Anda di halaman 1dari 7

PAPER

“TEKNIK SAMPLING AIR”

OLEH :

NAMA : EDI SUWARNO


NIM : R1D1 19 072
KELAS : TEKNIK PERTAMBANGAN B

KENDARI
2021
A.TEKNIK  SAMPLING

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatife. Sampling air merupakan salah satu metode geokimia yang paling lama.
Metode tersebut mudah dilakukan, tetapi contoh air tidak stabil untuk waktu yang
singkat. Faktor – faktor yang mengontrol kandungan logam dalam air permukaam
seperti dilusi, pH, temperatur, kompleks organik sulit untuk dievaluasi, dan kandungan
logam biasanya relatif rendah.Sampling atau pengambilan contoh adalah dasar daripada
suatu pekerjaan eksploitasi. Yang disebut sampling adalah suatu proses untuk
mendapatkan sebagian hasil dari suatu massa yang besar dan cukup reprosentatif untuk
mewakili massa asli.

1.   Pekerjaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui kesamaan daripada assay.
2.  Mengetahui sifat fisis daripada batuan untuk menentukan sistem penambangan yang
bakal dipakai.

Persoalan yang dihadapi yang kita hadapi dalam hal ini ialah bagaimana supaya
dapat dicapai suatu hasil yang dapat merefleksikan keadaan yang sebenarnya dan
seekonomis mungkin. Dengan demikian selama ada tiga stip yang penting dalam hal ini
yaitu sebagai berikut   :

1. Sample Design
2. Sample Method
3. Estimation

B. SUMBER – SUMBER KESALAHAN PADA SAMPLE (FACTOR)

1.   Jumlah sample yang tidak mencukupi. (Misalnya suatu pengambilan contoh
dengan bor 1 – 2 – 3. Dalam hal ini frekuensi n = 3 tak memenuhi syarat,
maka n = 5 / penambahan frekuensi).
2.   Pemberian lokasi yang salah pada sample yang diambil ( IMPROVER
LOCATION ).
3. Salting atau peninggian kadar daripada keadaan yang sebenarnya. Misalnya
dalam kantong dimasukkan sample yang hight grade dan kemudian pada
kantong tersebut dimasukkan lagi sample yang low grade, kemudian sample
yang low grde tersebut akan menjadi hight grade. Peninggian kadar karena
suatu ketidaksengajaan.
4.   Kesalahan – kesalahn pada saat analisa kimia.
Contoh      :
Kadar  x  Panjang
Kadar  x  Lebar

5.   Cara weighting ( cara menghitung cadangan ) yang salah pada sample.


C. PROSEDUR – PROSEDUR YANG HARUS DIKETAHUI SEBELUM
MELAKUKAN SAMPLING

1. Penentuan metode – metode pengambilan sampel.


2. Penentuan jumlah sample yang akan diambil, tergantung factor ekonomis dan
waktu.
Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut  :
a).  Regularity ( teratur atau tidak teraturnya ) distribusi bijih.
b).  Besar atau size daripada ore body
c).  Keadaan keuangan dan waktu yang tersedia
d).  Degree of Reficement yang dibutuhkan
3.      Interval dan ukuran.
4.      Adakan sketsa daripada operasi pengambilan.
5.      Permukaan yang diambil adalah permukaan yang bersih.
6.      Kantong – kantong sampling harus dan diberi nomor

D. METODE PENGAMBILAN SAMPEL AIR


1. Sampel sesaat (grab sampel ) yaitu sampel yang diambil secara langsung dari
badan air yang sedang di pantau. Sampel ini hanya menggambarkan karakteristik
air pada saat pengambilan sampel.
2. Sampel komposit ( composite sample ) adalah sampel campuran dari beberapa
waktu pengambilan. Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan secara
manual ataupun secara otomatis dengan menggunakan peralatan yang dapat
mengambil air pada waktu-waktu tertentu sekaligus dapat mengukur debit air.
Pengambilan sampel secara otomatis hanya dilakukan jika ingin mengetahui
gambaran tentang karakteristik kualitas air secara terus – menerus.
E. PEMILIHAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL AIR
Kecepatan aliran dalam sungai, saluran dan sebagainya tidaklah merata, sifat-sifat
air pun tidak homogen, tetapi berada dalam lapisan-lapisan dengan sifat yang berbeda
maka bila diperlukan data mengenai badan air tersebut secara keseluruhan, titik
pengambilan sampel harus dipilih agar supaya sampel dapat dianggap mewakili seluruh
badan air dan tidak hanya satu bagian dengan karakteristik yang kebetulan dapat
diselidiki.

Bila sampel diambil dari saluran, sungai dan sebagainya yang kedalamannya
tidak lebih dari 5 meter, dan alirannya cukup turbulen bagi air tersebut untuk
mejadi homogen, sampel sebaiknya diambil pada kira-kira ½ sampai 2/3 tinggi
penampang basah dari bawah permukaan air , dekat dasar sungai mengandung terlalu
banyak zat tersuspensi yang mengendap atau yang dapat tergerus oleh aliran
air. Dekat lapisan permukaan air, ada resiko bahwa lapisan tersebut
mengandung banyak zat yang ringan seperti lumut, minyak , lemak, dan
sebagainya. Sampel tidak boleh diambil terlalu dekat dengan tepi penampang sungai
atau tepi atau tepi saluran yang tidak diplester dekat dengan baik karena
air di daerah tersebut kurang mewakili seluruh badan air , namun untuk
saluran yang diplester dengan baik sampel dapat diambil kurang lebih 10 cm dari
tepi saluran. Bila sampel diambil dari saluran atau sungai yang terdiri dari aliran-aliran
yang terpisah,misalnya pada musim kering, sampel har us diambil dari aliran
bagian yang paling besar dan yang dianggap dapat bersifat sama dengan keadaan
asli air sungai tersebut.
Bila penampang sungai tidak teratur (irregular) sampel harus diambil
(bila mungkin) ditengahaliran utama, yaitu di mana tinggi penampang basah
terbesar dan alirannya tidak terganggu. Pengambilan sampel bisa dilakukan dari
jembatan, perahu, ponton dan sebagainya . Kalau aliran bagian dianggap penting
pula, misalnya yang berasal (se cara terpisah) dari pipa  pembuangan sebuah
pabrik, dapat dilakukan jenis sampel sesaat campuran.
Alat Pengambil

Bila sampel diambil dari aliran  atau anak sungai yang bermuara di dalam
sungai maupun laut, harus diingat bahwa tinggi permukaan sungai atau laut
tersebut dapat berubah pada waktu air hujan atau air pasang. Pada waktu itu air
sungai atau air laut masuk ke dalam anak-anak sungai sehingga sifat-sifat air dalam anak
sungai dipengaruhi oleh induk sungai atau air laut. Sifat air di anak sungai
pada saat itu sebenarnya m e r u p a k a n c a m p u r a n d a r i a i r a n a k s u n g a i
d a n a i r s u n g a i a t a u l a u t . U n t u k m e n g h i n d a r i h a l tersebut, titik
pengambilan sampel harus dipilih cukup jauh dari muara, dimana aliran
anak sungai atau saluran tidak tergangg u. Hal yang sama berlaku untuk
penentuan debit aliran pada anak sungai.

F. FREKUENSI PENGAMBILAN SAMPEL


Faktor utama yang menetapkan frekuensi pengambilan sampel dalah
sifat-sifat dari badan air yang akan diteliti. Sifat air dari sumur dalam,
pasti tidak cepat berubah secepat air limbah industri hanya satu atau
beberapa parameter saja dari air sumur tersebut yang akan berubah
dengan musim (kemarau dan hujan) dan tidak memerlukan pemeriksaan
kualitas air yang sering, sedangkan pada air limbah industri dapat terjadi
perubahan yang besar baik debit maupun konsentrasi dari hampir semua
komponen air dalam waktu yang singkat. Sumber-sember pencemaran
dengan karakteristik tertentu adalah air buangan penduduk, limbah
industri, air buangan pertanian dan air alam. Pencemaran disini berarti
semua keadaan atau perubahan keadaan yang dapat membahayakn
manfaat dari badan air tersebut. Pada umumnya pencemaran oleh salah
satu sumber secara merata tetap ada namun masih dapat diterima karena
berada dibawah konsentrasi tanda bahaya.

G.Pengawetan Sampel Air


Pengawetan sampel meliputi perlakuan pendinginan, pengaturan pH, penambahan
bahan kimia untuk mengikat polutan yang akan dianalisis.
1. Perlakuan Pendinginan
Perlakuan pendinginan sampel dengan menggunakan dry ice dalam ice
box pada suhu 4 °C ± 2 °C, kemudian wadah sampel ditutup rapat sehingga tidak
ada pengaruh udara dari luar.
2. Perlakuan Pengaturan Ph
Perlakuan pengaturan pH bertujuan untuk cross check penambahan bahan
kimia sebagai bahan pengawet pada sampel yang ditentukan berdasarkan
parameter uji (sesuai persyaratan).

3. Perlakuan Penambahan Bahan Kimia


Perlakuan penambahan bahan kimia dilakukan setelah sampel diambil,
untuk tetap memelihara keutuhan dan memastikan tidak terkontaminasi, atau
mencegah terjadinya perubahan. Bahan kimia yang digunakan untuk pengawetan
harus memenuhi persyaratan parameter uji untuk analisis dan tidak mengganggu
atau mengubah kadar zat yang akan di uji, dengan tujuan menghambat aktivitas
mikroorganisme dan mengurangi penguapan gas serta bahan-bahan organik, yang
dilakukan mulai dari lokasi pengambilan sampel sampai analisis di laboratorium.
Batas penyimpanan maksimum sampel tergantung pada karakteristik sampel, sifat
parameter uji dan teknik pengawetan.
DAFTAR PUSTAKA

https://soalkimia.com/fluida-statis-dan-dinamis/
https://blog.edukasystem.com/fluida-statis/
https://blog.edukasystem.com/fluida-dinamis/
https://pahamify.com/blog/artikel/memahami-fluida-dinamis-dan-hukum-hukumnya/
https://www.4muda.com/fluida-statis-tekanan-hidrostatik-tekanan-mutlak/
https://www.dosenpendidikan.co.id/fluida-dinamis/
https://mtaupik.wordpress.com/2013/06/26/fluida-statis-dan-dinamis/
https://yuli2antivedca.wordpress.com/2012/05/20/teknik-pengambilan-sampel-air/6/

Anda mungkin juga menyukai