OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS : 2 EGD
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang sebesar – besarnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Penulisan Makalah tentang
senyawa alkana dan alkena dapat diselesaikan sesuai waktunya . Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam yang
selalu menjadi motivasi untuk keinginan selalu bekerja keras . Penulisan makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas presentasi dan diskusi kelompok .
Kelompok 1
2
BAB I
PENDAHULUAN
hanya mewakili satu jenis senyawa kimia, yaitu yang mengandung satu
atom karbon atau lebih. Kimia organik barangkali lebih baik didefinisikan
sebagai kimia senyawa yang mengandung karbon.
Meskipun penggolongan seperti itu agak terbatas, fakta menunjukkan
bahwa senyawa yang mengandung atom karbonlah yang sebenarnya
menjadikan begitu banyak zat yang terdapat di bumi ini. Fakta yang agak
mengejutkan ini adalah akibat dari kemampuan atom karbon membentuk
ikatan dengan atom karbon lain. Jika sifat khas ini dibarengi dengan
Ilmu kimia mengenai susunan, sifat dan pengubahan zat – secara tradisional
dibagi dalam beberapa golongan untuk dipelajari. Kimia organic, kimia
anorganik, kimia-fisika, dan biokimia mewakili golongan-besar yang
pembagiannya hanya dibuat-buat saja, padahal sebenarnya berupa disiplin
ilmu yang menyatu. Memang jika kita sadari betapa banyaknya pengetahuan
yang termasuk dalam ilmu kimia, dapatlah dimengerti mengapa
pembagiannya seperti tersebut di atas terjadi.
Bahan organic kemampuan sebuah atom karbon membentuk empat ikatan
dalam ruang tiga dimensi, maka berbagai susunan atom dapat terjadi. Lebih
dari du juta jenis senyawa organic telah ditentukan cirinya dan tiap tahun
puluhan ribu zat baru ditambahkan ke dalam daftar ini, baik sebagai penemuan
di alam raya atau sebagai pembuatan dalam laboratorium.
Karbon bukanlah unsur satu-satunya dalam senyawa organic. Atom
hydrogen hampir selalu terdapat juga. Selain itu, senyawa organic sering
mengandung oksigen, nitrogen, fosfor, sulfur, atau halogen. Dengan satu cara
atau cara lainnya hampir tiap unsure dalam susunan berkala dapat ditemukan
dalam molekul ‘organik’. Hal ini menggambarkan batas yang agak dibuat-
buat antara berbagai disiplin kimia
3
Para kimiawan mula-mula memakai sebutan ‘organik’ untuk bahan
yang didapat dari sumber hidup, yaitu tumbuhan dan hewan. Dalam pasal
berikutnya kita akan dapat melihat bahwa hubungan antara senyawa organic
dan sistem kehidupan mempunyai dampak penting pada perkembangan awal
teori kimia.
4
1.2 Rumusan Masalah
6 Kegunaan Alkana ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Karena nonpolar , alkana larut dalam pelarut nonpolar atau sedikit polar
seperti misalnya alkana lain , dietil eter ( CH 3CH2OCHCH3) , atau benzena .
Kelarutan itu disebabkan oleh gaya tarik van der waals antara pelarut dan zat
terlarut . Alkana tidak larut dalam air .
Semua alkana lebih ringan dari air , suatu fakta yang mudah diingat
karena benzena dan minyak motor ( yang terutama alkana ) mengapung di atas
air .
7
2.3 Deret Homolog Alkana
8
Alkil
CH3 Metil
C 2 H5 Etil
C 3 H7 Propil
C 4 H9 Butil
C5H11 Pentil ( Amil )
C6H13 Heksil
C7H15 Heptil
C8H17 Oktil
C9H19 Nonil
C10H21 Dekil
a. Alkana yang mempunyai rantai lurus diberi nama alkana normal ( n-alkana )
b. Cara memberi nama alkana bercabang :
Persenyawaan dianggap n-alkana ( rantai utama ) yang satu H-nya atau lebih
diganti dengan alikil ( substituen , rantai simpang , cabang )
Rantai utama = Rantai panjang
Atom-atom C yang mengikat rantai simpang diberi nomor serendah rendahnya .
Alkana ini dianggap sebagai turunan metana satu dua tiga . atau keempat hidrogennya
diganti dengan alkil . Dipilih sebagai atom C-metana atom C yang mengandung paling
banyak pengganti ( Substituen ) .
Dalam menamai suatu alkana dengan substituen alkil , rantai lurus terpanjang
dianggap sebagai induk .
Induk ini di nomori dari 1 ujung ke ujung lain , dengan arah sedemikian rupa sehingga
substituen- substituen memproleh nomor terendah .
9
Awalan “iso” dipakai senyawaan atau gugus yang mempunyai di ujung gugus .
Awalan yang “ neo “ dipakai untuk senyawaan atau gugus gugus yang mempunyai di
ujung gugus
1. Bahan bakar
2. Pelarut
3. Sumber hidrogen
4. Pelumas
A. Defenisi Alkena
Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap (-C=C-).
Alkena yang paling sederhana adalah etena, dengan rumus molekul C2H4.
Table senyawa alkena :
Nama senyawa Rumus struktur Rumus
Molekul
Metena CH2 CH2
Etena CH2=CH2 C2H4
Propena CH2=CH-CH2 C3H6
Butena CH2=CH-CH2-CH3 C4H8
Pentena CH2=CH-CH2-CH2-CH3 C5H10
Heksena CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH3 C6H12
Heptena CH2=CH-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 C7H14
1
Oktena CH2=CH-CH2-CH2- CH2- CH2-CH2-CH3 C8H16 0
Nonena CH2=CH-CH2-CH2- CH2- CH2- CH2-CH2- C9H18
CH3
Dekena CH2=CH-CH2-CH2- CH2- CH2- CH2-CH2- C10H20
CH2-CH3
b. Deret Homolog
Dari table diatas juga terlihat bahwa setiap suku alkena dengan suku berikutnya
memiliki selisih CH2, sehingga alkena juga merupakan deret homolog.
1
1
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh atau hidrokarbon
alifatik jenuh. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang molekulnya
tersusun dari unsur karbon dan hidrogen. Dan alifatik artinya ujung rantai
tidak saling bertemu sedangkan jenuh artinya semua ikatan karbon-karbon
adalah ikatan tunggal.
1
2
DAFTAR PUSTAKA
Rohmadi. 2012, Bab IX SMA (Senyawa Hidrokarbon Alkana, Alkena, Alkuna), (Online),
(http://kuliah.rohmadi.info/wp-content/uploads/2012/12/Bab-IX- Kimia.pdf), diakses 19
Agustus 2014.
1
3