Anda di halaman 1dari 5

CV. CIPTA NIAGA TEKNIK No. : SOP-HSE-07Rev.

: 00

OPERASIONAL K3 Tanggal : 1 April 2020

Halaman : 1/6

OPERASIONAL K3

Lembar Pengesahan

Tanggal : ........................
Jabatan / Posisi Sign
Disahkan oleh : ...................

Jabatan / Posisi Sign


Diperiksa oleh : ..................

Jabatan / Posisi Sign


Dibuat oleh : .......................
CV. CIPTA NIAGA TEKNIK No. : SOP-HSE-P07Rev. : 00

OPERASIONAL K3 Tanggal : 1 April 2020

Halaman : 5/6

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman muka / lembar pengesahan 1
Daftar Isi 2
1. Tujuan 3
2. Ruang Lingkup 3
3. Definisi 3
4. Referensi 3
5. Penanggung Jawab 3
6. Uraian Prosedur 4-5

TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk menjadi panduan pengendalian K3 dalam
kegiatan operasional pelaksanaan jasa konstruksi yang berisiko tinggi.
CV. CIPTA NIAGA TEKNIK No. : SOP-HSE-P07Rev. : 00

OPERASIONAL K3 Tanggal : 1 April 2020

Halaman : 5/6

RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup semua kegiatanoperasional dengan risiko tinggi yang
membutuhkan pengendalian K3.

DEFINISI

- APD adalah Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melindungi diri dari
kecelakaan atau gangguan kesehatan.
- B3 adalah Bahan Berbahaya dan Beracun, yaitu bahan yang karena sifat dan
jumlahnya dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan manusia atau
lingkungan.

REFERENSI
- OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.6
- Permenaker 05/MEN/1996 Elemen 6Keamanan Bekerja Berdasarkan Sistem
Manajemen K3
- Manual SMK3

PENANGGUNG JAWAB
- Direktur bertanggung jawab untuk memastikan operasional K3 sudah berjalan
sesuai ketentuan yang berlaku.
- Wakil Manajemen K3 bertanggung jawab untuk memastikan pengendalian K3
untuk operasional kegiatan yang berisiko tinggi sudah ditetapkan dan
dijalankan.
- Pengawas K3 bertanggung jawab melaksanakan penyuluhan, pengawasan
dan tindakan dalam pengendalian operasional di lokasi proyek.
- Manajer proyek bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan kegiatan
proyek mengikuti ketentuan yang berlaku dalam pengendalian operasional K3
- Semua orang yang bekerja untuk perusahaan harus tunduk mengikuti
ketentuan yang berlaku dalam pengendalian operasional K3.
PROSEDUR

1. Briefing dan Rambu-rambu


CV. CIPTA NIAGA TEKNIK No. : SOP-HSE-P07Rev. : 00

OPERASIONAL K3 Tanggal : 1 April 2020

Halaman : 5/6

1.1 Setiap orang yang memasuki lokasi proyek,workshop atau kantor diberi
penjelasan singkat (briefing) tentang bahaya dan aturan K3 yang berlaku
di lokasi.
1.2 Di tempat-tempat yang mudah dilihat pada lokasi kerja ditempatkan
rambu-rambu peringatan tentang bahaya dan himbauan untuk
mengutamakan keselamatn dan kesehatan kerja.
1.3 Untuk pekerjaan yang mempunyai risiko tinggi, petugas pengawas K3
harus memberikan pengarahan khusus sesuai standar K3 yang berlaku
kepada pekerja sebelum pekerjaan dilaksanakan.
2. Peralatan
2.1 Peralatan yang mempunyai risiko mengakibatkan kecelakaan, seperti alat
angkat dan angkut, harus mempunyai izin layak operasi dari instansi yang
berwenang (Depnaker).
2.2 Operator alat berat yang mengoperasikan alat berat harus sudah terlatih
dan mempunyai surat izin operasi (SIO) yang masih berlaku.
2.3 Pemeriksaan terhadap fungsi dan keamanan peralatan dilakukan
sebelum dioperasikan.
2.4 Pemeliharaan rutin terhadap peralatan dilakukan untuk menjamin
peralatan dapat berfungsi dengan baik dan aman.
3. Administrasi dan Izin Kerja
3.1 Pengaturan waktu kerja harus dilakukan untuk memastikan agar pekerja
tidak mengalami keletihan dan kejenuhan yang dapat membahayakan
dirinya atau orang lain.
3.2 Untuk pekerjaan di tempat yang mempunyai risiko tinggi, seperti
pekerjaan di tempat ketinggian, ruang tertutup, tegangan tinggi, dll. harus
mendapat izin kerja dari pengawas K3.
3.3 Pekerjaan yang mempunyai risiko tinggi harus dilakukan oleh lebih dari
satu orang, di mana salah satunya bertugas untuk menjaga keselamatan
yang lainnya.
3.4 Pengawas K3 dapat menentukan area yang tidak boleh di masuki
pengunjung terkait risiko K3 yang tinggi, sehingga diperlukan izin masuk
bila ada keperluan yang tidak dapat dihindari.
CV. CIPTA NIAGA TEKNIK No. : SOP-HSE-P07Rev. : 00

OPERASIONAL K3 Tanggal : 1 April 2020

Halaman : 5/6

3.5 Pekerja di lokasi proyek diberikan perlindungan keselamatan dan


kesehatan, seperti dengan mengikutsertakan dalam program jamsostek.
4. Alat Pelindung Diri
4.1 Pekerja yang melakukan pekerjaan yang berisiko tinggi harus diberikan
alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan pekerjaannya.
4.2 Pekerja yang lalai menggunakan APD diberi teguran, peringatan, dan
tindakan lainnya untuk kedisiplinan dan perlindungan.
5. Pengawasan dan Inspeksi K3
5.1 Di setiap proyek ditunjuk seorang pengawas K3 yang bertanggung jawab
untuk memberikan penyuluhan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
K3 di lokasi proyek.
5.2 Pengawas K3 secara berkala melakukan inspeksi K3 dan menindaklanjuti
hasilnya, serta melaporkan hasil-hasilnya kepada manajemen.
6. Penanganan Bahan Berbahaya
6.1 Bahan berbahaya (B3) yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi atau
pekerjaan pendukung, di data dan dilengkapi dengan MSDS.
6.2 Pengangkutan, penempatan/penyimpanan, dan pemakaian bahan
berbahaya mengikuti ketentuan yang berlaku, seperti tertuang dalam
MSDS.
6.3 Pekerja yang menggunakan B3 diberi penjelasan tentang bahaya dari
bahan yang digunakan dan tata cara pemakaiannya, termasuk
penanganannya bila terpapar.

Anda mungkin juga menyukai