Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KIMIA ORGANIK II

SENYAWA ALKANA

Disusun oleh :

Cheline Audriana Salama’ Katili


(51821011071)

JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya Panjatkan kepada Tuhan Yang MahaEsa, Karena atas kehendak-
Nyalah makalah Kimia Organik II yang berjudul “Alkana” akhirnya saya mampu menyelesaikan
tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dalam menyelesaikan makalah ini, saya tidak terlalu banyak mengalami kesulitan, karena
referensi yang didapatkan oleh saya merupakan rekomendasi langsung dari dosen mata kuliah
yang bersangkutan, hal ini tidak meminimkan pengetahuan para penyusun dalam penyelesaian
makalah. Selain itu, penyusun pun mendapatkan berbagai bimbingan dari beberapa pihak yang
pada akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan para pembaca
tentang analisis berbagai senyawa terutama senyawa alkana. Semoga usaha kami mendapat
manfaat yang baik.

Demikian sepatah kata pengantar yang bisa saya sampaikan dan bila ada hal-hal yang
kurang berkenan, saya minta maaf yang sebesar-besarnya, atas perhatian Bapak saya ucapkan
terimakasih.

Makassar, 20 november 2021

PENULIS

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. I
DAFTAR ISI................................................................................................. Ii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3 Manfaat Kegiatan .................................................................................... 2

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Senyawa Alkana ...................................................................................... 3


2.2 Penggolongan Alkana ............................................................................. 4
2.3 Tata Nama Alkana ................................................................................... 5
2.4 Sifat Kimia Alkana ................................................................................. 8
2.5 Sifat Fisika Alkana .................................................................................. 8
2.6 Kegunaan Alkana .................................................................................... 9

BAB 3. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11


3.2 Saran ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang ter diri dari senyawa
karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen (H) dan atom karbon (C). Seluruh
hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan rantai tersebut.
Senyawa karbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana . Dalam kehidupan
sehari-hari dapat kita temui senyawa hidrokarbon seperti minyak tanah, bensin, gas alam,
plastik dan lain-lain.Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon
terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa
karbon alifatik adalah ssenyawa karbon rantai C nya terbuka dan rantai C itu yang
memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik
menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.
Alkana adalah hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal. Ini adalah
hidrokarbon jenuh, sehingga semua karbon dalam molekul terikat hidrogen pada setiap
lokasi yang tersedia. Rumus umum alkana CnH2n +2. Ini berarti untuk setiap satu karbon
dalam alkana, ada dua kali jumlah hidrogen, ditambah dua lagi.Alkana termasuk dalam
hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling sederhana adalah metana.
Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk cairan yang lebih ringan dari air,
karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini disebabkan karena alkana yang bersifat non
polar. Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik
lainnya dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik menarik
diantara molekul non polar, lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu dengan yang
lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relatif memerlukan sedikit
energi.

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah pengertian senyawa alkana?

b. Bagaimanakah penggolongan alkana?

c. Apakah nama-nama alkana?

d. Bagaimanakah sifat kimia alkana?

e. Bagaimanakah sifat fisika alkana?

f. Apakah kegunaan alkana?

1.3 Manfaat Kegiatan

a. Mengetahui pengertian senyawa alkana

b. mengetahui penggolongan alkana

c. Mengetahui nama-nama alkana

d. Mengetahui sifat kimia alkana

e. Mengetahui sifat fisika alkana

f. Mengetahui kegunaan alkana

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Senyawa Alkana

Alkana adalah hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal. Ini adalah
hidrokarbon jenuh, sehingga semua karbon dalam molekul terikat hidrogen pada setiap
lokasi yang tersedia. Rumus umum alkana CnH2n +2. Ini berarti untuk setiap satu karbon
dalam alkana, ada dua kali jumlah hidrogen, ditambah dua lagi.
Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh
asiklis.Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai
karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah
CnH2n+2.Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4.Tidak ada
batasan berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah
contoh alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar, bisa lebih dari 10 atom karbon.
Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-C), dan
setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C).Sebuah kumpulan
dari atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus kerangka. Secara umum,
jumlah atom karbon digunakan untuk mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut
(contohnya: C2-alkana). Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R, adalah gugus
fungsional, yang seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen,
contohnya adalah metil atau gugus etil. Alkana dengan 3 atom karbon atau lebih dapat
disusun dengan banyak macam cara, membentuk isomer struktur yang berbeda-beda.
Sebuah isomer, sebagai sebuah bagian, mirip dengan anagram kimia, tapi berbeda dengan
anagram, isomer dapat berisi jumlah komponen dan atom yang berbeda-beda, sehingga
sebuah senyawa kimia dapat disusun berbeda-beda strukturnya membentuk kombinasi dan
permutasi yang beraneka ragam. Isomer paling sederhana dari sebuah alkana adalah ketika
atom karbonnya terpasang pada rantai tunggal tanpa ada cabang.

3
2.2 Penggolongan Alkana

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh

(yakni hidrokarbon berkerangka ikatan C tunggal terbuka). Sehingga untuk penggolongan

alkana dari hidrokarbon tersebut dijelaskan sesuai gambar berikut.

Gbr 1. Bagan Skematik Klasifikasi Hidrokarbon

Sesuai dengan namanya, hidrokarbon merupakan golongan senyawa karbon yang

mengandung hanya unsur C dan unsur H. Berdasar struktur rantai atom C, hidrokarbon dapat

dibedakan atas hidrokarbon alifatik (terbuka) dan hidrokarbon siklik (lingkar). Sedangkan

berdasar pada jenis ikatan kovalen antar atom C, hidrokarbon dapat dibedakan atas

hidrokarbon jenuh (hanya memiliki ikatan tunggal C–C), dan hidrokarbon tak-jenuh

(memiliki ikatan rangkap-2: C=C, atau ikatan rangkap-3: C≡C). Berarti juga dikenal

hidrokarbon alifatik jenuh dan hidrokarbon alifatik tak-jenuh; begitu juga hidrokarbon siklik.

(Lihat Gbr 1.)

Hidrokarbon merupakan senyawa organik yang tak larut dalam air; mudah terbakar

dengan membebaskan kalor yang tinggi. Pada pembakaran sempurna menghasilkan air, H2O

dan gas karbon dioksida, CO2; dan bila tak-sempurna, selain H2O dan CO2 juga dihasilkan

gas karbon monoksida, CO dan kadang-kadang C.


2.3 Tata Nama Alkana

Tabel 1. Keempat-belas senyawa alkana pertama

Gbr 2. Molekul Metana: [a] Struktur Lewis; [b] Struktur Ikatan; [c] Bentuk Ruang Molekul; dan [d]
Rumus Molekul.

Struktur ikatan yang ditunjukkan pada Gbr 2 di atas akan selalu diterapkan untuk

membahas molekul senyawa alkana lainnya. Struktur ikatan sepuluh senyawa alkana

pertama yang mulai melibatkan ikatan antar 2 atom C, antar 3 atom C, dan seterusnya

terusun seperti diperlihatkan pada Tabel 1. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2 (n =

1,2,3,...). Ikatan antar atom C merupakan ikatan kovalen tunggal. Dari tabel 1 tampak bahwa

antar senyawa alkana membentuk deret homolog dengan pembeda sebesar sebuah gugus

berupa gugus CH2 (gugus metilen).

5
Struktur senyawa alkana dari n=1 s.d n=4 adalah sebagai berikut.

Menyimak struktur di atas, tampak bahwa butana (rumus molekul C4H10) memiliki 2 rumus

struktur ikatan, yakni struktur [a] dan struktur [b]. Dikatakan, butana memiliki 2 isomer.

Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi rumus struktur

ikatannya berbeda. Peristiwa yang melibatkan terjadinya isomer disebut isomeri. (Semakin

panjang rantai C suatu senyawa karbon semakin banyak isomernya.) Dua isomer dari butana

adalah 2 senyawa yang berbeda baik sifat fisis maupun sifat kimianya. Dengan demikian,

kedua isomer itu pun harus diberi nama kimia berbeda sesuai dengan struktur ikatan

kimianya. Struktur [b] dari butana mengikat 2 buah gugus metil. (Lihat: Tabel 2).

Nama struktur [a] adalah n-butana (baca: normal butana).

Nama struktur [b] adalah 2-metil-propana.

Tabel 2 Rumus dan Nama Gugus Alkil

Aturan tatanama senyawa organik mengacu pada Aturan IUPAC seperti berikut.

1) Perhatikan rumus struktur di bawah ini.


2) Tetapkan rantai atom C terpanjang sebagai rantai utama, dan tetapkanlah

jumlahnya. [Diperoleh: 6 atom C, dinamai heksana.]

3) Berilah nomor urut dari salah satu ujung rantai utama. Pilih ujung yang terdekat dengan

cabang (gugus terikat). [Diperoleh: penomoran seperti tergambar. ]

4) Tetapkan nomor atom C yang mengikat gugus. [Diperoleh: no. 2 dan no. 3]

5) Namai gugus-gugus terikat sesuai nomor. [Diperoleh: 2-metil-3-metil-]

6) Gabungkan nama gugus bernomor dengan nama rantai utamanya. Diperoleh: 2-metil-3-

metil-heksana, disingkat sebagai 2,3-dimetil-heksana.

Catatan:

Jenis atom C dalam struktur ikatannya:

1) Atom C-primer, yakni atom C yang mengikat langsung hanya 1 atom C. [Contoh:

C1; C6; C7; C8; C9; C11.]

2) Atom C-sekunder, yakni atom C yang mengikat langsung 2 atom C. [Contoh: C5;

dan C10.]

3) Atom C-tersier, yakni atom C yang mengikat langsung 3 atom C. [Contoh: C3; C4.]

Atom C-kuarterner, yakni atom C yang mengikat langsung 4 atom C. [Contoh: C2.]

7
2.4 Sifat Kimia Alkana

Nama parafin yang diberikan kepada senyawa alkana seperti yang telah disebutkan di

atas menunjukkan bahwa sifat kimia senyawa alkana pada umumnya kurang reaktif (sukar

bereaksi) dengan zat lain. Alkana dapat terbakar (bereaksi dengan oksigen) setelah mencapai

titik bakarnya disertai dengan pelepasan kalor tinggi.

2.5 Sifat Fisika Alkana

Beberapa sifat fisis alkana terutama wujudnya dapat dilihat pada Tabel 3. Dari data Tabel 3,

alkana dengan jumlah atom C: a) C1–C4 berwujud gas;b) C5–C17 berwujud cair; dan c) alkana

dengan jumlah atom C>17 berwujud padat.

Tabel 3. Titik Leleh Dan Titik Didih Senyawa Alkana

8
2.6 Kegunaan Alkana

Kegunaan senyawa alkana di kehidupan manusia sehari-hari yaitu:

1. Gas Alam
Yang namanya gas alam ternyata hampir 80% nya tersusun dari senyawa alkana
yaitu metana (rumus CH4) dan 20% sisanya terdiri dari senyawa alkana lainnya seperti
etana, propana, dan juga butana. Gas alam yang diolah dan dikemas dalam tabung bisa
menjadi bahan bakar alternatif selain minyak bumi. Sobat bisa lihat sendiri konversi
minyak tanah ke gas elpiji. Gas alam yang ditaruh pada suhu minus 160 derajat akan
berubah wujud menjadi cair yang kita kenal dengan Liquified Petroleum Gas (populer
dengan nama elpiji). Dalam bentuk inilah gas alam terasa sekali kegunaanya di
kehidupan sehari-hari, mulai dari memasak, las, bahan bakar kendaraan (BBG), dan
masih banyak lagi.

2. Metil Klorida atau Monoklor Metana (CH3Cl)


Seiring dengan kesadaran banyak pihak tentang penggunaan gas freon yang sudah
tidak ramah lingkungan lagi, muncul yang namanya Metil Klorida. Senyawa yang
dihasilkan dari reaksi subtitusi alkana dengan gas klor ini banyak digunakan sebagai pada
pendingan kulkas. Zat ini lebih ramah lingkungan karena tidak merusak ozon

3. Kloroform (CHCl3)
Kegunaan senyawa alkana berikutnya adalah kloroform. Kloroform merupakan
hasil reaksi subtitusi metana dengan gas klor berlebih. Zat ini berupa cairan yang sering
digunakan sebagai agen anastetik atau pemati rasa atau lebih dikenal dengan nama obat
bius. Dalam dunia medis zat ini sangat penting guna membantu mengurangi rasa sakit
saat operasi. Tidak hanya itu, kloroform pada suhu kamar punya wujud cair sering
digunakan sebagai bahan pelarut organik.

4. Karbon Tetraklorida
Sobat pernah lihat tabung merah yang sering digunakan untuk pemadam
kebakaran di gedung-gedung? Nah di dalamnya ada salah satu senyawa alkana yaitu

9
Karbon Tetraklorida namanya. Zat ini ampuh untuk memadamkan api dengan cepat.
Sama dengan kloroform, zat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pelarut nonorganic.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Alkana adalah hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal. Ini adalah
hidrokarbon jenuh, sehingga semua karbon dalam molekul terikat hidrogen pada setiap
lokasi yang tersedia. Rumus umum alkana CnH2n +2. Ini berarti untuk setiap satu karbon
dalam alkana, ada dua kali jumlah hidrogen, ditambah dua lagi.
Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh
asiklis.Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai
karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah
CnH2n+2.Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4.Tidak ada
batasan berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah
contoh alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar, bisa lebih dari 10 atom karbon.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk penulis lainnya semoga makalah ini bisa dijadikan acuan dan semoga kedepannya
lebih fokus dan details dalam menjelaskan dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan
tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Heksadekana. http://id.wikipedia.org/wiki/Heksadekana, 14 Desember 2011

Anonim.Tata Nama Alkana. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah, 14 Desember


2011 Anshori, Jamaludin Al. 2007

Penuntun Praktikum Kimia Organik. Laboratorium Kimia Organik Program D3 Jurusan


Kimia Fakulas MIPA Universitas Padjajaran.
Bandunghttps://www.facebook.com/permalink.php?
id=166653343480685&story_fbid=1688385 56595497
http://www.sridianti.com/pengertian-alkana.html
http://rumushitung.com/2014/02/11/sifat-sifat-senyawa-alkana/

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_organik_dasar/hidro-karbon/tata- nama-alkana.

11

Anda mungkin juga menyukai