Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ALKANA DAN ALKUNA

OLEH :

KELOMPOK 1

1. ALDI TRY KUSUMA ( 061740411834 )


2. EMHA ISNAN ALFAJRI ( 061740411841 )
3. FHIKRI CAHAYA FATONI ( 061740411842 )
4. MAULIA RIZKI ( 061740411845 )
5. MUHAMMAD AL-HAFIZ ( 061740411846 )

KELAS : 2 EGD

DOSEN PEMBIMBING : IDHA SILVIYANTI,S.T.,M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG


TAHUN AKADEMIK 2017 - 2018

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang sebesar – besarnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Penulisan Makalah tentang
senyawa alkana dan alkena dapat diselesaikan sesuai waktunya . Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam yang
selalu menjadi motivasi untuk keinginan selalu bekerja keras . Penulisan makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas presentasi dan diskusi kelompok .

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Idha Silviyanti, S.T.,M.T. Dosen pembimbing


2. Kedua orang tua penulis , terima kasih atas segala do’a kepad penulis , saudara
– saudaraku , atas segala do’a dan dorongan semangat dari kalian .
3. Teman – teman mahasiswa POLSRI kelas 2 EGD terima kasih atas support
kalian.

Tim penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan Makalah ini , sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari segenap pembaca demi kebaikan dan kesempurnaan
Makalah ini .

Palembang , 18 Maret 2018

Kelompok 1

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

hanya mewakili satu jenis senyawa kimia, yaitu yang mengandung satu
atom karbon atau lebih. Kimia organik barangkali lebih baik didefinisikan
sebagai kimia senyawa yang mengandung karbon.
Meskipun penggolongan seperti itu agak terbatas, fakta menunjukkan
bahwa senyawa yang mengandung atom karbonlah yang sebenarnya
menjadikan begitu banyak zat yang terdapat di bumi ini. Fakta yang agak
mengejutkan ini adalah akibat dari kemampuan atom karbon membentuk
ikatan dengan atom karbon lain. Jika sifat khas ini dibarengi dengan
Ilmu kimia mengenai susunan, sifat dan pengubahan zat – secara tradisional
dibagi dalam beberapa golongan untuk dipelajari. Kimia organic, kimia
anorganik, kimia-fisika, dan biokimia mewakili golongan-besar yang
pembagiannya hanya dibuat-buat saja, padahal sebenarnya berupa disiplin
ilmu yang menyatu. Memang jika kita sadari betapa banyaknya pengetahuan
yang termasuk dalam ilmu kimia, dapatlah dimengerti mengapa
pembagiannya seperti tersebut di atas terjadi.
Bahan organic kemampuan sebuah atom karbon membentuk empat ikatan
dalam ruang tiga dimensi, maka berbagai susunan atom dapat terjadi. Lebih
dari du juta jenis senyawa organic telah ditentukan cirinya dan tiap tahun
puluhan ribu zat baru ditambahkan ke dalam daftar ini, baik sebagai penemuan
di alam raya atau sebagai pembuatan dalam laboratorium.
Karbon bukanlah unsur satu-satunya dalam senyawa organic. Atom
hydrogen hampir selalu terdapat juga. Selain itu, senyawa organic sering
mengandung oksigen, nitrogen, fosfor, sulfur, atau halogen. Dengan satu cara
atau cara lainnya hampir tiap unsure dalam susunan berkala dapat ditemukan
dalam molekul ‘organik’. Hal ini menggambarkan batas yang agak dibuat-
buat antara berbagai disiplin kimia

3
Para kimiawan mula-mula memakai sebutan ‘organik’ untuk bahan
yang didapat dari sumber hidup, yaitu tumbuhan dan hewan. Dalam pasal
berikutnya kita akan dapat melihat bahwa hubungan antara senyawa organic
dan sistem kehidupan mempunyai dampak penting pada perkembangan awal
teori kimia.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Alkana?

2. Sifat-sifat umum Alkana ?

3. Deret Homolog Alkana ?

4. Tata nama Alkana ?

5. Sifat kimia Alkana ?

6 Kegunaan Alkana ?

7. Apa yang dimaksud dengan Alkena?

8. Sifat-sifat umum Alkena ?

9. Deret Homolog Alkena ?

10. Tata nama Alkena ?

11. Sifat kimia Alkena ?

12. Kegunaan Alkena ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Alkana

2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Alkena

3. Mengetahui sifat dari Alkana

4. Mengetahui sifat dari Alkena

5. Mengetahui sistem penamaan pada Alkana

6. Mengetahui sistem penamaan pada Alkena

7. Mengetahui kegunaan dari Alkana

8. Mengetahui kegunaan dari Alkena

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alkana (CnH2n+2)

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh atau


hidrokarbon alifatik jenuh (Rohmadi, 2012). Hidrokarbon adalah
senyawa organik yang molekulnya tersusun dari unsur karbon dan
hidrogen. Dan alifatik artinya ujung rantai tidak saling bertemu
sedangkan jenuh artinya semua ikatan karbon-karbon adalah ikatan
tunggal (Mutamakkin, 2011). Alkana yang paling sederhana adalah
metana yang memiliki satu atom C dengan rumus kimia CH4
(Rohmadi, 2012). Alkana rantai pendek (metana dan etana) terdapat
dalam atmosfer planet seperti jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus. Di
atmosfer bumi, gas metan hanya sebesar 1 ppm, sedangkan di dalam perut
bumi sumber alkana adalah gas alam dan minyak.

Alkana memiliki rumus umum yaitu CnH2n+2 , semua molekul


alkana berbentuk tetrahedral dengan sudut ikatan mendekati 109,5
(Mutamakkin, 2011).

2.2 Sifat-sifat fisik Alkana

Alkana adalah senyawa nonpolar . Akibatnya , gaya tarik antar molekul


lemah . Alkana rantai lurus sampai dengan butana adalah gas pada temperatur
kamar , sementara alkana C5 sampai C17 cairan . Alkana rantai lurus dengan 18
atom C atau lebih adalah zat padat .

Titik didih suatu senyawa sebagian tergantung pada banyaknya energi


yang diperlukan oleh molekul-molekulnya untuk lolos dari fase cair menuju gas.
Titik didih senyawa dalam deret homolog , seperti misalnya alkana dalam tabel
dibawah ini , bertambah sekitar 30 0C untuk tiap gugus metilena ( CH2)
tambahan . Kenaikan titik didih pada hakikatnya disebabkan oleh membesarnya
gaya tarik van dcr waals antara molekul yang makin panjang .
6
Percabangan dalam bagian hidrokarbon molekul menurunkan titik didih (
dibandingkan harga yang diduga ) oleh karena terganggunya gaya tarik van der
waals antara molekul – molekul dalam fase padat .

Karena nonpolar , alkana larut dalam pelarut nonpolar atau sedikit polar
seperti misalnya alkana lain , dietil eter ( CH 3CH2OCHCH3) , atau benzena .
Kelarutan itu disebabkan oleh gaya tarik van der waals antara pelarut dan zat
terlarut . Alkana tidak larut dalam air .

Semua alkana lebih ringan dari air , suatu fakta yang mudah diingat
karena benzena dan minyak motor ( yang terutama alkana ) mengapung di atas
air .

Titik didih beberapa alkana

Sifat-sifat kimia Alkana

Alkana dan sikloalkana tidak reaktif dibandingkan dengan senyawa


organik yang memilikki gugus fungsional . Misalnya , banyak senyawa organik
bereaksi dengan asam kuat, basa , zat pengoksid atau zat perudiksi . Umumnya
alkana dan sikloalkana tidak bereaksi dengan reagensia ini .

7
2.3 Deret Homolog Alkana

2.4 Tata nama Alkana

Tata nama Alkana terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Cara Trivial ( Lazim )


Nama berasal dari bilangan Yunani atau Latin kecuali suku pertama .
Akhiran dari nama Alkana ialah ana dan dari alkil adalah il .
Alkana

8
Alkil
CH3 Metil
C 2 H5 Etil
C 3 H7 Propil
C 4 H9 Butil
C5H11 Pentil ( Amil )
C6H13 Heksil
C7H15 Heptil
C8H17 Oktil
C9H19 Nonil
C10H21 Dekil

2. Cara IUC/IUPAC ( Internasional Union of pure and Applied Chemistry )

a. Alkana yang mempunyai rantai lurus diberi nama alkana normal ( n-alkana )
b. Cara memberi nama alkana bercabang :
Persenyawaan dianggap n-alkana ( rantai utama ) yang satu H-nya atau lebih
diganti dengan alikil ( substituen , rantai simpang , cabang )
Rantai utama = Rantai panjang
Atom-atom C yang mengikat rantai simpang diberi nomor serendah rendahnya .

3.Cara untuk bercabang:

Alkana ini dianggap sebagai turunan metana satu dua tiga . atau keempat hidrogennya
diganti dengan alkil . Dipilih sebagai atom C-metana atom C yang mengandung paling
banyak pengganti ( Substituen ) .

Dalam menamai suatu alkana dengan substituen alkil , rantai lurus terpanjang
dianggap sebagai induk .

Induk ini di nomori dari 1 ujung ke ujung lain , dengan arah sedemikian rupa sehingga
substituen- substituen memproleh nomor terendah .

Nama keseluruhan terdiri dari :

1. Bilangan posisi substituen


2. Nama substituen
3. Nama induk

9
 Awalan “iso” dipakai senyawaan atau gugus yang mempunyai di ujung gugus .

 Awalan yang “ neo “ dipakai untuk senyawaan atau gugus gugus yang mempunyai di
ujung gugus

2.5 Kegunaan Alkana

1. Bahan bakar

2. Pelarut

3. Sumber hidrogen

4. Pelumas

A. Defenisi Alkena
Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap (-C=C-).
Alkena yang paling sederhana adalah etena, dengan rumus molekul C2H4.
Table senyawa alkena :
Nama senyawa Rumus struktur Rumus
Molekul
Metena CH2 CH2
Etena CH2=CH2 C2H4
Propena CH2=CH-CH2 C3H6
Butena CH2=CH-CH2-CH3 C4H8
Pentena CH2=CH-CH2-CH2-CH3 C5H10
Heksena CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH3 C6H12
Heptena CH2=CH-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 C7H14
1
Oktena CH2=CH-CH2-CH2- CH2- CH2-CH2-CH3 C8H16 0
Nonena CH2=CH-CH2-CH2- CH2- CH2- CH2-CH2- C9H18
CH3
Dekena CH2=CH-CH2-CH2- CH2- CH2- CH2-CH2- C10H20
CH2-CH3

a. Rumus umum Alkena


Dari contoh alkena pada table diatas dapat ditarik rumus umum alkena yaitu C nH2n .
Ini artinya jumlah atom H dalam alkena adalah dua kali atom C, atau perbandingan atom C
dengan jumlah atom H adalah 1 : 2. Dari table diatas juga terlihat bahwa setiap suku alkena
dengan suku berikutnya memiliki selisih CH2, sehingga alkena juga merupakan deret
homolog.
Jadi, rumus umum alkena adalah CnH2n. n ; jumlah atom C

b. Deret Homolog
Dari table diatas juga terlihat bahwa setiap suku alkena dengan suku berikutnya
memiliki selisih CH2, sehingga alkena juga merupakan deret homolog.

c. Tata nama Alkena


Nama alkena diturunkan dari nama alkana, yaitu sesuai dengan jumlah atom C yang
dimiliki, dengan mengganti akhiran ”ana” dengan kata “ena”.
d. Sumber dan kegunaan
Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemasanan atau dengan bantuan katalisator
(cracking). Alkana suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri plastik, karet sintetik,
dan alcohol

1
1
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh atau hidrokarbon
alifatik jenuh. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang molekulnya
tersusun dari unsur karbon dan hidrogen. Dan alifatik artinya ujung rantai
tidak saling bertemu sedangkan jenuh artinya semua ikatan karbon-karbon
adalah ikatan tunggal.

Alkena dan sikloalkena merupakan hidrokarbon yang memiliki satu


atau lebih ikatan rangkap dua karbon-karbon. Senyawa itu dikatakan tidak
jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang sebetulnya
dapat ditampung oleh setiap karbon.

1
2
DAFTAR PUSTAKA

Mutamakkin Ahmad. 2011. Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik


SMA. (Online), (http://ewimia.files.wordpress.com/2011/05/ alkana.pdf), diakses 19 Agustus 2014.

Rohmadi. 2012, Bab IX SMA (Senyawa Hidrokarbon Alkana, Alkena, Alkuna), (Online),
(http://kuliah.rohmadi.info/wp-content/uploads/2012/12/Bab-IX- Kimia.pdf), diakses 19
Agustus 2014.

Mutamakkin, A. 2008. Alkana. Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia


Organik SMA,(online),(http://alkana.mutakhin.edu), diakses 25 Agustus 2014

Sardjono, R. E. 2008,Modul 2 Isomeri, (Online),


(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196904191992032-
RATNANINGSIH_EKO_SARDJONO/MODUL_2_isomer_20_6_08_revisi.pdf), diakses 19 Agustus
2014.

1
3

Anda mungkin juga menyukai