Anda di halaman 1dari 15

PENGUKURAN DEBIT AIR DAN

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

KELOMPOK 9
ANGGITA RAMADHANTI 2017031015
DESTIA ASIPAH FAUZIAH 2017031036
DHEA AFRILIVIA FAUZI 2017031039
FELINA NUR YONINGSIH 2017031051
MUHAMMAD DZIKRI 2017031092
RIO ARDIANTORU 2017031118
SITI LISMA ANDINI 2017031132
VEGA VIDIANTI 2017031144
PENGUKURAN DEBIT AIR

Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati
suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan
SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt).
Current meter atau dikenal juga dengan alat ukur arus, biasanya
digunakan untuk mengukur aliran pada air rendah. Alat ini merupakan alat
pengukur kecepatan yang paling banyak digunakan karena memberikan
ketelitian yang cukup tinggi.
Pengukuran debit dengan menggunakan current meter (alat ukur arus)
dilakukan dengan cara merawas, dari jembatan, dengan menggunakan
perahu, dengan menggunakan winch cable waydan dengan menggunakan
cable car.
 TUJUAN
Mengukur debit air (jumlah air yang mengalir dari satu penampang tertentu persatuan
waktu) menggunakan alat current meter flowatch.

ALAT DAN BAHAN


1. Satu set Current Meter, terdiri dari :
a. Kabel ukur f. stopwatch
b. tongkat duga g. Pemberat
c. counter h. jaket pelampung
d. kontak kabel i. kartu pengukuran
e. baling-baling j. sounding rill

2. STOPWATCH
3. METERAN
4. ALAT TULIS
CARA KERJA

 Catat tanggal, nama sungai, tempat pengukuran, rumus kecepatan, tinggi muka air hasil
pembacaan peilskal pada kartu pengukuran
 Ukur lebar penampang basah
 Tentukan jumlah vertikal kedalaman dan jarak antara dua vertikal disesuaikan dengan
keadaan
 Periksa dan rakit alat ukur
 Hitung lama putaran propeler sebelum pengukuran pada tempat yang bebas pengaruh angin
 Siapkan kartu pengukuran
 Ukur kedalaman jalur vertikal yang akan diukur kecepatan alirannya, kemudian tentukan
titik kedalaman pengukuran
 Catat pada kartu pengukuran jumlah putaran propeler pada setiap titik pengukuran
 Hitung kecepatan aliran pada titik-titik pengukuran dalam satu jalur vertikal dengan rumus
current meter dan ratakan.
FUNGSI BAGIAN ALAT

Kabel ukur (meet cable), untuk mengukur kedalaman, dengan menggunakan kabel dan pemberat
yang di pasangkan pada tongkat.
Tongkat duga (stang), untuk memasang kabel ukur arus yang berfungsi sebagai alat ukur
kedalaman.
Counter , untuk pencatatan atau pencacahan jumlah putaran arus.
Kontak kabel, untuk menghubungkan ke counter
Propeller (baling-baling), untuk menghitung kecepatan jumlah putaran arus.
Stopwatch, untuk mengukur waktu.
Pemberat (bandul), untuk menahan alat supaya tidak terbawa arus.
Jaket pelampung, untuk mengukur kecepatan yang paling sederhana. Pelampung bergerak
terbawa oleh arus dan kecepatan arus di dapat dari jarak tempuh pelampung dibagi dengan
waktu tempuh.
Kartu pengukuran, berisi informasi atau keterangan nama sungai dan tempat , tanggal
pengukuran , nama petugas , dan lain-lainnya.
Sounding riil, untuk pengukuran debit yang dapat digunakan pada perahu , jembatan dan kereta
gantung.
 CARA PEMBACAAN
Current meter berupa alat yang berbentuk propeller dihubungkan dengan kotak pencatat
(monitor yang akan mencatat jumlah peraturan selama propeller tersebut berada dalam
air) kemudian dimasukan ke dalam sungai yang akan diukur kecepatan alirannya. Bagian
ekor alat tersebut yang berbentuk seperti sirip akan berputar karena gerakan aliran air
sungai. Kecepatan aliran air akan ditentukan dengan jumlah putaran per detik yang
kemudian dihitung akan disajikan dalam monitor kecepatan rata-rata aliran air selama
selang waktu tertentu.
 Alat ini mempunyai monitor dengan 4 tombol yaitu : on/off , zoom dan 2 tombol untuk
mengatur satuan kecepatan aliran.
PENGAMBILAN SAMPEL AIR
Pengambilan sampel air (water sampling) merupakan salah satu bagian yang tak
terpisahkan dari system pengukuran kualitas air, yaitu untuk mendapatkan cara kualitas
air yang akurat dan valid.
Adapun penggolongan air menurut peruntukannya :
 Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan air minum secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu
 Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku minum
 Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk perikanan dan peternakan
 Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untu keperluan pertanian,industry, dan
pembangkit tenaga listrik.
tekhnik pengambilan sampel air yang dikemukakan dalam Kumpulan Standar
Nasional Bidang Pekerjaan Umum mengenai kualitas air (1990)

A. Pertimbangan dalam pemilihan lokasi pengambilan sampel


 Sampel air limbah harus diambil pada lokasi yang mewakili seluruh karakteristik limbah
 Sampel air dari badan air harus diambil dari lokasi menggambarkan karakteristik keseluruhan
badan air
 Sumber pencemaran yang mencemari badan air harus dipantau
 Jenis bahan baku dan bahan kimia dipergunakan dalam proses industry harus diketahui
B. Lokasi pengambilan sampel air
 Air permukaan
 Meliputi air sungai,danau,waduk,rawa dan genangan air lainnya.
 Air tanah
Terdapat 2 : air tanah tidak tertekan dan air tanah tertekan.
Air tanah tidak tertekan adalah air yang hanya sebagian terisi air yang terletak pada kedap air dan
mempunyai permukaan bebas. Sedangkan air tertekan adalah air yang sepenuhnya jenuh air, dengan
bagian atas dan bawah dibatasi oleh lapisan yang kedap air.
 TUJUAN
 Mahasiswa/i dapat memahami pengambilan sampel air dengan baik dan benar.
 Mahasiswa/i dapat mempelajari dengan baik teori maupun metode yang
digunakan seperti alat dan bahan, mengenai cara pelaksanaan alat dan tata kerja
pengambilan sampel air.

 PROSEDUR KERJA
 Menentukan lokasi pengambilan sampel
 Menentukan titik pengambilan sampel
 Melakukan pengambilan sampel
 Pengepakan sampel dan pengangkutan ke laboratorium
 Mengisi form data pengukuran atau pengujian parameter lapangan dan data
lainnya pada form yg tersedia
 ALAT DAN BAHAN

1. Alat 2. BAHAN
 Botol timba Spiritus
 Jirigen plastic H2SO4
 Bunsen Toluol
 Pematik api Sampel Air

 CARA KERJA
 Menyiapkan alat dan bahan
 Mengambil air dengan botol timba
 Cuci jirigen dengan air sampel sebanyak 3 kali
 Isi jirigen dengan air sampel
 Fiksasi bibir jirigen sebelum ditutup
 Menambahkan pengawet H2SO4 pekat atau toluol jika diperlukan
FUNGSI BAGIAN ALAT

Botol timba berfungsi untuk mengambil sampel air

Jirigen plastik berfungsi untuk wadah penyimpanan sampel air yang sudah diambil

Bunsen berfungsi untuk sterilisasi atau memfiksasi agar mematikan kuman/bakteri dan melekatkan sel bakteri pada
bibir jirigen.

Pematik api berfungsi untuk menyalakan api pada bunsen.


Syarat-syarat tersebut berdasarkan permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 tentang persyaratan
kualitas air bersih adalah sebagai sebagi berikut:

 Syarat – syarat fisik


 Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu juga
suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 25º C, dan
apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25º C ± 30º C
 Tidak berbau
 Rasa air tawar
 Tidak berwarna
 Suhu air sejuk
 Jumlah zat padat terlarut Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS) biasanya terdiri atas zat
oorganik, anorganik, dan gas terlarut.
 Tidak keruh
 Syarat – syarat kimia
 Besi (Fe) Kadar besi (Fe) tidak melebihi ambang batas (1,0 mg/l).
 pH yang dianjurkan untuk air bersih adalah 6,5 – 9.
 Tembaga (Cu) tidak melebihi nilai ambang batas.
 Klorida adalah senyawa halogen klor (Cl), Kadar maksimum klorida yang diperbolehkan
dalam air bersih adalah 600 mg/l.
 Seng (Zn) dapat menimbulkan warna air dan bila dimasak akan timbul endapan seperti
pasir. Kadar maksimum seng (Zn) yang diperbolehkan di dalam air bersih adalah 15 mg/l f.

 Syarat – syarat mikrobiologis


 Pada umumnya sumber – sumber air yang terdapat di alam bumi ini mengandung bakteri.
Jumlah dan jenis bakteri bermacam–macam dan berbedabeda sesuai dengan tempat dan
kondisi yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari haruslah bebas dari bakteri patogen. Bakteri golongan E.coli tidak merupakan
bakteri golongan patogen, namun bakteri ini merupakan indikator dari pencemaran air oleh
bakteri patogen.
 Syarat – syarat bakteriologis
 Air minum tidak boleh mengandung bakteri-baktrei penyakit dan juga tidak boleh
mengandung bakteri-bakteri penyakit dan juga tidak boleh mengandung bakteri-
bakteri coli yang telah melebihi batas tertentu yaitu 1 coliper 100 ml air. Bakteri
golongan ini berasal dari usus besar dan tanah. Bakteri patogen yang mungkin
terdapat didalam air, misalnya :
 Bakteri Typosium
 Vibrio Colerae
 Bakteri Dysentriae
 Entamoeba Hystolotica
 Bakteri Enteristis (penyakit perut)
AKHIR KATA
WASSALAMU’ALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai