Anda di halaman 1dari 3

No.

Ref :

D/R : 16.02.21/02
INSTRUKSI KERJA

PENANGANAN LIMBAH CAIR


Page : 1 of 2

1. Air Limbah dari seluruh kegiatan di pabrik


1.1 Pre Treatment
1.1.1 Air limbah yang berasal dari seluruh area produksi dan non produksi dialirkan ke
bak penampungan (Rubber Trap) melalui saluran air limbah.
1.1.2 Memisahkan limbah cair dengan limbah padat (tatal) dengan menggunakan
saringan kasar dan halus.
1.1.3 Menyaring kembali semua limbah cair untuk mengurangi tatal yang masih lolos
sebelum masuk ke kolom penampungan cair.
1.1.4 Saluran air limbah terpisah dari saluran air hujan agar tidak terjadi pengenceran
air limbah oleh air hujan sewaktu terjadi hujan.
1.1.5 Air limbah di rubber trap dipompa ke saringan yang terdapat di atas bak penam -
pungan limbah padat untuk memisahkan limbah padat dan limbah cair kemudian
dialirkan ke IPAL untuk diolah.
1.2 Treatment
1.2.1 Hidupkan blower hingga oksigen terlarut (DO) mencapai nilai yang
dipersyaratkan ( DO aerasi 2 mg/l – 1,5 mg/l; DO bak denitrifikasi 0,5 mg/l). Catat
pemakaian blower pada form daftar pemakaian blower
1.2.2 Atur debit air limbah ke kolam aerasi sesuai dengan kapasitas tampung.
1.2.3 Atur kran suplai oksigen dalam kolam aerasi agar pertumbuhan mikroorganisme
baik dan terjadi pengafukan sempurna (pada level 2500 ppm).
1.2.4 Lakukan pemantauan & pengukuran 1 kali sehari terhadap pengoperasian IPAL,
yakni :
1.2.4.1 Volume lumpur pada bak aerasi (SV 30) selama 30 menit.
1.2.4.2 Volume lumpur pada lumpur balik (SV30) selama 30 menit.
1.2.4.3 Transparansi/Kejernihan air hasil pengolahan IPAL.
1.2.4.4 pH dari air limbah yang telah diolah di IPAL (outlet).
1.2.4.5 Debit air inlet.
1.2.4.6 Debit air outlet yang dibuang ke badan sungai.
No. Ref :

D/R : 16.02.21/02
INSTRUKSI KERJA

PENANGANAN LIMBAH CAIR


Page : 2 of 2

1.2.5 Catat pemantauan & pengukuran pada Form Catatan Pemantauan IPAL (EHS-FN
012).
1.2.6 Sring outlet IPAL menggunakan saringan halus untuk menyaring karet skim yang
masih lolos.
1.2.8 Periksakan hasil pengolahan air limbah sebulan sekali ke laboratorium yang telah
ditunjuk oleh instansi pemerintah dan didokumentasikan.
1.3 Cara Pengukuran
1.3.1 Volume Lumpur
1.3.1.1 Siapkan 2 buah tabung ukur berukuran 1000 ml.
1.3.1.2 Isi tabung ukur 1 dengan air dari bak aerasi pada kolam terakhir sebelum
bak denitrifikasi sebanyak 1000 ml.
1.3.1.3 Diamkan selama 30 menit dengan menggunakan stopwatch sampai
terpisah antara air dengan endapan lumpur.
1.3.1.4 Setelah 30 menit, lihat ketinggian dari lumpur pada tabung ukur.
1.3.2 Transparansi/Kejernihan
1.3.2.1 Siapakan alat untuk mengukur kejernihan air.
1.3.2.2 Celupkan alat bak sedimentasi terakhir sampai lempengan plat pada alat
tidak terlihat lagi.
1.3.2.3 Batas dimana lepengan plat tidak terlihat lagi adalah batas
transparansi/kejerihan air.
1.3.3 Debit air limbah
1.3.3.1 Inlet : Lihat Ketinggian air limbah yang masuk (Inlet) pada V-Notch.
1.3.4 pH air Limbah
1.3.4.1 Outlet : Celup pH meter/Kertas Lakmus pada air outlet. Bandingkan
dengan standar warna pada cover kemasan.

1.3 Air Limbah MCK (Mandi , Cuci & Kakus)


Air limbah MCK di masukkan ke dalam septic tank.

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :


No. Ref :

D/R : 16.02.21/02
INSTRUKSI KERJA

PENANGANAN LIMBAH CAIR


Page : 3 of 2

Dibuat Oleh : Diperiksa Disetujui Oleh


Oleh : :

EHS Koordinator Factory Manager Branch

Anda mungkin juga menyukai