Dosen :
Prof. Dr. Halimatuddahliana S.T, M.Sc
Anggota Kelompok :
1. Iswadi Hendra/180405177
2. Kamla Sabila Nasution/190405043
3. Devy Rayhan Almira/190405044
4. Naufal Baihaqi/190405045
5. Bagus Wahyu Saputra/190405047
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Proses Pembuatan Asam Nitrat”
ini. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka untuk menyelesaikan salah satu tugas
kami yang diberikan oleh dosen mata kuliah proses industri kimia kami yaitu ibu Prof. Dr.
Halimatuddahliana S.T, M.Sc.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini. Namun
kami menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan tugas ini. Semoga tugas ini bermanfaat dalam menyelesaikan tugas
perkuliahan dan dapat menambah pengetahuan kita.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Dasar Teori........................................................................................................................2
1.3 Kegunaan...........................................................................................................................2
1.4 Sifat Fisik & Kimia 2
BAB V PENUTUP 13
5.1 Kesimpulan......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Kegunaan
Asam nitrat (HNO3) memiliki banyak kegunaan di bidang industri. Penggunaan asam
nitrat adalah sebagai berikut:
1. Asam nitrat (HNO3) digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan-bahan
yang meledak, seperti nitrogliserin, trinitrotoluena (TNT) dan
Siklotrimetilenatrinitramin (RDX), dan juga untuk pembuatan amonium nitrat.
2. Asam nitrat (HNO3) digunakan dalam proses pemurnian logam. Sebagai
contoh platina, emas, dan perak.
3. Asam nitrat (HNO3) digunakan dalam proses desain barang-barang berbahan
tembaga, perunggu dan kuningan.
4. Asam nitrat (HNO3) digunakan untuk menghilangkan atau membersihkan
peralatan proses dari kerak kalsium dan magnesium yang menempel di
dalamnya.
5. Asam nitrat (HNO3) digunakan untuk di laboratorium.
BAB II
URAIAN & MACAM PROSES
Asam nitrat berdekomposisi menjadi nitrogen dioksida. Oleh karena itu, suhu
harus dijaga serendah mungkin. Selama persiapan ini, asam nitrat berkondensasi
dalam bentuk cairan berasap. Asam murni dapat dikumpulkan ketika suhu bekunya
pada -42oC. Ketika asam nitrat dikumpulkan dengan kondensasi pada suhu ruang,
maka akan terdekomposisi parsial menjadi nitrogen pentaoksida yang akan berasap
pada udara lembap.
Asam nitrat juga dapat dihasilkan dari kombinasi antara oksigen dan nitrogen
untuk membentuk nitrogen oksida. Campuran produk fasa gas yang biasanya
mengandung 2% nitrogen oksida direaksikan pada oksigen berlebih untuk
membantuk nitrogen dioksida. Pelarutan gas ini dalam air akan membentuk asam
nitrat. Namun oroses ini dikenal mahal dan kurang cocok untuk produksi
komersial.
Adapun step dual ataupun single berada pada kategori kondisi operasi tekanan
medium hingga tinggi.
A. Proses oleh the European Fertilizer Industry
Secara umum dinitrogen oksida, nitrogen dan air dihasilkan melalui reaksi
berikut :
Yield nitrogen oksida yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti
suhu dan tekanan pada rincian sebagai berikut :
Temperature
Pressure (bar) Yield (%)
(oC)
Below 1.7 810-850 97
1.7 to 6.5 850-900 96
Above 6.5 to 13 900-940 95
Jenis proses ini mirip dengan Single Pressure Plant tekanan medium.
Parameter proses berbeda dikarenakan tekanan operasi lebih tinggi. Perbedaan
utama adalah :
a. Suhu dan tekanan operasi tinggi mengakibatkan yield NO semakin rendah
dan kehilangan katalis lebih besar.
b. Suatu tekanan masuk yang lebih besar untuk ekspander gas mengizinkan
suatu suhu masuk yang lebih tinggi dan lebih banyak energi yang dipulihkan
dan semakin kecil steam turbin.
c. Suatu tekanan operasi tinggi dalam absorber dengan kandungan NOx pada
gas buang akan rendah.
Tetapi pada perkembangan terbaru dimana lebih dipilih metode dual pressure
plant daripada single pressure plant. Hal ini dikarenakan reaksi-reaksi yang terjadi
selama produksi asam nitrat ada beberapa yang membutuhkan tekanan rendah dan
ada juga yang membutuhkan tekanan tinggi. Dimana sistem ini menggunakan
sebuah kompresor diantara pengoksidasi ammonia dengan kondensor. Proses
oksidasi umumnya berlangsung dari tekanan negatif menuju 58 psia sedangkan
proses absorpsi menggunakan tekanan dari 116 ke 203 psia.
B. Tahapan proses
Proses produksi asam nitrat sebenarnya melalui 2 metode yaitu metode produksi
asam nitrat lemah (konsentrasi rendah) lalu pengkonversian asam nitrat menjadi kuat
(berkonsentrasi tingi). Metode pertama menggunakan serangkaian upaya diantaranya
oksidasi, kondensasi, dan absorpsi untuk menghasilkam asam nitrat lemah
(berkonsentrasi 30-70 %) sedangkan metode kedua menggunakan kombinasi proses
dehidrasi, bleaching, kondensasi, serta absorpsi untuk memprosuksi asam nitrat kuat
(berkonsentrasi > 90 %) dari asam nitrat lemah.
1. Produksi asam nitrat lemah
Terdiri dari proses oksidasi ammonia, oksidasi nitrat oksida, dan absorpsi.
Proses oksidasi ammonia biasanya dijalankan pada temperatur katalis tinggi.
- Oksidasi ammonia
Nitrat oksida yang diperoleh dari oksidasi ammonia harus dioksidasi lebih
lanjut lagi. Aliran proses melalui dilewatkan melalui suatu kondensor dan
didinginkan menjadi 100oF atau lebih rendah serta tekanan yang menaik
hingga 116 psia. Nitrat oksida bereaksi nonkatalitik dengan oksigan sisa untuk
membentuk nitrogen dioksida dan larutan dimernya nitogen pentaoksida.
Reaksi ini berlansung secara lambat dan homogen. Pengaturan suhu yang
rendah akan dan tekanan yang tinggi akan memperbesar jumlah produksi NO 2
dengan waktu reaksi yang berlangsung singkat.
- Absorpsi
Aliran air kedua juga dialirkan kembali untuk mengoksidasi lagi NO yang
terbentuk pada reaksi ini. Aliran udara kedua ini juga menghilangkan NO 2 dari
produk asam. Setelahnya larutan cair berkonsentrasi 55 % dapat diambil dari
bagian bawah menara. Dalam sistem dual pressure plant yang lebih banyak
dipilih dewasa ini, asam nitrat yang diperoleh dari bagian bawah menara
dikirim ke bleacher eksternal untuk menghilangkan nitrogen dengan oksida
terlarut. Gas bleacher kemudian dikompres dan dilewatkan melalui absorber.
Distilat absorber kemudian dikirimkan ke separator masukan untuk
menghilangkan kandungan asam. Kemudian distilat itu dipanaskan kembali
pada penukar panas oksidasi ammonia sehingga mencapai 392oF. langkah
terakhir adalah mengekspansikan gas dalam turbin pemulih daya, yang mana
energi termal yang dihasilkan dari turbin dapat digunakan untuk
menggerakkan kompresor.
Sifat kimia :
1. Ammonia dapat membentuk campuran, mudah terbakar dengan udara pada
nilai ambang batas (16,25 % volume)
2. Bahaya ledakan ammonia akan semakin meluas apabila kontak dengan
oksigen pada temperatur serta tekanan tinggi di atmosfer.
3. Reaksi-reaksi yang terjadi diantaranya yaitu reaksi oksidasi-reduksi, reaksi
substitusi, dan reaksi ammonolisis.
- Udara
Oksigen :
Rumus molekul : O2
Fase : gas
Berat molekul : 32
Densitas (g/l) : 1,429 (0°C)
Titik lebur (°C) : -218,79
Titik didih (°C) : -182,95
Nitrogen :
Rumus molekul : N2
Fase : gas
Berat molekul : 28
Densitas (g/l) : 1,251 (0°C)
Titik lebur (°C) : -210,00
Titik didih (°C) : -195,79
Sifat Kimia :
- Ketika mendidih pada suhu kamar, terdapat dekomposisi (penguraian) sebagian
pembentukan nitrogen dioksida sesudah reaksi :
- Sebagai sebuah oksidator yang kuat, asam nitrat bereaksi hebat dengan sebagian
besar bahan-bahan organik dan reaksinya dapat bersifat eksplosif. Umumnya reaksi
oksidasi utamanya terjadi terjadi dengan asam pekat membentuk nitrogen dioksida.
Ion-ion yang akan hadir dalam larutan cair ketika dicampur dengan larutan
NaOH adalah sebagai berikut :
Logam lainnya yang memiliki elektropositif yang lebih tinggi dari hydrogen
akan membebaskan hydrogen dari asam encer akan bereaksi dengan asam nitrat
untuk membentuk oksida nitrat dan logam nitrat.
Asam nitrat pekat mempasifkan banyak logam seperti besi, kobalt, nikel,
aluminium dan kromium, untuk membentuk lapisan pelindung oksida pada
permukaannya., sehingga dapat mencegah reaksi lebih lanjut. Asam nitrat yang
sangat encer dapat direduksi dengan zat pereduksi kuat untuk membentuk
ammonia dan hidroksilamin.
Asam nitrat juga diketahui tidak akan bereaksi dengan logam mulia pada suhu
biasa. Logam-logam mulia ini larut dalam aqua regia (campuran 3:1 HCl-HNO3).
Asam nitrat terkonsentrasi dapat mengoksidasi bahan nonmetal untuk
menghasilkan asam oksinya dengan membebaskan oksida nitrat. Misalnya asam
nitrat pekat dingin bereaksi dengan sulfur untuk membentuk asam sulfat.
Asam nitrat panas bereaksi denga iodium membentuk asam iodide sebagai
berikut :
Begitu juga dengan asam fosfat yang dapat diperoleh dari reaksi antara asam
nitrat dengan fosfor. Diantara unsur-unsur golongan oksigen, belerang dioksidasi
menjadi +6 keadaan oksidasinya sedangkan selenium dan tellurium dioksidasi
menjadi +4 asam oksinya dengan pembebasan nitrogen dioksida.
Asam nitrat akan mengalami dekomposisi bila dipanaskan diatas titik didihnya
atau ketika terkena sinar atau cahaya.
Asam nitrat digunakan untuk nitrasi banyak sekali senyawa organik dengan
dihasilkannya banyak turunan senyawa nitro. Asam nitrat baik murni atau dengan
kombinasinya bersama asam sulfat pekat digunakan pada kasus-kasus sintesis
seperti pada kebanyakan senyawa organik. Dimana ketika asam nitrat murni
direaksikan dengan asam sulfat pekat, akan terbentuk ion nitronium NO2 yang
merupakan spesi pereaksi aktif dalam reaksi nitrasi. Persamaan reaksinya
ditunjukkan sebagai berikut :
Reaksi nitrasi merupakan tipe substitusi, membentuk suatu varietas yang luas
dari produk meliputi nitrobenzene, nitrotoluene, nitroglycerine, nitrocellulose,
trinitrotoluene, nitrophenols dan nitroparaffin.
1.
2.3.2. Analisis termodinamika reaksi proses
- Oksidasi ammonia
Gambaran konventor ammonia :
- Absorpsi NOx
Menara absorpsi-oksidasi digunakan untuk mengoksidasi secara lengkap
NO menjadi NO2. Dimana design dari beberapa kolom bergantung pada
kinetikanya. Reaksi yang terjadi secara umum adalah reaksi antara NO2 dengan
N2O4 dengan air untuk memproduksi asam nitrat dan NO. Terdapat reaksi dalam
kedua fasa yaitu cair dan gas. Air diumpankan dengan aliran yang saling
counter-current dengan aliran nitrogen oksida.
Reaksi pada fasa cair yang terjadi adalah :
Dari perbandingan diatas dipilihlah proses oksidasi dengan sistem single pressure
plant dikarenakan beberapa alasan berikut :
1. Kapasitas pabrik yang akan didirikan hanya memungkinkan digunakannya proses ini.
2. Bahan baku yang digunakan lebih murah dibandingkan dengan proses retort
3. Karena tekanan lebih besar daripada proses medium maka recovery energi lebih besar
sehingga kebutuhan utilitas yang digunakan lebih sedikit.
4. Produk yang dihasilkan memiliki kemurnian yang cukup baik.
5. Tidak memerlukan kompresor gas NOx antara tahap oksidasi amonia dan absorbsi.
6. Proses sederhana dan alat yang digunakan simple jadi biaya alat lebih murah.
Campuran gas yang terdapat pada Waste Heat Boiler kemudian di alirkan ke dalam
Condensor (CD-01) untuk mengondensasikan sebagian gas yaitu air. Gas dan cairan
yang terdapat di Condensor (CD-01) kemudian di alirkan ke dalam Separator (S-01)
untuk dipisahkan antara fase gas dan fase cairnya yang nantinya fase gas tersebut akan
masuk ke dalam Absorber sedangkan fase cairnya akan dibuang ke UPL. Pada
separator ini telah terbentuk produk HNO3 namun hanya sebesar 5% yang dimana
perlu dipisahkan dan dibuang supaya tidak menggangu dalam proses absorbsi dan
dapat terbentuk produk yang sesuai dengan kepekatan yang diinginkan. Gas yang
telah terpisahkan pada Separator (S-01) kemudian diturunkan tekanannya
menggunakan Expander (EXP-01) dari 8 atm menjadi 1 atm.
- Tahap absorpsi
Pada tahap ini bertujuan untuk menyerap gas NO2 dengan menggunakan H2O
sehingga terbentuklah produk asam nitrat (HNO3). Hasil bawah dari absorber ini
berupa cairan asam nitrat (HNO3) yang kemudian masuk ke dalam Cooler (C-01)
untuk diturunkan suhunya hingga 30oC sebelum dimasukkan ke dalam Tangki
Penyimpanan Asam Nitrat (T-02).
BAB III
KESEHATAN KESELAMATAN KERJA