Anda di halaman 1dari 6

PENJELASAN MENGENAI SIMBOL-SIMBOL LIMBAH B3

Nama : Naufal Baihaqi


NIM : 190405045
Kelas : D
Mata Kuliah : Teknologi Pengolahan Buangan Industri
• Limbah B3
Menurut Peraturan menteri Negara Lingkunga Hidup No. 3 tahun 2008 tentang Tata Cara
Perizinan pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah B3 adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena
sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lain. Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan atau beracun karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya (Ardiatma
and Ariyanto 2019).

Gambar 1. Beberapa Label/ Simbol Limbah B3


(Maiti and Bidinger 2017)

Menurut UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka Pemerintah Daerah
berwenang mengelola sumber daya nasional yang tersedia di wilayahnya dan bertanggung
jawab dalam memelihara kelestariannya. Untuk mengantisipasi berlakunya UU Nomor 22
Tahun 1999 tersebut, Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup/Bapedal telah
merumuskan interpretasi kewenangan pengelolaan lingkungan hidup menurut U.U
tersebut (Setiyono 2001).

Gambar 2. Kategori dan jumlah limbah B3 yang dihasilkan dalam kg/minggu


(Sidik and Damanhuri 2012)
• Simbol-simbol Limbah B3

Simbol Keterangan
1. Limbah B3 Reaktif :

Limbah B3 reaktif adalah limbah yang


memiliki salah satu atau lebih sifat-sifat
berikut:
a. Limbah yang pada keadaan normal tidak
stabil dan dapat menyebabkan perubahan
tanpa peledakan.
b. Limbah yang jika bercampur dengan air
berpotensi menimbulkan ledakan,
menghasilkan gas, uap, atau asap.
c. Merupakan Limbah sianida, sulfida yang
pada kondisi pH antara 2 (dua) dan 12,5
(dua belas koma lima) dapat
menghasilkan gas, uap, atau asap
beracun.

2. Limbah B3 Mudah menyala :

Limbah berupa cairan yang mengandung


alkohol kurang dari 24% (dua puluh empat
persen) volume dan/atau pada titik nyala
tidak lebih dari 60oC (enam puluh derajat
Celcius) atau 140o F (seratus empat puluh
derajat Fahrenheit) akan menyala jika terjadi
kontak dengan api, percikan api atau sumber
nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg
(tujuh ratus enam puluh millimeters of
mercury).

3. Limbah B3 Infeksius

Limbah B3 bersifat infeksius yaitu Limbah


medis padat yang terkontaminasi organisme
patogen yang tidak secara rutin ada di
lingkungan, dan organisme tersebut dalam
jumlah dan virulensi yang cukup untuk
menularkan penyakit pada manusia rentan.
4. Limbah B3 Korosif

Limbah B3 korosif adalah Limbah yang


memiliki salah satu atau lebih sifat-sifat
berikut:
a. Limbah dengan pH sama atau kurang
dari 2 (dua) untuk Limbah bersifat asam
dan sama atau lebih besar dari 12,5 (dua
belas koma lima) untuk yang bersifat
basa.
b. Limbah yang menyebabkan tingkat
iritasi yang ditandai dengan adanya
kemerahan atau eritema dan
pembengkakan atau edema.
5. Limbah B3 Mudah Meledak

Limbah B3 mudah meledak adalah limbah


yang pada suhu dan tekanan standar yaitu
25oC (dua puluh lima derajat Celcius) atau
760 mmHg (tujuh ratus enam puluh
millimeters of mercury) dapat meledak, atau
melalui reaksi kimia dan/atau fisikadapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan
tinggi yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan sekitarnya.

6. Limbah B3 Beracun (Toxic)

Limbah B3 ini menunjukkan suatu bahan


yang memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Sifat racun bagi manusia, yang dapat
menyebabkan keracunan atau sakit yang
cukup serius apabila masuk ke dalam
tubuh melalui pernafasan, kulit atau
mulut.Penentuan tingkat sifat racun ini
didasarkan atas uji LD 50 (amat sangat
beracun, sangat beracun dan beracun);
dan/atau
b. Sifat bahaya toksisitas akut
7. Limbah B3 Berbahaya (Harmful)

Limbah B3 ini menunjukkan suatu bahan


baik berupa padatan, cairan ataupun gas yang
jika terjadi kontak atau melalui inhalasi
ataupun oral dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu.

8. Limbah B3 Iritasi

Limbah B3 ini menunjukkan suatu bahan


yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Padatan maupun cairan yang jika terjadi
kontak secara langsung dan/atau terus
menerus dengan kulit atau selaput lendir
dapat menyebabkan iritasi atau
peradangan;
b. Toksisitas sistemik pada organ target
spesifik karena paparan tunggal dapat
menyebabkan iritasi pernafasan,
mengantuk atau pusing;
c. Sensitasi pada kulit yang dapat
menyebabkan reaksi alergi pada kulit;
dan/atau Iritasi/kerusakan parah pada
mata yang dapat menyebabkan iritasi
serius pada mata.
(Maiti and Bidinger 2017)
Daftar Pustaka

Ardiatma, Dodit, and Ariyanto. 2019. “Kajian Sistem Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun Di Pt. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia.” Jurnal Teknologi Dan
Pengelolaan Lingkungan Journal 6 (2): 7–20.
Maiti, and Bidinger. 2017. “PENGELOLAAN LIMBAH PADAT B3 (BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN) DI RUMAH SAKIT Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG.” Journal of Chemical Information and Modeling 53 (9): 1689–99.
Setiyono. 2001. “Dasar Hukum Pengelolaan Limbah B3.” Jurnal Teknologi Lingkungan 2
(1): 72–77.
Ari Abdurrakhman Sidik, and Enri Damanhuri. 2012. “Studi Pengelolaan Limbah B3 (Bahan
Berbahaya Dan Beracun) Laboratorium Laboratorium Di Itb.” Jurnal Tehnik
Lingkungan 18 (1): 12–20. https://doi.org/10.5614/jtl.2012.18.1.2.

Anda mungkin juga menyukai