(PPA)
Disampaikan Oleh:
Anjarwati, S.Si., M. Env
NAMA : ANJARWATI, S.Si., M. Env
TTL : Tulungagung/19 Agustus 1975
Email : anjarbapedal@gmail.com
HP : 081 330 370 320
S-1 : Jurusan KIMIA FMIPA ITS Surabaya
S-2 : Master of Environment, Griffith University, Australia
Kantor : Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, Jl. Wisata Menanggal 38 Sby
Training :
- Domestic Waste Water Treatment Techniques, Japan (2008)
- Diklat PPLH, Pengelolaan Limbah B3, Pengendalian Pencemaran Udara, Pemantauan Kualitas Air, Pengujian Kualitas
Air, Pengujian Kualitas Udara, Teknik Sampling Kualitas Air, ISO 17025, ISO 14001:2004, Audit Lingkungan, LCA, AMDAL
A, Project Cycle Management, dll
Lain Lain:
- Anggota Tim Peneliti DIM_SUM (Decision Making Process for Sustainable Management of Water) project , dibawah koordinasi BOKU
University Austria, dan European Communities-EU (2006-2010).
- President ISAGU (Indonesian Student Association of Griffith University) 2013-2014
- Pengajar Program S-2 Teknik Lingkungan di ITATS Surabaya 2016-2018, Auditor Laboratorium Lingkungan, Pengawas Lingkungan
Hidup,
- Analis Lingkungan Hidup, Narasumber bidang lingkungan hidup, Auditor PROPER (Program Penilaian Kinerja Pengelolaan Lingkungan
Hidup) (Saat ini), Assesor Uji Kompetensi PPA, PPU, PLB3 (Saat Ini)
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
UU 32/2009
HIDUP
DAN
• Pasal 20 Ayat (3)
• Setiap orang diperbolehkan untuk
membuang limbah ke media
lingkungan hidup dengan persyaratan:
• memenuhi baku mutu lingkungan
hidup
• mendapat izin dari POPAL dan PPPA memiliki fungsi
Menteri,Gubernur, atau strategis dalam mendukung
bupati/walikota sesuai dengan perusahaan agar selalu memenuhi
kewenangannya
baku mutu air dan pemenuhan
kewajiban dalam Persetujuan
Lingkungan dan SLO
Baku Mutu Air:
✓ baku mutu air;
✓ baku mutu air limbah;
✓ baku mutu air laut;
JENIS
IZIN PPA (ext)
1. Izin pembuangan air limbah ke sumber air
2. Izin pembuangan air limbah ke laut
3. Izin pemanfaatan air limbah untuk aplikasi lahan industri kelapa
sawit
4. Izin injeksi air limbah ke formasi untuk industri migas
5. Izin Pembuangan/pemanfaatan air limbah domestik
CATATAN :
IZIN PPLH akan di Integrasikan dengan perizinan berusaha setelah
mendapat Persetujuan Teknik dan SLO
Kompetensi Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air
KODE UNIT
NO KOMPETENSI JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. E.370000.001.01 Mengidentifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah
2. E.370000.002.01 Menentukan Karakteristik Sumber Pencemaran Air Limbah
3. E.370000.003.01 Menilai Tingkat Pencemaran Air Limbah
4. E.370000.006.01 Menentukan peralatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
5. E.370000.007.01 Mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah
6. E.370000.008.01 Melaksanakan Daur Ulang Olahan Air Limbah
7. E.370000.010.01 Menyusun Rencana Pemantauan Kualitas Air Limbah
8. E.370000.011.01 Melaksanakan Pemantauan Kualitas Air Limbah
9. E.370000.012.01 Mengidentifikasi Bahaya Dalam Pengolahan Air Limbah
Melakukan Tindakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Bahaya
10. E.370000.013.01
dalam Pengolahan Air Limbah
Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah
N KODE UNIT
JUDUL UNIT KOMPETENSI
O KOMPETENSI
1. E.370000.007.01 Mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air imbah (IPAL)
2. E.370000.003.01 Menilai Tingkat Pencemaran Air Limbah
Melakukan Perawatan Instalasi Pengolahan Air Limbah
3. E.370000.009.01
(IPAL)
4. E.370000.012.01 Mengidentifikasi Bahaya Dalam Pengolahan Air Limbah
Melakukan Tindakan Keselamatan Dan Kesehatan
5. E.370000.013.01 Kerja (K3) Terhadap Bahaya Dalam Pengolahan Air
Limbah
Persyaratan Mengikuti Uji Kompetensi
1. Tingkat pendidikan paling rendah:
➢ S-2 (Strata-Dua);
➢ S-1 (Strata-Satu) Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan pengalaman
kerja paling sedikit 2 (dua) tahun di bidang pengendalian
pencemaran air;
➢ S-1 (Strata-Satu) selain Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan
pengalaman kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun di bidang pengendalian
pencemaran air;
➢ D-3 (Diploma-Tiga) Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan pengalaman
kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun di bidang pengendalian pencemaran
PPPA air;
➢ D-3 (Diploma-Tiga) selain Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan
pengalaman kerja paling sedikit 5 (lima) tahun di bidang
pengendalian pencemaran air; atau
➢ Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
dengan pengalaman kerja paling sedikit 7 (tujuh) tahun di bidang
pengendalian pencemaran air.
2. Mendapatkan rekomendasi dari pimpinan usaha dan/atau kegiatan;
3. Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar secara lisan dan
tulisan; dan
4. Memenuhi kompetensi sebagaimana yang dipersyaratkan dalam standar
kompetensi
1. Tingkat pendidikan paling rendah:
➢D-3 (Diploma-Tiga) Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan
pengalaman kerja paling sedikit 1 (satu) tahun di bidang
operasional pengolahan air limbah;
➢D-3 (Diploma-Tiga) selain Rumpun Ilmu Lingkungan,
dengan pengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun di
bidang
operasional pengolahan air limbah; atau
➢Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah
POPAL Kejuruan (SMK) dengan pengalaman kerja paling sedikit 4
(empat) tahun di bidang operasional pengolahan air
limbah.
2. Mendapatkan rekomendasi dari pimpinan usaha dan/atau
kegiatan;
3. Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar secara
lisan dan tulisan; dan
4. Memenuhi kompetensi sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam standar kompetensi
Apa saja yang harus dipersiapkan?
Langkah – Langkah Persiapan Uji
Kompetensi
Verifikasi
Tes Tulis Portofolio / Wawancara
Observasi
Kapan Batas Waktunya?
Kapan Paling
Lambat
Harus
Memiliki
Sertifikat
Kompetensi?
Tips dan Trik lulus sertifikasi BNSP
1) Percaya diri, beri impresi kepada asesor bahwa Saudara memang berkompeten di bidang operasional
pengelolaan Air limbah dan sehari-hari bekerja dibidang ini.
2) Berikan laporan kerja yang baik pada saat pemberkasan (Contoh swapantau, Neraca Air, LHU,
pelaporan 3 bulanan, dll)
3) Kerjakan test tertulis dengan baik, gunakan bahasa sendiri (jangan copas), usahakan mengingat semua
soal yang ditanyakan, karena pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagian besar akan ditanyakan kembali
pada saat test wawancara
4) Jika mengalami kesulitan dalam menjawab tes tertulis, setelah selesai mengerjakan, usahakan bertanya
kepada trainer atau rekan kerja sebagai bahan dalam memberikan jawaban pada saat wawancara.
5) Pada saat wawancara, jika tidak memahami pertanyaan yang diberikan oleh asesor, jangan sungkan
untuk menanyakan kembali.
6) Kondisikan SOP (Standard Operasional Prosedur) Pengelolaan Air Limbah
(SOP Pemeliharaan, SOP Perawatan, SOP Pengambilan Sampel, SOP K3,
Penyimpanan, tanggap darurat dll) telah Saudara baca dan pahami dengan
baik sebagai bahan dalam menjawab pertanyaan dari asesor.
7) Pahami resiko/potensi bahaya ditempat kerja (IPAL) dan Tindakan K3 yang
diperlukan.
8) Usahakan hafal Kapasitas, debit, Parameter pengujian, Alur Proses Produksi,
Diagram Alir IPAL yang dimiliki perusahan dan yang tertera dalam izin / dokling
DASAR HUKUM
Peraturan Perundang-undangan
di Bidang Pengendalian Pencemaran Air
• KepmenLH No.113 Tahun 2003 ttg BM Air Limbah Keg. Pertambangan Batubara
• KepmenLH No.202 Tahun 2004 ttg BM Air Limbah Keg.Pertambangan Emas &Tembaga.
• KepmenLH No.04 Tahun 2006 ttg BM Air Limbah Keg.Pertambangan Bijih Timah.
• KepmenLH No.09 Tahun 2006 ttg BM Air Limbah Keg.Pertambangan Bijih Nikel.
• PermenLH No.08 Tahun 2009 ttg BM Air Limbah Keg.Pembangkit Listrik Tenaga Thermal.
• PermenLH No.21 Tahun 2009 ttg BM Air Limbah Keg. Pertambangan Bijih Besi.
• PermenLH No.34 Tahun 2009 ttg BM Air Limbah Keg.Pertambangan Bijih Bauksit.
• PermenLH No. 19 Tahun 2010 ttg BM Air Limbah Keg.Migas serta Panas Bumi
• PermenLH No.02 Tahun 2011 ttg BM Air Limbah Keg.Gas Methan Batubara.
• PermenLH No.05 Tahun 2014 ttg BM Air Limbah Keg.Industri.
• PermenLHK No.P.68/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2016 ttg BM Air Limbah Keg. Domestik
• PermenLHK No.P.59/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2016 ttg BM Air Lindi Keg.TPA Sampah
• PermenLHK No.93/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2018 ttg pemantauan kualitas air limbah secara terus
menerus dan dalam jaringan bagi usaha dan/atau kegiatan .
• PermenLHK No.P.5/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2018 Standard dan
Sertifikasi Kompetensi PJ Operasional Pengolahan air limbah dan
PJ Pengendalian Pencemaran Air.
Pengenalan UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (PPLH)
UU 32/2009 PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
Pasal 65 (1)
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.
VS
Pasal 67
31
Prinsip Dasar Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Menjaga lingkungan hidup (Udara, Air, Lahan dan Laut) tetap
dalam kondisi baik dan sehat untuk aktivitas kehidupan
seluruh warga negara;
Pasal 28 H ayat 1 UUD 1945: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”
RENDAH
Andalalin
“Semangat UU Cipta Kerja adalah
Penyederhanaan Regulasi Perizinan”
Izin Lokasi
“Izin Lingkungan tidak dihilangkan namun tujuan dan fungsinya diintegrasikan ke dalam
Perizinan Berusaha” 36
UU 32/2009 PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
Pasal 65 (1)
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.
VS
Pasal 67
37
Pasal 20 Ayat (3)
Setiap orang diperbolehkan
untuk membuang limbah ke
UU 32/2009 media lingkungan hidup dengan
PERLINDUNGAN persyaratan:
DAN a. memenuhi baku mutu
PENGELOLAAN lingkungan hidup
LINGKUNGAN b. mendapat izin dari
HIDUP Menteri,Gubernur, atau
bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya
Baku mutu ✓ baku mutu air;
lingkungan ✓ baku mutu air limbah;
hidup ✓ baku mutu air laut;
meliputi: ✓ baku mutu udara ambien;
✓ baku mutu emisi;
✓ baku mutu gangguan; dan
✓ baku mutu lain sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
Bab III
Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air (PPMA)
Luckmi Purwandari
Direktur Pengendalian Pencemaran Air
Bab XIII
Ketentuan Penutup
(Psl. 528 - 534)
Pendekatan Penyusunan PP 22/2021 tentang P3LH
1. Menyusun ketentuan baru dan mencabut PP yang lama
Bab II (PP. 27/2012); Bab III (PP. 82/2001); Bab IV (PP.
41/1999); Bab V (PP. 19/1999); dan Bab VII (PP. 101/2014);
3. Tidak mengatur inventarisasi dan mengatur inventarisasi badan air: terdiri dari
identifikasi badan air identifikasi dan karakterisasi badan air,
mencakup air permukaan dan air tanah
4. Menggunakan istilah sumber air Istilah sumber air diganti menjadi Badan Air
Sumber air yang diatur lebih ke air Mengatur seluruh badan air
permukaan
Perbedaan Filosofis Mendasar
PP 82/2001 dengan PP 22/2021 Bab III Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air
No PP 82/2001 PP22/2021 Bab III
5. Inventarisasi & identifikasi sumber Inventarisasi & identifikasi sumber pencemar air: sumber titik
pencemar air hanya sumber titik dan nirtitik
6. Pemantauan kualitas air hanya manual Pemantauan kualitas air: Manual & Otomatis
7. Izin PPLH belum terintegrasi dengan Izin Lingkungan diganti menjadi Persetujuan Lingkungan.
Izin Lingkungan Izin PPLH diganti menjadi Persetujuan Teknis dan sebagai
syarat dalam permohonan Persetujuan Lingkungan.
Persetujuan Lingkungan menjadi prasyarat dan termuat
dalam Perizinan Berusaha.
8. Belum mengatur Instrumen Ekonomi mengatur Instrumen Ekonomi untuk PPA
untuk PPA
9. Peran masyarakat belum optimal Memperkuat peran masyarakat, dimana masyarakat sebagai
“subject”
10. Baku Mutu Air tidak ada parameter Baku Mutu Air ada parameter sampah dan terdapat beberapa
sampah parameter berubah nilai kadarnya
Lingkup Bahasan Bab III PPMA
Bagian Kesatu: Ketentuan Umum, pasal 107
Bagian Kedua: Perencanaan, pasal 108
▪ Paragraf 1: Inventarisasi Badan Air, pasal 109-112
▪ Paragraf 2: Penyusunan dan Penetapan BMA, pasal 113-115
▪ Paragraf 3: Perhitungan dan Penetapan Alokasi beban Pencemar Air, pasal 116
▪ Paragraf 4: Penyusunan dan Penetapan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air, pasal 117-124
Bagian Ketiga: Pemanfaatan, pasal 125-126
Bagian Keempat: Pengendalian
▪ Paragraf 1: Umum, pasal 127
▪ Paragraf 2: Pencegahan Pencemaran Air, pasal 128-150
▪ Paragraf 3: Penanggulangan, pasal 151-152
▪ Paragraf 4: Pemulihan Mutu Air, pasal 153-155
Bagian Kelima: Pemeliharaan, pasal 156
Bagian Keenam: Hak, Kewajiban, dan Larangan, pasal 157-159
Bagian Ketujuh: Peran Serta Masyarakat, pasal 160-161
Ketentuan lebih lanjut, pasal 162
Lampiran VI Baku Mutu Air
KEWENANGAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN MUTU AIR
BUPATI/
KEGIATAN GUBERNUR MENTERI
WALIKOTA
Inventarisasi Badan Air
a. tata cara inventarisasi, penyusunan dan penetapan 1 Tata cara inventarisasi, penyusunan dan penetapan Baku Tata Kelola
Baku Mutu Air, perhitungan dan penetapan alokasi Mutu Air, dan perhitungan dan penetapan alokasi beban Pengendalian
pencemar Air Pencemaran Air
beban pencemar air, tata cara pemantauan Mutu Air,
perhitungan status Mutu Air, penetapan Mutu Air Tata cara pemantauan Mutu Air, perhitungan status Mutu Air,
penetapan Mutu Air Sasaran
sasaran, dan penyusunan, penetapan, dan
perubahan rencana Perlindungan dan Pengelolaan Tata cara penanggulangan dan pemulihan pencemaran Air
Mutu Air Tata cara penyusunan, penetapan, dan perubahan rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air
b. penyediaan sarana dan prasarana, tata cara Penyediaan sarana dan prasarana
pembuangan dan pemanfaatan air limbah, Baku
Mutu Air Limbah, penetapan standar teknologi, tata Tata cara pelaksanaan kemitraan
cara penyusunan dan penetapan Persetujuan teknis 2 Baku Mutu Air Limbah Baku Mutu Air
pemenuhan Baku Mutu Air Limbah dan SLO, Limbah
Tata cara pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah
persyaratan pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Usaha dan/atau Kegiatan wajib SPPL, standar Tata cara pemantauan mutu Air limbah dan pelaporan
kompetensi pengendalian Pencemaran Air, Tata cara penanggulangan pencemaran air untuk industri
pemantauan mutu Air Limbah, tata cara pelaporan, 3 Penetapan standar teknologi Standar Teknologi
sistem informasi dan tata cara perdagangan alokasi Tnstalasi
beban pencemar air; Pengolahan Air
Limbah
c. tata cara penanggulangan Pencemaran Air; 4 Tata cara perdagangan alokasi beban pencemar Air (diatur Tata Cara
juga tentang alokasi beban pencemaran air ) Perdagangan
d. tata cara pemulihan Mutu Air: dan Alokasi Beban
e. tata cara pelaksanaan kemitraan Pencemar Air
Pasal 1 no. 32
PPMA
cre@ted by HS
Perlindungan &
Pengelolaan Mutu Air
Mutu
Mutu air dipengaruhi oleh: (kualitas)
- kuantitas dan kontinuitas
(Qmax, Qmin)
- Kondisi ekosistem setempat (vegetasi)
- Sumber pencemar air
(titik, nir titik)
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR (PP22/2021 BAB III) Pasal 107 (3)
1 DILAKSANAKAN MELALUI:
PERENCANAAN
1. inventarisasi Badan Air: Identifikasi dan
Karakterisasi Badan Air
2 PEMANFAATAN
2. penyusunan dan penetapan Baku Mutu Air
3 PENGENDALIAN
3. perhitungan dan penetapan alokasi
beban pencemar air
4
PEMELIHARAAN
4. penyusunan dan penetapan
Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Mutu Air (RPPMA)
3. PERHITUNGAN DAN PENETAPAN ALOKASI BEBAN PENCEMAR AIR
MENTERI,
GUBERNUR,
ALOKASI BEBAN PENCEMAR AIR
BUPATI/WALIKOTA
1 PERENCANAAN
4
Badan Air dapat dimanfaatkan sebagai penerima Air
PEMELIHARAAN Limbah bagi Usaha dan atau Kegiatan dengan tidak
melampaui Baku Mutu Air atau Mutu Air sasaran
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR
1 PERENCANAAN
2 PEMANFAATAN
konservasi Badan Air dan ekosistemnya
3 • perlindungan Badan Air dengan klasifikasi kelas satu;
PENGENDALIAN
dan/atau;
• perlindungan ekosistem di sekitar Badan Air dengan
klasifikasi kelas satu
4
PEMELIHARAAN pencadangan Badan Air dan ekosistemnya
merupakan badan air yang tidak dapat dimanfaatkan
dalam jangka waktu tertentu
pengendalian perubahan iklim
dilakukan melalui pengelolaan Air Limbah untuk
memitigasi pelepasan emisi gas rumah kaca
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR pasal 127-155
Sumber Nirtitik melalui cara
pengelolaan terbaik
1. PENCEGAHAN
1 PERENCANAAN Untuk sumber titik:
PENCEMARAN AIR
▪ penyediaan sarana dan prasarana
Dilakukan pada sumber ▪ 5R
▪ Penetapan BMAL
pencemar nirtitik & titik
2 ▪ Persetujuan teknis utk
PEMANFAATAN pemenuhan BMAL
▪ Kompetensi personil
▪ internalisasi biaya Perlindungan
2.PENANGGULANGAN dan Pengelolaan Mutu Air
3 PENGENDALIANDilaksanakan PENCEMARAN AIR ▪ Penerapan sistem perdagangan
sesuai RPPMA alokasi beban pencemaran air
4 PEMELIHARAAN
3. PEMULIHAN MUTU pengisolasian pencemaran Air
Pembersihan unsur pencemar
AIR
Remediasi penghentian sumber cemaran Air
Rehabilitasi
cara lain sesuai dengan
Restorasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik - 5 R (Reduce, Reuse, Recylcle, Recovery, Refill)
PJ Usaha &/ Keg. wajib
Untuk PJUK wajib Amdal/UKL-UPL yang
SPPL dapat
Wajib Olah Air Limbah
menghasilkan air
Kerjasama dg:
limbah
Badan Usaha atau
pemerintah d/pemda
1 Pemanfaatan 5R 2 Pemanfaatan
1. Pengurangan (Reduce)
2. Penggunaan Kembali (Reuse)
Aplikasi ke Tanah
3. Pendauran Ulang (Recycle)
4. Perolehan Kembali (Recovery)
5. Pengisian Kembali (Refill)
3 Pembuangan
1. Badan Air Permukaan
2. Formasi Tertentu
Pasal 131
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik - Baku Mutu Air Limbah
Bagi
1. Jenis dan kapasitas produksi 1. Surnber, volume, karakteristik air limbah yang 1. Jenis dan kapasitas produksi
2. Jenis dan jumlah bahan baku dan bahan akan diinjeksikan 2. Jenis dan jumlah bahan baku yang
penolong yang digunakan 2. Pengolahan air limbah dan/atau fasiiitas injeksi digunakan
3. Sumber, kapasitas air baku, dan neraca air 3. Daerah kajian injeksi yang menggambarkan 3. Sumber, debit, volume, dan karakteristik
4. Sumber, debit, volume, dan karakteristik lokasi sumur injeksi terkait dcngan jarak air limbah yang akan dimanfaatkan
terhadap sumur penduduk, badan air terdekat, 4. Tujuan pemanfaatan air limbah
mutu air limbah
dan/atau zona konservasi air tanah 5. Lokasi, media lingkungan yang menerima
5. Perhitungan detil dan kriteria desain
4. Data sumur injeksi dan karakteristik zona target
sistem pengolahan air limbah dan lumpur airlimbah, dan jalur pemaparan air
injeksi, mencakup lapisan zona kedap dan
yang dihasilkan limbah
lapisan zona penyangga
6. Hasil pemantauan rona lingkungan awal 5. Volume/kapsitas tampung zona target injeksi 6. Analisis sistem teknologi pemanfaatan air
air permukaan dan perkiraan sebaran air iimbah di zona target limbah
7. Perhitungan baku mutu air lirnbah injeksi 7. Dosis, frekuensi, dan/atau rotasi
berdasarkan alokasi beban pencemar air 6. Uji integritas mekanik pemanfaatan air limbah
dan prediksi sebaran air limbah di air 7. Konstruksi sumur bor 8. Besaran dampak pemanlaatan air limbah
permukaan 8. Sumur pantau 9. Efisiensi penggunaan air
8. Alokasi titik penaatan, pembuangan air 9. Debit dan tekanan injeksi pada kepala sumur 10. Rencana pengelolaan air limbah dan
limbah, dan pemantauan air perrnukaan 10. Tekanan rekah maksimum di lapisan zona kedap lumpur yang dihasiikan
9. Rencana pemantauan mutu air limbah yang menyebabkan perpindahan air limbah dari 11. Rencana pemantauan air limbah dan
formasi ke sumber air minum bawah tanah mutu air
dan air permukaan
11. Rencana pemantauan kinerja injeksi air limbah 12. Sarana prasarana dan sistem
10. Sarana prasarana dan sistem
12. Sistem tanggap darurat
penanggulangan keadaan darurat penanggulangan
13. Rencana penutupan sumur injeksi yang telah
13. Keadaan darurat
selesai masa operasinya
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik - Baku Mutu Air Limbah – Kajian pembuangan
dan atau pemanfaatan air limbah – Skenario dampak
Penyusunan Skenario dampak Teknologi yang akan digunakan pada rencana usaha
dan/atau kegiatan.
a. Alokasi Beban Pencemar Belum Ditetapkan Perhitungan BMAL menggunakan Prediksi sebaran air limbah berdasar mutu air
b. Perhitungan BMAL lebih Longgar dari yang Pejabat pemberi Persetujuan Teknis wajib menentukan Baku Mutu Air Limbah
ditetapkan Menteri sama atau lebih ketat dari baku Mutu Air Limbah yg ditetapkan Menteri
Penilaian N
Penolaan
substansi Persetujuan Teknis
30 hk
Y
Persetujuan Lingkungan
Perizinan Berusaha
A
MEKANISME PERSETUJUAN TEKNIS
UNTUK PEMENUHAN BMAL A
Verlap
Perbaiki T
Sesuai Sesuai Pengawasan o/PPLH
T Prasarana
Pertek? T BA?
Perubahan PL sesuai BA
sarpras
? Y
SLO
Menteri, gubernur, Y
bupati/walikota Dasar untuk pengawasan
Mulai Pengawasan
Kedudukan Persetujuan Teknis (Pertek) dalam Persetujuan Lingkungan
Menteri Bupati/
Gubernur
LHK Wali Kota
Internalisasi Biaya Perlindungan Dan Pengelolaan Mutu Air
Setiap Orang yang usaha dan/atau kegiatannya berpotensi mencemari Air harus melakukan
internalisasi biaya PPMA dalam biaya produksi dan/atau operasinya dinilai dalam proses
pengkajian dokumen Amdal, atau formulir UKL-UPL.
Biaya:
pencegahan pencemaran Air;
pengelolaan Air Limbah;
pemantauan air limbah dan mutu Air;
pemulihan Air pascakedaruratan dan pasca operasi;
pengembangan teknologi terbaik dalam pencegahan pencemaran Air;
penyediaan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dalam pencegahan
pencemaran Air; dan/atau
kegiatan lain yang mendukung upaya pencegahan pencemaran Air
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan hanya
Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota dapat membuang Air Limbah ke media Air sesuai
mengembangkan dan dengan kuota beban cemaran Air yang dimilikinya
menerapkan
PROVINSI GUBERNUR
ditetapkan berdasarkan: setelah mendapatkan rekomendasi teknis dari Menteri &
Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Air berkoord. dg bupati/walikota
penghentian sumber
Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan
pencemar Air
kewenangannya menetapkan pihak ketiga untuk
cara lain sesuai dengan melakukan penanggulangan pencemaran Air atas beban
perkembangan ilmu biaya penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
pengetahuan dan teknologi
Pembinaan & Pengawasan
❖Pemantauan
❖Meminta Keterangan
❖Membuat Catatan
❖Membuat Salinan Dokumen
❖Memasuki tempat tertentu
❖Memotret
❖Membuat rekaman audio visual
❖Mengambil sampel
❖Memeriksa peralatan
❖Memeriksa instalasi/Alat Transportasi
❖Menghentikan pelanggaran tertentu
Penegakan Hukum Lingkungan
SANKSI
PIDANA
PENYELESAIAN
DENDA UU SENGKETA LH
DI PENGADILAN /
KETERLAMBATAN
PPLH DILUAR PENGADILAN
SANKSI
ADMINISTRASI
HAK pasal 157-159 KEWAJIBAN Setiap orang wajib:
Setiap orang berhak: ❑ memelihara dan menjaga kelestarian
❑ mendapatkan informasi RPPA & pendidikan PPA dan fungsi Air;
❑ berpartisipasi dalam memantau kualitas Air ❑ melakukan pencegahan pencemaran
❑ menyampaikan pengaduan dan mengajukan keberatan atas
pencemaran Air
Air;
❑ mendapatkan perlindungan hukum dalam rangka ❑ ikut berpartisipasi dalam
memperjuangkan PPA penanggulangan dan pemulihan Air.
❑ Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota Sistem informasi pelaporan Persetujuan Lingkungan
sesuai dengan kewenangannya menyediakan Diterapkan kepada Setiap penanggungjawab Usaha dan/atau
informasi melalui Sistem Informasi Kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL.
Lingkungan Hidup;
✓ izin lingkungan, izin Perlindungan dan Pengelolaan ✓ penilaian Amdal, atau pemeriksaan
Lingkungan Hidup, Surat Keputusan Kelayakan Formulir UKL-UPL dan pengajuan izin
Lingkungan Hidup, rekomendasi UKL-UPL, atau Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
dokumen Lingkungan Hidup yang telah mendapat Hidup yang sedang dalam proses,
persetujuan sebelum berlakunya Peraturan dilanjutkan sampai dengan terbitnya
Pemerintah ini, dinyatakan tetap berlaku dan Persetujuan Lingkungan;
menjadi persyaratan serta termuat dalam
Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah;
Catatan:
• Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku:
a. izin lingkungan, izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Surat Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup, rekomendasi UKL-UPL, atau dokumen Lingkungan Hidup yang
telah mendapat persetujuan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini, dinyatakan
tetap berlaku dan menjadi persyaratan serta termuat dalam Perizinan Berusaha atau
Persetujuan Pemerintah;
b. dalam hal Pemerintah atau Pemerintah Daerah belum menetapkan Baku Mutu Air pada
badan air permukaan, menggunakan Baku Mutu Air kelas 2 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.
• Penyusunan dan penetapan Baku Mutu Air serta perhitungan dan penetapan alokasi beban
pencemar air harus diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan
Pemerintah ini diundangkan;
• Pada saat Peraturan Pemerintah No 22 tahun 2021 ini mulai berlaku, semua peraturan
perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari PP 82 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan atau belum diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Peraturan Pemerintah
ini.
• Pemenuhan standar kompetensi SDM palingcre@ted
lambat by HS1 tahun sejak SLO diterbitkan