1. METODE SAMPLING
1. Pendahuluan
Pengambilan contoh air (water sampling) merupakan salah satu bagian yang tak
terpisahkan dari sistem pengukuran kualitas air, yaitu untuk mendapatkan data
kualitas air yang akurat dan valid
Pengertian contoh air yang representatif adalah contoh air yang komposisinya
sama dengan komposisi badan air (sungai , waduk , laut , sumur dsb) yang akan
diteliti kualitasnya
Jika contoh air yang akan dianalisis adalah contoh air yang karakteristiknya telah
berubah dari karakteristik asalnya (badan airnya), maka ketika dianalisis di
laboratorium, data yang diperoleh adalah data yang tidak sama dengan kualitas
badan air tersebut, sehingga data yang diperoleh tidak representative,
sehingga akan menimbulkan kesalahan dalam membuat kesimpulan tentang
kualitas badan air tersebut, yang selanjutnya akan menimbulkan kesalahan
yang lebih jauh, yaitu kesalahan dalam mengambil kebijakan yang akan
diterapkan dalam rangka pengelolaan kualitas air tersebut.
Maksud dan tujuan pengambilan contoh air adalah mengumpulkan volume air
dari badan air yang akan diteliti kualitasnya dengan volume sekecil mungkin
tetapi karakteristik dan komposisinya masih sama dengan karakteristik badan
air tersebut.
Pemilihan lokasi pengambilan contoh air merupakan salah satu langkah penting
dalam prosedur pengambilan contoh air, lokasi pengambilan contoh dipilih agar
supaya contoh air yang diambil benar-benar mewakili badan air tersebut, agar
supaya diperoleh hasil pengukuran yang representatif.
Dalam pemilihan lokasi harus mempertimbangkan tujuan dari pengukuran
/pemantauan dan pengetahuan tentang kondisi dan geografi dari badan air yang
akan diteliti.
Lokasi pengambilan contoh air sudah dapat ditentukan dalam perencanaan dan
dapat diplotkan di atas peta, tetapi keputusan akhir sangat tergantung kepada
kondisi di lapangan setelah dilakukan survey pendahuluan .
Dalam tulisan ini hanya akan diberikan pedoman-pedoman umum dalam
pemilihan lokasi pengambilan contoh air .
a. Contoh air harus diambil dari lokasi yang dianggap bercampur yang
sempurna, hindari pengambilan contoh di tempat air yang diam (stagnan) .
b. Jika sungai terdiri dari beberapa aliran air yang terpisah, dipilih airan yang
paling besar.
c. Jika ada anak sungai atau efluent dari air limbah yang masuk ke dalam
sungai utama, maka pengambilan contoh dilakukan pada sungai utama
sebelum dan sesudah pencampuran dari anak sungai dan di lokasi anak
sungai . Lokasi pencampurannya dapat terjadi beberapa kilometer di bagian
hilir, dan jarak lokasi pencampuran sangat dipengaruhi oleh lebar dan
kedalaman sungai tersebut. Pada Tabel 1.1. dicantumkan perkiraan jarak
yang diperlukan untuk pencampuran .
Untuk pengambilan contoh di sungai diperlukan alat bantu yaitu perahu atau
jembatan. Jembatan merupakan tempat pengambilan contoh air yang paling
ideal , karena mudah dicapai dan sangat membantu dalam pengambilan contoh
air.
Pengambilan contoh air secara komposit dapat dilakukan untuk badan air yang
kualitas airnya berubah terhadap perubahan tempat. Maka pengambilan contoh
air harus dilakukan pada beberapa lokasi, kemudian digabungkan. Jika untuk
mengetahui kualitas air sungai dengan lebar sungai yang cukup lebar, maka
pengambilan contoh air pada satu lokasi tidak cukup menggambarkan kualitas air
rata-rata dari sungai tersebut. Maka harus dilakukan pengambilan contoh pada
beberapa lokasi, sepanjang lebar sungai tersebut, kemudian contoh-contoh air
tersebut digabungkan menjadi satu contoh.
a. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi kualitas air ( terbuat dari gelas ,
plastic atau stanless steel) .
Beberapa jenis alat pengambil contoh air yang umum digunakan dalam
pengambilan contoh air :
a. Alat pengambil contoh air sederhana, seperti ember plastic atau botol biasa.
b. Alat pengambil contoh air secara mendatar (horizontal), adalah alat yang
dirancang sedemikian rupa untuk mengambil air pada kedalam tertentu untuk
air sungai air di sungai atau tempat yang airnya mengalir .( Gambar 1).
oksigen terlarut , asiditas dan alkalinitas, sisa klor . Dengan demikian perlu
disiapkan peralatan dan pereaksi untuk pengukuran parameter di lapangan
1 Temperatur Thermometer
2 pH pH meter.
3 Konduktivitas Condutivity meter
4. Oksigen terlarut DO meter
5. Klor aktif DPD- Comparator
6. Asiditas Alkalinitas Titrasi asidi-alkalinitas
Gambar 4. Foto jerigen dan boks pendingin untuk penyimpanan contoh air
Jika menggunakan alat pengambill contoh air ( sampler ), maka sampler yang
akan digunakan harus bersih, jika perlu dibilas terlebih dahulu dengan air yang
akan diambil contohnya. Kemudian dilakukan pengambilan contoh dengan alat
tersebut, kemudian air yang terdapat pada alat pengambil contoh dipindahkan
ke dalam botol sampel, dan selama pemindahan di jaga agar tidak terjadi
perubahan kualitas air
Setelah botol terisi dengan contoh air, ditambah pengawet, ditutup dan
kemudian diberi label. Selanjutnya contoh air di simpan dalam boks pendingin
yang berisi es
Kemudian dilakukan pengulangan pengambilan contoh untuk pengukuran
parameter dilapangan seperti pengukuran pH, Oksigen terlarut dll.
Selama pengambilan contoh berlangsung harus diamati kondisi lapangan dan
juga cuaca, misalnya hujan, atau dalam keadaan terang, kondisi sungai dalam
keadaan banjir dll.
Selama perjalanan dari lapangan ke laboratorium , harus dijaga agar boks
pendingin tetap dingin ( 4 0C ).
ml. Secara umum volume contoh air yang harus di ambil harus lebih banyak
dari pada volume yang diperlukan untuk pengukuran, dengan demikian tersedia
sisa volume air yang dibutuhkan untuk pengulangan pengukuran jika diperlukan,
kira-kira 5 liter contoh air diperlukan untuk pengukuran dengan parameter
kualitas air yang cukup lengkap.
Dengan demikian senyawa yang ada dalam air dibagi dalam 3 kategori.
1. Senyawa kimia /molekul kimia yang terdapat dalam air dan relatif stabil ,
tidak mudah berubah untuk jangka waktu tertentu , misalnya untuk
parameter Natrium, kalium, kalsium dan magnesium kloride atau sulfat.
Sehingga tidak perlu diawetkan , jika contoh air tersebut akan segera di
analisis.
3. Senyawa kimia /molekul kimia yang mudah berubah tetapi masih bisa
diawetkan dengan cara-cara tertentu dengan waktu penyimpanan yang
terbatas.
Daftar Pustaka