Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH KIMIA

MINYAK BUMI

DISUSUN OLEH :
Nama : Anisa Resa Junita
Kelas : XI MIA 3
Guru Pembimbing : Dra. Hj. Tri Essy Risanti

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini berjudul
“Tugas Makalah Kimia mengenai Minyak Bumi.”

Penyusunan makalah ini mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Oleh


karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada orang
tua, guru-guru, teman-teman dan pihak lainnya yang telah memberikan bantuan
dan dukungan dalam proses penyusunan makalah.

Dalam pembuatan makalah, penulis menyadari bahwa masih terdapat


banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mohon bantuan dari
berbagai pihak untuk memberikan kritik dan saran agar dapat menjadi pedoman
penulis untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya. Semoga makalah ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Palembang, Agustus 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 5
1.1. Latar Belakang............................................................................... 5
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................... 5
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian...................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian......................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 7
2.1. Komposisi Minyak Bumi............................................................... 7
2.1.1. Alkana................................................................................... 7
2.1.2. Silkoalkana............................................................................ 8
2.1.3. Hidrokarbon Aromatik.......................................................... 8
2.2. Teori Pembentukan Minyak Bumi................................................. 9
2.2.1.Teori Pembentukan Minyak Bumi......................................... 9
2.2.1.1. Teori Biogenetik...................................................... 9
2.2.1.2. Teori Anorganik....................................................... 9
2.2.1.3. Teori Duplex............................................................ 10
2.2.2. Proses Pembentukan Minyak Bumi...................................... 10
2.3. Pengolahan Minyak Bumi.............................................................. 12
2.3.1. Proses Destilasi..................................................................... 12
2.3.2. Proses Cracking.................................................................... 12
2.3.3. Proses Reforming.................................................................. 13
2.3.4. Proses Polimerisasi dan Alkilasi........................................... 14
2.3.5. Proses Treating..................................................................... 14
2.3.6. Proses Blending..................................................................... 15
2.4. Bensin............................................................................................ 15
2.5. Asap Buang Kendaraan Bermotor................................................. 16

3
BAB III PENUTUP............................................................................................ 17
3.1. Kesimpulan.................................................................................... 17
3.2. Saran.............................................................................................. 17

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Alam semesta kita ini memiliki banyak sekali sumber energi di dalamnya.
Mulai dari air dan sinar matahari, hingga batu bara dan minyak bumi. Sumber
energi merupakan segala sesuatu di sekitar kita yang mampu menghasilkan
energi. Sumber energi itu sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu sumber energi
terbarukan dan sumber energi tidak terbarukan. Sumber energi terbarukan adalah
sumber energi yang dapat dipakai secara terus menerus tanpa khawatir dapat
habis. Sumber energi jenis ini jumlahnya terbatas dan tidak dapat diperbarui
walaupun ada yang bisa diperbaharui tetapi memerlukan waktu yang sangat lama.
Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali sumber energi yang dapat
digunakan oleh masyarakat. Mulai dari sumber energi terbarukan maupun sumber
energi yang tidak terbarukan. Contoh dari sumber energi terbarukan yang ada di
Indonesia adalah air, sinar matahari, angin, dan lain-lain. Adapun contoh dari
sumber energi tidak terbarukan yang ada di Indonesia adalah batu bara, gas alam
dan minyak bumi.
Minyak bumi itu sendiri merupakan salah satu bahan bakar yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat. Minyak bumi ini telah kita gunakan dalam
industri-industri sejak era revolusi industri. Di dalam makalah ini, penulis akan
menjabarkan beberapa hal mengenai minyak bumi. Oleh karena itu, penulis
membuat makalah ini dengan judul “Tugas Makalah Kimia mengenai Minyak
Bumi”

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah, “Apa itu minyak
bumi?”

5
1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui komposisi, proses pengolahan, dan pembentukan


dari minyak bumi
2. Untuk mendapatkan informasi mengenai bensin dan asap kendaraan
bermotor

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi,


proses pengolahan, dan pembentukan dari minyak bumi
2. Sebagai sarana untuk mengetahui mengenai bensin dan asap
kendaraan bermotor

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Komposisi Minyak Bumi

Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda.


Perbedaan ini tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara
pembentukan. Minyak dari Indonesia mengandung banyak senyawa aromatik
seperti benzena, sedangkan minyak bumi dari Rusia mengandung banyak
senyawa sikloalkana seperti sikloheksana. Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, diketahui bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-macam
senyawa hidrokarbon. Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut :

2.1.1. Alkana

Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi


adalah n-alkana dan isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus
dan tidak bercabang, contoh n-oktana.

Gambar 1.1.

Isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai


atom C tersier dan bercabang, contoh isooktana.

Gambar 1.2.

7
Alkana disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa hidrokarbon
tersatuasi yang mengandung rantai lurus atau bercabang yang molekulnya
hanya terdiri atas atom karbon (C) dan hidrogen (H).

2.1.2. Silkoalkana

Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan


berbentuk cincin. Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi
adalah siklopentana seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti
etil sikloheksana.

Gambar 1.3.

Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena. Naptena adalah


senyawa hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan
rangkap pada karbonnya. Naptena memiliki rumus umum CnH2n dan
mempunyai ciri-ciri mirip alkana tetapi mempunyai titik didih yang lebih
tinggi.

2.1.3. Hidrokarbon Aromatik

Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi,


memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada
struktur ini, atom hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan rumus
umum CnHn. Jika hidrokarbon aromatik dibakar, akan menimbulkan asap
hitam pekat dan beberapa bersifat karsinogen (menyebabkan kanker).

8
Senyawa hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah
senyawa benzena, contoh etil benzena.

Gambar 1.4.

2.2. Pembentukan Minyak Bumi

2.2.1. Teori Pembentukan Minyak Bumi

Berikut ini merupakan 3 teori pembentukan minyak bumi :

2.2.1.1. Teori Biogenetik

Teori ini menyebutkan bahwa minyak bumi dan gas


alam terbentuk dari beraneka jasad organik seperti hewan dan
tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan pasir dan lumpur.
Kemudian endapan lumpur ini menghanyutkan senyawa
pembentuk minyak bumi ini dari sungai menuju ke laut dan
mengendap di dasar lautun selama jutaan tahun. Akibat pengaruh
waktu, temperatur dan tekanan lapisan batuan di atasnya
menyebabkan organisme itu menjadi bintik-bintik minyak ataupun
gas.

2.2.1.2. Teori Anorganik

Teori menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk


karena aktivitas bakteri. Unsur seperti oksigen, belerang dan
nitrogen dari zat yang terkubur akibat aktivitas bakteri berubah
menjadi zat minyak yang berisi hidrokarbon.

9
2.2.1.3. Teori Duplex

Teori ini merupakan teori yang banyak digunakan oleh


kalangan luas karena menggabungkan Teori Biogenetik dengan
Anorganik yang menjelaskan bahwa minyak bumi dan gas alam
terbentuk dari berbagai jenis organisme laut baik hewan maupun
tumbuhan.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka
endapan lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak
yang berasal dari lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak
dikenal sebagai batuan induk (Source Rock).
Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju
tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di
tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).

2.2.2. Proses Pembentukan Minyak Bumi

Berikut ini adalah proses dari pembentukan minyak bumi :

1. Fotosintesa Ganggang

Gambar 1.5.

10
2. Pembentukan Batuan Induk (Source Rock)

Gambar 1.6.

3. Pengendapan Batuan Induk

Gambar 1.7.

4. Proses Akhir

Gambar 1.8.

11
2.3. Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi adalah minyak mentah (crude oil) berwujud cairan kental
berwarna hitam yang belum dapat dimanfaatkan. Kemudian agar dapat
dimanfaatkan, minyak bumi harus mengalami proses pengolahan dahulu.
Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui 6 proses, yaitu :

2.3.1. Proses Destilasi

Destilasi adalah proses pemisahan fraksi-fraksi yang ada di


minyak bumi, dimana pemisahan fraksi tersebut berdasarkan pada
perbedaan titik didih. Pada proses ini biasanya dilakukan pada sebuah
wadah tabung tinggi yang kedap terhadap udara. Awalnya minyak mentah
akan dialirkan ke dalam tabung tersebut dan kemudian dipanaskan dalam
tekanan 1 atmosfer pada suhu 370 derajat Celcius.
Selanjutnya hasil dari fraks-fraksi tersebut nantinya dipisahkan,
dimana fraksi yang memiliki titik didih terendah akan menempati bagian
atas tabung, sedangkan fraksi yang memiliki titik didih tinggi akan
menempati bagian dasar tabung. Hasil dari proses destilasi ini antara lain
adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin dan aspal. Dimana
semua hasil tersebut belum menjadi bahan siap pakai karena belum
melewati tahap-tahapan selanjutnya.

2.3.2. Proses Cracking

Cracking adalah proses pengolahan minyak bumi yang bertujuan


untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi
molekul hidrokarbon yang lebih kecil. Proses crakcing ini sering disebut
sebagai proses refinery. Secara umum proses cracking ini dapat dilakukan
dengan 3 cara, yaitu :

1. Thermal Cracking

Thermal cracking adalah proses pemecahan rantai senyawa


hidrokarbon yang memiliki rantai panjang menjadi senyawa

12
hidrokarbon dengan rantai yang lebih kecil melalui proses katalis /
pemanasan. Adapun suhu yang dapat digunakan yaitu 800 derajat
Celcius dan dalam tekanan 700 kpa. Tujuan dari proses ini adalah
untuk mendapatkan fraksi minyak bumi dengan cara boiling range
yang lebih rendah dari umpannya.

2. Catalytic Cracking

Catalytic cracking adalah proses cracking yang menggunakan


suhu tinggi dengan tekanan yang rendah. Proses ini menggunakan
katalis sebagai media untuk mempercepat laju reaksi fraksi. Pada
umumnya reaksi proses perengkahan katalis ini menggunakan
mekanisme perengkahan ion karbonium, dimana pada mulanya
katalis yang bersifat asam akan menambahkan proton ke dalam
molekul olevin ataupun menarik ion hidrida dari senyawa alkana
sehingga hal ini menyebabkan terbentuknya ion karbonium.

3. Hidrocracking

Hidrocracking adalah kombinasi dari proses thermal cracking


dan catalytic cracking yang menghasilkan senyawa jenuh. Proses
hidrocracking ini dilakukan dalam tekanan yang tinggi, beberapa
hasil dari proses hidrocracking ini antara lain bensin dan bahan
bakar jet. Kelebihan dari proses ini adalah memiliki kandungan
sulfur yang terdapat pada fraksi, dimana sulfurnya akan diubah
menjadi senyawa hidrogen sulfida sehingga proses pelepasan
sulfur akan menjadi lebih mudah.

2.3.3. Proses Reforming

Proses reforming adalah proses merubah struktur pada molekul


fraksi yang mutunya buruk menjadi molekul fraksi yang mutunya lebih
baik. Pada proses reforming ini dapat dilakukan dengan menggunakan
katalis atau proses pemanasan. Karena proses reforming ini bertujuan

13
untuk merubah struktur pada molekul fraksi maka proses reforming ini
dapat disebut juga sebagai proses isomerasi.

2.3.4. Proses Polimerasi dan Alkilasi

Proses alkilasi adalah proses penambahan jumlah atom pada suatu


fraksi sehingga molekul sebuah fraksi tersebut menjadi lebih panjang dan
bercabang. Pada proses alkilasi ini menggunakan bahan tambahan katalis
asam yang kuat seperti H2SO4, HCL atau AlCl3 (asam Lewis).
Sedangkan proses polimerasi adalah proses penggabungan antara
molekul-molekul kecil menjadi molekul yang lebih besar dalam sebuah
fraksi sehingga mutu dari produk akhir menjadi meningkat. Jadi pada
tahap ini molekul fraksi akan melalui tahap alkilasi terlebih dahulu lalu
kemudian melalui tahap polimerasi sehingga membentuk sebuah molekul
fraksi yang panjang dimana molekul fraksi tersebut mutunya sudah
meningkat.

2.3.5. Proses Treating

Treating adalah proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui


tahap eliminasi bahan-bahan pengotor yang terlibat dalam proses
pengolahan. Bahan-bahan yang dihilangkan dalam proses treating ini
antara lain bau tidak sedap yang dihilangkan melalui proses copper
sweetening and doctor treating, parafin yang dihilangkan melalui proses
solvent dewaxing, lumpur dan warna yang dihilangkan melalui proses acid
treatment, aspal yang dihilangkan melalui proses deasphalting dan
terakhir belerang melalui proses desulfurizing. Inti dari proses ini adalah
mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan mutu dalam proses
pengolahan minyak mentah ini sehingga hasil akhirnya nanti mutunya
akan bertambah.

14
2.3.6. Proses Blending

Blending adalah proses yang dilakukan untuk meningkatkan


kualitas produk siap pakai dengan cara menambahkan bahan-bahan
aditif ke dalam fraksi minyak bumi. Salah satu bahan aktif yang
digunakan adalah TEL (tetra ethyl lead). TEL ini merupakan bahan aditif
yang digunakan untuk menaikkan bilangan oktan bensin. Setelah melalui
proses ini maka hasil dari pengolahan minyak bumi mutunya menjadi
lebih baik dan menjadi bahan yang siap pakai.

2.4. Bensin

Bensin atau gasoline (Amerika) atau petrol (Inggris) adalah salah


satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan
bermotor roda dua, tiga, dan empat. Secara sederhana, bensin tersusun
dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan C11.
Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari
hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan yang lainnya
sehingga membentuk rantai.
Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang
dipompa dari perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini
mengandung hidrokarbon ; atom-atom karbon dalam minyak mentah ini
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai
yang panjangnya yang berbeda-beda. Molekul hidrokarbon dengan
panjang yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda pula. CH4
(metana) merupakan molekul paling “ringan”; bertambahnya atom C
dalam rantai tersebut akan membuatnya semakin “berat”. Empat molekul
pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propana, dan butana. Dalam
temperatur dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik
didih masing-masing -107, -67,-43 dan -18 derajat C. Berikutnya, dari C5
sampai dengan C18 berwujud cair, dan mulai dari C19 ke atas berwujud
padat.

15
Dengan bertambah panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan
titik didihnya, sehingga pemisahan hidrokarbon ini dilakukan dengan cara
distilasi. Prinsip inilah yang diterapkan di pengilangan minyak untuk
memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.

2.5. Asap Buang Kendaraan Bermotor

Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang beredar di


masyarakat menyebabkan emisi gas buang juga semakin meningkat.
Emisi gas buang itu sendiri adalah sisa hasil dari suatu proses pembakaran
bahan bakar di dalam mesin. Komposisi emisi gas buang berupa air
(H2O), gas karbon monooksida (CO) yang beracun, karbon dioksida (CO 2)
yang merupakan gas rumah kaca, sulfur (SOx), senyawa nitrogen oksida
(NOx), senyawa hidro carbon (HC) dan partikulat debu termasuk timbel
(PB) sebagai akibat ketidaksempurnaan proses pembakaran serta partikel
lepas.
Perlu diketahui komposisi emisi gas buang kendaraan bermotor
berupa gas karbon monooksida (CO), sulfur (SOx), senyawa nitrogen
oksida (NOx), senyawa hidro carbon (HC) dan partikulat debu termasuk
timbel (PB) dapat mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan alam
sekitar.
Setelah berada di udara, beberapa senyawa yang terkandung dalam
gas buang kendaraan bermotor dapat berubah karena terjadinya suatu
reaksi, misalnya dengan sinar matahari dan uap air, atau juga antara
senyawa-senyawa tersebut satu sama lain. Proses reaksi tersebut ada yang
berlangsung cepat dan terjadi saat itu juga di lingkungan jalan raya, dan
adapula yang berlangsung dengan lambat.

16
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Minyak bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun
jutaan tahun yang lalu. Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang
berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan
cara pembentukan. Minyak dari Indonesia mengandung banyak senyawa
aromatik seperti benzena. Agar dapat digunakan, minyak bumi diolah terlebih
dahulu melalui berbagai tahap. Salah satu hasil olahannya adalah bensin.

3.2. Saran

Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui.
Kini keberadaanya sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus
dihemat. Penggunaan bahan olahan minyak bumi juga memiliki efek samping.
Seperti gas buangan dari mesin yang mengunakan bahan olahan minyak bumi.
Asap tersebut merupakan indikasi pencemaran udara dan memperburuk kondisi
dunia yang mengalami global warming.

17

Anda mungkin juga menyukai