Anda di halaman 1dari 17

 Dalam pengamatan kualitas air suatu

perairan, selain pengukuran langsung di


lapangan (insitu) juga perlu dilakukan
pengambilan contoh yang nantinya akan
dianalisis lebih lanjut di laboratorium.
contoh: air
 Penyusunan "kerrang pengambilan contoh"
memerlukan suatu pengamatan pendahuluan
{rapid assessment), misalnya memperhatikan
kekeruhan, pH air, tanda-tanda visual seperti
warna air, bau air, dll.
 Apabila kondisi tersebut dianggap dapat
menimbulkan pengaruh terhadap parameter
kualitas air yang akan diukur dan diambil
contohnya, maka aspek kondisi lingkungan
tersebut bisa dijadikan dasar untuk membagi
populasi (badan sungai) ke dalam beberapa
lapisan/strata.
Sebagai contoh dapat dilihat ilustrasi pada Gambar 1; terlihat perairan sungai
dibagi menjadi 5 sub-populasi atau lapisan (strata); selanjutnya pengambilan
contoh secara acak sederhana dapat dilakukan pada masing-masing zona atau sub-
populasi.

Gambar 1. Pengambilan contoh secara acak berlapis pada perairan sungai


(populasi) yang dibagi menjadi 5 sub-populasi atau lapisan/strata
Jenis contoh air dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu :
 Contoh Sesaat (grab sample). Air contoh yang diambil
langsung dari badan air yang sedang dipantau. Contoh air ini
hanya menggambarkan karakteristik air pada saat
pengambilan contoh.
 Contoh Komposit (composite sample). Contoh komposit
adalah campuran dari beberapa waktu pengamatan atau dari
beberapa lokasi (spasial dan kolom air). Pengambilan contoh
komposit ini bisa dilakukan secara manual atau jika ingin
mengetahui gambaran secara terus-menerus karakteristik
kualitas air maka pengambilan contoh komposit dilakukan
secara otomatik dengan peralatan yang dapat mengambil air
pada waktu-waktu tertentu dan dapat mengukur debit air
 Contoh Gabungan Tempat (integrated sample) yaitu contoh
gabungan yang diambil secara terpisah dari beberapa tempat
dengan volume yang sama.
1. Kemmerer water sampler (Gambar 1) merupakan alat
pengambil contoh air standar, terutama air dari kedalaman
tertentu. Cara pengoperasiannya adalah: Kemmerer dalam
posisi terbuka dimasukkan tegak lurus ke dalam perairan
sampai ke kedalaman yang dikehendaki, kemudian dengan
meluncurkan pemberat (messenger), kedua tutup karet di
kedua ujung tabung akan menutup tabung Kemmerer, air
contoh dalam tabung siap diangkat ke permukaan.
2. van Dorn water sampler dan Niskin sampler (Gambar 2). Alat ini
terbuat dari bahan plastik PVC dengan karet sebagai penutup.
Kelebihan alat ini adalah pada kapasitas yang lebih besar, yaitu
dapat digunakan untuk mengambil air contoh sampai sebanyak
3 liter atau lebih bila 6 atau 12 botol Niskin diturunkan
sekaligus.
3. Column Sampler Untuk pengambilan contoh air di permukaan
sampai dengan kedalaman sekitar 1 meter, bisa dibuat alat
yang sangat sederhana dan praktis penggunaannya, seperti
terlihat pada Gambar 3.
 Untuk penentuan atau pengukuran sebagian besar parameter fisik-kimia
air diperlukan analisis di laboratorium, mengingat kompleksitas
prosedur dan peralatan yang diperlukan.
 Oleh karena itu, diperlukan contoh air dari lapangan untuk dibawa ke
laboratorium dan dianalisis lebih lanjut.
 Contoh air yang dapat diambil dan dibawa biasanya dalam jumlah
terbatas dan sangat kecil dibandingkan jumlah air diperairan. Karena
jumlahnya yang sedikit maka selama perjalanan dari lapangan ke
laboratorium terdapat faktor-faktor suhu, cahaya, dll. yang dapat
mempengaruhi konsentrasi atau nilai dari karakteristik yang hendak
ditera, sehingga jadi berbeda dari keadaanya di perairan asalnya.
 Untuk menghindari atau membuat agar sesedikit mungkin perubahan
yang terjadi pada air contoh, maka perlu penanganan contoh sedemikian
rupa, misalnya dengan pendinginan dan penambahan bahan-bahan
kimia tertentu , sesuai dengan karakteristik yang akan diukur atau
ditera.

Pada Tabel 1 disajikan rekomendasi penanganan air contoh, terutama menyangkut


preservasi atau pengawetan, jenis wadah dan lamanya penyimpanan yang masih dapat
ditolerir, sebagaimana dapat dilihat dalam Standard Methods for The Examination of
Water and Wastewater (APHA, 1989 atau APHA, 2005).
Selain pengambilan contoh air, di lapangan
perlu dilakukan beberapa pengukuran secara
langsung:
◦ suhu atau temperatur (baik air maupun udara)
◦ kecerahan (kedalaman secchi)
◦ warna air/perairan (visual)
◦ pH
◦ Oksigen terlarut (DO)
◦ DO awal untuk penentuan BOD.
Dalam menentukan titik pengamatan perlu
diperhatikan beberapa faktor berikut ini:
◦ Kegiatan yang diduga dapat mempengaruhi kualitas
perairan.
◦ Bentuk perairan dan pola arus
◦ Daerah sensitif
◦ Pengaruh sungai

Jumlah titik pengamatan yang diperlukan sangat


bergantung pada sampai seberapa besar faktor-
faktor tersebut di atas dijumpai di wilayah studi.
 Frekuensi pemantauan selain ditentukan oleh faktor
alam (pasang surut dan musim) juga ditentukan oleh
kestabilan intensitas kegiatan yang mempengaruhi
kualitas perairan.
 Untuk perairan sungai atau danau perlu diambil pada
musim kemarau dan musim hujan, sedang
 Untuk perairan pantai (laut) pemantauan dilakukan
dua kali dalam setahun, satu kali di musim barat dan
satu kali di musim timur, dengan dua kali
pengambilan contoh yaitu saat pasang dan saat surut
ditiap kali pemantauan.
 Dalam hal-hal tertentu, perlu juga dilakukan
pemantauan pada musim-musim peralihan, juga
pada saat pasang tertinggi maupun saat surut
terendah.
 Parameter kunci adalah parameter atau
karakteristik yang perlu diamati sehubungan
dengan pentingnya parameter tersebut bagi
kualitas perairan secara keseluruhan.
 Parameter kunci sangat dipengaruhi atau
ditentukan oleh dua hal:
1. fungsi atau kegunaan perairan,
2. sumber yang mempengaruhi kualitas perairan
(atau sebut saja sumber pencemar).
 wisata estetik: perairan jernih, tidak berwarna
dan bersih, tanpa peduli dengan kandungan
logam berat maupun bahan racun lainnya yang
mungkin ada. Maka parameter kunci adalah:
kekeruhan, TSS, warna air, dan ketiadaan sampah
atau bahan/benda terapung.
 wisata renang dan selam, maka selain hal-hal
yang telah disebutkan untuk wisata estetik,
kandungan bahan-bahan yang berbahaya yang
menyebabkan gatal-gatal misalnya harusnya
tidak ada. Jadi pH, temperatur, dan kandungan
logam-logam berat serta kandungan bakteri,
merupakan parameter kunci yang perlu
ditambahkan.
 kegiatan industri: pH, TSS, BOD, COD, minyak &
lemak, dan beberapa logam berat tertentu.
 industri pelapisan logam: pestisida, dan tapioka,
perlu juga ditambahkan sianida (CN) sebagai
parameter kunci.
 industri yang menggunakan atau menghasilkan
chlorin (Cl2), seperti pabrik kertas, parameter kunci
yang perlu ditambahkan adalah chlorin residual.
 kegiatan pemukiman atau perkotaan, faktor-faktor
pH, kekeruhan, TSS, warna, BOD, COD, minyak &
lemak, amonia, deterjen, total N, dan fosfat dapat
menjadi parameter kunci.
 kegiatan pertanian atau perkebunan, kandungan
pestisida bisa ditambahkan sebagai parameter kunci.

Anda mungkin juga menyukai