Anda di halaman 1dari 20

TM

7
PENGAWASAN KUALITAS AIR
PENGAWASAN KUALITAS AIR
Pengamatan terhadap kualitas air yang didistribusikan, apakah sesuai standart air
minum/bersih dan problem dalam penyediaan air agar ada tindakan perbaikan.
Monitoring kualitas air secara ideal harus mencakup seluruh penyediaan air
bersih, yaitu sumber air bisa berupa air permukaan atau air tanah – treatment
plant (pengolahan air)
Untuk memantau/memonitor air secara luas diperlukan biaya yang tinggi. Maka
hanya kebutuhan jumlah minimum yg dievaluasi/monitor à sample air
Legalitas dan SOP
Permenkes 492/2010 tentang persyaratan air minum
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2017
TENTANG STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERSYARATAN
KESEHATAN AIR UNTUK KEPERLUAN HIGIENE SANITASI, KOLAM RENANG, SOLUS PER
AQUA, DAN PEMANDIAN UMUM
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2015
TENTANG SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG
SUMBER DAYA AIR

Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 736/ Menkes/ PER/VI/ 2010 tentang


Pengawasan Kualitas Air Minum.

.Permenkes_736-2010 (Pengawasan Kualitas Air Minum).pdf


Ruang lingkup pengaturan tata laksana pengawasan
kualitas AM meliputi :
1. Pengawasan eksternal à oleh Dinkes kab/ kota dan
KKP
2. Pengawasan internal à oleh penyelenggaran AM

Penyelenggara AM : BUMN/ BUMD/ koperasi/ badan


usaha swasta, usaha perorangan, kel. Masy dan atau
individual yg menyelenggarakan PAM
Pengawasan Eksternal
Pengawasan AM pada jaringan perpipaan, DAMIU,
AM bukan jaringan PP untuk tujuan komersial dan
bukan komersial oleh Dinkes Kab/ kota dan KKP
Meliputi pengawasan berkala dan atas indikasi
pencemaran
Dilakukan pada :
1. PP à pada titik terjauh pada unit distribusi
2. Damiu à pengisian galin/ wadah air minum
3. Non PP à setiap sarana AM
Pengawasan Internal
Adalah pengawasan thd AM pada jaringan PP, DAMIU,
AM non PP untuk tujuan komersial oleh
penyelenggara AM
Dilakukan secara berkala dan karena terindikasi
pencemaran
Dilakukan pada :
1. PP à setiap unit produksi dan distribusi
2. DAMIU à unit produksi dan unit pengisian galon
3. Non PP à setiap sarana AM
Kegiatan pengawasan AM meliputi :
IS dengan observasi dan pemeriksaan fisik AM dan
faktor risikonya
Pengambila sampel air berdasarkan hasil IS
Pengujian sampel di Lab terakreditasi
Analisis hasil
Rekomendasi utk Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Pemantauan pelaksanaan RTL
Pelaksanaan IS dilakukan melalui :
Penetapan lokasi titik dan frekquensi IS (idealnya 3
bulan sekali)
Pengamatan dan penilaian sarana AM dengan
formulir IS
Menetapkan tingkat resiko pencemaran berdasarkan
hasil penilaian
Tingkat Risiko Pencemaran AM
Berdasarkan jumlah skor pada form IS
• 9-10 = amat tinggi
• 6-8 = tinggi
• 3-5 = sedang
• 0-2 = rendah
PENGGOLONGAN AIR BERSIH
Menurut Peraturan Pemerintah No.20 tahun 1990, sesuai
peruntukkannya air digolongkan menjadi ;
1. Golongan A (baik) : air yang langsung dapat digunakan sebagai air
minum tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Coliform total :
50 ³
2. Golongan B ( kurang baik) : air yang dapat digunakan sebagai
bahan baku air minum dengan pengolahan terlebih dahulu.
Coliform total : 51-100
3. Golongan C (jelek) : air yang dapat digunakan untuk
keperluan industri dan pertanian, perkebunan.
Coliform total : 101-1000
4. Golongan D (amat jelek) : air yang dapat digunakan
untuk peternakan dan PLTA. Coliform total : 1001-
2400
5. Golongan E (sangat jelek) : air limbah. Coliform total :
>2400
Tingkat resiko pencemaran
Berdasarkan inspeksi sanitasi (IS) :
1. Tingkat resiko pencemaran amat tinggi (AT)
2. Tingkat resiko pencemaran tinggi (T)
3. Tingkat resiko pencemaran sedang (S)
4. Tingkat resiko pencemaran rendah (R)
Pemeriksaan parameter air : Field Water Analyse Kit.
Pemeriksaan syarat bakteorologis di lapangan : Field Water Test Kit Membran Filter.
KOMPETISI AKAN AIR
Air sangat dibutuhkan dalam kehidupan setiap MH.
Air dalam tubuh manusia berkisar antara 50-80% dari seluruh BB.
Kekurangan air dapat menyebabkan dehidrasi à kematian.
Orang dewasa perlu minum 1,5-2 lt/hari
Manusia sangat perlu air àbukti : tempat pemukiman yang selalu
mengikuti arah aliran perairan.
Aliran perairan : sungai dan laut.
Jaman dulu, awal kota/desa/tempat pemukiman
selalu terletak di dekat sungai/laut.
Manusia sebagai mahluk budaya juga terpengaruh
dengan sifat-sifat lingkungan air, sehingga dapat
mengembangkan tehnologi dalam rangka
pengembangan dan pendayagunaannya.
Air menstimulir manusia untuk membuat wadah air :
dari tanah,perunggu,perak,dsb
Air juga menstimulir manusia untuk membuat
rakit, perahu,kapal sehingga air à media transport
à memudahkan perluasan tempat
bermukim/berpindah.
Air : aktivitas rumah tangga, higyene perorangan,
pembangkit tenaga listrik, rekreasi,perikanan,
industri, dsbnya.
Banyaknya aktivitas manusia yang perlu air maka
menimbulkan permasalahan kompetisi.
Kompetisi akan air dapat terjadi didasarkan atas jumlah
air yang tersedia, pembangunan fasilitas sehingga
pemanfaatan sumber daya air dapat dikendalikan
dengan lebih baik, dan atas dasar kualitas serta
perubahan kualitas air.
Dengan menyadari keterbatasan ketersediaan sumber
daya air dengan meminimalisasi penggunaannya
(hemat), diharapkan kontinuitas air dapat bertahan
lama.
Sumber daya air dapat dimanfaatkan secara
komplementer, seperti pembangunan waduk untuk
keperluan serba guna
Keperluan serba guna : air minum, pembangkit
tenaga listrik, irigasi, dsbnya à asal pengelolaannya
dilakukan secara integratif.
Tehnologi PAB
Tehnologi PAB dimulai dari :
1.Pengambilan air baku.
2.Pengolahan air berdasarkan kualitas air bakuà air
bersih.
3.Pendistribusian melalui perpipaan untuk area
pelayanan.
Tehnologi PAB dapat dilakukan melalui kemitraan
dengan pemberdayaan masy dan swasta.
Keberhasilan …..
Perlunya sosialisasi dan advokasi secara tehnis dalam mengetahui dan
memahami penyelenggaraan pembangunan di lingk pemerintah
propinsi, kabupaten maupun pihak swasta
Pengolahan Air yang dapat diterapkan secara
sederhana
Contoh :
• Air permukaan/ sungai dengan kekeruhan rendah :
Ø Utk 1 kelg (5 jiwa) à instalasi pengolahan air gambut
Ø Utk komunal : saringan Pasir lambat.
Modul C2-1 Tehnologi Air Bersih.pdf

Anda mungkin juga menyukai