E.370000.011.01
MENYUSUN RENCANA
PEMANTAUAN KUALITAS
AIR LIMBAH
(8)
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menentukan tujuan 1. Tingkat kepatuhan terhadap baku mutu air
pemantauankualitas limbah dipantau sesuai prosedur.
airlimbah 2. Kondisi operasional IPAL
diperiksa kelayakannya sesuai prosedur.
E.370000.010.01
Menyusun Rencana 2. Menentukan titik 1. Lokasi pemantauan kualitas air limbah
Pemantauan Kualitas Air sampling pemantauan ditentukan sesuai tujuan pemantauan.
kualitas air limbah 2. Titik pengambilan sampel air limbah
Limbah
ditentukan sesuai tujuanpemantauan.
- pengetahuan,
keterampilan dan sikap
kerja yang dibutuhkan 3. Menentukan metode 1. Parameter pemantauan kualitas air limbah
dalam menyusun rencana pemantauan kualitas air ditentukan sesuai jenisindustri.
pemantauan kualitas air limbah 2. Metode analisis air limbah dipilih sesuai
limbah. parameter pemantauan kualitas air limbah.
3. Frekuensi pemantauan kualitas air limbah
ditentukan sesuaiprosedur.
Pasal 16
Setiap usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) wajib:
a. melakukan pemantauan kualitas air limbah paling sedikit 1 (satu) kali setiap bulannya sesuai dengan
parameter yang telah ditetapkan dalam izin pembuangan air limbah;
b. melaporkan hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada huruf a sekurang-kurangnya 3 (tiga)
bulan sekali kepada penerbit izin pembuangan air limbah, dengan tembusan kepada Menteri dan
gubernur sesuai dengan kewenangannya.
c. laporan hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada huruf b paling sedikit memuat:
1. catatan debit air limbah harian; 2. bahan baku dan/atau produksi senyatanya harian; 3. kadar
parameter baku mutu limbah cair; dan 4. penghitungan beban air limbah.
a. laporan sebagaimana dimaksud pada huruf c disusun berdasarkan format pelaporan sebagaimana
Lampiran XLVIII Peraturan Menteri dengan tembusan kepada Menteri dan gubernur sesuai dengan
kewenangannya.
Rencana Pemantauan Kualitas Air Limbah
• PROGRAM PEMANTAUAN:
• Operational:
• MENGETAHUI EFEKTIFITAS KINERJA IPAL
• PENAATAN:
• BADAN AIR PENERIMA (SUNGAI/LAUT) –
SESUAI BAKU MUTU
• AIR LIMBAH – SESUAI BAKU MUTU
• Untuk penaatan peraturan lokasi pengambilan
sampel hanya di outlet saja, namun beberapa
daerah ada yang mensyaratkan air limbah sebelum
di olah (inlet) juga diambil sampelnya.
Metode?
1.Mandiri
Pemantauan dilakukan sendiri
Data yang dihasilkan : debit inlet – outlet, pH di tiap titik,
COD (jika memiliki alat ujinya)
Data digunakan untuk mengetahui performa IPAL
2.Di laboratorium yang terakreditasi KAN
Dilakukan rutin setiap 1 bulan di titik pentaatan
Hasil uji direkap dan dilaporkan
Data digunakan sebagai bentuk pemenuhan pentaatan
terhadap peraturan
Manfaat monitoring mandiri
Data harian
MELAKSANAKAN
PEMANTAUAN KUALITAS
AIR LIMBAH
(9)
KODE UNIT : E.370000.011.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan
Pemantauan KualitasAir Limbah
- pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pemantauan
kualitasair limbah
BATASAN VARIABEL:
1.2 Unit kompetensi ini berlaku dalam pekerjaan pengambilan sampel,
pemantauan hasil pengujian sampel air limbah, evaluasi dan pelaporan
hasil kegiatan pemantauan kualitas air limbah;
1.5 Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML) adalah ukuran batas atau
kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus
ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup;
1.6 Sampel air limbah yang dimaksud dalam kompetensi ini
dapat berupa sampel air limbah yang belum ataupun yang
sudah mengalami proses pengolahan;
Pasal 16
Setiap usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) wajib:
a. melakukan pemantauan kualitas air limbah paling sedikit 1 (satu) kali setiap bulannya sesuai dengan
parameter yang telah ditetapkan dalam izin pembuangan air limbah;
b. melaporkan hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada huruf a sekurang-kurangnya 3 (tiga)
bulan sekali kepada penerbit izin pembuangan air limbah, dengan tembusan kepada Menteri dan
gubernur sesuai dengan kewenangannya.
c. laporan hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada huruf b paling sedikit memuat:
1. catatan debit air limbah harian; 2. bahan baku dan/atau produksi senyatanya harian; 3. kadar
parameter baku mutu limbah cair; dan 4. penghitungan beban air limbah.
a. laporan sebagaimana dimaksud pada huruf c disusun berdasarkan format pelaporan sebagaimana
Lampiran XLVIII Peraturan Menteri dengan tembusan kepada Menteri dan gubernur sesuai dengan
kewenangannya.
PROSEDUR SAMPLING
Peralatan
Persyaratan alat pengambil contoh
Alat pengambil contoh harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
✓ Alat pendingin, Alat ini dapat menyimpan contoh pada 4°C ± 2°C, digunakan untuk menyimpan contoh
untuk pengujian sifat fisika dan kimia.
✓ Alat ekstraksi (corong pemisah), Corong pemisah terbuat dari bahan gelas atau teflon yang tembus
pandang dan mudah memisahkan fase pelarut dari contoh.
✓ Alat penyaring, Alat ini dilengkapi dengan pompa isap atau pompa tekan serta dapat menahan saringan
yang mempunyai ukuran pori 0,45 ìm.
Bahan
Wadah contoh
Persyaratan wadah contoh, Wadah yang digunakan untuk menyimpan contoh
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
• a) terbuat dari bahan gelas atau plastik poli etilen (PE) atau poli propilen
(PP) atau teflon (Poli Tetra Fluoro Etilen, PTFE);
• b) dapat ditutup dengan kuat dan rapat;
• c) bersih dan bebas kontaminan;
• d) tidak mudah pecah;
• e) tidak berinteraksi dengan contoh.
Volume contoh
Volume contoh yang diambil untuk keperluan pengujian di lapangan dan
laboratorium bergantung dari jenis pengujian yang diperlukan.
Tipe contoh
Beberapa tipe contoh air limbah:
Lokasi pengambilan contoh dilakukan berdasarkan pada tujuan pengujian, sebagai berikut:
✓ Untuk keperluan evaluasi efisiensi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
✓ Contoh diambil pada lokasi sebelum dan setelah IPAL dengan memperhatikan waktu tinggal
(waktu retensi)
✓ Titik lokasi pengambilan contoh pada inlet dilakukan pada titik pada aliran bertubulensi tinggi
agar terjadi pencampuran dengan baik, yaitu pada titik dimana limbah mengalir pada akhir
proses produksi menuju ke IPAL.
✓ Apabila tempat tidak memungkinkan untuk pengambilan contoh maka dapat ditentukan lokasi
lain yang dapat mewakili karakteristik air limbah.
Titik lokasi pengambilan contoh pada outlet (titik
penaatan)
Pengambilan contoh pada outlet dilakukan pada lokasi
setelah IPAL atau titik dimana air limbah yang mengalir
sebelum memasuki badan air penerima (sungai).
Untuk keperluan pengendalian pencemaran air
Pengambilan sampel dilakukan dengan mengisi botol / wadah sampel sampai penuh
kemudian langsung ditutup/diberi pereaksi pengawet dengan baik sehingga terhindar
kontak dengan udara
Lalu buatlah catatan dan identifikasi dengan menempelkan label yang meliputi
informasi-informasi berguna untuk memudahkan analisa seperti nama penyampel,
tanggal, jam, lokasi pengambilan sampel, temperatur air, kondisi udara, level muka air
bahkan sampai dengan peta lokasi pengambilan sampel.
Label untuk contoh air
Label contoh air berisi informasi :
a. Nama Contoh air
b. Lokasi
c. Waktu pengambilan
d. Metode pengawetan
e. Nama petugas pengambil
f. Kondisi sungai dan cuaca
Contoh split
✓ Contoh terbelah diambil dari satu titik dan dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai.
✓ Contoh dicampur sehomogen mungkin serta dipisahkan ke dalam dua wadah yang telah
disiapkan.
✓ Kedua contoh tersebut diawetkan dan mendapatkan perlakuan yang sama selama perjalanan dan
preparasi serta analisa laboratorium.
Contoh duplikat
✓ Contoh diambil dari titik yang sama pada waktu yang hampir bersamaan.
✓ Bila contoh kurang dari lima, contoh duplikat tidak diperlukan.
✓ Bila contoh diambil 5 contoh sampai dengan 10 contoh, satu contoh duplikat harus diambil.
✓ Bila contoh diambil lebih dari 10 contoh, contoh duplikat adalah 10% per kelompok parameter
matrik yang diambil.
Contoh blanko
Blanko media
Blanko perjalanan
Digunakan untuk medeteksi kontaminasi pada media maupun perjalanan
Pengukuran Parameter
SNI 6989.59:2008. Air dan air limbah – Bagian 59: Metoda pengambilan contoh air limbah.
Ekternal :
- Pelaporan triwulan, atau
- periodic ke instansi terkait
Contoh Format Laporan
Pelaksanakan Pemantauan Kualitas
Air Limbah
I. Latar Belakang.
II. Tujuan.
III. Pengambilan Contoh Air Aimbah.
IV.Hasil Pengujian Sampel Air Limbah.
V. Analisis Hasil Pemantauan Kualitas Air Limbah.
VI.Kesimpulan.
Contoh Format Laporan
I. Latar Belakang
Uraikan latar belakang dilakukannya pemantauan kualitas air limbah.
II. Tujuan
Uraikan Tujuan utama dari pemantauan kualitas air limbah
Uraikan bahwa sampel air limbah telah diambil sesuai dengan prosedur dan uraikan
apakah metode yang digunakan untuk pengambilan sampel sudah sesuai dengan
kebutuhan serta pengolahan datanya sudah benar.
Lakukan analisis terhadap pengambilan contoh air limbah dan evaluasi hasil pemantauan
kualitas sampel air limbah
V. Kesimpulan
Buat kesimpulan terhadap pelaksanaan pemantauan kualitas air limbah yang telah
dilakukan.
FORMAT
LAPORAN
• Apa yang harus diperhatikan dalam merencanakan pemantuan Kualitas air
limbah?
• Bagaimana cara melaksanakan pengambilan sampel air limbah?
• Informasi apa saja yang dapat kita peroleh dari suatu Laporan hasil Uji? Dan
bagaimana cara mengevaluasinya?