DisusunOleh :
Kelompok II (A2)
Apabila sebuah zat molekul larut dalam air maka terjadi hal–hal seperti
berikut:
1. Gaya tarik antara molekul- molekul zat menjadi hilang. Untuk alkana gaya
tarik tersebut adalah gaya dispersevan derwalls
2. Karena menghilang gaya tarik- menarik maka zat bisa bercampur dengan
molekul- molekulair
2.1 Kelarutan Alkana Dalam SenyawaOrganik
Pada kebanyakan pelarut organik gaya tarik utama antara molekul-
molekul pelarut adalah gaya van der walls, baik gaya dispersi maupun gaya tarik
polar, ini berarti bahwa apabila sebuah alkana larut dalam sebuah pelarut organic
maka gaya tarik van der walls terputus dan diganti dengan gaya van der walls
yang baru (Petrucci,1999).
2.4 Ciri-Ciri Alkana
Ciri- ciri senyawa alkana antara lain sebagai berikut :
1. Merupakanhidrokarbonjenuh(alkanarantailurussikroalkana)
2. Disebut golonganparaffin
3. Sukarbereaksi
4. JumlahatomCsama:terhadappenambahanatomC
5. C18 : Pada T dan P normal adalahpadat
6. Mudah larut dalam pelarut nonpolar
7. Sumber utama gasalam
(Marwati, 2007).
2.6.2 KegunaanAlkana
Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Bahanbakar
2. Sumberhidrogen
3. Pelumas
4. Bahan baku untuk senyawa organiklain
5. Bahan bakuindustri
(Fessenden, 1989).
2.7 Reaksi-ReaksiAlkana
Reaksi-reaksi yang terjadi pada alkana antara lain sebagai berikut:
2.7.1 ReaksiPembakaran
Reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan
gas karbondioksida dan air, sedangkan pembakaran tidak sempurna akan
menghasilkan gas karbon monoksida dan air. Terjadinya pembakaran sempurna
atau tidak sempurna tergantung pada perbandingan antara konsentrasi (kadar),
senyawa hidrokarbon dengan konsentrasi (kadar oksigen). Reaksinya:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
2.7.3 ReaksiSubstitusi
ReaksipenggantiansatuataubeberapaatomHdenganatomatau gugus atom
lain. Reaksinya:
CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl
2.7.4 ReaksiAdisi
Reaksi penambahan atau penjenuhan ikatan rangkap.
1. Adisi hidrogen(hidrogenasi)
2. Adisihalogen
3. Adisi asam halogenida kaidahmarkonikoff.
2.7.5 ReaksiEliminasi
Reaksi elimininasi merupakan suatu reaksi penghilangan atau
penyingkiran beberapa atom atau gugus atom dari senyawa karbon yang lebih
tinggi untuk memperoleh senyawa karbon yang lebih sederhana.
2.7.6 ReaksiPolimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul – molekul besar
(polimer).(Respati,1986)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Mortal
2. Tabung reaksi danrak
3. Kaki tiga danperangkatnya
4. Kapas
5. Penjepit tabungreaksi
6. Spatula
7. Lampuspritus
3.1.2. Bahan
Bahan – Bahan yang digunakan dalam percobaan senyawa senyawa alkana
adalah sebagai berikut :
1. NaOH
2. NatriumBenzoat
4.1 Hasil
Berikut adalah hasil percobaan senyawa - senyawa alkana yang dapat dilihat pada
Tabel 4.1
Tabel 4.1 hasil percobaan senyawa - senyawa alkana
NO Prosedur Kerja Hasil pembahasan
1 1. Gerus 2 gram NaPh dan 2 gram 1. Sebelum dipanaskan
natrium benzoat dalam mortal. - Campuran NaOH dan natrium
2. Ambil 1 gram dari campuran benzoat tidak menyatu dengan
NaOH dan natrium benzoat lalu H2O.
masukkan kedalam tabung - Campuran NaOH dan natrium
reaksi dan tamabahkan 4 ml benzoat menggumpal diatas
H2O permukaan H2O
3. Panaskan campuran tersebut - Warna air putih bening
sampai mendidih dan amati 2. Setelah dipanaskan
apakah ada cairan lain dan bau - Terdapat embun ditabung reaksi
- Semakin lama dipanaskan air
berwarna jernih
- Setelah beberapa menit
campuran NaOH dan natrium
benzoat terlarut dalam H2O.
- Terdapat cairan lain diatas
permukaan (seperti minyak).
3. Setelah pemanasan
- Tidak berbau
4. Gerus 2 gram NaPh dan 2 gram 1. Sebelum dipanaskan
natrium benzoat dalam mortal. - Campuran NaOH dan natrium
5. Ambil 1 gram dari campuran benzoat tidak menyatu dengan
NaOH dan natrium benzoat lalu H2O.
masukkan kedalam tabung - Campuran NaOH dan natrium
reaksi dan tamabahkan 4 ml benzoat menggumpal diatas
H2O permukaan H2O
Panaskan campuran tersebut - Warna air putih bening
sampai mendidih dan amati 2. Setelah dipanaskan
apakah ada cairan lain dan bau - Terdapat embun ditabung reaksi
- Semakin lama dipanaskan air
berwarna jernih
- Setelah beberapa menit
campuran NaOH dan natrium
benzoat terlarut dalam H2O.
- Terdapat cairan lain diatas
permukaan (seperti minyak).
3. Setelah pemanasan
Tidak berbau
4.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan pembuatan senyawa alkana dengan
menggunakan bahan natrium benzoat (C6H5COONa) dan NaOH masing –
masing sebanyak 2 gr digerus dan kemudian diambil 1 gr campuran dari natrium
benzoat (C6H5COONa) dan NaOH diaduk merata lalu ditambahkan 4 ml H2O
dan dipanaskan. Beberapa saat kemudian senyawa yang berada di dalamnya akan
mengalami reaksi oksidasi atau pembakaran yang menghasilkan CO2 dan H2O.
Campuran ini juga menghasilkan campuran cairan seperti minyak dan bau yang
tidakmenyengat sedangkan H2O membentuk gelembung.
Reaksi yang dihasilkan :
C6H5COONa + NaOH → Na2CO3 + C6H6
Pada reaksi dan percobaan ini tidak menghasilkan alkana tetapi
menghasilkan benzena. Selain itu, reaksi dan percobaan ini juga menghasilkan
bau yang tidak menyengat.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan Hasil dan Pembahasan Maka Dapat Disimpulkan Sebagai
Berikut :
1. Natrium benzoat ditambahkan dengan H2O sebanyak 4 ml lalu ditutup
dengan kapas. Pada saat belum dipanaskan terdapat endapan dan setelah
dipanaskan tidak terdapat endapan
2. Pada saat sebelum dipanaskan terdapat gelembung dan setelah selesai
dipanaskan juga terdapat gelembung
3. Pada saat sebelum dipanaskan warna larutannya keruh sedangkan setelah
dipanaskan warna larutannya menjadi bening
4. Sebelum dipanaskan tidak tercium bau sedangkan setelah dipanaskan ada
bau namun tidak menyengat
5. Hasil akhir dari praktikum ini tidak menghasilkan alkana melainkan
menghasilkan benzena
6.2 Saran
Agar reaksi menghasilkan senyawa alkana, bahan yang digunakan yaitu
asam asetat (CH3COOH) dan NaOH. Reaksi ini menghasilkan senyawa
alkana(metana).
DAFTAR PUSTAKA
3. Lampu Spiritus
- Membakar zat atau memanaskan
larutan
4.
Kaki Tiga Untuk menyangga cawan penguap
saat pemanasan
5. Tabung reaksi
- untuk tempat mereaksikan dua
larutan/bahan kimia atau lebih,
serta sebagai tempat
mengembangbiakan mikroba
dalam media cair.
6.
Kawat kasa
- untuk menahan beaker atau labu
ketika proses pemanasan
menggunakan pemanas bunsen
atau pemanas spiritus.
7. Spatula
- untuk mengambil objek