Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

SENYAWA HIDROKARBON

Disusun Oleh :

NADHELLA NANDAYANNA PUTRI 30321042

NADILA YULIA TANTI 30321044

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kimia yang berjudul Senyawa Hidrokarbon.
Kemudian, tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini berisi pembahasan tentang hidrokarbon, pengelompokan hidrokarbon,
dan sifat-sifat yang ada pada hidrokarbon.
Selanjutnya, kami hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kediri, 14 Juni 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Senyawa Hidrokarbon .................................................................................................... 3
2.2 Reaksi Yang Terjadi Pada Senyawa Hidrokarbon .............................................................................. 5
BAB III .................................................................................................................................................... 11
PENUTUP ............................................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua yang kita gunakan dalam menjalankan
aktifitas adalah hasil olahan dari senyawa hidrokarbon, seperti pakaian, alat masak, alat
tulis, tempat pensil, dan sebagainya.
Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang tersusun dari atom
hidrogen (H) dan atom karbon (C). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan
atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam,
plastik, dan lain-lain.
Hingga saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon. Sifat senyawa-
senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom
karbon. Oleh karena itu, untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang
begitu banyak, para ahli melakukan penggolongan hidrokarbon berdasarkan strukturnya
dan jenis ikatan kovalen antar atom karbon dalam molekulnya.
Sejalan dengan kemajuan industri dan teknologi, kebutuhan manusia akan sarana yang
memadai makin bertambah. Salah satu sarana itu ialah bahan kimia,baik berupa unsur,
senyawa ataupun campuran. Kita telah mengetahui bahwa terdapat 92 jenis unsur di alam.
Kebayakan dari unsur tersebut terdapat sebagai persenyawaan. Hanya unsur-unsur yang
kurang reaktif saja yang belum ditemukan dalam keadaan bebas. Tetapi, berkat kemajuan
IPTEK, kita dapat membebaskan unsur unsur dari persenyawaan.
Begitu banyak manfaat yang diberikan oleh produk - produk dari hidrokarbon, namun
masih ada beberapa orang yang belum mengetahui produk – produk yang dihasilkan dari
hidrokarbon. Selain itu, tak banyak pula orang yang mengetahui sifat-sifat dari senyawa
hidrokarbon. Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas mengenai sifat-sifat yang
terdapat dalam senyawa hidrokarbon.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian hidrokarbon?

2. Bagaimana sifat dari senyawa hidrokarbon?

3. Apa saja reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas
mata kuliah Praktikum Kimia Oganik, makalah ini juga bertujuan untuk
 Untuk mengetahui apa itu hidrokarbon
 .Untuk memahami sifat dari senyawa hidrokarbon.
 Untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada senyawa
hidrokarbon.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Senyawa Hidrokarbon
Senyawa kimia dikelompokkan dalam dua golongan yaitu senyawa organic dan
anorganik. Senyawa organic disusun oleh atom utamanya karbon, sehingga senyawa ini
juga dikenal dengan istilah hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon banyak terdapat dialam
dan juga pada makhluk hidup, di mulai dari bahan bakar sampai dengan molekul yang
berasal atau ditemukan dalam makhluk hidup seperti karbohidrat, protein, lemak, asam
amino dan lain – lain.
Senyawa karbon adalah senyawa yang tidak hanya mengandung unsure C dan H
tetapi juga unsure lain seperti O, N, S, P atau Halogen, yaitu: Alkanol, Alkoksi Alkana,
Alkanal, Alkanon, Alkanoat, Alkil Alkanoat. Sedangkan, Senyawa hidrokarbon adalah
senyawa yang hanya mengandung unsure C dan H saja, yaitu Alkana, Alkena, dan
Alkuna.
Istilah- istilah dalam rantai karbon :
 Rantai karbon yang terbuka disebut Rantai Alifatik
 Rantai karbon yang tertutup disebut Rantai Alisiklik
 Rantai karbon yang hanya dihubungkan dengan ikatan tunggal adalah Rantai Jenuh
 Rantai karbon yang hanya dihubungkan dengan ikatan rangkap baik rangkap dua
atau rangkap tiga adalah Rantai Tak jenuh
 Rantai karbon alisiklik yang memiliki ikatan konyugasi yaitu ikatan tunggal dan
rangkap selang seling disebut Rantai karbon aromatic.
(Diana Barsasella . 2012 : 183-184)
a. Alkana dan Sikloalkana
Hidrokarbon yang mempunyai ikatan tunggal disebut alkana alifatis dan disebut
siklis apabila 3 atom C atau lebih membentuk cincin. Secara umum hidrokarbon alifatis
mempunyairumus molekul CnH2n+n sedang hidrokarbon siklik berumus molekul CnH2n .
Alkana merupakan komponen utama dalam minyak bumi. Alkana yang mempunyai titik
didih antara 30-200ºC adalah merupakan fraksi minyak bumi yang disebut premium.
Sifat fisik Alkana
Dari literature kimia diketahui bahwa alkana adalah molekul non polar.
Kita mengetahui bahwa apabila suatu zat yang diketahui indeks bias atau konstante
dielektrikumnya maka pakar fisika akan dapat menghitung moment dipole µ dari zat
tersebut dengan rumus tertentu. Atas dasar itu dapat dikatakan bahwa untuk alkana

3
mempunyai µ = 0 atau sangat kecil. Mengingat perbedaan elektronegatifitas antara atom
H dan atom C kecil maka dapat diasumsikan bahwa alkana tidak memiliki momen ikatan
yang cukup besar untuk dapat melakukan reaksi heterofilik. Diketahui kebanyakan reaksi
kimia organic adalah reaksi yang mencakup pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan
baru secara heterofilik. Berdasarkan analisis berikut diatas dapat disimpulkan bahwa
alkana adalah zat legas (“inert”). (Warsito Hardjosudirdjo.1993 : 64-70)
Alkana dan sikloalkana tidak larut dalam air karena molekulnya adalah non polar
(hidropobik). Berat jenis alakan dan sikloalkanalebih ringan dibandingkan air, maka bila
keduanya dicampur alkana dan sikloalkana berada diatas air. Sifat fisik lain yang cukup
penting khususnya untuk alkana adalah titik didih (bp = boiling point). Titik didih
sebanding dengan BM suatu molekul. Pada suhu kamar alkana ada yang berwujud gas
(C1- C5), cair dan padatan. Factor lain yang berpengaruh pada titik didih adalah luas
permukaan untuk molekul yang mempunyai BM sama. Sebagai contoh tiga isomer
pentane mempunyai urutan titik didih : n-pentana ˃ 2-metil butane ˃ 2,2 – dimetil
propane, dimana luas permukaan berbanding terbalik dengan titik didihnya.
b. Alkena dan Alkuna
Alkena dan alkuna adalah golongan hidrokarbon tidak jenuh dengan alkena
mempunyai ikatan rangkap (C=C) dengan rumus umum CnH2n dan ikatan tripel (C≡C)
dengan rumus umum CnH2n-2. Golongan alkena dan alkuna dapat mempunyai lebih dari
satu ikatan rangkap dan tripel seperti diena, diuna, triena, triuna dan seterusnya sebagai
poliena dan poliuna yang posisinya dapat terkonjugasi, terakumulasi dan terisolasi.
C=C=C C=C-C=C C=C-C-C=C
Terakumulasi terkonjugasi terisolasi

Senyawa alkena dan alkuna banyak terdapat di alam dan juga relative banyak disintesa di
laboratorium dengan cara reaksi eleminasi.

Pembuatan Alkena

Alkena disintesa dengan cara reaksi eliminasi yaitu pengurangan suatu gugus atau
atom dari suatu molekul. Ada beberapa reaksi yang menghasilkan alkena sebagai berikut:

1. Eliminasi air (dehidrasi) dari suatu alcohol


2. Eliminasi asam halogen (dehidrohalogenasi) dari suatu organo halogen
3. Eliminasi hydrogen (dehidrogenasi) suatu alkana

4
4. Eleminasi halogen (dehalogenisasi) suatu vis di-halida organic (vis dihalida artinya
halide yang bertetengga).

Pembuatan Alkuna

Alkuna sebagaimana halnya alkena juga disintesa melalui reaksi eliminasi senyawa
dihalogenida yaitu melalui reaksi dihidrohalogenida. Persamaan reaksinya secara umum
dengan katalis basa yang dipanaskan adalah sebagai berikut.

H H basa/panas

-C-C- -C≡C-

X X (Marham Sitorus.2010 : 27-41)

2.2 Reaksi Yang Terjadi Pada Senyawa Hidrokarbon

Reaksi senyawa hidrokarbon dapat terjadi karena adanya senyawa-senyawa non-


polar pada suhu tinggi. Reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon yang mungkin terjadi yaitu
reaksi pembakaran, reaksi eliminasi, reaksi substitusi (halogenasi), reaksi adisi, reaksi
perengkahan (cracking), reaksi isomerisasi (reforming), dan reaksi polimerisasi.

1. Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran disebut juga dengan reaksi oksidasi. Reaksi ini terjadi ketika
suatu senyawa hidrokarbon bereaksi dengan oksigen hingga menghasilkan karbon
dioksida dan uap air. Semakin tinggi homolog, maka oksigen (O2) yang dibutuhkan juga
semakin banyak.
2. Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi adalah reaksi pembentukan ikatan rangkap dengan melepas gugus-
gugus di sekitar atom karbon yang berikatan. Reaksi eliminasi terjadi ada senyawa
hidrokarbon jenuh dan menghasilkan senyawa hidrokarbon tidak jenuh.
3. Reaksi Substitusi (halogenasi)
Reaksi substitusi atau halogenasi adalah penggantian unsur H dengan unsur halogen
(F, Cl, Br, I, At, dan Ts). Reaksi substitusi terjadi pada senyawa alkana.
4. Reaksi Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap oleh senyawa H2, halogen atau
asam halida. Pada senyawa alkena terjadi satu kali reaksi adisi sedangkan pada senyawa
5
alkuna terjadi dua kali reaksi adisi.

5. Reaksi Perengahan (cracking)


Reaksi perengkahan adalah reaksi pemutusan rantai karbon menjadi beberapa rantai
karbon. Reaksi perengkahan umumnya terjadi pada senyawa alkana dan menghasilkan
senyawa alkena, alkuna, serta H2.

6. Reaksi Isomerisasi (reforming)


Reaksi isomerisasi adalah reaksi pengubahan rantai karbonlurus menjadi rantai
karbon bercabang. Reaksi isomerisasi dapat terjadi pada senyawa alkana, alkena, dan
alkuna.

7. Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) menjadi
molekul-molekul besar (polimer) melalui proses pemutusan ikatan rangkap.

8. Reaksi Perengahan (cracking)


Reaksi perengkahan adalah reaksi pemutusan rantai karbon menjadi beberapa rantai
karbon. Reaksi perengkahan umumnya terjadi pada senyawa alkana dan menghasilkan
senyawa alkena, alkuna, serta H2.

9. Reaksi Isomerisasi (reforming)


Reaksi isomerisasi adalah reaksi pengubahan rantai karbonlurus menjadi rantai
karbon bercabang. Reaksi isomerisasi dapat terjadi pada senyawa alkana, alkena, dan
alkuna.
10. Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) menjadi
molekul-molekul besar (polimer) melalui proses pemutusan ikatan rangkap. Reaksi
polimerisasi terhadi pada senyawa alkena dan alkuna

11. Reaksi Perengahan (cracking)


Reaksi perengkahan adalah reaksi pemutusan rantai karbon menjadi beberapa rantai
karbon. Reaksi perengkahan umumnya terjadi pada senyawa alkana dan menghasilkan
senyawa alkena, alkuna, serta H2.

6
12. Reaksi Isomerisasi (reforming)
Reaksi isomerisasi adalah reaksi pengubahan rantai karbonlurus menjadi rantai
karbon bercabang. Reaksi isomerisasi dapat terjadi pada senyawa alkana, alkena, dan
alkuna.
13. Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) menjadi
molekul-molekul besar (polimer) melalui proses pemutusan ikatan rangkap. Reaksi
polimerisasi terhadi pada senyawa alkena dan alkuna.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya mengandung unsure C dan H saja,
yaitu Alkana, Alkena, dan Alkuna
2. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan
hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai
ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh.

8
DAFTAR PUSTAKA

Barasella, Diana. 2012. Buku Wajib Kimia Dasar. Jakarta : Trans Info media.
Sitorus, Marham. 2010. Kimia Organik . Yokjakarta : Graha Ilmu
Hardjosudirdjo, Warsito.1993. kimia organic dasar I. Yokjakarta : UGM.

Anda mungkin juga menyukai