U
A N
N G
A
B IR )
IM CA C
ET U
S (K
KE
05 JULIO A C SIREGAR
190405178
OUTLINE
PEMBAHASAN
TEORI KUC
HUKUM TENTANG
KUC
PRINSIP KUC
RANGKAIAN ALAT
TEORI KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC)
Apabila suatu campuran zat cair berada dalam kesetimbangan dengan campuran uap
pada temperatur dan tekanan yang sama, maka dapat dikatakan bahwa sistem
campuran zat cair tersebut berada pada Kesetimbangan Uap Cair (KUC). Suatu
sistem dikatakan setimbang secara thermodinamika jika sistem tersebut tidak
mengalami kecenderungan ke arah perubahan pada skala makroskopis
(Dwimasputra, 2017).
TEORI KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC)
Bubble point adalah suhu dimana suatu campuran mulai menguap atau pertama kali terbentuk
sebuah gelembung uap di permukaan cairan. Hal ini menunjukkan ada fraksi mol di fase uap
sama dengan satu, ∑ Yi = ∑( Ki. Xi ) = 1,00. Campuran pada kondisi ini adalah cair jenuh.
Sedangkan dew point adalah suhu dimana suatu campuran pertama kali mengembun atau
pertama kali terbentuk sebuah droplet/butiran cairan. Hal ini menunjukkan ada fraksi mol di fase
cair sama dengan satu, ∑ Xi = ∑ ( Yi/Ki ) = 1,00. Campuran pada kondisi ini adalah uap jenuh.
Dalam industri hidrokarbon, bubble point diketahui sebagai tekanan pada saat gas mulai muncul
dari minyak, sedangkan dew point adalah tekanan pada saat cairan mulai berkondensasi dari gas
alam (Hosein dkk, 2014)
HUKUM KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC
Hukum Dalton Hukum Dalton menyatakan bahwa tekanan total suatu campuran gas merupakan jumlah
dari tekanan-tekanan parsial dari semua komponen-komponennya. Tekanan parsial
suatu komponen sebanding dengan banyaknya mol komponen tersebut. Dituliskan :
Hukum Henry
Hukum Henry menyatakan bahwa tekanan parsial suatu komponen (A) di atas
larutan sebanding dengan fraksi mol komponen tersebut dalam larutan. Penyataan
ini dapat dituliskan:
Hukum Raolt Hukum Raoult juga memberikan hubungan antar tekanan parsial suatu zat di atas
larutan dengan fraksi molnya. Hukum Raoult dapat didefinisikan untuk fase uap-cair
dalam kesetimbangan. Hukum Raoult berlaku untuk larutan ideal yang memiliki sifat
kimia yang mirip. Untuk larutan encer hukum Raoult berlaku bagi pelarutnya.
PRINSIP KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC)
Kesetimbangan fasa layaknya seperti kesetimbangan uap cair, berhubungan dengan suatu
sistem pada saat mana fasa cair berada dalam kesetimbangan dengan fasa uapnya. Sehingga
terdapat 2 titik yang berhubungan dengan dua keadaan fasa ini yaitu, bubble point dan dew
point.
Dalam kesetimbangan uap-cair, dalam suatu sistem campuran terdapat interaksi molekular
antarkomponen di dalamnya. Interaksi antarkomponen tersebut ditransformasikan ke dalam
model matematis dalam bentuk parameter interaksi biner yang berupa nilai tertentu (Hartanto
dan Triwibowo, 2014)
Uap yang berasal dari fase liquida yang menunjukan kecenderungan untuk berubah menjadi uap. Fase uap juga
memiliki kecenderungan menjadi fase liquida dengan cara kondensasi. Kecenderungan untuk berubah dapat
diukur dengan kuantitas f yang disebut fugasitas. Pada keadaan setimbang properti-properti yang teramati tidak
berubah terhadap waktu, sehingga properti-properti intensif atau potensial termodinamikanya (suhu, tekanan,
potensial kimia) sama dalam suatu sistem. Keseragaman tersebut berpengaruh pada tidak adanya transfer
panas, transfer massa, dan kerja dari dalam maupun ke luar sistem.
Dituliskan : fugasitas komponen fasa cair = fugasitas komponen fasa uap (Dwimasputra,2017).
PROSEDUR PERCOBAAN I KESETIMBANGAN UAP CAIR
(KUC)
B. DISTILASI
B. DISTILASI (LANJUTAN)
1. NaOH/KOH
Fungsi : sebagai titran/titer (zat penitrasi) Bahan
dalam proses titrasi.
2. Aquades Percobaa
Fungsi : sebagai pelarut untuk membuat
larutan asam asetat atau larutan kalium n
hidroksida.
3. CH3COOH
Fungsi : sebagai titrat/analit (zat yang dititrasi)
dalam proses titrasi.
4. Indikator phenolphthalein
Fungsi: sebagai indikator penentuan dalam
proses titrasi, dimana apabila telah berubah
warna sedikit saja artinya larutan titrat telah
bersifat basa.
Gambar Rangkaian Alat Percobaan
Penjelasan Rangkaian Alat Percobaan
Slide sebelumnya adalah gambar rangkaian alat percobaan (proses
distilasi). Mula-mula larutan asam asetat dimasukkan ke dalam labu
distilasi. Dimana labu distilasi ini telah dijepit dengan klem pada suatu
statif dan diletakkan di atas suatu penyangga kaki tiga yang dilengkapi
pemanas bunsen. Pipa kecil pada labu distilasi kemudian dihubungkan
dengan kondensor yang dilengkapi dengan pipa alir fluida pendingin
masuk dan pipa alir fluida pendingin keluar. Fluida pendingin inilah
yang berfungsi membuang panas dari uap distilasi agar uap tersebut
terkondensasi kembali menjadi cairan. Munculnya tetes pertama
cairan hasil distilasi (distilat) ini ditempuh setelah labu distilasi
dipanaskan. Distilat yang terbentuk kemudian ditampung dalam suatu
labu penampung. Volume distilat yang ditampung adalah 10 ml yang
diukur suhunya. distilat ini kemudian digunakan sebagai analit/titrat
yang telah ditambahkan indikator phenolphthalein untuk dititrasi
dengan larutan titran NaOH atau KOH.
Demikianlah hasil presentasi kami mengenai
modul Kesetimbangan Uap Cair (KUC).
Terima kasih.
Yo k
TIM
an
POSITIONING
D- By
1( :
Th
u
1 & Kelo
ADAPTABILITY
D- mpo
14
) k D-