Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA DASAR

“SENYAWA HIDROKARBON ALIFATIK”

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5


1. Ehla Birana (22TKM619)
2. Luthfiyyah Nabila Balqis (22TKM625)
3. Muh Ilham Husain (22TKM628)
4. Siti Nurhaliza (22TKM642)

POLITEKNIK ATI MAKASSAR


BPSDMI KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN RI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Senyawa Hidrokarbon Alifatik” dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas kuliah Kimia Dasar selain itu untuk memperluas ilmu tentang
“Senyawa Hidrokarbon”.

Kami mengetahui masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah


ini karena pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun kesempurnaan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam rangka
menambah pengetahuan juga wawasan tentang Senyawa Hidrokarbon Alifatik.

Makassar, 17 Februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................5
2.1. Defenisi Hidrokarbon Alifatik.........................................................................5

2.2. Biodegradasi......................................................................................................8

2.3. Sifat Hidrokarbon Alifatik...............................................................................8

2.4. Kegunaan Hindrokarbon Alifatik dalam kehidupan sehari-hari..............10

2.5. Contoh Soal.....................................................................................................10

BAB III PENUTUP.......................................................................................................12


3.1. Kesimpulan......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
BAB I
1.1. Latar Belakang
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa
karbon.Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada
atomkarbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah
satusenyawa karbon paling sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon
banyakdigunakan sebagai komponen utama minyak bumi dan gas alam.Senyawa
hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Pembakaran sempurnasenyawa
hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2)dan
pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air(H2O),
karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO).Sampai saat ini terdapat lebih
kurang dua juta senyawa hidrokarbon. Hal ini tidakdipungkiri, karena atom karbon
yang memiliki sifat - sifat khusus.

Sifat senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan


koevalen antar atomkarbon.oleh karena itu, untuk memudahkan mempelajari senyawa
hidrokarbon yangbegitu banyak, para ahli melakukan pergolongan hidrokarbon
berdasarkanstrukturnya,dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon dalam molekulnya.

Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua yang kita gunakan atau kenakan
dalammenjalankan aktifitas adalah hasil olahan dari senyawa hidrokarbon. Seperti
pakaian,alat masak, alat tulis tempat pensil, dan sebagainya. Begitu banyak
manfaat yangdiberikan oleh produk - produk dari hidrokarbon, namun masih ada
beberapa orangyang belum mengetahui produk – produk yang dihasilkan dari
hidrokarbon
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu Senyawa Hidrokarbon Alifatik?
2. Apa itu Alkana, Alkena, dan Alkuna?
3. Bagaimana Karakteristik dan klasifikasi Hidrokarbon?
4. Apa Kegunaan Hidrokarbon Alifatik dalam kehidupan sehari-hari

5.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Hidrokarbon Alifatik

Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa hidrokarbon yang didasarkan


rantai atom karbon (C) tanpa adanya cincin benzene dan dapat bersifat jenuh maupun
tak jenuh. Senyawa hidrokarbon alifatik berdasarkan ikatan rangkapnya dibedakan
menjadi alkana, alkena, dan alkuna. Berikut penjelasannya:

- Alkana :

Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang terdiri dari ikatan kovalen tunggal
tanpa adanya ikatan rangkap. Ikatan kovalen tunggal membuat alkana menjadi
hidrokarbon yang jenuh karena setiap atom karbonnya terhubung ke empat atom
lainnya. Contoh senyawa alkana adalah metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8),
butane (C4H10), pentana (C5H12), heksana (C6H14), heptana (C7H16), oktana
(C8H18), nonana (C9H20), dan dekana (C10H22).

 Sifat fisik Alkana

Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas; pentena
sampai heptadekana (C17H36) berwujud cair; sedangan oktadekana (C18H38) dan
seterusnya berwujud padat. Alkana tidak larut dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana
yaitu benzena, karbontetraklorida, dan alkana lainnya.

Semakin banyak atom C yang dikandungnya (semakin besar nilai Mr), maka:

1. Titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi (alkana yang tidak bercabang titik
didihnya lebih tinggi; makin banyak cabang, titik didihnya semakin rendah).

2. kerapatannya makin besar.


3. viskositas alkana makin naik.

4. volatilitas alkana makin berkurang

 Sifat kimia Alkana

Pada dasarnya, reaksi kimia melibatkan pemutusan dan pembentukkan ikatan kimia
zat-zat dalam reaksi. Untuk alkana ada dua hal yang menentukan sifat kimianya,
yaitu:

1. Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-H. Ikatan C-C dan C-
H tergolong kuat karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebutdiperlukan
energi masingmasing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413kJ/mol untuk H-
H. Energi tersebut dapat diperoleh dari panas seperti dari pemantik api pada
pembakaran elpiji di atas.

2. Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang
dapatdianggap non polar karena beda keelektronegatifanny yang kecil. Ini yang
menyebabkan alkana dapat bereaksi dengan pereaksi non polar seperti oksigendan
halogen. Sebaliknya, alkana sulit bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti
asam kuat , basa kuat dan oksidator permanganat. Reaksi alkana dengan oksigen diatas
merupakan salah satu dari tiga reaksi alkana akan dibahas di sini, yakni:
pembakaran alkana, perengkahan (craking)/eliminasi alkana, dan reaksi substitusi
alkana oleh halogen.

a. Pembakaran Alkana
b. Perengkahan ( Reaksi Eliminasi ) Alkana

- Alkena :

Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan
sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Istilah alkena dan olefin sering
digunakan secara bergantian. Contoh senyawa alkena adalah etena (C2H4), propena
(C3H6), 1-butena (C4H6), 1-pentena (C5H10), 1-hexena (C6H8), 1-heptena (C7H14),
1-oktena (C8H16), 1-nonena (C9H18), dan 1-dekena (C10H20).
 Sifat Fisik Alkena

Alkena mempunyai sifat tidak larut dalam air, massa jenis lebih kecildari satu,
dan titik didih bertambah tinggi dengan meningkatnya jumlahatom C. Perhatikan tabel
titik didih dan massa jenis alkana berikut ini.Alkena memiliki sifat fisika yang sama
dengan alkana. Perbedaannya yaitu,alkena sedikit larut dalam air. Hal ini
disebabkan oleh adanya ikatanrangkap yang membentuk ikatan π. Ikatan π tersebut
akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian.

 Sifat Kimia Alkena

Alkena memiliki hasil yang jauh lebih reaktif ketimbang senyawa alkana. Pada
senyawa alkena mampu mengalami reaksi adisi serta reaksi polimerisasi. Selain itu,
alkena juga merupakan senyawa yang mudah terbakar.

- Alkuna :

alkuna merupakan jenis senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan
rangkap tiga. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-n dengan n > 1. Misalnya: Jika n = 2,
maka C2H2 merupakan suku pertama alkuna. Contoh senyawa alkuna adalah etuna
(C2H2), propuna (C3H4), 1-butuna (C4H5), 1 pentuna (C5H8), 1-heksuna (C6H10), 1-
heptuna (C7H12), 1-oktuna (C8H14),1- n

 Sifat Fisik Alkuna

Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan
titik didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas. Alkuna sangat sukar
larut dalam air tetapi larut di dalam pelarut organik sepertikarbontetraklorida.
Massa jenis alkuna sama seperti alkana dan alkena lebih dari air. Titik didih alkuna
mirip dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah jumlah atomC harga Mr makin
besar maka titik didihnya makin tinggi.

 Sifat Kimia Alkuna


1. Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya
reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
2. reaksi adisi pada alkuna.
3. Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)

2.2. Biodegradasi
Biodegradasi adalah kemampuan metabolisme mikroorganisme untuk mengubah
atau memineralisasi kontaminan organik menjadi zat yang tidak berbahaya / tidak
terlalu berbahaya, yang kemudian diintegrasikan ke dalam siklus biogeokimia alami
(Margesin & Schinner, 2001). Biodegradasi dilakukan dengan cara memotong rantai
hidrokarbon tersebut menjadi lebih pendek dengan melibatkan berbagai enzim. Sistem
enzim-enzim tersebut dikode oleh kromosom atau plasmid, tergantung pada jenis
bakterinya (Harayama, 1995).
Biodegradasi hidrokarbon alifatik biasa terjadi pada kondisi aerob. Tahap awal
degradasi hidrokarbon secara aerob adalah memasukkan molekul oksigen ke dalam
hidrokarbon oleh enzim oksigenase (Nugroho, 2009). Menurut Atlas dan Bartha (1992)
dalam Nugroho (2009), jalur degradasi alkana yang paling umum adalah oksidasi rantai
terminal. Alkana dioksidasi menjadi alkohol dan selanjutnya menjadi asam lemak
(Cookson, 1995). Selain oksidasi terminal, mikroba juga dapat mengoksidasi
hidrokarbon alifatik melalui oksidasi subterminal.
2.3. Sifat Hidrokarbon Alifatik

Senyawa kimia ada yang bersifat organik dan juga anorganik. Salah satu contoh
senyawa organik yang paling sederhana namun sangat luas adalah senyawa
hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari bisa kita temukan di
bahan bakar minyak dan gas. Hidrokarbon alifatik adalah kelompok senyawa yang
berantai lurus, berantai cabang, dan rantai melingkar. Senyawa alifatik dibagi menjadi
dua kelompok utama yaitu senyawa alifatik jenuh dan senyawa alifatik tak jenuh.
Kemudian juga bahan kimia yang menghasilkan produk seperti plastik, karet, perekat,
peledak, dan lain sebagainya.

Senyawa hidrokarbon seperti namanya, hidro dan karbon berarti merupakan


senyawa yang tersusun dari atom hidrogen (H) dan atom karbon (C). Sehingga senyawa
hidrokarbon memiliki rumus CxHy, dengan x dan y tergantung golongan hidrokarbon
itu sendiri. Dilansir dari Chemistry Libretexts, karbon merupakan atom yang unik
karena dapat berikatan satu sama lain dengan kuat, namun masih memiliki lebih dari
satu valensi untuk berikatan dengan atom lainnya. Senyawa hidrokarbon digolongkan
menjadi dua jenis utama yaitu senyawa hidrokarbon alifatik dan senyawa hidrokarbon
aromatik.

Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa hidrokarbon yang didasarkan


rantai atom karbon (C) tanpa adanya cincin benzene dan dapat bersifat jenuh maupun
tak jenuh. Hidrokarbon tak jenuh adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan kovalen
ganda atau rangkap tiga antara atom karbon yang berdekatan . Istilah "tidak jenuh"
berarti lebih banyak atom hidrogen yang dapat ditambahkan ke hidrokarbon untuk
membuatnya jenuh (yaitu terdiri dari semua ikatan tunggal). Ikatan kovalen tunggal
membuat alkana menjadi hidrokarbon yang jenuh karena setiap atom karbonnya
terhubung ke empat atom lainnya.

Pembakaran hidrokarbon

Berikut ini adalah contoh reaksi pembakaran metana:

CH4 + 2 O2 → 2 H2O + CO2 + Energi. Jika udara miskin gas oksigen, maka
akan terbentuk gas karbon monoksida (CO) dan air:

2 CH4 + 3 O2 → 2CO + 4H2O.

Alifatik (bahasa Yunani: aleiphar, berarti minyak atau lemak) adalah senyawa
organik yang tidak mempunyai sifat aromatik (bahasa Inggris: aromatic ring). Senyawa
alifatik dapat berupa:

1) siklik (bahasa Inggris: cyclic), seperti sikloheksana


2) asiklik, seperti heksana
3) atau:
4) jenuh, seperti heksana
5) tak jenuh, seperti heksena
Pada senyawa alifatik, atom karbon dapat saling mengikat dalam bentuk rantai
lurus bercabang maupun bercabang, atau cincin non aromatik (alisiklik), dengan ikatan
tunggal, ganda dan tiga ikatan kovalen. Ikatan kovalen dapat mengikat unsur lain selain
hidrogen, antara lain oksigen, nitrogen, belerang, dan klor. Pada umumnya senyawa
alifatik mudah terbakar (bahasa Inggris: flammable) sehingga sering digunakan sebagai
bahan bakar, seperti metana untuk bahan bakar kompor dan asetilen untuk pengelasan
(bahasa Inggris: welding).

2.4. Kegunaan Hindrokarbon Alifatik dalam kehidupan sehari-hari

a. Plastik

Plastik adalah salah satu contoh penggunaan hidrokarbon dalam kehidupan


sehari-hari, plastik atau tas belanja berbahan plastik yan menggunakan senyawa
hidrokarbon yang berbentuk zat kimua dengan nama petrokimia. Petrokimia adalah
salah satu komposisi yang terkandung dalam senyawa hidrokarbon

b. Aspal

Nama lain dari aspal adalah Bitumen, Aspal adalah cairan kental yang
berwarna hitam pekat. Aspal berfungsi unruk emngeraskanala sedang dibangun agar
dapat segera digunakan oleh kendaraan yang melewati jalanan tersebut. Aspal juga
menggunakan senyawa hidrokarbon didalamnya. Senyawa hidrokarbon yang
digunakan mengandung sulfur, oksigen dan klor didalam komposisinya.

c. Bahan bakar

Dalam kehidupan sehari-hari bahan bakar digunakan untuk memasak,


sebagai solar, pelumas dan lainnya. Faktanya, mayoritas bahan bakar alamu yang
sering digunakan berasal dari senyawa hidrokarbon, contohnya seperti gas LPG,
Kerosin, minyak tanah, bensin dan lain-lain.
2.5. Contoh Soal
Beri nama sesuai senyawa berikut dengan aturan IUPAC dan tentukan jumlah dan jenis
atom karbon yang ada!

Jawaban

kita akan membahas langkah demi langkah.

Pertama yaitu menentukan rantai utama

Kemudian menentukan nomor. Karena cabang terdekat dari sebelah kiri maka nomor 1

ada disebelah kiri. Selain itu dilakukan penentuan nama cabang

Terdapat 2 cabang metil, yaitu di nomor 2 dan 3. Rantai utama 5 atom C, mqka bernama
pentana. Jadi, nama senyawanya yaitu 2 3-dimetilpentana. Sedangkan untuk jumlah dan
jenis atom karbonnya sebagai berikut
C primer = 4 buah (C nomor 1, 5, dan cabang metil pada nomor 2 dan 3)

C Sekunder = 1 buah (C nomor 4)

C tersier = 2 buah (C nomor 2,3)

C quartener = 0 buah
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
 Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa hidrokarbon yang didasarkan
rantai atom karbon (C) tanpa adanya cincin benzene dan dapat bersifat jenuh
maupun tak jenuh. Senyawa hidrokarbon alifatik berdasarkan ikatan rangkapnya
dibedakan menjadi alkana, alkena, dan alkuna.
 Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang terdiri dari ikatan kovalen tunggal
tanpa adanya ikatan rangkap.
 Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan
sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Istilah alkena dan olefin sering
digunakan secara bergantian.
 Alkuna merupakan jenis senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan
rangkap tiga.
 Biodegradasi adalah kemampuan metabolisme mikroorganisme untuk mengubah
atau memineralisasi kontaminan organik menjadi zat yang tidak berbahaya /
tidak terlalu berbahaya, yang kemudian diintegrasikan ke dalam siklus
biogeokimia alami
 Biodegradasi dilakukan dengan cara memotong rantai hidrokarbon tersebut
menjadi lebih pendek dengan melibatkan berbagai enzim. Sistem enzim-enzim
tersebut dikode oleh kromosom atau plasmid, tergantung pada jenis bakterinya


DAFTAR PUSTAKA

Anshory, Irvan. 2003. Kimia SMU untuk kelas 3. Erlangga. Jakarta

Atlas, R. M & Bartha. 1992. Hydrocarbon Biodegradation and Oil Spill Bioremediation.

Microbial Ecology. Vol 12. Edited by K. C. Marshall. Plenum Press. New york

Ciptadi. 1999. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Palangkaraya: UNPAR

Cookson, J. (1995) Bioremediation Engineering: Design and Application. McGaw Hill


Publishers, New York.

Fessenden & Fessenden. 1999. Kimia Organik Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta

Harayama, S. K. 1995. Biodegradation of Crude Oil. Program and Abstracts in

the First Asia-Pasific Marine Biotechnology Conference. Shimizu, Shizuoka : Japan.

Hart, Harold. 1999. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai