DOKUMENLIMBAH B3
(Hazardous Waste Manifest)
OLEH:
1
BAB II
ISI
3
Gambar 2 Alur Distribusi Dokumen Limbah B3
Sejak tahun 2013, dokumen limbah B3 menggunakan stiker barcode yang diperoleh di
KLH (Gambar 3). Hal ini merupakan bagian dari pengawasan limbah B3. KLH akan
menetapkan kuota dan merencanakan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4
c. Nomor 13 sampai dengan 22 terdiri dari 3 (tiga) bagian yang sama (A, B, dan C)
untuk diisi oleh pengangkut jika pengangkutan limbah B3 berpindah perusahaan
pengangkut. Dengan ketentuan sebagai berikut:
Huruf A diisi oleh pengangkut pertama (I);
Huruf B diisi oleh pengangkut kedua (II);
Huruf C diisi oleh pengangnkut ketiga (III);
d. Nomor 23 sampai dengan nomor 36 diisi oleh pengumpul atau pengangkut atau
pemanfaat yang menerima limbah B3.
e. Nomor 31 sampai dengan nomor 36 diisi setelah limbah dianalis oleh
pengumpul/pengolah/pemanfaat, bila limbah B3 yang disebutkan tidak sesuai atau
tidak memenuhi syarat selanjutnya akan dikembalikan kepada perusahaan
penghasil limbah B3.
Dokumen limbah B3 terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Bagian I : diisi oleh penghasil/ pengumpul
b. Bagian II : diisi oleh pengangkut
c. Bagian III : diisi oleh pengumpul/pemanfaat/pengolah
Secara umum, pengisian Dokumen Limbah B3 dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah
ini.
5
Diisi oleh
penghasil/
pengumpul
Diisi oleh
pengangkut
Diisi oleh
pengolah/
pengumpul/
pemanfaat
6
2.1.2 Kriteria Dokumen Limbah B3 (Manifest)
7
Apabila perusahaan mendapatkan proper merah dan hitam, berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Program Penilaian
Perangkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup ditindaklanjuti sebagai
berikut :
1. Tindak lanjut terhadap industri yang berperingkat merah adalah memberikan sanksi
administrasi kepada perusahaan merah untuk memperbaiki pengelolaan lingkungan
2. Usaha dan atau kegiatan yang memperoleh peringkat Proper hitam diserahkan kepada
proses penegakan hukum lingkungan.
2.1.2 WaktuPenerimaanKembaliDokumenLimbah B3
Penghasil limbah B3 akan menerima kembali dokumen limbah B3 dari pengumpul atau
pengolah selambat-lambatnya 120 hari sejak limbah B3 diangkut untuk dibawa ke
pengumpul atau ke pemanfaat atau pengolah limbah B3.
8
Dalam pengelolaan limbah B3, lembaga RCRA mengatur aturan yang mengacu pada
prinsip cradle-to-grave yaitu memantau limbah B3 dari timbulan, penyimpanan, transportasi,
pengolahan, hingga penimbunan. Lembaga tersebut melalui suatu lembaga khusus, USEPA
melaksanakan aturan-aturan terkait pelacakan limbah B3. Dalam aturan tersebut, dipaparkan
aturan teknis dan administratif yang diperuntukkan untuk tiga pelaku utama, yaitu:
1. Penghasil (generator),
2. Pengangkut (transporter), dan
3. Pemilik fasilitas pengolah (treatment), penyimpanan (storage) dan penimbunan
(disposal).
Penghasil limbah B3 memiliki kewajiban untuk menganalisis limbahnya sesuai dengan
aturan yang ada di RCRA. Namun, USEPA menyadari keterbatasan kemampuan finansial
industri skala kecil untuk menerapkan aturan tersebut sehingga USEPA mendefinisikan Small
Quantity Generator (SQG). Dalam aturan tersebut, kewajiban untuk menganalisis limbah
diterapkan pada industri yang menghasilkan limbah lebih besar dari 1000 kg per-bulan.
Industri sebagai penghasil limbah B3 sebelumnya diharuskan untuk mendapatkan
nomor identifikasi dari USEPA sehingga memudahkan proses pelacakan. Lembaga tersebut
bekerjasama dengan lembaga transportasi (DOT) dalam membentuk aturan terkait
pengemasan limbah B3 selama proses pengangkutan hingga ke tujuan.
9
Gambar 5Alur Pengiriman Dokumen Limbah B3 di Amerika Serikat
10
Gambar 6Contoh Dokumen Pengangkutan Limbah B3 di Amerika Serikat
Didalam dokumen tersebut terkandung beberapa poin penting yang harus diisi oleh
pihak industri penghasil, transporter dan penerima limbah B3 yang dijelaskan lebih lanjut
sebagai berikut:
1. Generator’s U.S. EPA Identification Number
Nomor identitas penghasil limbah B3 yang telah terdaftar di USEPA. Terdiri dari
12 digit nomor.
2. Page 1 of_
Jumlah total halaman dokumen yang diperlukan dalam pengangkutan limbah B3.
3. Emergency Response
11
Nomor panggilan untuk penanganan darurat terkait kecelakaan transportasi.
4. Manifest Tracking Number
Nomor khusus pelacakan.
5. Generator’s Mailing Address, Phone Number and Site Address
Nama industri penghasil limbah B3, alamat email, nomor panggilan, serta lokasi
penghasil limbah B3.
6. Transporter 1 Company Name, and U.S. EPA ID Number
Nama perusahaan pengangkut beserta nomor identitas perusahaan yang telah
terdaftar di USEPA.
7. Transporter 2 Company Name, and U.S. EPA ID Number (jika perlu)
Nama perusahaan pengangkut beserta nomor identitas perusahaan yang telah
terdaftar di USEPA.
8. Designated Facility Name, Site Address, and U.S. EPA ID Number
Nama perusahaan dan lokasi fasilitas yang menerima limbah B3. Selain itu perlu
dicantumkan nomor panggilan perusahaan tersebut beserta nomor identitas
perusahaan tersebut di USEPA.
9. U.S. DOT Description (Including Proper Shipping Name, Hazard Class, ID
Number, and Packing Group (if any))
9a. Jika limbah yang tertera pada 9b merupakan limbah B3 dan limbah non-B3,
maka limbah diidentifikasi dengan kode X.
9b. Nama U.S. DOT terkait pengapalan, kelas limbah, Nomor identitas, grup yang
mengemas limbah B3, serta jumlahnya.
10. Containers (Number and Type)
Nomor identitas kemasan limbah B3 (Tabel 2).
Tabel 1 Daftar Nomor Identitas Kemasan Limbah B3
12
11. Total Quantity
Jumlah limbah B3 yang diangkut.
12. Units of Measure (Weight/Volume)
Unit Besaran yang digunakan untuk mengkuantifikasi limbah B3 (Tabel 3).
13
18b. Alternate Facility (or Generator) for Receipt of Full Load Rejections
Pada bagian ini tertera nama, alamat, nomor panggilan serta nomor
identifikasi EPA untuk lembaga yang menolak pengangkutan limbah B3.
18c. Alternate Facility (or Generator) Signature
Lembaga yang sah mewakili perusahaan dalam menolak/mengembalikan
limbah B3 diharuskan menandatangani serta mengisi tanggal saat limbah B3
tersebut ditolak dalam pengangkutan/pengapalan.
19. Hazardous Waste Report Management Method Codes
Pada bagian ini, tertera laporan terkait metoda penanganan limbah B3 yang diisi
oleh lembaga penerima B3. Laporan tersebut dilaporkan dalam bentuk kode oleh
pihak awal yang menangani, pihak yang menyimpan ataupun pihak yang
menimbun limbah B3 tersebut. Kode-kode tersebut dipaparkan pada Tabel 3
berikut.
14
Tabel 3 Kode pada Laporan Limbah B3
15
2.3 Dokumen Limbah B3 di Inggris
2.3.1 Pengertian Dokumen Limbah B3 di Inggris
Dokumen limbah B3 di Inggris dikenal dengan istilah consignment note. Consignment
noteadalah salah satu bagian dari sistem kontrol untuk limbah berbahaya. Penghasil,
pengangkut atau pengelola limbah B3 wajib mengikuti semua peraturan dari sistem kontrol
tersebut.Catatan/dokumen tersebut harus selesai sebelum limbah B3 tersebut
dipindahkan.Dokumen yang diperlukan untuk semua perpindahan limbah B3 tersebut antara
lain:
Kumpulan catatan dari bisnis oleh operator limbah terdaftar
Perpindahan limbah dari satu tempat ke tempat lain dalam bisnis yang sama
Perpindahan limbah dari tempat pelanggan, di mana bisnis lain telah menghasilkan limbah
Consignment note tidak diperlukan untuk memindahkan limbah berbahaya untuk:
Perpindahan limbah berbahaya dalam negeri (selain limbah asbes) dari rumah tangga
domestik untuk tempat pengumpulan awal
Limbah yang diimpor atau diekspor di bawah kontrol limbah pengiriman internasional
yang menggunakan catatan gerakan yang berbeda
16
'YYYYY' 5 angka atau huruf (tidak simbol atau spasi) yang dipilih
b. A2. Rincian asal limbah
Penghasil atau pengumpul harus memasukkan semua rincian yang diperlukan untuk
tempat dari mana limbah tersebut dibuang.
c. A3. Tujuan pengiriman limbah B3 (nama, alamat dan kode pos)
Penghasil atau penyimpan limbah B3 harus memasukkan nama, alamat dan kode pos
untuk dibawa ke (penerima barang).Penghasil atau penyimpan limbah B3 harus
memeriksa terlebih dahulu bahwa pihak penerima memegang izin lingkungan, yang
memungkinkan mereka untuk menerima jenis dari limbah yang dikirim.
d. A4. Rincian penghasil limbah jika berbeda dari A2 (nama, alamat, kode pos, telepon,
email, faksimili)
Bagian ini merupakan bagian yang penting jika limbah itu tidak diproduksi oleh
organisasi yang termasuk dalam A2.Sebagai contoh, jika sampah diproduksi oleh
kontraktor atau organisasi yang termasuk A2 adalah perusahaan yang mengelola
fasilitas sampah.
Bagian B: Deskripsi Sampah
Penghasil limbah B3 harus memberikan informasi tentang limbah tersebut, aktivitas yang
menghasilkan limbah B3 tersebut, komposisi, sifat dan kemasan pada bagian B1 sampai
B3.
a. B1. Proses yang menimbulkan limbah B3 dan B2 Standard Industrial Classification
(SIC) untuk proses yang menimbulkan limbah B3
b. B2. Rincian limbah
Untuk pengumpulan setiap jenis limbah yang berbeda, penghasil limbah harus
memasukkan rincian: deskripsi limbah yang lengkap dari setiap limbah, 6 digit LoW
atau European Waste Catalogue (EWC) yang merupakan 6 digit kode untuk limbah,
kuantitas (kg), komponen kimia/biologi dari limbah beserta konsentrasinya, bentuk
fisik (gas, cair, padat, serbuk, lumpur atau campuran), kode bahaya, jenis, jumlah dan
ukuran kontainer, nomor identifikasi UN, nama pengirim, kelas UN, kelompok
kemasan dan persyaratan penanganan khusus.
2. Langkah 2: Pengangkut limbah memeriksa bagian A dan B, dan menyelesaikan bagian C
Operator pengangkut limbah harus memeriksa bagian A (rincian limbah) dan B
(transportasi) dari catatan dan melengkapi bagian C setelah penghasil atau penyimpan limbah
telah menyelesaikan bagian A dan B dan sebelum limbah tersebut dibuang.
17
Setelahmenandatangani bagian C salinan dokumen harus diserahkan kembali ke pengirim,
penghasil atau penyimpan limbah B3.
18
Consignment note tidak berisi semua bidang informasi yang diperlukan dan tidak diatur
dalam secara substansial format yang sama.
Bagian A ke D dari consignment note telah diubah dengan cara apapun.
Penerima tidak harus mengubah atau memperbaiki informasi apapun dalam Bagian A, B, C
atau D dari consignment note. Jika penerima menolak sampah, penerima harus mengikuti
aturan dalam bimbingan beban menolak.
Bagian E : sertifikat penerima
Penerima harus memasukkan kode EWC yang diterima, kuantitas setiap kode yang
diterima (kg), kode EWC diterima / ditolak. Penerima memasukkan kode menerima atau
menolak limbah, operasi pengelolaan sampah (R atau kode D).
Informasi dalam Bagian A, B, C dan D dari catatan tidak boleh diubah setelah disepakati dan
ditandatangani. Selain itu, dokumen (manifest) di Inggris juga mengatur gerakan lintas batas.
Limbah pindah ke Inggris dari Skotlandia, Irlandia Utara, Wales atau Gibraltar.
Berikut ini disajikan ringkasan perbedaan Manifest di Indonesia, US, dan UK (Tabel
2).
Table 2Perbedaan Manifest Indonesia, US, dan UK
Indonesia US UK
Dokumen Limbah Manifest Consignment notes
7 rangkap (sekali 6 lembar salinan untuk 5 bagian (A-E) yang harus
pengangkutan) dan 11 penghasil limbah diisi oleh pihak yang
rangkap (antar moda 7-8 lembar salinan sebagai menghasilkan limbah
pengangkutan) ekstra kopi pada beberapa
penghasil limbah dibuat 5 sections (A-E) to be filled
7 sheets (one transport) and untuk diberikan lagi kepada by the waste generator.
Eighth - eleven sheets sent pemerintah negara bagian
by the carrier to the lokasi lembaga penimbunan
producer or collector after berada dan kepada
being signed by the previous pemerintah lokasi timbulan
carrier or delivered to the limbah B3 berasal
next carrier (intermodal).
6 copies for waste generator
7-8 copies as extra copies on
some waste generators are
made to be given again to
the state government where
the landfill location is
located and to the
government where the origin
of the B3 waste originates
Satu manifest hanya berlaku Satu manifest dapat (belum nemu teh)
19
untuk satu jenis limbah digunakan untuk empat
jenis limbah yang
One manifest only applies kompatibel (seperti manifest
for one type of waste pesawat)
20
2.4 Manifest Elektronik
2.4.1 Latar Belakang
Pada tahun 2009, Kementerian Lingkungan Hidup mulai diberlakukan sistem Manifest
Elektronik (Fekstronik). Hal ini dilatarbelakangi oleh :
- Perkembangan industri yang terus meningkat
- Adanya target penurunan beban pencemaran dari sekor industri sebesar 15% dari
basis data 2014 (Rencana Strategis KLHK 2014-2019)
- Diperlukannya suatu sistem informasi yang berfungsi untuk menyimpan, mengolah,
dan mengevaluasi data pengelolaan lingkungan.
- Mempermudah perusahaan/industri dalam melakukan pelaporan secara efektif dan
efisien
21
b. Administrasi bagi pihak-pihak yang terlibat dalam perpindahan limbah B3 lebih
singkat;
c. Tujuan pengiriman dapat dipantau oleh penghasil/pengirim limbah B3;
d. Fleksibilitas dalam jumlah salinan yang dipergunakan/dibutuhkan;
e. Mempermudah proses pelaporan pelaksanaan pengiriman limbah B3;
f. Mempermudah proses pelaporan kegiatan pengelolaan limbah B3 bagi para pihak;
g. Reduksi pembiayaan untuk penggunaan QR Code bagi pengangkut;
h. Ramah lingkungan/paperless;
i. Mempermudah sistem pelaporan pada setiap proses;
j. Memberikan keuntungan secara ekonomi dan kepastian hukum bagi sistem
pengangkutan limbah B3 industri karena harus menjamin bahwa limbah B3 yang
diangkut sampai kepada pengelola limbah B3 yang legal.
22
BAB III
KESIMPULAN
Bakri. 2016. Kriteria Pengelolaan Limbah B3. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
http://proper.menlh.go.id/portal/filebox/160322152240KRITERIA%20PROPER%20PL
B3%202016.pdf(diakses tanggal 1 Oktober 2017)
UK Environmental Agency. Dispose hazardous waste. http;//www.gov.uk/guidance/Dispose-
hazardous-waste/overview. (diakses tanggal 15 Oktober 2017)
Hazardous Waste Manifest Distribution.
http://des.nh.gov/organization/divisions/waste/swmb/rims/documents/hw-manifest-
routing.pdf(diakses tanggal 30 September 2017).
Instructions for Completing the Hazardous Waste Manifest.
https://www.epa.gov/sites/production/files/2015-06/documents/man-inst.pdf (diakses
tanggal 30 September 2017)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Teknis Pengelolaan Limbah B3
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Limbah B3.
Keputusan Kepala Bapedal No. 2 Tahun 1995 Tentang Dokumen Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun.
Management Method Codes Used with the Hazardous Waste Report.
https://www.epa.gov/sites/production/files/2015-06/documents/codes.pdf (diakses
tanggal 30 September 2017)
Uniform Hazardous Waste Manifest: Instructions, Sample Form and Continuation Sheet, and
Management Method Codes. https://www.epa.gov/hwgenerators/uniform-hazardous-
waste-manifest-instructions-sample-form-and-continuation-sheet-and(diakses tanggal 1
Oktober 2017).
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Program
Penilaian Perangkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Suyudi, Yudi. 2014. Rawannya Pelanggaran dalam Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3). Edisi 1. Jurnal Lingkar Widyaiswara