Anda di halaman 1dari 9

SOP PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN

BERACUN
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
CV. Mitra Utama 0 1/6

TANGGAL TERBIT
Ditetapkan Oleh:
Kepada Bidang K3

PENDAHULUAN
Lingkup Standar Operasional Prosedur ini mencakup kegiatan
identifikasi, pengurangan dan penyimpan Limbah B3 yang
dihasilkan
Tujuan 1. Pedoman dalam pengelolaan limbah B3.
2. Mencegah dan menanggulangi pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
limbah B3.
Referensi 1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2021 tentang Tata Cara
dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 tahun 2013
tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan label
Bahan Berbahaya Dan Beracun.
Istilah dan Definisi 1. Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
2. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi,
dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lain.
3. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) adalah
sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
4. Limbah Beracun adalah limbah yang mengandung
pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau
lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit
yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan kulit atau mulut.
5. Limbah Padatan Mudah Menyala adalah limbah padat yang
SOP PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
CV. Mitra Utama 0 2/6

TANGGAL TERBIT
Ditetapkan Oleh:
Kepada Bidang K3

dapat membakar karena kontak dengan udara, api, air atau


bahan lainnya, baik dalam suhu dan tekanan standar
6. Limbah Cairan Mudah Menyala adalah limbah cair yang
dapat membakar karena kontak dengan udara, api, air atau
bahan lainnya, baik dalam suhu dan tekanan standar
7. Limbah Korosif adalah limbah yang memiliki ciri dapat
menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan pengkaratan
pada baja, mempunyai pH ≥ 2 (bila bersifat asam) dan pH ≥
12,5 (bila bersifat basa).
8. Simbol Limbah B3 adalah gambar yang menunjukkan
karakteristik Limbah B3.
9. Label Limbah B3 adalah keterangan mengenai Limbah B3
yang berbentuk tulisan yang berisi informasi mengenai
Penghasil Limbah B3, alamat Penghasil Limbah B3, waktu
pengemasan, jumlah dan karakteristik Limbah B3.
10. Penghasil Limbah B3 adalah setiap orang yang karena
usaha dan/atau kegiatannya menghasilkan Limbah B3.
11. Manifest merupakan dokumen yang menunjukkan
perjalanan limbah B3 sejak dihasilkan sampai
dimanfaatkan/diolah/ ditimbun.
12. Pencemaran Lingkungan Hidup adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup
yang telah ditetapkan.
13. Kerusakan Lingkungan Hidup adalah perubahan langsung
dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau
hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup
SOP PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
CV. Mitra Utama 0 3/6

TANGGAL TERBIT
Ditetapkan Oleh:
Kepada Bidang K3

PENGELOLAAN UMUM
Pengelolaan In-Site Pengelolaan yang dilakukan didalam lokasi kegiatan, yang
meliputi:
1. Pengumpulan (pengemasan dan penimbangan) limbah B3
pada sumbernya.
2. Penyimpanan sementara dalam TPS LB3.
3. Penyerahan pada pihak ke-3 yang memiliki izin
mengelolaan limbah B3.
Pengelolaan Out-Site Pengelolaan yang dilakukan diluar lokasi kegiatan oleh pihak ke-3,
yang meliputi :
1. Pengangkutan,
2. Pemanfaatan,
3. Pengolahan, dan/atau
4. Penimbunan limbah B3.
Pengurangan Limbah B3 Pengurangan limbah B3 dapat dilakukan, antara lain :
1. Substitusi bahan dengan :
a. Menganti produk yang semula mengandung B3
dengan produk yang tidak mengandung B3
b. Memilih produk yang memiliki masa pakai yang lama
2. Penggunaan teknologi ramah lingkungan.
3. Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia dan
mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada
secara kimiawi.
Pengumpulan Limbah B3 1. Petugas pengumpul yang ditunjuk melakukan
(Pemilahan, Pengemasan mengelompokkan atau memilah limbah B3 pada sumber-
dan Penimbangan) sumber penghasil limbah sesuai jenis dan karakteristik
limbah B3 dan terpisah dengan sampah domestik.
2. Limbah B3 yang telah terpilah kemudian dimasukan
dalam kemasan/wadah yang telah ditentukan kemudian
diberi simbol dan label B3. Pastikan bahwa kemasan tidak
rusak atau bocor.
SOP PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
CV. Mitra Utama 0 4/6

TANGGAL TERBIT
Ditetapkan Oleh:
Kepada Bidang K3

3. Sebelum disimpan dalam TPS LB3, dilakukan


penimbangan berat limbah B3 yang dihasilkan sesuai
jenis dan karakteristik.
Penyimpanan Sementara 1. Penyimpanan sementara limbah B3 harus dilakukan
Limbah B3
jika limbah B3 tersebut belum dapat diolah dengan
segera.
2. Kegiatan penyimpanan sementara limbah B3
dimaksudkan untuk mencegah terlepasnya limbah B3 ke
lingkungan sehingga potensi bahaya terhadap manusia
dan lingkungan dapat dihindarkan.
3. Setiap limbah B3 yang akan disimpan harus dikemas
sesuai jenis dan karakteristik limbah B3 dan diberi label
sesuai karakteristiknya.
4. Peletakan kemasan dilakukan dengan baik dan tertata.
5. Setiap memasukkan/menyimpan limbah B3 ke TPS LB3,
harus melakukan pencatatan di logbook penyimpanan
yang telah disediakan di TPS LB3 sesuai jenis dan
karakteristik limbah B3.
Pengelolaan Lanjutan 1. Pengelolaan lanjutan dilakukan diluar lokasi kegiatan
Limbah B3
(outsite) dengan bekerjasama dengan pihak ke-3.
2. Pengambilan limbah dari TPS LB3 dilakukan setiap :
a. 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah B3
dihasilkan, untuk Limbah B3 kategori 1, yaitu
Aki/baterai bekas (A102d) dan Limbah Tekontaminasi
B3 (A108d).
b. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3
dihasilkan, untuk Limbah B3 kategori 2, yaitu Minyak
Pelumas Bekas (B105d), Kain Majun Bekas (B110d),
Limbah Elektronik (B107d), Kemasan Bekas B3
(B104d), dan Kemasan Bekas Tinta (B321-4).
c. Saat kapasitas TPS LB3 sudah penuh sebelum masa
SOP PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
CV. Mitra Utama 0 5/6

TANGGAL TERBIT
Ditetapkan Oleh:
Kepada Bidang K3

simpan di atas.
3. Petugas TPS LB3 melakukan pengawasan dan
mendokumentasikan proses pengambilan limbah B3.
4. Setiap melakukan pengambilan LB3, pihak-3 wajib
memberikan tanda bukti atau Manifest LB3.
5. Pihak ke-3 wajib memiliki izin pengelolaan LB3.
6. Kerjasama dilakukan secara tertulis yang tertuang dalam
nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of
Understanding) atau kontrak kerja.
7. MoU atau kontrak kerja dievaluasi setiap 1 tahun sekali.
Pengarsipan Data Limbah Setiap 3 bulan sekali dibuat neraca limbah B3, berdasarkan
B3
logbook penyimpanan dan Manifest LB3
SOP PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
CV. Mitra Utama 0 6/6

TANGGAL TERBIT
Ditetapkan Oleh:
Kepada Bidang K3

PEDOMAN KHUSUS

Keamanan Limbah B3 1. Setiap tenaga kerja wajib mengetahui jenis dan


karakteristik limbah B3 di lingkungan tempat bekerja.
2. Setiap tenaga kerja DILARANG KERAS membuang limbah
B3 sembarang atau mencampurnya dengan sampah
domestik, mengubur, membakar, menjual, pengolah dan
memanfaatkan limbah B3.
3. Memilah, mengemas dan menimbang serta
menyimpannya dalam TPS LB3 dilakukan setiap hari.
4. Menyerahkan limbah B3 yang telah disimpan ke pihak ke-
3 paling lama 365 hari untuk LB3 kategori 2 dan 180 hari
untuk LB3 kategori 1.
5. Menjaga kebersihan ruangan TPS LB3
6. Bila terdapat kebocoran kemasan limbah B3, segera
mungkin untuk ditangani.
7. Setiap petugas pengelola Limbah B3 wajib mengenakan
APD saat menjalankan tugasnya.
Alat Pelindung Diri (APD) 1. Alat pelindung diri yang digunakan harus sesuai
Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar yang
berlaku.
2. APD yang dimaksud meliputi :
a. Pelindung kepala.
b. Pelindung mata
c. Pelindung pernapasan
d. Pelindung tangan,
e. Pelindung kaki.
SOP LOADING & UNLOADING LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
UD VICTORY 0 1/2

TANGGAL TERBIT
Ditetapkan Oleh:
Kepada Bidang K3

Loading dan Unloading 1. Prosedur pelaksanaan loading limbah B3 antara lain:


Limbah B3
a. Memastikan kendaraan pihak pengangkut (transporter)
dalam keadaan standby dan bersih jika masuk ke area
perusahaan.
b. Memastikan petugas TPS LB3 dan pihak pengangkut
(transporter) telah menggunakan APD yang sesuai
dalam proses pengambilan Limbah B3.
c. Amati dan cek nota pre-order untuk penyerahan Limbah
B3 ke pihak pengangkut (transporter).
d. Proses penyerahan Limbah B3 ke pihak pengangkut
(transporter) harus sesuai dengan nota pre0order yang
telah disepakati bersama.
e. Limbah B3 yang masuk ke dalam kendaraan pihak
pengangkut (transporter) siap untuk diberangkatkan.
f. Setelah kendaraan pihak pengangkut (transporter) siap
untuk diberangkatkan, selanjutnya pihak petugas TPS
LB3 akan mendapatkan salinan manifest/dokumen
Limbah B3 dari pihak pengangkut (transporter) yang
berisi sesuai dengan nota pre-order/Limbah B3 yang
telah masuk ke dalam kendaraan pihak pengangkut
(transporter).
g. Jika proses penyerahan Limbah B3 dan proses
dokumen telah lengkap maka pihak pengangkut
(transporter) dapat meninggalkan area perusahaan.
2. Prosedur pelaksanaan unloading limbah B3 antara lain:
a. Memastikan petugas TPS LB3 dan pihak pengangkut
(transporter) telah menggunakan APD yang sesuai
dalam proses unloading (bongkar) Limbah B3.
b. Cek dokumen yang terkait dengan Limbah B3 yang akan
diunloading (bongkar) seperti surat jalan,
manifest/dokumen Limbah B3 dan sebagainya dengan
SOP LOADING & UNLOADING LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
UD VICTORY 0 2/2

TANGGAL TERBIT
Ditetapkan Oleh:
Kepada Bidang K3

barang yang diterima sebelum kegiatan unloading


(bongkar) Limbah B3.
c. Proses unloading (bongkar) akan dilakukan jika
dokumen yang terkait dengan Limbah B3 telah lengkap,
jika tidak lengkap maka proses pembongkaran tidak
dilakukan dan pihak petugas TPS LB3/ pihak
pengangkut (transporter) harus menginfokan kepada
pihak perusahaan.
d. Proses unloading (bongkar) Limbah B3 ke pihak
pengangkut (transporter)/perusahaan harus sesuai
dengan dokumen yang terkait (surat jalan,
manifest/dokumen Limbah B3 dan sebagainya).
e. Setelah proses unloading (bongkar) Limbah B3 ke pihak
pengangkut (transporter)/perusahaan, selanjutnya pihak
petugas TPS LB3/pengangkut (transporter) akan
mendapatkan salinan dokumen terkait dengan unloading
(bongkar) Limbah B3 tersebut dari perusahaan.
f. Jika proses unloading (bongkar) Limbah B3 dan proses
dokumen telah lengkap maka pihak pengangkut
(transporter) dapat meninggalkan area perusahaan.
SOP TANGGAP DARURAT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
UD VICTORY 0 1/1

TANGGAL TERBIT
Ditetapkan Oleh:
Kepada Bidang K3

TANGGAP DARURAT LIMBAH B3

Penanganan Tumpahan/ 1. Kenali jenis limbah B3 yang bocor dan segera


Ceceran/Kebocoran hubungi petugas pengelola limbah B3.
2. Jika tumpahan/ceceran/kebocoran terjadi dari mesin
yang sedang beroperasi, matikan terlebih dahulu mesin
tersebut, segera lokalisir area tumpahan/ceceran/
kebocoran dengan menggunakan spill kit (pasir), biarkan
beberapa saat agar menyerap.
3. Setelah terserap buang spill kit (pasir), ke kemasan/wadah
yang berlabel "LIMBAH TERKONTAMINASI B3".
4. Tutup akses aliran tumpahan apabila menuju ke tanah
terbuka atau badan air di sekitar lokasi.
5. Catat kejadian sebagai bahan evaluasi.

Kebakaran 1. Sediakan peralatan pemadam kebakaran di TPS LB3.


2. Dilarang menyalakan api dan merokok di dekat limbah B3.
3. Apabila terjadi kebakaran, segera melakukan pemadaman
dengan peralatan kebakaran.
4. Bila kebakaran sulit dikendalikan, segera melakukan
evakuasi sesuai jalur evakuasi menuju titik kumpul terdekat
kemudian hubungi Pemadam Kebakaran dan Polsek
setempat.
5. Catat kejadian sebagai bahan evaluasi
Terkena/Terpapar Limbah B3 1. Shower & eyewash harus dipasang dilokasi TPS LB3.
2. Perawatan jika terkena limbah B3, baik pada mata
ataupun tubuh segera dicuci /dibilas bagian tubuh yang
terkena bahan kimia dengan menggunakan air bersih lalu
kemudian menghubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk
mendapatkan perawatan selanjutnya.
3. Catat kejadian sebagai bahan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai