi minyak bumi komersial yang paling banyak diproduksi dan
digunakan sebab bensin berfungsi sebagai bahan bakar kendaraan yang menjadi alat
transportasi manusia sehari-hari (Hardjono,A.2001). Penemuan bahan bakar fosil telah
merubah perilaku manusia. Perkembangan teknologi transportasi serta industri didunia
membuat manusia tergantung pada ketersediaan minyak bumi sebagai sumber energy

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana proses terjadinya minyak bumi
b. Bagaimana pengolahan minyak bumi
c. Apa itu mutu bensin?
d. Apa saja dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya
e. Apa saja manfaat minyak bumi dalam kehidupan sehari hari?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
a. Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.
b. Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PROSES TERBENTUKNYA MINYAK BUMI


Minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai macam sisa-sisa organisme, seperti
tumbuhan, hewan, dan jasad-jasad renik yang sudah tertimbun dalam dasar lautan bersama
lumpur selama jutaan tahun lamanya. Lumpur tersebut akan berubah menjadi berbagai batuan
sedimen yang berpori, sedangkan sisa-sisa organisme akan bergerak ke tempat yang tekanannya
rendah dan terkumpul pada sebuah daerah perangkap, yaitu batuan kedap. Gas alam, minyak, dan
air akan terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Pada rongga bagian atas ada gas alam,
sedangkan cairan minyak mengambang di atas deposit air. Bila diurutkan maka akan membentuk:
Karena asal minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa organisme, minyak bumi dan gas alam sering
juga disebut sebagai bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tergolong sumber daya alam yang tak
terbarukan. Proses terbentuknya minyak bumi yang sangat lama menjadi alasan dari hal ini.

2.2 PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI

1. Proses Destilasi

Proses pengolahan minyak bumi yang pertama adalah proses destilasi. Destilasi merupakan
proses pemisahan fraksi-fraksi yang terdapat di minyak bumi, di mana pemisahan fraksi tersebut
berdasarkan pada perbedaan titik didih. Mengenal Industri Teknologi beserta cara Kerja dan
Perannya dalam Perusahaan Proses ini biasanya dilakukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang
kedap terhadap udara. Awalnya minyak mentah akan dialirkan ke dalam tabung tersebut dan
kemudian dipanaskan dalam tekanan 1 atmosfer pada suhu 370 derajat celcius.

Setelah itu, hasil dari fraksi-fraksi tersebut nantinya akan dipisahkan, di mana fraksi yang
memiliki titik didih terendah akan menempati bagian atas tabung, sedangkan fraksi yang memiliki
titik didih tinggi akan menempati bagian dasar tabung.
Hasil dari proses destilasi ini antara lain adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin dan
aspal. Akan tetapi, semua hasil tersebut belum menjadi bahan siap pakai karena belum melewati
tahapan selanjutnya.
2. Proses Cracking
Proses pengolahan minyak bumi yang selanjutnya adalah tahap cracking. Cracking
merupakan proses pengolahan minyak bumi yang memiliki tujuan untuk menguraikan molekul-
molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul hidrokarbon yang memiliki ukuran lebih
kecil. Proses cracking ini sering biasa disebut juga dengan proses refinery.

3. Proses Reforming
Proses pengolahan minyak bumi yang selanjutnya adalah proses reforming. Reforming
merupakan proses mengubah struktur pada molekul fraksi yang mutunya buruk menjadi molekul
fraksi yang mutunya akan lebih baik.
Proses reforming ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode katalis atau proses
pemanasan. Karena proses reforming ini bertujuan untuk mengubah struktur pada molekul fraksi
maka proses ini dapat disebut juga dengan proses isomerasi.

4. Proses Polimerasi dan Alkilasi


Proses pengolahan minyak bumi tahap selanjutnya adalah proses polimerasi dan alkilasi.
Setelah adanya perbaikan/perubahan struktur molekul fraksi dilanjutkan dengan proses alkilasi
yaitu proses penambahan jumlah atom pada suatu fraksi sehingga molekul fraksi tersebut menjadi
lebih panjang dan bercabang. Pada proses alkilasi ini biasanya menggunakan bahan tambahan
katalis asam yang kuat seperti H2SO4, HCL, atau AlCl3 (asam Lewis).
Sedangkan proses polimerasi yaitu proses penggabungan antara molekul-molekul kecil menjadi
molekul yang lebih besar dalam sebuah fraksi sehingga mutu dari produk akhir menjadi
meningkat.
Jadi pada tahap ini molekul fraksi akan melalui tahap alkilasi terlebih dahulu lalu kemudian
melalui tahap polimerasi sehingga membentuk sebuah molekul fraksi yang panjang dimana
molekul fraksi tersebut mutunya sudah meningkat.

2. Proses Treating

Proses pengolahan minyak bumi yang kelima adalah proses treating. Treating merupakan
proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap eliminasi bahan-bahan pengotor yang terlibat
dalam proses pengolahan.
Bahan-bahan yang dihilangkan dalam proses treating ini antara lain adalah bau tidak sedap yang
dihilangkan melalui proses copper sweetening and doctor treating, parafin yang dihilangkan
melalui proses solvent dewaxing, lumpur dan warna yang dihilangkan melalui proses acid
treatment, aspal yang dihilangkan melalui proses deasphalting dan terakhir belerang melalui
proses desulfurizing.
Inti dari proses ini adalah mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan mutu dalam proses
pengolahan minyak mentah ini sehingga hasil akhirnya nanti mutunya akan bertambah.

3. Proses Blending

Proses pengolahan minyak bumi pada tahapan terakhir adalah proses blending. Blending
merupakan proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk siap pakai dengan cara
menambahkan bahan-bahan aktif ke dalam fraksi minyak bumi.
Salah satu bahan aktif yang digunakan adalah TEL (tetra ethyl lead). TEL ini merupakan bahan
aditif yang digunakan untuk menaikkan bilangan oktan bensin. Setelah melalui proses ini maka
hasil dari pengolahan minyak bumi mutunya menjadi lebih baik dan menjadi bahan yang siap
pakai.

2.3 MUTU BENSIN


Bensin merupakan salah satu bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan
penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki
rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang
diinginkan. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas yang paling banyak digunakan di
barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik,
terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.
Proses penambahan zat aditif ini disebut dengan Blending. Dewasa ini, tersedia 3 jenis bensin
yang disediakan oleh pertamina untuk Indonesia , yaitu Premium, Petamax, dan Pertamax Plus.
Ketiganya mempunyai mutu yang berbeda.
Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang
ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukannya, semakin baik
mutunya, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar, yaiu pembakaran terjadi
terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan megakibatkan boros bahan
bakar dan mengurangi peforma mesin serta dapat merusak mesin. Untuk menentukan nilai oktan,
dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu ”isooktana” dan n-hepatana. Kedua
senyawa ini adalah dua diantara banyak macam senyawa yang tedapat dalam bensin. Isooktana
menghasilkan ketukan paling sedikit dan dibei nilai oktan 100. sedangkan n-heptana
menyebabkan keukan terbanyak. Berikut Perbandingan Ketiga bahan bakar tersebut:
a. Bensin premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang
jernih dan mengandung timbal. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang
memiliki rantai C5-C10. Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang
paling populer di Indonesia. Premium di Indonesia dipasarkan oleh Pertamina dengan
harga yang relatif murah karena memperoleh subsidi dari APBN RI. Premium merupakan
BBM dengan oktan terendah di antara BBM untuk kendaraan bermotor lainnya, yakni
hanya 88. Pada umumnya, Premium digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor
bermesin bensin, seperti: mobil, sepeda motor, motor tempel, dan lain-lain.
 Menggunakan tambahan pewarna dye
 Mempunyai Nilai Oktan 88
 Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak
b. Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, seperti halnya
Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi tanpa timbal. Pertamax
dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannnya di kilang minyak.
2.3 DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR DAN CARA MENGATASINYA

Penggunaan bahan bakar di sektor tranportasi dan industri memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan di sekitar

1. Gas karbon dioksida (CO2)


Polutan gas CO2 yang melebihi batas mengakibatkan gangguan pernapasan dan
meningkatnya suhu bumi yang disebut efek rumah kaca (global warming).
2. Gas karbon monoksida (CO)
Gas CO mempunyai ambang batas di udara 32 ppn, dalam darah bereaksi dengan hemoglobin
membentuk COHb yang bersifat racun, menyebabkan kematian.
3. Partikulat
Partikulat berupa karbon (C) dan timbal (Pb) dapat menimbulkan iritasi pada kulit, mata
perih, gangguan saluran pernafasan dan merusak ginjal.
3. Gas SO2 dan NO2, NO3
Gas sulfur dioksida (SO2) menimbulkan iritasi dan hujan asam yang bersifat korosif, oksida
NOx menghasilkan asap kabut (smog).
Setelah melakukan banyak penelitian menyebutkan bahwa gas buang ini menyumbangkan
lebih dari separuh zat beracun diudara. Gas beracun ini menyebabkan kerusakan pada lapisan
ozon, sehingga memicu pemanasan global.
World Health Organization (WHO) mencatat sedikitnya 7 juta orang meninggal tiap
tahunnya di akibatkan paparan polusi udara. Selain itu, populasi udara akibat gas buangan
kendaraan bermotor juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada manusia,mali dari
tingkat rendah hingga serius.

2.4 Cara Mengurangi Dampak Pembakaran Bahan Bakar


Untuk mengurangi dampak negatif dari pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan,
berikut ada beberapa cara mengurangi dampak pembakaran bahan bakar, yaitu:

1. Penghijauan atau pembuatan taman kota untuk melindungi lingkungan dan mengubah gas
buang CO2 menjadi O2 melalui proses fotosintesis.
2. Menggunakan sel bahan bakar melibatkan reaksi antara O2 dan H2 dengan produk reaksi
yang ramah lingkungan yaitu H2O.
3. Menerapkan penggunaan konverter kebalik pada sistem buangan kendaraan bermotor
untuk mengubah gas buang CO2 menjadi lebih aman.
4. Penggunaan EFI atau Electronic Fuel Injection pada sistem bahan bakar kendaraan untuk
mengurangi emisi gas polutan.

2.5 Manfaat Minyak Bumi Dalam Kehidupan Sehari hari

Minyak bumi atau senyawa hidrokarbon adalah senyawa organic yang mengandung ataom
C (karbon) dan atom H (hydrogen) secara keseluruhan. Hidrokarbon merupakan senyawa yang
terjadi secara alami dan senyawa ini menyusun minyak mentah, gas alam, batubara, dan
suumber energy penting lainnya. Dalam kehidupan sehari hari banyak kita temui senyawa
hidrokarbon, yaitu:

1) Gas metana digunakan sebagai bahan bakar


2) Etena digunakan sebagai bahan obat bius
3) Propana dan butane digunakan segabai LGP bentuk cair
4) Methanol sebagai bahan pembuatan formaldehida,pembuat serat dan campuran bahan
bakar
5) Etanol digunakan sebagai bahan bakar dan pembuat asam asetat
6) Polipropena digunakan sebagai bahan botol plastic, bahan perahu, dan tali plastik
7) Isomer heptena dan oktana digunakan sebagai bahan pembuatan bensin
8) Polietilena digunakan sebagai kantong plastic dan plastic pembungkus (sampul)
9) PVC digunakan sebagai bahan pembuatan pipa pralon dan pelapis lantai
10) Gliserol digunakan sebagai bahan kosmetik dan pelembab
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

 Minyak bumi adalah minyak mentah yang terbentuk secara alami dalam batuan endapan
dan sebagian besar terdiri dari hidrokarbon. Sementara itu, gas alam adalah campuran gas-gas
yang mudah terbakar dan sebagian besar terdiri dari hidrokarbon. Karena komponen-komponen
yang terkandung dalam minyak bumi sangat banyak, maja untuk memisahkan komponen-
komponen tersebut digunakan destilasi bertingkat. Pada proses destilasi bertingkat ini,
komponen-komponen minyak bumi dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih dari masing-
masing komponen.

Kualitas bensin dapat ditentukan berdasarkan bilangan oktan. Untuk menentukan bilangan
oktan, digunakan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu n-heptana (alkana rantai lurus) dan
isooktana (alkana bercabang) yang keduanya merupakan senyawa yang terdapat dalam bensin.
Untuk meningkatkan kualitas bensin atau meningkatkan bilangan oktan, pada bensin tersebut
ditambahkan suatu zat additif antara lain TEL, ETBE, TAME, MTBE yang berguna untuk
mengurangi ketukan..

Pembakaran bahan bakar fosil menimbulkan pencemaran. Polusi terutama disebakan


adanya pengotor dan aditif dalam bahan bakar, serta pembakaran tidak sempurna. Peningkatan
kadar CO2 dapat menyebabkan pemanasan global melalui efek rumah kaca.Karbon monoksida
mengganggu pernapasan karena mengikat hemoglobin.

3.2 SARAN

Seperti yang kita ketahui minyak bumi adalah salah satu sumber daya yang tidak dapat di
perbaharui. Oleh karna ini penggunaan minyak bumi harus di hemat,sebagai konsumen kita harus
menggunakan minyak bumi sebaik mungkin dikarenakan banyaknya kelalaian seseorang dalam
mengelolah minyak bumi biasanya ini di sebabkan rasa berkuasa atau rasa tidak peduli.
Daftar Pustaka

Nana Sutresna. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Penerbit Grafindo Media Pratama
Rufaida, Dyah, dkk. 2012. Kimia SMA/MA Kelas X Semester 2. Klaten: Intan Pariwara Nawawi,
Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi, Penggalian, Pengerjaan dan Pemakaiannya.
Penerbit Buku Teknik: Jakarta.
Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry. Second
Edition. Applied Science Publisher: London
https://kumparan.com/kabar-harian/dampak-pembakaran-bahan-bakar-terhadap-lingkungan-dan-
cara-mengatasinya-1xO9v4pJQiu/full

https://brainly.co.id/tugas/23977324

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/minyak-bumi-pembentukan-komposisi-pengolahan-dan-
fraksi-fraksinya

http://eprints.ums.ac.id/16267/3/BAB_I_jeen.pdf

Anda mungkin juga menyukai