E.370000.013.01
MELAKUKAN TINDAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3)
TERHADAP BAHAYA DALAM
PENGOLAHAN AIR LIMBAH (11)
E.370000.013.01
Melakukan Tindakan Keselamatan
Dankesehatankerja (K3) Terhadap Bahaya
Dalam Pengolahan Air Limbah
• Contoh:
• Luapan
• Listrik Mati
• Kebocoran Pipa
1 JENIS KONDISI DARURAT
Prosedur umum dari tindakan tanggap darurat pada kasus pencemaran air dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa tahap (lihat gambar), yaitu (1) pemeriksaan situasi,
(2) pengendalian sumber, (3) pengendalian sebaran.
1 JENIS KONDISI DARURAT
Pencegahan Tindakan:
Usaha pencegahan (preventif) perlu dilakukan guna mencegah terjadinya
kondisi darurat pencemaran air. Perlu diingat pencegahan selalu lebih baik
dari penanggulangan.
Pengendalian sumber
pencemaran bertujuan untuk
menghentikan atau
membatasi pelepasan
pencemar di sumbernya.
Dengan demikian, pelepasan
dan aliran pencemar ke
badan air dapat dihentikan,
dikurangi, atau disolasi di
sekitar sumbernya saja.
Melindungi
Tujuan karyawan
Kesiapan Menjaga
Tanggap Menjaga
Citra
Fasilitas dan
Menekan
Darurat perusahaan
Sasaran kerugian
Tanggap
Kedaruratan
Memastikan
Mengendalikan Operasi
Pencemaran berjalan
lingkungan kontinyu
Contoh Penanganan Kecelakaan karena Bahan
Kimia
Tanggap Darurat Ipal
Tanggap Darurat IPAL
1. Sistem keamanan fasilitas
Untuk memenuhi sistem keamanan fasilitas ini, maka IPAL perlu :
− Memiliki sistem penjagaan 24 jam
− Mempunyai pagar pengaman atau penghalang lain yang memadai
− Mempunyai tanda (sign-sign) yang mudah terlihat dari jarak 10 meter
− Mempunyai penerangan yang memadai disekitar lokasi
2. Sistem pencegahan terhadap kebakaran Kebakaran pada pengoperasian IPAL sering kali terjadi
disebabkan oleh konslet arus listrik akibat pemilihan instalasi yang tidak berkualitas, kerusakan akibat
gigitan tikus, tumpahan bahan bakar dll. Untuk itu, dalam bangunan IPAL perlu:
• Memasang sistem arde (Electronic-Spark Grounding)
• Memasang tanda peringatan dari jarak 10 meter
• Memasang peralatan pendeteksi bahaya kebakaran outomatis selama 24 jam : • Alat deteksi peka
asap (smoke sensing alarm) • Alat deteksi peka panas (heat sensing alarm)
• Tersedia alat pemadam kebakaran
• Jarak antara bangunan yang memadai bagi kendaran pemadam kebakaran
Tanggap darurat ipal
3. Sistem pencegahan tumpahan bahan kimia Pengoperasian IPAL menggunakan bahan kimia yang bersifat dapat
mudah terbakar, reaktif dan korosif. Untuk itu terhadap bahan kimia tresebut perlu dilakukan sebagai berikut :
− Harus mempunyai rencana, dokumen dan petunjuk teknis operasi (Material Safety Data Sheet) pencegahan
tumpahan bahan kimia IPAL seperti kaporit untuk desinfeksi.
− Pengawasan harus dapat mengidentifikasi setiap kelainan yang terjadi, seperti : kerusakan, kelalaian
operator, kebocoran, tumpahan dll
− Penggunaan bahan penyerap yang sesuai : • Absorben (serbuk gergaji dll) • Air bersih untuk cucian dll.
4. Sistem penanggulangan keadaan darurat. Kejadian darurat dalam pengoperasian dan pemeliharaan IPAL terjadi
secara tiba-tiba. Untuk itu, maka guna mencegah dan meminimalisir dampak yang terjadi, perlu dilakkan hal-hal
sbb :
− Ada Petugas (koordinator) penaggulangan keadaan darurat IPAL
− Jaringan komunikasi atau pemberitahuan kepada : • Tim penanggulangan keadaan darurat (Pos Satpam) •
Dinas pemadam kebakaran setempat • Pelayanan kesehatan darurat (IGD)
− Memiliki prosedur evakuasi
− Mempunyai peralatan penanggulangan keadaan darurat
5. Sistem pengujian peralatan. Pengoperasian peralatan mekanikal dan elekrikal IPAL akan menghadapi gangguan
sistem akibat kerusakan peralatan yang tidak terkontrol pemeliharaannya. Untuk itu perlu dilakukan upaya sbb :
− Semua alat pengukur, peralatan operasi pengolahan dan perlengkapan pendukung operasi harus diuji
minimum sekali dalam setahun.
− Hasil pengujian harus dituangkan dalam berita acara.
Tanggap darurat ipal
6. Pelatihan karyawan:
- Reaksi cepat dan tepat perlu diterapkan dalam pengoperasian IPAL guna untuk
mencegah dan mengendalikan dampak akibat keadaan darurat IPAL. Peran
operator dalam kondisi ini akan menempati posisi strategis. Untuk itu, maka
terhadap operator IPAL perlu dibekali pengetahuana melalui pelatihan dasar,
seperti pengenalan limbah, peralatan pelindung, keadaan darurat, prosedur
inspeksi, P3K, K3 dan peraturan perundangan limbah B3; dan