Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KIMIA ORGANIK I

Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon Jenuh

DISUSUN OLEH :

Nama : RATNA DEWI PUJA RAHAYU


NIM : 221010900034
Dosen Pengampu : RHAHMASARI ISMET, S.Si., M.Sc.

FAKULTAS TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS PAMULANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan dan ketetapan hati untuk menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi orang-
orang yang mendambakan keindahan surga.

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang topik mata kuliah Kimia
Organik I, “Hidrokarbon Jenuh”. Makalah ini ditulis dengan sebaik mungkin oleh penulis,
dengan beberapa referensi untuk membantu proses penulisan. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini. Sebagai mahasiswa dengan pengalaman menulis yang terbatas, penulis
mengetahui terkait pembuatan makalah ini masih membutuhkan banyak pengetahuan untuk
menjadi sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk makalah-makalah selanjutnya yang lebih baik dan efektif. Besar
harapan penulis bahwa makalah sederhana ini dapat bermanfaat untuk semua pembacanya.

Penulis

Tangerang, 15 April 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1

C. Tujuan ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Senyawa Hidrokarbon ............................................................................... 2

B. Jenis-Jenis Hidrokarbon ............................................................................ 2

C. Perbedaan HIdrokarbon Jenuh dan Tidak Jenuh ...................................... 6

D. Tata Nama Alkana .................................................................................... 7

E. Penamaan dan Sifat Alkana ...................................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 14

B. Saran ........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Senyawa karbon termasuk dalam salah satu keluarga senyawa yang paling umum
ditemukan di alam. Campuran ini terbuat dari molekul karbon dan berbagai partikel yang
terikat pada iota karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan iota karbon itu sendiri.
Hidrokarbon adalah salah satu senyawa karbon yang paling sederhana. Minyak bumi dan
gas alam terutama terdiri dari hidrokarbon, yang digunakan secara luas. Hidrogen dan
karbon membentuk senyawa hidrokarbon. Uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2)
adalah produk sampingan dari pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon, sedangkan
karbon monoksida (CO) dan uap air (H2O) adalah produk sampingan dari pembakaran
yang tidak sempurna.

Ada sekitar dua juta senyawa hidrokarbon pada saat ini. Karena sifat unik atom
karbon, hal ini tidak dapat disangkal. Struktur dan jenis ikatan kovalen antara atom karbon
menentukan sifat senyawa hidrokarbon. Oleh karena itu, para ahli mengklasifikasikan
hidrokarbon berdasarkan struktur dan jenis ikatan kovalen antara atom-atom karbon
dalam molekulnya untuk membuat studi tentang berbagai senyawa hidrokarbon menjadi
lebih sederhana. Senyawa hidrokarbon diolah menjadi hampir semua hal yang kita
gunakan atau kenakan dalam kehidupan sehari-hari untuk beraktivitas, seperti pakaian,
alat masak, pensil, alat tulis, dan barang sejenis lainnya. Produk yang terbuat dari
hidrokarbon menawarkan banyak sekali manfaat, namun masih ada beberapa orang yang
belum mengetahui produk-produk tersebut.

B. Rumusan Masalah
Terkait pandangan latar belakang pada poin diatas, dapat disimpulkan masalah yang
terjadi. Diantaranya yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa hidrokarbon?
2. Apa pengertian terkait hidrokarbon jenuh?
3. Bagaimana karakteristik dan klasifikasi hidrokarbon?
4. Apa itu alkana, alkuna dan alkena?
5. Apa saja manfaat dari senyawa hidrokarbon?

C. Tujuan
Beberapa tujuan terkait pembentukan makalah ini yaitu :
1. Dapat mengetahui apa itu senyawa hidrokarbon serta karakteristik dan kalasifikasi
hidrokarbon.
2. Untuk mengetahui pengertian hidrokarbon jenuh.
3. Menambah wawasan terkait materi hidrokarbon dalam kimia organik.
4. Mengetahui pengertian dari alkana, alkuna dan alkena.
5. Dapat mengetahui penggunaan atau pengaplikasian serta manfaat dari hidrokarbon.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Senyawa Hidrokarbon

Dalam senyawa kimia terdapat senyawa kimia organik dan anorganik. Senyawa
hidrokarbon adalah salah satu contoh senyawa organik yang paling sederhana namun
paling umum. Bahan bakar minyak dan gas mengandung senyawa hidrokarbon yang
biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahan kimia yang digunakan untuk
membuat barang-barang seperti plastik, karet, perekat, bahan peledak, dan sebagainya
juga termasuk di dalamnya. Senyawa hidrokarbon, sesuai dengan namanya “hidro” dan
“karbon” terdiri dari atom hidrogen (H) dan atom karbon (C). Oleh karena itu, rumus
senyawa hidrokarbon adalah CxHy, di mana x dan y ditentukan oleh gugus hidrokarbon.
Menurut Chemistry Libretexts, karbon adalah atom yang unik karena memiliki banyak
valensi yang dapat digunakan untuk berikatan dengan atom lain. Jumlah atom C dalam
rantai hidrokarbon secara umum mendefinisikan penggunaan hidrokarbon diantaranya :

Alkana

- Sebagai bahan bakar, seperti metana, yang membentuk sebagian besar LNG
(Liquefied Natural Gas), propana, atau butana, yang membentuk sebagian besar LPG.
- Sebagai pelarut organik yang tidak bersifat polar, seperti pentana, heksana, atau
heptana.
- Sebagai bahan baku dalam industri petrokimia, seperti untuk produksi haloalkana dan
alkena melalui reaksi perengkahan.

Alkena

- Sebagai bahan awal dalam industri petrokimia, misalnya, dalam produksi alkohol,
aldehida, keton, alkana, dan polimer. Selain sebagai bahan baku plastik polietilena dan
hormon tanaman yang dapat mempercepat pematangan buah, etena juga merupakan
hormon. Plastik polipropilena dibuat dari propena, yang merupakan bahan awal. 1,3-
Butadiena adalah bahan yang tidak dimurnikan untuk membuat polibutadiena yang
direkayasa menjadi elastis. Isoprena (2-metil-1,3-butadiena) juga merupakan bahan
yang tidak dimurnikan untuk membuat poliisoprena elastis.

2
Alkuna

- Etuna (asetilena) adalah senyawa alkuna yang paling penting. Ketika memotong logam
dan menyambungnya dengan pengelasan karbida (las oksiasetilen), asetilena
digunakan sebagai bahan bakar. Mengkonsumsi asetilena dengan oksigen dapat
menghantarkan panas hingga sekitar 3000°C. Asetilena dapat diproduksi dalam
jumlah kecil dengan mereaksikan karbida (kalsium karbida) dengan air dengan cara
berikut ini.

B. Jenis-Jenis Hidrokarbon

• Hidrokarbon dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan apakah atom karbon memiliki
ikatan tunggal atau rangkap. Karena perbedaan struktural, hidrokarbon jenuh dan tak
jenuh memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut penjelasannya :

1. Hidrokarbon jenuh

Hidrokarbon jenuh adalah hidrokarbon yang semua atom karbonnya terikat


pada atom lain dengan ikatan kovalen tunggal, maka artinya hidrokarbon jenuh
hanya mengandung ikatan kovalen tunggal di antara atom-atom karbon. Akibatnya,
hidrokarbon jenuh tidak memiliki ikatan kovalen rangkap dua dan rangkap tiga.
Dalam campuran ini, setiap molekul karbon terikat langsung pada empat atom yang
berbeda. Akibatnya, empat ikatan menempati semua atom karbon. Senyawa ini
disebut sebagai hidrokarbon jenuh karena fakta ini. Produk alami organik yang
paling sederhana dan paling tidak polar adalah hidrokarbon jenuh. Alkana dan
sikloalkana, keduanya merupakan anggota keluarga hidrokarbon, adalah contoh
hidrokarbon jenuh.

Hidrokarbon jenuh dapat dipecah menjadi bentuk yang paling sederhana


seperti metana (CH4), etana (C2 H6), propana (C3 H8), dan seterusnya. Di udara,
hidrokarbon jenuh terbakar dan menghasilkan nyala api berwarna biru dan tidak
berasap. Hidrokarbon jenuh sering digunakan sebagai sumber bahan bakar untuk
mesin pesawat terbang dan mobil karena mudah terbakar dan melepaskan energi
yang tinggi. LPG atau gas memasak yang dikenal juga merupakan hidrokarbon
jenuh yang disebut butana (C4 H10). Alkana dan udara dapat dibakar untuk
menghasilkan cahaya, panas, uap air, gas karbon dioksida, dan banyak lagi.
Biasanya, fosil tanaman dan hewan digunakan untuk mendapatkan hidrokarbon.
Ketika didapatkan sebagai minyak mentah, siklus yang disebut penyulingan
digunakan untuk mengisolasi item yang berbeda sesuai dengan massanya.
Seluruh interaksi ini disebut penyulingan minyak mentah.

2. Hidrokarbon tak jenuh

Hidrokarbon tak jenuh mengandung paling tidak satu ikatan kovalen rangkap
atau rangkap tiga pada rantai utama. Ini adalah perbedaan utama antara
hidrokarbon jenuh dan tak jenuh, karena hidrokarbon tak jenuh yang dalam rantai
karbon atau cincinnya, memiliki setidaknya satu ikatan karbon-karbon rangkap dua

3
atau rangkap tiga. Campuran ini memiliki sifat aktual yang sebanding dengan
hidrokarbon terendam. Namun, karena adanya ikatan rangkap, sifat kimianya
berbeda secara signifikan dari hidrokarbon jenuh. Biasanya, respons sintetis
dimulai dari banyaknya ikatan yang tersedia dalam rantai karbon. Akibatnya,
jumlah ikatan rangkap dalam rantai utama meningkatkan reaktivitas hidrokarbon
tak jenuh. Ada tiga jenis hidrokarbon tak jenuh, yaitu :

- Alkena, yang memiliki setidaknya satu ikatan rangkap dua (C=C).

- Alkuna, yang memiliki setidaknya satu ikatan rangkap tiga (CC).

- Hidrokarbon aromatik, yang terdiri dari ikatan terdelokalisasi yang dibuat dalam
cincin karbon dengan enam anggota.

Contoh alkena meliputi etena, propena, butena, dan sebagainya. Alkuna termasuk
asetilena, propilena, dan butilena sebagai contoh. Contoh hidrokarbon aromatik
termasuk benzena, toluena, dan anilin. Etilena, hormon tanaman penting yang
memulai pematangan buah, adalah bentuk hidrokarbon tak jenuh yang paling
sederhana.

• Senyawa hidrokarbon dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk rantai


karbonnya :

1. Rantai Karbon Alifatis

Rantai karbon alifatis adalah rantai karbon terbuka. Rantai karbon alifatis lurus dan
bercabang keduanya dimungkinkan. Sebagai contoh :

2. Rantai Karbon Alisiklis

Rantai karbon tertutup atau melingkar merupakan rantai siklis. Dibedakan atas
karbosiklik dan heterosiklik.

a. Karbosiklik, yang merupakan senyawa karbon siklik dengan hanya atom C


dalam rantai melingkarnya. Senyawa yang bersifat aromatik dan asiklik
termasuk dalam karbosiklik.

4
• Senyawa karbosiklik dengan enam atau lebih atom karbon dan ikatan
rangkap terkonjugasi dikenal sebagai senyawa aromatik. Contohnya
adalah sebagai berikut :

• Senyawa asiklik adalah senyawa karbosiklik yang hanya memiliki ikatan


tunggal. Contohnya adalah sebagai berikut :

b. Heterosiklik adalah senyawa karbosiklik yang rantai melingkarnya mengandung


atom selain karbon. Sebagai contoh :

3. Hidrokarbon Aromatik
Hidrokarbon dengan setidaknya satu cincin aromatik disebut juga sebagai
hidrokarbon arena. Hidrokarbon aromatik merupakan hidrokarbon dengan ikatan
konjugasi, atau ikatan tunggal dan rangkap dua yang bergantian, dalam rantai
melingkar. Berikut contohnya :

5
• Berdasarkan jenis ikatan dan nama senyawa hidrokarbon, ada beberapa jenis
kelompok hidrokarbon :

1. Alkana
Hidrokarbon jenuh (Alkana) adalah jenis hidrokarbon yang paling sederhana.
Hidrokarbon ini hanya terdiri dari ikatan tunggal dan disatukan oleh atom hidrogen.
Ikatan tunggal (- C - C -), yang menghasilkan senyawa hidrokarbon jenuh, adalah
jenis ikatan karbonat yang paling khas. Sikloalkana merupakan hidrokarbon dengan
satu atau lebih cincin karbon. Rumus umum hidrokarbon dengan 1 cincin adalah
CnH2n.
Rumus yang paling umum untuk alkana adalah CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh,
yang dapat ditemukan dalam rantai lurus atau bercabang, membentuk sebagian
besar bahan bakar fosil. Hidrokarbon dengan rumus struktur yang berbeda namun
memiliki rumus molekul yang sama dikenal sebagai isomer struktur.
Tabel berikut ini memberikan daftar sepuluh alkana dengan nomor atom karbon
mulai dari 1 hingga 10. Semua nama senyawa organik berasal dari sini.

Jumlah Atom C Rumus Molekul Nama

1 CH4 Metana

2 C2H6 Etana

3 C3H8 Propana

4 C4H10 Butana

5 C5H12 Pentana

6 C6H14 Heksana

7 C7H16 Heptana

8 C8H18 Oktana

9 C9H20 Nonana

10 C10H22 Dekana

6
• GUGUS ALKIL
Alkana dengan satu atom H lebih sedikit dikenal sebagai gugus alkil. Gugus alkil
ini dapat disusun dengan menggunakan persamaan : CnH2n + 1.

Dengan mengganti satu atom H, untuk namanya juga akan berubah dari metana
menjadi metil. Berikut adalah gugus alkil yang sering digunakan :

▪ CH3 – : Metil

▪ C2H5 – : Etil

▪ C3H7 – : Propil

▪ C4H9 – : Butil

Baik gugus metil maupun gugus etil adalah satu-satunya, yaitu :

▪ CH — Metil

▪ CH3 — CH2 — Etil

Terdapat dua jenis Gugus propil, yaitu :

▪ CH3 — CH2 — CH2 — Propil

▪ CH3 — CH — Isopropil

2. Alkena dan Alkuna


Hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap-baik ikatan rangkap dua
maupun rangkap tiga-dikenal sebagai hidrokarbon tak jenuh.
• Alkena adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua dan memiliki rumus
umum CnH2n.
• Alkuna adalah hidrokarbon dengan rumus umum CnH2n-2 yang memiliki ikatan
rangkap tiga.

7
• Hidrokarbon dapat berupa gas (misalnya metana dan propana) Cairan (misalnya
heksana dan benzena), lilin atau padatan dengan titik didih rendah (misalnya lilin
parafin dan naftalena) atau polimer (misalnya polietilena, polipropilena, dan
polistirena).

C. Perbedaan Hidrokarbon Jenuh dan Tidak Jenuh


Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa perbedaan
mengenai hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh, diantaranya :
• Pengertiannya :
- Hidrokarbon Jenuh : Hidrokarbon jenuh adalah hidrokarbon yang hanya memiliki
ikatan kovalen tunggal.
- Hidrokarbon Tidak Jenuh : Hidrokarbon dengan ikatan kovalen rangkap banyak
(ikatan rangkap dua dan rangkap tiga) dikenal sebagai hidrokarbon tak jenuh.

• Jenis Hidrokarbon
- Hidrokarbon Jenuh meliputi alkana.
- Hidrokarbon Tidak Jenuh meliputi alkena, alkuna, dan hidrokarbon aromatik.

• Reaktivitas Hidrokarbon
- Hidrokarbon Jenuh : Hidrokarbon jenuh kurang reaktif.
- Hidrokarbon Tidak Jenuh : Hidrokarbon yang tidak jenuh lebih reaktif.

• Pembakaran di udara
- Hidrokarbon Jenuh : Menyala api biru yang tidak berjelaga dihasilkan dari
pembakaran hidrokarbon jenuh.
- Hidrokarbon Tak Jenuh : Menyala dengan nyala api berwarna kuning dan jelaga.

• Kandungan Karbon dan Heterogen


- Hidrokarbon jenuh : Proporsi hidrogen dan karbon yang terkandung dalam
hidrokarbon jenuh lebih rendah.
- Hidrokarbon Tidak Jenuh : Hidrokarbon tak jenuh memiliki kadar karbon yang tinggi
dan kadar hidrogen yang lebih rendah.

• Berasal atau Bersumber


- Hidrokarbon jenuh : Biasanya, ini berasal dari fosil tumbuhan dan hewan.
- Hidrokarbon Tidak Jenuh : Sebagian besar berasal dari tanaman, seperti pigmen
tanaman, lilin, protein, minyak nabati, dan sebagainya.

D. Tata Nama Alkana


Jika saja sistem nama yang digunakan untuk menamai alkana standar atau
sederhana, namun akan sangat sulit apabila hanya menggunakan tata nama seperti
"Metana sampai dengan Dekana, untuk C1 - C10”. Hal tersebut disebabkan adanya
isomer pada alkana, sehingga diperlukan nama yang khusus. Rantai lurus misalnya, diberi
awalan normal, sedangkan isomer dengan satu cabang CH3 yang terikat pada atom

8
karbon kedua diberi awalan iso. Faktanya, sangat sulit bagi kita untuk memberikan nama
pada banyak isomer rantai karbon.
Akibatnya, pada tahun 1892, dalam sebuah pertemuan di Jenewa, asosiasi ahli
kimia internasional membuat pedoman untuk menamai senyawa kimia. Sistem nama
International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) adalah nama yang mereka
usulkan untuk sistem penamaan tersebut. Nama-nama yang merupakan hasil dari aturan
ini disebut sebagai nama sistematis atau nama IUPAC, sedangkan nama-nama yang
biasa digunakan sebelum pembentukan sistem nama IUPAC masih digunakan dan
disebut sebagai nama biasa atau nama trivial. Aturan IUPAC untuk penamaan alkana
yang tersebar adalah sebagai berikut.

Misalnya terdapat dua bagian untuk nama alkana bercabang, diantaranya :


a. Ruas awal, pada bagian atau sisi depan, adalah nama cabang (cabang-cabang).
b. Ruas kedua, pada bagian atau sisi belakang di namakan rantai induk.

Contohnya : 2 – metilbutana

CH3 (cabang)

CH3 - CH2 - CH - CH3 (induk)

Alkana sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh. Setiap alkana memiliki nama
yang diakhiri dengan -ana. Jumlah atom karbon dalam setiap molekul alkana ditunjukkan
pada bagian pertama namanya. Metana adalah alkana terkecil. Ia hanya memiliki satu
atom karbon. Dengan dua atom karbon, etana adalah yang terbesar berikutnya.

Tabel di bawah ini mencantumkan sifat dan rumus kimia metana, etana, dan alkana kecil
lainnya. Tanda-tanda gelembung dan pelunakan alkana diselesaikan terutama oleh
jumlah iota karbon yang mereka miliki. Pada suhu yang lebih tinggi, alkana dengan lebih
banyak atom karbon biasanya mendidih dan meleleh.

Titik beku Titik didih Fase


Alkana Rumus kimia
(°C) (°C) (Pada 20°C)

Metana CH4 -164 -182 Gas

Etana C2H6 -88 -183 Gas

Propana C3H8 -42 -190 Gas

Butana C4H10 -4 -138 Gas

Pentana C5H12 36 -130 Cair

Heksana C6H14 69 -95 Cair

9
Heptana C7H16 98 -91 Cair

Oktana C8H18 126 -57 Cair

Nonana C9H20 151 -51 Cair

Dekana C10H22 174 -30 Cair

Alkana dengan jumlah atom karbon yang sedikit adalah satu-satunya yang ditunjukkan
pada tabel di atas. Karena titik didih dan titik lelehnya yang tinggi, beberapa alkana
dengan atom karbon yang lebih besar berbentuk padat pada suhu kamar.

➢ Bentuk Alkana

Senyawa hidrokarbon sering diwakili dengan menggunakan rumus struktur karena


dapat memiliki bentuk yang berbeda dan rumus struktur menunjukkan bagaimana atom-
atom tersusun. Hidrokarbon dapat membentuk rantai lurus, rantai yang membentang, atau
cincin. Berikut alkana dalam berbagai bentuknya :

a) Dalam molekul dengan rantai lurus, setiap atom karbon tersusun dalam satu baris,
seperti gerbong di kereta api. Partikel-partikel karbon menyusun "tulang punggung"
atom.
b) Dalam partikel rantai yang diperluas, sesuatu seperti salah satu molekul karbon
bercabang dari tulang belakang.
c) Dalam partikel siklik, rantai atom karbon bergabung di satu sisi atau sisi lainnya untuk
membentuk cincin. Meskipun cincin dapat bergabung untuk membentuk molekul yang
lebih besar, mereka biasanya hanya mengandung lima atau enam atom karbon di
setiap cincin. Titik didih dan titik leleh molekul siklik biasanya lebih tinggi daripada
molekul rantai lurus dan rantai bercabang.

E. Penamaan Dan Sifat Alkana

❖ Penamaan Alkana
- Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam partikel. Rantai dengan cabang
terbanyak harus dipilih jika ada dua atau lebih rantai terpanjang. Bergantung
pada panjang rantai, induk disebut sebagai alkana.

10
- Dengan mengubah akhiran ana menjadi il, cabang-cabang diberi nama alkil,
yang juga merupakan nama alkana yang sesuai. Gugus alkil memiliki
persamaan keseluruhan CnH2n + 1. Berikut beberapa contohnya :

- Tempat cabang dikomunikasikan dengan awalan angka. Karena itu, rantai induk
harus diberi nomor. Posisi cabang menerima nomor terkecil karena penomoran
dimulai dari salah satu ujung rantai induk.

- Awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya digunakan untuk menunjukkan bahwa
dua atau lebih cabang identik. Daftar pengganti cabang disusun menurut abjad.
Urutan abjad mengabaikan awalan pengganti seperti di, tri, n- (normal), sek-
(sekunder), dan ters- (tersier), dengan pengecualian awalan iso.

11
- Berbagai cabang disusun berdasarkan urutan nama cabang.
➢ Sebagai contoh :
1. Metil ditulis sebelum etil.
2. Metil ditulis terlebih dahulu, diikuti oleh isopropil.

➢ Langkah-langkah berikut ini dapat digunakan untuk menamai alkana sesuai


dengan aturan-aturan berikut ini :

1. Memilih rantai induk, yaitu rantai dengan cabang terbanyak dan rantai
terpanjang.
2. Cabang menerima nomor terkecil karena sistem penomoran dimulai dari
salah satu ujung.
3. Penulisan nama dimulai dengan nama abjad cabang dan diakhiri
dengan nama rantai induk. Tempat cabang dikomunikasikan dengan
awalan angka. Antara angka dipisahkan dengan tanda koma (,) dan
antara huruf dipisahkan dengan tanda jeda (-).

➢ Berikut adalah contoh penamaan alkana :

❖ Sifat Alkana

▪ Semua hidrokarbon adalah campuran nonpolar sehingga tidak larut dalam air.
Karena densitasnya yang lebih rendah dari 1, lapisan hidrokarbon selalu naik ke
atas ketika dicampur dengan air. Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah
pelarut nonpolar, seperti CCl4 atau eter.

▪ Titik didih meningkat seiring dengan jumlah atom C yang ada. Semakin panjang
rantai C, semakin rendah titik didih hidrokarbon isomer dengan jumlah atom C
yang sama.

▪ Empat alkana pertama “CH4 sampai dengan C4H10” berwujud gas pada suhu
dan tekanan normal. Oktadekana “C18H38” dan seterusnya adalah padatan,
sedangkan pentana “C5H12” hingga heptadekana “C17H36” adalah cairan.

▪ Atom halogen dapat dengan mudah menggantikan atom H dalam alkana ketika
bereaksi dengan unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2).

- CH4 + Cl2 ⎯⎯→ CH3Cl + HCl metilklorida (klorometa)

- CH3Cl + Cl2 ⎯⎯→ CH2Cl2 + HCl diklorometana

12
- CHCl3 + Cl2 ⎯⎯→ CCl4 + HCl karbon tetraklorida

- CH2Cl2 + Cl2⎯⎯→ CHCl3 + HCl kloroform (triklorometana)

▪ Alkana dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan reaksi pembakaran
ini selalu menghasilkan energi. Itulah sebabnya alkana digunakan sebagai bahan
bakar. Secara rata-rata, oksidasi 1 gram alkana menghasilkan energi sebesar
50.000 joule.

Reaksi pembakaran sempurna:

CH4 + 2 O2 ⎯⎯→ CO2 + 2 H2O + energi

Reaksi pembakaran tidak sempurna:

CH4 + 3/2 O2 ⎯⎯→ CO + 2 H2O + energi

* Berikut contoh soal mengenai hidrokarbon : Tulislah nama IUPAC dari senyawa berikut!

Penyelesaian :

a.

Rantai utama : C7 (heptana)


Cabang : metil (―CH3) pada C-2, C-5, dan
C-5’; isopropil (―CH(CH3)2) pada C-4
Nama IUPAC : 4-isopropil-2,5,5-
trimetilheptana

b.
Rantai utama : C6 (heksadiena)
Posisi ikatan rangkap : C-1 dan C-4
Cabang : etil (―CH2CH3) pada C-2; propil (―CH2CH2CH3) pada C-3
Nama IUPAC : 2-etil-3-propil-1,4-heksadiena

c.
Rantai utama : C8 (oktuna)
Posisi ikatan rangkap tiga : C-4

Cabang : metil (―CH3) pada C-2 dan C-7; etil (―CH2CH3) pada C-3 dan C-6
Nama IUPAC : 3,6-dietil-2,7-dimetil-4-oktuna

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tergantung pada jenis ikatan yang dikandungnya, hidrokarbon jenuh dan tak jenuh
berbeda satu sama lain. Hidrokarbon tak jenuh memiliki setidaknya satu ikatan karbon-
karbon rangkap dua atau rangkap tiga, sedangkan hidrokarbon jenuh hanya memiliki
ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon tak jenuh, di sisi lain, kurang reaktif dibandingkan
hidrokarbon jenuh. Alkana adalah contoh hidrokarbon jenuh, sedangkan hidrokarbon
aromatik, alkena, dan alkuna adalah contoh hidrokarbon tak jenuh. Setiap alkana memiliki
awalan yang menunjukkan jumlah atom karbon yang dikandungnya dan selalu diakhiri
dengan -ana. Rantai yang terbuat dari hidrokarbon dapat berbentuk lurus, bercabang,
atau seperti cincin. Hidrokarbon siklik adalah hidrokarbon yang berbentuk cincin.

B. Saran
Demikian makalah ini penulis susun, bertujuan untuk memberikan pandangan yang
lebih luas serta bermanfaat bagi seluruh pembaca. Penulis meminta maaf atas kata-kata
atau terdapat kalimat kurang jelas, sulit dimengerti, atau lugas juga yang ditulis dengan
kesalahan dalam ejaannya. Karena penulis juga hanya seorang manusia biasa yang
dapat melakukan kesalahan serta sangat diharapkan terkait saran juga kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari penulis dan terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/14/135643669/senyawa-hidrokarbon-
pengertian-rumus-golongan-dan-contohnya

https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon

https://www.belajaripa.net/senyawa-hidrokarbon/#Senyawa_Hidrokarbon_Adalah

https://perbedaan.budisma.net/perbedaan-hidrokarbon-jenuh-dan-tak-jenuh.html

https://hisham.id/kimia/pengertian-dan-contoh-hidrokarbon-jenuh.html

https://www.studiobelajar.com/senyawa-hidrokarbon/

15

Anda mungkin juga menyukai