Anda di halaman 1dari 12

PAPER

KIMIA ORGANIK
ALKENA DAN ALKUNA

Oleh :
1. I Komang Wawan Ari Nugraha (P07134122074)
2. Ni Putu Devi Sriantari Simpangan (P07134122100)
3. Si ayu rai suci suryaningsih (P07134122103)
4. Alma Rizky Wijayanti (P07134122104)

Dosen Pengampu :
Nur Habibah, S.Si., M.Sc.
Ni Nyoman Astika Dewi, S.Gz., M.Biomed.

Program Studi D-III


Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaaikan paper yang berjudul
“Alkena dan Alkuna” ini tepat pada waktunya. Paper Alkena dan Alkuna ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan paper ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan paper
ini.

Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Kimia Organik. Selain itu, paper ini bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai Kimia Organik.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Habibah, S.Si., M.Sc., Ibu
Ni Nyoman Astika Dewi, S.Gz., M.Biomed., selaku Dosen Mata Kuliah Kimia Organik
yang telah menuntun dalam pembuatan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni ini. Saya juga
berharap semoga paper ini bermanfaat bagi pembacanya.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena
itu, dengan terbuka kami menerima segala saran dan kritikan dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki paper ini.

Denpasar, 30 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 4
1.2 Tujuan ..................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
2.1 ALKENA ............................................................................................................... 5
2.1.1 Rumus Umum Alkena .................................................................................. 5
2.1.2 Sifat Alkena .................................................................................................... 5
2.1.3 Tata Nama Alkena ......................................................................................... 7
2.2 ALKUNA ............................................................................................................... 8
2.2.1 Rumus Umum Alkuna ................................................................................... 8
2.2.2 Sifat Alkuna .................................................................................................... 8
2.2.3 Tata Nama Alkuna ......................................................................................... 9
BAB III............................................................................................................................. 11
PENUTUP ........................................................................................................................ 11
3.1 Simpulan ................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon disebut alkena,
sedangkan yang memiliki ikatan rangkap tiga karbon dinamakan alkuna. Kedua
golongan hidrokarbon ini tak jenuh (unsaturated), sebab mengandung hydrogen per
karbon lebih sedikit daripada alkana padanannya (CnH2nt2). Alkana dapat diperoleh
dari alkena atau alkuna dengan menambah 1 atau 2 mol hidrogen. Senyawa dengan
lebih satu ikatan rangkap atau ikatan rangkap tiga memang ada. Jika terdapat dua ikatan
rangkap, senyawa ini disebut alkadiena atau lebih umum disebut diena. Adapula triena,
tetraena, dan bahkan poliena (senyawa dengan banyak ikatan rangkap, dari kata Yunani
poli, berarti banyak). Poliena menyebabkan warna pada wortel dan tomat.
Hidrokarbon alkena dan alkuna mempunyai sifat fisika yang sangan mirip.
Semua berupa senyawa tak berwarna, tak larut atau hanya sedikit sekali larut dalam
air, tetapi sangan larut dalam pelarut nonpolar. Hidrokarbon dengan bobot molekul
rendah, C1 sampai Cs, adalah gas, yang bobot molekulnya tinggi berupa zat padat.
Titik didih dan titik leleh yang sebenarnya untuk molekul yang sama banyak atom
karbonnya, beraneka bergantung pada ada tidaknya ikatan rangkap, ganda tiga, dan
banyak serta macam percabangannya. Semua hidrokarbon dapat dibakar dalam oksigen
maupun udara untuk menghasilkan karbon dioksida dan air.

1.2 Tujuan
Memberi pengertian dan pemahaman mengenai Alkena dan Alkuna yang
meliputi definisi, rumus umum, tata nama, dan sifat dari Alkena dan Alkuna.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Alkena dan Alkuna?
2. Bagaimanakah rumus umum dan penataan nama dari Alkena dan Alkuna?
3. Apakah sifat-sifat dari Alkena dan Alkuna?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ALKENA
Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan
sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Alkena asiklik yang paling sederhana,
yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan dengan gugus fungsional
manapun, maka akan membentuk sualu kelompok hidrokarbon.
Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena (C2H4) Senyawa
aromatic sering kali juga digambarkan seperti alkena siklik, tapi struktur dan ciri-ciri
mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena.

2.1.1 Rumus Umum Alkena


Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap
(C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang
mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena, dan seterusnya.
Rumus umum alkena adalah :
CnH2n

2.1.2 Sifat Alkena


1) Sifat Fisis
1. Pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku berikutnya
adalah cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Jika cairan alkena dicampur
dengan air maka kedua cairan itu akan membentuk lapisan yang saling tidak
bercampur. Karena kerapatan cairan alkena lebih kecil dari 1 maka cairan
alkena berada di atas lapisan air.
2. Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena lebih
tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama.

5
2) Sifat Kimia (Reaksi-reaksi Alkena)
Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana karena adanya ikatan rangkap. Reaksi alkena
terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi-reaksi alkena sebagai berikut:
a) Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan) Reaksi adisi, yaitu pengubahan
ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan cara mengikat atom lain.
Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah:
(1) Gas hidrogen (H.)
CH2 = CH2+ H2 CH3 − CH3
Etana Etena
(2) Halogen (F2, Clz, Br2, dan I)
CH2 = CH − CH3 + Br2
Propena
(3) Asam halida (HCl, HBr, HE, dan HI)
Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturan Markovnikov, yaitu atom
H dari asam halida akan terikat pada atom C berikatan rangkap yang telah
memiliki atom H lebih banyak.

6
b) Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan oksigen)
Pembakaran sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H20.
C2H4 +3 02 2 C02+2 H20
Pembakaran tidak sempurna alkena menghasilkan CO dan H20.
C2H4 + 2 02 2 CO+2 H20
c) Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul molekul sederhana
(monomer) menjadi molekul besar (polimer).
Contoh:
Polimerisasi etena menjadi polietena
n CH2= CH2 − > − CH2 − CH2− >[− CH2 − CH2 −] n

2.1.3 Tata Nama Alkena


1) Alkena Rantai Lurus
Nama alkena rantai lurus sesuai dengan nama-nama alkana, tetapi dengan
mengganti akhiran ana- menjadi -ena.
2) Alkena Rantai Bercabang
Urutan penamaan adalah:
a. Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap.
b. Membcri nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung
rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil (bukan
berdasarkan posisi cabang).
c. Penamaan, dengan urutan:
• Nomor atom C yang mengikat cabang
• Nama cabang
• Nomor alom C ikatan rangkap
• Nama rantai induk (alkena)

7
2.2 ALKUNA
Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga. Salah
satunya adalah etuna yang disebut juga sebagai asetilen dalam perdagangan atau
sebagai pengelasan.

2.2.1 Rumus Umum Alkuna


Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung ikatan
rangkap tiga. Untuk alkuna dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki atom H
sebanyak 6. Sedangkan untuk alkena dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki atom
H sebanyak 8.Jadi, rumus umumalkuna adalah:
CnH2n-2

2.2.2 Sifat Alkuna


1) Sifat Fisis
Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi
suku alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama berwujud
gas, suku berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang tinggi berwujud padat.

2) Sifat Kimia (Reaksi Alkuna)


➢ Reaksi-reaksi pada alkuna mirip dengan alkena, untuk menjenuhkan ikatan
rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi 2 kali lebih banyakmemerlukan pereaksi
2 kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena.

8
➢ Reaksi-reaksi terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi adisi dengan H 2,
adisi dengan halogen (X 2 ) dan adisi dengan asam halida (HX). Pada reaksi adisi
gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap alkena dan alkuna berlaku aturan Markovnikov
yaitu :
• Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang
berbeda, maka atom X akan jumlah atom H yang berbeda, maka atom X
akan terikat pada atom C yang sedikit mengikat atom H.
• Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H sama banyak,
maka atom X akan terikat pada atom C yang mempunyai rantai C paling
panjang.

2.2.3 Tata Nama Alkuna


1) Alkuna Rantai Lurus
Untuk alkuna rantai lurus, dinamakan sesuai dengan alkana dengan jumlah atom
karbon yang sama, namun diakhiri dengan -una. Berikut adalah alkuna dengan
jumlah atom karbon 2-10 disebut:
• Etuna, C2H2
• Propuna, C3H4
• Butuna, CAH6
• Pentuna, CsHs
• Heksuna, CoH1o
• Heptuna, CH12
• Oktuna, C&H14
• Nonuna, CoH16
• Dekuna, CloH1s

2) Alkuna Rantai Bercabang


Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap tiga.

9
b) Penomoran alkuna dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga atom
C yang berikatan rangkap tiga mendapat nomor terkecil.
c) Penamaan, dengan urutan:
• Nomor C yang mengikat cabang
• Nama cabang
• Nomor C yang berikatan rangkap tiga
• Nama rantai induk (alkuna)

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.
Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari
atom hydrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui
senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.
Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk
mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli
mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam
molekulnya.
Hidrokarbon pada kehidupan sehari-hari sangatlah penting dan memiliki
kegunaan yang tidak dapat digantkan oleh senyawa lain dalam penggunaan sehari-hari
dalam bidang sandang, pangan serta papan. Dalam penggunaannya pun memiliki peran
tersendiri dalam kegunaannya sehari-hari.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kisrohanti, Adi Asih. (2016). Makalah Kimia Organik Alkena dan Alkuna. Akademi
Farmasi Mahandika. Jakarta

Ramadani, Wulan. (2019). Alkana, Alkena, Alkuna. Makalah. Universitas


Malikussaleh. Aceh

Rofiudin, Muhammad. (2018). Makalah Kimia Kelas 10 : Alkana, Alkena, Alkuna.


Artikel

12

Anda mungkin juga menyukai