Anda di halaman 1dari 5

SOP PENYIMPANAN LIMBAH B3

NO. DOKUMEN : TANGGAL DITERBITKAN

NO. REVISI TANGGAL REVISI


HALAMAN DITETAPKAN OLEH :
PT. ALFADH PUTRA MANDIRI

Elfryda Prahandini
DIrektur Utama
RUANG LINGKUP Prosedur ini menetapkan prosedur penyimpanan limbah B3 yang dihasilkan oleh unit
kerja pelaksana pada kegiatan operasi produksi pertambangan PT. Alfadh Putra
Mandiri dari tempat penyimpanan sementara limbah B3;
MAKSUD DAN Maksud penyusunan prosedur ini adalah untuk menjamin kondisi lingkungan operasi
TUJUAN produksi pertambangan PT. Alfadh Putra Mandiri dalam keadaan baik.
Tujuan dari prosedur ini agar seluruh unit kerja pelaksana kegiatan operasi produksi
pertambangan memiliki acuan yang sama dalam pengelolaan limbah B3, tertib dan
tidak mengganggu lingkungan

ACUAN 1. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021
Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun.
3. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomo 26 Tahun 2018
tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara;
4. SNI ISO 14001:2015 tentang Sistem Manajemen Lingkungan – Persyaratan
dengan Panduan Pengguna.
5. SNI ISO 14004:2016 tentang Sistem Manajemen Lingkungan – Panduan
Umum dalam Penerapan
ISTILAH DAN 1. Bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah Setiap bahan yang karena sifat
DEFINISI dan konsentrasi, jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lainnya;
2. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3
adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan tang rnengandung B3.
3. Label Limbah B3 adalah keterangan mengenai Limbah B3 yang berbentuk
tulisan yang berisi informasi mengenai Penghasil Limbah B3, alamat Penghasii
Limbah B3, waktu pengemasan, jumlah, dan karakteristik Limbah B3.
4. Kedaruratan adalah suatu kejadian yang dapat menimbulkan kematian/luka
pada pekerja/pengunjung/masyarakal atau dapat menutup usaha/ mengganggu
operasi, menyebabkan Kerusakan fisik lingkungan atau mengancam finansial
atau citra perusahaan,
5. Prosedur bongkar muat limbah B3 adalah suatu prosedur bongkar muat dari
Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 kepada pengumpul, penimbun
atau pemanfaat limbah B3 yang berizin;
SOP PENYIMPANAN LIMBAH B3
NO. DOKUMEN : TANGGAL DITERBITKAN

NO. REVISI TANGGAL REVISI


HALAMAN DITETAPKAN OLEH :
PT. ALFADH PUTRA MANDIRI

Elfryda Prahandini
DIrektur Utama

PROSEDUR Prosedur
1. Dalam ini melakukan
menetapkanpengemasan,
prosedur penyimpanan limbah
hal yang perlu B3 yang dihasilkan
diperhatikan adalah: oleh unit
kerja á.
pelaksana pada kegiatan operasi produksi pertambangan
Setiap Penghasil Limbah B3 dan/atau Pengumpul Limbah PT. Alfadh Putra
B3 harus
Mandiri darimengetahui
tempat penyimpanan sementara
karakteristik limbah
dari B3;
setiap Limbah B3 yang
dihasilkannya/dikumpulkannya.
b. Bagi Penghasil Limbah B3 yang menghasilkan Limbah B3 yang sama
secara terus menerus, maka pengujian karakteristik masing-masing
Limbah B3 dapat dilakukan sekurang-kurangnya satu kali. Apabila dalam
perkembangannya terjadi perubahan kegiatan yang diperkirakan
mengakibatkan berubahnya karakteristik Limbah B3 yang dihasilkan,
maka terhadap masing-masing Limbah B3 hasil kegiatan perubahan
tersebut harus dilakukan pengujian kembali terhadap karakteristiknya
ç. Bentuk kemasan dan bahan kemasan dipilih berdasarkan kecocokannya
terhadap jenis dan karakteristik Limbah B3 yang akan dikemas.
2. Prinsip Pengemasan Limbah B3 harus memperhatikan hal berikut :
a. Limbah B3 yang tidak saling cocok, atau Limbah B3 dan B3 yang tidak
saling cocok tidak boleh disimpan secara bersama-sama dalam satu
kemasan;
b. Untuk mencegah resiko timbulnya bahaya selama dilakukan
Penyimpanan Limbah B3, maka jumlah pengisian Limbah B3 dalam
kemasan harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya
pengembangan volume Limbah B3, pembentukan gas, atau terjadinya
kenaikan tekanan;
c. Jika kemasan yang berisi Limbah B3 sudah dalam kondisi yang tidak
layak (pengkaratan atau kerusakan permanen) atau jika mulai bocor,
maka Limbah B3 tersebut harus dipindahkan ke dalam kemasan lain yang
memenuhi syarat sebagai kemasan bagi Limbah B3;
d. Terhadap kemasan yang telah berisi Limbah B3 harus diberi penandaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan disimpan dengan memenuhi
ketentuan tentang tata cara dan persyatatan bagi Penyimpanan Limbah
B3;
e. Terhadap kemasan wajib dilakukan pemeriksaan oleh pengawas limbah
B3, untuk memastikan tidak terhadinya kerusakan atau kebocoran pada
kemasan akibat korosi atau faktor lainnya;
f. Kegiatan Pengemasan Limbah B3 dan Penyimpanan Limbah B3 harus
dilaporkan sebagai bagian dari kegiatan Pengelolaan Limbah B3;
SOP PENYIMPANAN LIMBAH B3
NO. DOKUMEN : TANGGAL DITERBITKAN

NO. REVISI TANGGAL REVISI


HALAMAN DITETAPKAN OLEH :
PT. ALFADH PUTRA MANDIRI

Elfryda Prahandini
DIrektur Utama
Prosedur
3. CarainiPenyimpanan
menetapkan Limbah
prosedurB3penyimpanan
Menggunakanlimbah B3 yang
Kemasan Drumdihasilkan
: oleh unit
kerja a.
pelaksana
Drum yang digunakan untuk mengemas Limbah B3 dapat dari Putra
pada kegiatan operasi produksi pertambangan PT. Alfadh drum
Mandiri darilogam
tempat penyimpanan
atau sementara
drum plastik, limbah B3;
dengan kapasitas 200 liter. Drum biasanya untuk
menyimpan Limbah B3 fase cair. Cara Penyimpanan Limbah B3
menggunakan drum dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.

4. Cara Penyimpanan Limbah B3 Menggunakan Kemasan Jumbo Bag


Jumbo bag adalah kantong besar dengan kapasitas tampung 500 kl - 2.000 kl,
untuk menyimpan dan mengangkut berbagai produk yang berbentuk butiran,
serbuk, atau serpih. Pengangkutan dan pemuatan dilakukan pada palet atau
dengan mengangkatnya dalam bentuk loop.

5. Kemasan yang telah diisi dengan Limbah B3 harus memenuhi ketentuan


a. ditandai dengan simbol dan label yang sesuai dengan ketentuan
mengenai penandaan pada kemasan Limbah B3;
b. selalu dalam keadaan tertutup rapat dan hanya dibuka jika akan
dilakukan penambahan atau pengambilan limbah B3 dari dalamnya;
c. disimpan ditempat yang memenuhi persyaratan Penyimpanan Limbah B3
serta mematuhi tata cara Penyimpanannya
SOP PENYIMPANAN LIMBAH B3
NO. DOKUMEN : TANGGAL DITERBITKAN

NO. REVISI TANGGAL REVISI


HALAMAN DITETAPKAN OLEH :
PT. ALFADH PUTRA MANDIRI

Elfryda Prahandini
DIrektur Utama
Prosedur
d. ini menetapkan
kemasan yang prosedur penyimpanan
telah dikosongkan limbah
apabila B3 digunakan
akan yang dihasilkan olehuntuk
kembali unit
kerja pelaksana
mengemaspada Limbah
kegiatan B3operasi
lain produksi pertambangan
dengan karakteristik PT. sama,
yang Alfadh harus
Putra
Mandiri daridisimpan
tempat penyimpanan sementara limbah
di fasilitas Penyimpanan LimbahB3;B3 dengan memasang label
“KOSONG
6 Pelabelan simbol kemasan limbah B3 dilakukan dengan ketentuan
a. Mudah menyala

b. Beracun

c. Koroasif
SOP PENYIMPANAN LIMBAH B3
NO. DOKUMEN : TANGGAL DITERBITKAN

NO. REVISI TANGGAL REVISI


HALAMAN DITETAPKAN OLEH :
PT. ALFADH PUTRA MANDIRI

Elfryda Prahandini
DIrektur Utama
Prosedur
d. ini menetapkan
Berbahaya prosedur
terhadap penyimpanan limbah B3 yang dihasilkan oleh unit
lingkungan
kerja pelaksana pada kegiatan operasi produksi pertambangan PT. Alfadh Putra
Mandiri dari tempat penyimpanan sementara limbah B3;

7 Pelabelan kemasan limbah B3 :

Label kemasan limbah B3 memuat informasi :


a. Nama penghasil limbah B3
b. Alamat penghasil limbah B3
c. Telepon nomor penghasil limbah B3
d. Tanggal pengemasan
e. Jenis limbah
f. Karakteristik Limbah
g. Kode Limbah;
h. Jumlah Limbah;
i. Sifat Limbah
PEJABAT 1 General Manager Operasi Pertambangan
TERKAIT 2 Manager Operasi
3 Kepala Teknik Tambang

Anda mungkin juga menyukai