CAIR-‐CAIR
1
EKSTRAKSI
CAIR-‐CAIR
LABORATORY FACTORY 2
Kemampuan
memahami
prinsip-‐prinsip
pemisahan
cair-‐cair
(ekstraksi),
menganalisis
dan
menyelesaikan
permasalahan
ekstraksi
• Memahami
proses
ekstraksi
cair-‐cair
• Proses
ekstraksi
cair-‐cair
satu
dan
hubungan
keseBmbangan
untuk
tahap:
pengenalan
proses
ekstraksi.
ekstraksi,
hubungan
• Memahami
berbagai
cascades
ekstraksi
keseBmbangan
dalam
ekstraksi,
cair-‐cair
ekstraksi
keseBmbangan
satu
• Mengetahui
jenis-‐jenis
peralatan
tahap
ekstraksi.
• Cascade
ekstraksi
cair-‐cair
• Melakukan
perhitungan-‐perhitungan
• Peralatatan
ekstraksi
ekstraksi
satu
tahap.
• Melakukan
perhitungan-‐perhitungan
• Ekstraksi
konBnu
berlawanan
arah
ekstraksi
berlawanan
arah
mulB
tahap
mulB
tahap
• Melakukan
perhitungan-‐perhitungan
• Ekstraksi
berlawanan
arah
untuk
ekstraksi
berlawanan
arah
untuk
cairan
cairan-‐cairan
yang
immiscible
yang
Bdak
saling
melarut.
• Perancangan
menara
untuk
• Merancang
menara
untuk
ekstraksi.
ekstraksi
3
Referensi
• Geankoplis, C.J. Transport Processes and Separation Process
Principles. Edisi ke-4, PTR, New Jersey, 2003
10
Kelemahan:
• Membutuhkan
pemisahan
lanjut
untuk
mendapatkan
produk
murni
(C)
dan
solvent
(B)
harus
diambil
kembali
(recycle)
11
Dasar Pemilihan Pelarut
• Solute
mempunyai
kelarutan
yang
besar
dalam
pelarut,
tetapi
pelarut
sedikit
atau
<dak
melarutkan
diluent,
• Tidak
mudah
menguap
pada
saat
ekstraksi,
13
Faktor-‐faktor yang mempengaruhi ekstraksi
14
immiscible partially
system miscible system
17
Skema Operasi …
18
Peralatan Operasi Ekstraksi Cair-cair
• Metode Tahap Kesetimbangan
Agitated Tank
19
Peralatan Operasi Ekstraksi …
Oldshue-Rushton
column
20
Peralatan Operasi Ekstraksi …
22
Peralatan Operasi Ekstraksi …
23
Peralatan Operasi Ekstraksi …
Peralatan
Laboratorium
Aliran
solvent
Packed
column
Aliran
Feed
24
Peralatan Operasi Ekstraksi …
Solvent Recovery Unit Packed Column
25
Peralatan Operasi Ekstraksi …
Peralatan
Skala
Industri
27
Hubungan KeseCmbangan Dalam Ekstraksi:
Aturan Fasa
F
=
C
–
P
+
2
F
=
derajat
kese<mbangan
C
=
jumlah
komponen
total
P
=
jumlah
fasa
Dalam
sistem
Ekstraksi
cair-‐cair:
umumnya
ada
3
komponen
A,
B,
C,dan
2
fasa
dalam
kese<mbangan,
maka:
F
=
3
Variabel
operasi:
T,
P,
4
konsentrasi
(fraksi
komponen)
4
konsentrasi
terjadi
karena
hanya
2
dari
3
konsentrasi
fraksi
komponen
dalam
fasa
yang
dapat
dispesifikasi.
Jika
T
dan
P
ditetapkan,
kemudian
pada
kese<mbangan
salah
satu
fraksi
komponen
juga
ditetapkan,
maka
masalah
ekstraksi
dapat
diselesaikan
Koordinat SegiCga dan Data KeseCmbangan
• Ekstraksi melibatkan sekurang-kurangnya 3
komponen cairan
30
Diagram
Segi/ga
32
PARTIALLY MISCIBLE SYSTEM
C terlarut sempurna di dalam A atau di dalam B
A hanya sedikit terlarut di dalam B
B hanya sedikit terlarut di dalam A
Daerah 2 fasa
Contoh:
1.
Me<l
Isobu<l
Keton
(A)
–
Air
(B)
–
Aseton
(C)
2.
Air
(A)
–
Kloroform
(B)
–
Aseton
(C)
3.
Benzen
(A)
–
Air
(B)
–
Asam
Asetat
(C)
Data
Kese/mbangan
…
Segi/ga
Dari
gambar;
• Komponen
C
melarut
secara
sempurna
di
dalam
A
atau
di
dalam
B.
• Komponen
A
hanya
sedikit
melarut
di
dalam
B
dan
B
sedikit
melarut
di
dalam
A.
Daerah
dua
fasa
termasuk
di
dalam
kordinat
segi<ga
(daerah
diarsir
kuning).
• Suatu
campuran
awal
M
akan
memisah
menjadi
2
fasa
a
dan
b
yang
berada
dalam
garis
kese<mbangan
(/e
line)
melalui
<<k
M.
• Garis
kese<mbangan
lain
juga
terlihat.
Dua
fasa
iden<k
pada
<<k
P
yang
disebut
dengan
Plait
Point.
• Pada
Plait
point,
/e
line
tereduksi
menjadi
satu
<<k
dimana
ekstrak
dan
rafinat
adalah
iden<k.
Kedua
fasa
cair
mempunyai
komposisi
yang
sama,
dua
fasa
menjadi
satu
fasa.
• Tie
line
digunakan
untuk
menghubungkan
<<k-‐<<k
pada
”miscibility
boundary”
yang
mewakili
komposisi
fasa
kese<mbangan.
37
Data KeseCmbangan pada Koordinat Rektangular
xB = 1 − x A − xC yB =1 − y A − yC
39
…
Koordinat
Rektangular
40
…
Koordinat
Rektangular
Dari
gambar;
• Daerah
dua
fasa
è
di
dalam
kurva/envelope
(berwarna
kuning)
sedangkan
daerah
1
fasa
adalah
yg
diluar
kurva.
• Tie
Line
(garis
g-‐i)
terlihat
menghubungkan
lapisan
kaya
air
yang
disebut
lapisan
rafinat,
dan
lapisan
pelarut
kaya
ether
yang
disebut
lapisan
ekstrak.
• Komposisi
rafinat
ditandai
dengan
x
dan
komposisi
ekstrak
oleh
y
è
fraksi
massa
C
di
dalam
ekstrak
à
yC
dan
xC
di
dalam
lapisan
rafinat.
• Ga
41
Example
12.5-‐1
Neraca
Massa
untuk
Lapisan
KeseBmbangan
Suatu
campuran
asal
(awal)
yang
beratnya
100
kg
terdiri
dari
30
kg
isopropil-‐
ether
(C),
10
kg
asam
asetat
(A),
60
kg
air
(B)
dibiarkan
se<mbang.
Kemudian
fasa-‐fasa
kese<mbangan
dipisahkan.
Tentukanlah
komposisi
fasa-‐fasa
kese<mbangan.
42
As.
Penyelesaian:
Asetat Ether
(A)
Komposisi
awal,
xA
=
0.1;
xB
=
0.6;
&
xC
=
0.3
0
(C)
1.2
43
Asam asetat di Asam asetat di
2. Menggambar
diagram
rektangular.
Lapisan Air Lapisan Ether
0 0
0.69 0.18
1.41 0.37
2.89 0.79
6.42 1.93
13.3 4.82
25.5 11.4
36.7 21.6
44.3 31.1
46.4 36.2
44
3.
Gabung
Diagram
Rektangular
dan
Segi<ga
diperoleh:
45
4.
Tentukan
komposisi
awal
(<<k
h)
di
dalam
kurva
segi<ga
dimana
telah
diketahui
:
xA
=
0,1
xB
=
0,6
xC
=
0,3
h
46
5.
Tarik
garis
Tie
Line
dengan
cara
Trial
&
Error,
dari
<<k
h,
ke
g
dan
i
g
i
47
6.
Tarik
garis
dari
g
menyentuh
garis
45o,
dan
dari
<<k
i
menyentuh
equilibrium
line
g
i
48
7.
Trial
benar
jika
<<k
pada
garis
45o
dan
equilibrium
line,
membentuk
garis
horizontal
Trial SALAH
Trial BENAR
49
Diperoleh:
Komposisi
lapisan
ekstrak
(eter)
pada
<<k
g
yA
=
0,04
yC
=
0,94
yB
=
1
–
0,04
-‐0,94
=
0,02
Komposisi
lapisan
rafinat
(air)
pada
<<k
i
xA
=
0,12
xC
=
0,02
xB
=
1
–
0,12
-‐0,02
=
0,86
50
SINGLE
–STAGE
EQUILIBRIUM
EXTRACTION
Penurunan
aturan
”lever
arm”
secara
grafik
• Pada
skema
terlihat
dua
buah
aliran
L
dan
V
,
yang
mengandung
komponen
A,
B
dan
C,
dicampur
menghasilkan
aliran
campuran
M.
V, yA, yC
M, xAM, xCM
L, xA, xC
L = y
A − x AM
.......................4)
V x AM − x A
52
…
”lever
arm”
…
• Disederhanakan
menjadi
xC − xCM xCM − yC
=
…………….6)
x A − x AM x AM − y A
53
…
”lever
arm”
…
V, yA, yC
M, xAM, xCM
L, xA, xC
• Ini
menunjukkan
<<k-‐<<k
L,
M
dan
V
harus
terletak
pada
satu
garis
L (kg
) VM
…………….7)
=
V (kg ) LM
• Aturan
”lever
arm
èbahwa
kg
L/kg
V
=
panjang
garis
VM
/
panjang
garis
LM
à
bentuk
matema<knya:
L (kg
) VM
…………….8)
=
M (kg ) LV
54
Contoh 12.5-2 Tentukan banyaknya L dan V (lanjutan
contoh 12.5.1)
Komposisi lapisan ekstrak (V): yA = 0,04; yC = 0,94; yB = 1 – 0,04 -0,94 =
0,02 & komposisi lapisan rafinat (L): xA = 0,12; xC = 0,02; xB = 1 – 0,12 -0,02
= 0,86. Campuran awal mengandung M = 100 kg dan xAM = 0,1.
Penyelesaian:
Neraca massa total:
V + L = M = 100 kg .......... a)
Dari persamaan 2):
V yA + L xA = M xAM
V (0,04) + L(0,12) = 100 (0,1) ………… b)
Selesaikan pers (a) dan (b) secara simultan didapat:
L = 75 kg , V = 25 kg
Cara Lain: dengan menggunakan “lever arm”, jarak hg diukur sebagai 4,2
unit & gi sebagai 5,8 unit. Gunakan persamaan (8) dan diperoleh :
L = 72,5 kg dan V = 27,5 kg
55
Ekstraksi
KeseBmbangan
Satu
Tahap
• Pemisahan
komponen
A
dari
suatu
campuran
A
dan
B
menggunakan
pelarut
C
pada
kolom
kese<mbangan
satu
tahap.
V1 V2
L0 L1
Neraca
Massa
o L0
+
V2
=
L1
+
V1
=
M
…………….
9)
o L0
xA0
+
V2
yA2
=
L1
xA1+
V1
yA1=
M
xAM
…………….
10)
o L0
xC0
+
V2
yC2
=
L1
xC1+
V1
yC1=
M
xCM
…………….
11)
o xA
+
xB
+
xC
=
1
Karena
jumlah
dan
komposisi
L0,
V2
diketahui,
maka
M,
xAM
dan
xCM
dapat
dihitung
dari
persamaan
9,
10
dan
11.
57
…
Kese/mbangan
Satu
Tahap
Ti<k-‐<<k
L0,
V2
dan
M
dapat
diplot
seper<
ditunjukkan
dalam
gambar
dibawah
ini.
V1 V2
L
0 L1
Dengan
cara
”trial
and
error”
dapat
ditarik
”<e
line”
melalui
<<k
M
yang
menghasilkan
komposisi
L1
dan
V1.
Jumlah
L1
dan
V1
dapat
ditentukan
dari
subs<tusi
ke
dalam
persamaan
9
–
11
atau
dengan
menggunakan
aturan
lever
arm.
58
PROBLEM 12.5-2 (Halaman 832) Geankoplis
Suatu proses ekstraksi satu tahap dilaksanakan, dimana 400
kg larutan mengandung 35% berat asam asetat didalam air
dikontakkan dengan 400 kg isopropil ether murni. Hitunglah
jumlah komposisi lapisan ekstrak dan rafinat. Berapa persen
kah asam asetat dapat diserap. Gunakan data kesetimbangan
pada appendix A.3.
59
…
Kese/mbangan
Satu
Tahap
PENYELESAIAN
V2 = 400 (lapisan eter)
V1, yA1, yC1
yA2 = 0, yC2 = 1,00
Lapisan air
Lo = 400, xAo = 0,35
xCo = 0
L1, xA1, xC1
• Dari
persamaan
9)
• Dari
persamaan
11)
Lo
+
V2
=
M
=
L1
+
V1
LoxCo
+
V2yC2
=
MxCM
400
(0)
+
400
(1,0)
=
800xCM
400
+
400
=
800
=
M
xCM
=
0,50
• Dari
persamaan
10)
Sehingga
diperoleh
<<k
M
LoxAo
+
V2yA2
=
MxAM
xAM
=
0,175
400
(0,35)
+
400
(0)
=
800xAM
xCM
=
0,5
xAM
=
0,175
xBM
=
1-‐
0,175
–
0,5
=
0,325
60
• Plot
<<k
M
pada
grafik,
kemudian
dengan
cara
yang
sama
dengan
sebelumnya
(menarik
garis
ke
<<k
V1
dan
L1
dengan
cara
trial
)
diperoleh:
61
• Hitung
jumlah
L1dan
V1
Pers
(10):
L1
xA1+
V1
yA1=
M
xAM
L1
(0,255)
+
V1(0,11)
=
800
(0,175)
Pers.
(9)
L1
+
V1
=
M
L1
+
V1
=
800
didapat
L1=
358
kg
V1
=
442
kg
• Jumlah
A
mula-‐mula
=
0,35
(400)
=
140
kg
• Jumlah
A
yang
dipulihkan
di
V1
=
0,11
(442)
=
48,62
kg
• %
pemulihan
=
(48,62/140)x
100
=
34,7%
62
Con2nuous
Mul2stage
Countercurrent
Extrac2on
• Pada
bagian
sebelumnya
kolom
kese<mbangan
single
stage
digunakan
untuk
memindahkan
solute
A
dari
suatu
cairan
ke
fasa
cairan
yg
lain.
Untuk
memindahkan
lebih
zat
terlarut
lagi,
kolom
single
stage
ini
dapat
diulangi/ditambah
dengan
kolom
mul<stage.
• Kontaktor
dapat
ditambah
dengan
mengkontakkan
aliran
L1
dengan
pelarut
V2
yang
lebih
segar.
Dengan
cara
ini
diperoleh
persentase
penghilangan
zat
A
yg
lebih
besar
• Konsekwensinya:
Penggunaan
pelarut
yg
berlebihan
akan
membuat
konsentrasi
zat
A
semakin
encer
(seper<
membilas
pakaian
atau
memeras
santan)
• Untuk
mengurangi
pemakaian
pelarut
dan
memperoleh
aliran
ekstrak
keluar
yg
lebih
pekat,
ektraksi
mul<stage
counter
current
sering
digunakan.
63
…
Mul/stage
Countercurrent
…
Neraca
Massa
Aliran proses untuk ekstraksi multistage counter current:
Solvent
Ekstrak VN+1
V1 V2 V3 Vn Vn+1 VN
1 2 n N
L0 L1 L2 Ln-1 Ln LN-1 LN
Feed Raffinat
• Susun-‐ulang
menjadi
………… (14)
67
…
Mul/stage
Countercurrent
…
Langkah
Penyelesaian
•
Plot
data
kese<mbangan
dari
App
A.3
pd
kertas
grafik
• Nilai-‐nilai
VN+1,
YAN+1,
YCN+1,
L0,
XA0,
XB0,
XC0
dan
XAN
telah
diketahui
• Plot
<<k
VN+1
dan
L0
– Koordinat
VN+1
adalah
(YAN+1,
YCN+1)
à
(0,
1)
– Koordinat
L0
adalah
(XA0,
XC0)
à
(0,3,
0)
68
…
Mul/stage
Countercurrent
…
Tentukan titik M
L0 xC 0 + VN +1 yCN +1
xCM =
M L0 + VN +1
200(0) + 600(1)
= = 0,75
200 + 600
L0 x A0 + VN +1 y AN +1
x AM =
L0 + VN +1
200(0,3) + 600(0)
= = 0,075
200 + 600
69
…
Mul/stage
Countercurrent
…
70
…
Mul/stage
Countercurrent
…
71
Perhitungan
Tahap
ke
tahap
untuk
Ekstraksi
Lawan
Arah
Solvent
Ekstrak VN+1
V1 V2 V3 Vn Vn+1 VN
1 2 n N
L0 L1 L2 Ln-1 Ln LN-1 LN
Feed Raffinat
Tahap I : L o + V2 = L 1 + V1 → L0 – V1 = L1 – V2 = Δ = konstan
Tahap ke-n : Ln-1 + Vn+1 = Ln + Vn
Untuk semua tahap
Δ= L0 – V1 = L1 – V2 = Ln – Vn+1 = LN – VN+1 = .....
73
Contoh:
Jumlah
tahap
dalam
ekstraksi
lawan
arah
74
Contoh:
Jumlah
tahap
dalam
ekstraksi
lawan
arah...
75
Solvent
Ekstrak 450 kg/h
V1 V2 V3 Vn Vn+1 VN
1 2 n N
L0 L1 L2 Ln-1 Ln LN-1 LN
150 kg/h Raffinat
Langkah
Penyelesaian
• Plot
data
kese<mbangan
dari
App
A.3
pada
kertas
grafik
• Nilai-‐nilai
VN+1,
YAN+1,
YCN+1,
L0,
XA0,
XB0,
XC0
dan
XAN
telah
diketahui
Tentukan titik M
L0 xC 0 + VN +1 yCN +1
xCM =
L0 + VN +1
M 150(0) + 450(1)
0,75
= = 0,75
150 + 450
L0 x A0 + VN +1 y AN +1
x AM =
L0 + VN +1
150(0,3) + 450(0)
= = 0,075
150 + 450
0,075
V1 (0,072; 0,895)
0,1
o
M
LN
Δ Titik operasi
Contoh:
Jumlah
tahap
dalam
ekstraksi
lawan
arah...
• Kemudian
tarik
garis
L1
Δ
→
V2
• Tie
line
melalui
V2
akan
memberikan
L2
dstnya.
• Dari
gambar
didapat
2,5
tahap
teori<s
yang
diperlukan
81
Laju
Pelarut
Minimum
• Bila
VN+1
<<
maka
jumlah
tahap
yang
diperlukan
untuk
pemisahan
menjadi
∞
• Prosedur
untuk
mendapatkan
nilai
minimum
ini
adalah:
– Tarik
<e
line
yang
melalui
<<k
Lo
hingga
memotong
perpanjangan
dari
garis
LNVN+1
– Buat
<e
line
yang
lain
di
sebelah
kiri
<e
line
yang
I,
termasuk
satu
<e
line
yang
melalui
LN
dan
memotong
garis
LNVN+1
– Perpotongan
<e
line
pada
garis
LNVN+1
yang
terdekat
dengan
VN+1
mewakili
<<k
Δ
minimum
untuk
pelarut
minimum
82
Ekstraksi
Lawan
Arah
dengan
Cairan
yang
Tidak
Saling
Melarut
(Immiscible
Liquids)
Jika:
– alur
pelarut
VN+1
terdiri
dari
A
dan
C
dan
à
pemakaian
pelarut
recycle
– alur
umpan
Lo
mengandung
A
dan
B
dan
– B
dan
C
rela<f
<dak
saling
melarut
satu
sama
lain
– Solut
A
rela<f
encer
dan
ditransfer
dari
Lo
ke
VN+1.
Neraca
massa
untuk
keseluruhan
sistem
⎛ xo ⎞ ⎛ y N +1 ⎞ ⎛ xN ⎞ ⎛ y ⎞
L' ⎜
⎜ ⎟
⎟ + V ' ⎜
⎜ ⎟
⎟ = L' ⎜⎜ ⎟⎟ + V ' ⎜⎜ 1 ⎟⎟
⎝ 1 − xo ⎠ ⎝ 1 − y N +1 ⎠ ⎝ 1 − xN ⎠ ⎝ 1 − y1 ⎠
Neraca massa sampai n-tahap
⎛ xo ⎞ ⎛ yn+1 ⎞ ⎛ xn ⎞ ⎛ y1 ⎞
L' ⎜⎜ ⎟⎟ + V ' ⎜⎜ ⎟⎟ = L' ⎜⎜ ⎟⎟ + V ' ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ 1 − xo ⎠ ⎝ 1 − yn+1 ⎠ ⎝ 1 − xn ⎠ ⎝ 1 − y1 ⎠
Persamaan garis operasi dengan slope ≡ L’/V’
Contoh:
Ekstraksi
Niko<n
dengan
Cairan
Tidak
Saling
Melarut
Suatu
larutan
air
100
kg/jam
mengandung
0,01
fraksi
berat
niko<n
(A)
akan
diekstraksi
dengan
kerosin
200
kg/jam
yang
mengandung
0,0005
fraksi
berat
niko<n
di
dalam
suatu
menara
lawan
arah.
Air
dan
kerosin
<dak
saling
melarut.
Diinginkan
untuk
mengurangi
niko<n
di
dalam
air
menjadi
0,001
fraksi
berat.
Tentukan
jumlah
tahap
teori<s
yang
diperlukan.
Data
kese<mbangan
sbb.:
2 N = 4,5
3
4
Contoh:
Ekstraksi
Niko<n
…..
b).
Persamaan Kremser
xo − x N (1 / A) N +1 − (1 / A) (10.3-21)
=
xo − ( y N +1 / m) (1 / A) N +1 − 1
A rata-rata:
Ambil m = m2 = 0,798
Variabel
Operasi
Misal:
1. Jika V/L = 2,0 dan N = 2,
maka % recovery = 80 % dan yA1= 0,13
Jika V diperkecil sampai diperoleh N tak terhingga, maka nilai V ini adalah V
minimum.
Laju alir pelarut minimum menjadi batasan operasi yang sangat penting.
Penyelesaian:
Jumlah stage adalah tak terhingga jika garis operasi berhimpit dengan garis
keseimbangan.
Secara grafis : titik L0, VN+1, dan LN dapat ditentukan dari data yang telah
diketahui.
Cara 1:
Titik L0, VN+1, dan M adalah satu garis lurus.
Titik LN, V1, dan M adalah satu garis lurus.
Jika titik M ditentukan , maka titik V1 dapat diketahui.
Cara 2:
Ttik L0, V1, dan ∆ adalah satu garis lurus.
Titik LN, VN+1, dan ∆ adalah satu garis lurus.
Dengan membuat perpotongan dari perpanjangan garis L0.V1 dan LN.VN+1
maka titik ∆ dapat ditentukan.
Minimum
Solvent
Rate
Dari konsep keseimbangan:
jika titik V1 telah diketahui maka titik L1 dapat ditentukan.
(a) (b) 96
Disain Menara untuk Ekstraksi…
Neraca bahan di sekitar kotak yang bergaris putus-putus:
⎛ x ⎞ ⎛ y1 ⎞ ⎛ x1 ⎞ ⎛ y ⎞
L' ⎜ ⎟ + V ' ⎜
⎜ ⎟
⎟ = L ' ⎜ ⎟
⎜ 1 − x ⎟ + V ' ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ 1 − x ⎠ ⎝ 1 − y1 ⎠ ⎝ 1 ⎠ ⎝ 1 − y ⎠
Di dalam Gambar (b), x1, x2 dan y1 telah ditentukan.
Jika garis operasi mempunyai gradien maks dan menyentuh garis
kesetimbangan pada titik P, maka laju alir pelarut adalah minimum
pada V’min. Nilai y2 → y2, maks
Laju alir optimum biasanya 1,2 – 1,5 V’min
Jika garis kesetimbangannya sangat melengkung, maka untuk nilai
min V’min, garis operasinya adalah menyinggung garis kesetimbangan
bukan memotongnya.
97
Disain Menara untuk Ekstraksi…
Persamaan analitik untuk jumlah tray
⎡ ( x2 − y1 / m) ⎤
ln ⎢ (1 − A) + A⎥
⎣ ( x1 − y1 / m) ⎦
N= (12.7-15)
ln(1 / A)
Nilai A dapat berubah-ubah jika garis operasi dan kesetimbangannya
melengkung.
Berdasarkan Gambar (b), gunakan gradien m2 atau garis singgung
pada titik y2 di garis kesetimbangan pada puncak menara.
Pada dasar menara, gunakan slope m1 pada titik x1 di garis
kesetimbangan.
A1 = L1/m1V1 A2 = L2/m2V2 A = √A1A2
Gunakan m1 pada pers. (12.7-15)
98
Disain Menara untuk Ekstraksi…
Jika N diketahui, pers berikut dapat digunakan untuk menghitung
kinerja menara:
x2 − x1 (1 / A) N +1 − (1 / A)
=
x2 − ( y1 / m) (1 / A) N +1 − 1
99
Contoh: Ekstraksi aseton dari air dengan
trikloroetana dalam suatu menara
800 kg/jam umpan larutan air x y
mengandung 12% berat aseton akan
diekstraksi dengan pelarut trikloro- 0,0120 0,0196
etana yang mengandung 0,5% berat
aseton dalam suatu menara “tray” 0,0294 0,0476
lawan arah pada 25oC. Air dan
trikloroetana tidak saling melarut 0,0462 0,0741
hingga konsentrasi aseton dalam air
27% berat. Konsentrasi air dalam 0,0571 0,0909
aliran keluar (rafinat) ditetapkan
terdiri dari 1% berat aseton. Data 0,0833 0,1304
kesetimbangan sbb.:
x = fraksi berat aseton di dalam air 0,1081 0,1666
y = fraksi berat aseton di dalam
trikloroetana 0,1316 0,2000
100
Contoh: Ekstraksi aseton …
Penyelesaian:
L2 = 800 kg/jam x2 = 0,12 x1= 0,01 y1= 0,005
L’ = L2(1-x2) = 800 (1-0,12) = 704 kg/jam.
101
Contoh: Ekstraksi aseton …
1
2
3
4
5
6
102
Contoh: Ekstraksi aseton …
(b)
103
Contoh: Ekstraksi aseton …
(c)
104
Contoh: Ekstraksi aseton …
105
Disain menara isian untuk ekstraksi menggunakan
koefisien perpindahan massa
106
Disain menara isian untuk ekstraksi menggunakan
koefisien ………….
107